: LIKA ANGGRAINI
NIM
: A1C315013
PRODI
MATA KULIAH
: PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Didalam kelas guru dituntut untuk bisa menyelesaiakan permaslahan baik itu
maslah pengejaran maupun masalah manajemen. Masalah pengajaran adalah usaha
membantu anak didik dalam mencapai tujuan khusus pengajaran secara langsung,
misalnya membuat satuan pembelajaran, penyajian informasi, mengajukan pertanyaan,
evaluasi, dan masih banyak lagi. Sedangkan masalah manajemen adalah usaha untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses belajar
mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya, memberi penguat,
mengembangkan hubungan guru anak didik, membuat aturan kelompok yang
produktif. Kadang-kadang sukar untuk dapat membedakan mana masalah pengajaran
dan mana masalah manajemen. Masalah pengajaran harus diatasi dengan cara
pengajaran, dan masalah pengelola kelas dibatasi dengan cara pengelolaan. Pengelola
kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
Yang termasuk ke dalam hal ini misalnya adalah, penghentian tingkah laku anak didik
yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian hadiah bagi ketepatan waktu
penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang produktif.
Sebaliknya masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan
demikian pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif.
3. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi
antara guru dan anak didik akan munculnya gangguan apa yang disebutkan diatas
merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku untuk mengubah strategi mengajarnya dan mencegah
kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar
mengajar yang efektif. Keluwesan pengajar dapat mencegah munculnya gangguan
seperti keributan anak didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas, dan
sebagainya.
5. Pendekatan pada Hal-Hal yang Positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal
yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang
negatif. Penekanan pada hal yang positif, yaitu penekanan yang dilakukan guru
terhadap tingkah laku anak didik yang positif daripada mengomeli tingkah laku
yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan
yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar
6. Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan
disiplin diri sendiri. Karena itu, guru sebaliknya selalu mendorong anak didik untuk
melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan
mengenai pengendalian diri dan pelaksanan tanggung jawab. Jadi, guru harus
disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.
Manajemen pembelajaran yang efektif dapat terwujud dengan melaksanakan langkahlangkah sebagai berikut:
-
dan
menfaatkan
hal-hal
yang
menjadi
perhatian
siswa misalanya setiap bahan bakar yang kita beli, memiliki nilai efisiensi
yang berbeda misalnya antara premium, pertalite dan pertamax, semakin
besar efesiensinya maka semakin bagus, dari pembahasan itu siswa dapat
bijak memilih bahan bakar.
c.
Memberi acuan atau struktur memberikan acuan atau struktur yang dapat
dilakukan oleh guru antara lain:
1. Mengemukakan kompetensi dasar, indikator belajar, dan batas-batas tugas.
2. Memberi petunjuk atau saran tentang langkah-langkah kegiatan
3. Mengajukan pertanyaan pengarahan
d.
proses yang terjadi. Pada hukum ini tidak ada petunjuk adanya arah perubahan
dan batasan-batasan lain.
Hukum II termodinamika (Arah reaksi sistem dan batasan)
Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dan yang
tidak. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara, yaitu :
Hukum II termodinamika dalam menyatakan aliran kalorKalor mengalir secara
spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir
secara spontan dalam arah kebalikannya.
Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus
yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah
seluruhnya menjadi usaha luar.
Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi (besaran termodinamika
yang menyertai perubhan setiap keadaan dari awal sampai akhir sistem dan
menyatakan ketidakteraturan suatu sistem)
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan
bertambah ketia proses irreversible terjadi.
Kesetimbangan Termodinamika
Sebuah
benda
dapat
dikatakan
dalam
keadaan
kesetimbangan
proses
perubahan
sistem
mencapai
kondisi
kesetimbangan
kesetimbangan
suatu
termal
adalah
relasiekuivalensi
sehingga
dapat
Proses pembelajaran yang efektif, guru harus mengatur dan menjaga agar proses
kegiatan berjalan lancer dan tidak mengalami gangguan atau hambatan. Guru harus
mengoptimalkan keikutsertaan siswa, kesempatan melakukan, penggunaan
peralatan, serta mengorganisir pembagian kelompok, tidak terlalu banyak ceramah
sehingga siswa tidak jenuh. Sehingga saya memilih model pembelajaran jigsaw
untuk materi termodinamika ini, dimana langkah langkah yang dibutuhkan sebagai
beriku:
1. Memberikan bahan ajar awal sebagai pendahuluan kepada siswa seperti yang
telah dijabarkan diatas
2. Materi dibagi kedalam 5 subtopik seperti yang dijabarkan sebelumnya
3. Membagi siswa dalam 5 kelompok sesuai subtopik, yang masing masing
kelompok terdiri dari 5 siswa, secara heterogen baik itu prestasi akademik, jenis
kelamin, ataupun latar belakang lainnya
2.
3.
4.
kesan
SELESAI
ataupun
kritik
tentang