ELEMEN MESIN
Analisis sambungan paku keling
Disusun oleh:
NAMA
KELAS/NIM
JURUSAN
: OGI TRIANUGRAH
: B (141031079)
: TEKNIK MESIN (S-1)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdullilah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang yang telah memberikan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Paku Keling
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Ir Sudarsono,MT yang telah
memberikan tugas 1 yang berbentuk pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum wr.wb
Yogyakarta, 28 September
2015
Penyusun
2.1 Pengertian
Paku keling / rivet adalah salah satu metode penyambungan yang sederhana.
sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel, tangki, kapal Dan
pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling ini juga sangat baik
digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium. Pengembangan Penggunaan rivet
dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran
yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing
masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya.
Sambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit untuk
melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya lebih besar daripada batang paku
kelingnya.
Bagian utama paku keling adalah :
1. Kepala
2. Badan
3. Ekor
4. Kepala Lepas
Jika dua pelat akan disambung dengan paku keling seperti dilihat pada gambar 1.2 (a)
lubang pada plate di pukul, dilebarkan dan dib or, pemukulan adalah metode termudah dan
ini digunakan untuk plate yang relative tipis dialam struktur pekerjaan. Jika pemukulan ini
merusak bahan disekitar lubang, maka yang digunakan aldalah pengeboran, ini banyak di
gunakan untuk pekerjaan bejana tekan. Pada sambungan untuk struktur dan bajana tekan,
diameter lubang pelat biasanya 1,5 mm lebih besar dari diameter nominal paku.
Pelat di bor bersaman dan kemudian dipisahkan untuk menghilangkan kotoran atau
dipotong agar memiliki sebuah celah antara pelat. Paku yang telah dipanaskan dimasukan
kedalam lubang kedua pelat, kemudian ujungnya di bentuk menyerupai kepala paku,
pembentukan kepala pak ini dapat dilakukan dengan menggunakan palu atau cetakan. Pada
saat dipukul diameter batang palu akan membesar dan mengisi lubang pelat secara penuh.
Sehingga menghasilkan sambungan yang tepat dan kuat. Seperti pada gambar 1.2
Pada pengelingan dangan mesin, cetakan adalah bagian dari palu yang mana
dioperasikan oleh udara, tekanan udara atau tekanan uap.
kekuatan sobekan
atau
nilai sobekan
darisebuah pelat
.Misal
p =jarak keling,
d = diameter keling,
t =ketebalan pelat,
ft=daya renggang materi pelat,Kita ketahui bahwa area sobekan per lebar jarak,
At = (p-d)t
Ketahanan sobekan atau tarikan dibutuhkan untuk merobek pelat per lebar jarak,
Pt = ft . At = ft (p-d)t
3. Menggunting keling
Pelat-pelat dihubungkan oleh keling-keling menggunakan
t e k a n a n renggang pada keling, dan jika keling tersebut tidak dapat
menolaktekanan, maka akan menggunting pelat sebagaimana terlihat
Perlu dicatat bahwa keling-keling tersebut merupakan guntingan tunggald a l a m
sambungan berimpit dan penutup ganda las
m e n u m p u sebagaimana terlihat. Ketahanan yang diberikan olehkeling dikenal dengan
istilah ketahanan sobekan atau kekuatan sobekan
atau nilai sobekan keling
4.Menghancurkan keling
Terkadang, keling tidak sepenuhnya menggunting tekanan renggang, a k a n t e t a p i
menghancurkan sebagaimana yang terlihat T ek a n a n y a n g d i b e r i k a n
o l e h k e l i n g u n t u k m e n g h a n c u r k a n d i k e n a l dengan istilah
ketahanan hancuran
atau
nilai bantalan
.Gambar d=diameter keling,
t = ketebalan pelat,
fc=tingkat hancuran aman pada paku, dan
n= jumlah keling per lebar jarak dibawah hancuran.Kita ketahui bahwa area hancuran per
keling,
Ac= d . t
Elemen Mesin
Effisiensi
55 60
70 83
80 90
85 94
DAFTAR PUSTAKA
http://pahatbaja.blogspot.co.id/2011/06/tugas-elemen-mesin-1.html
(diakses pada 26 sep 2015 )
http://irvandy1993.blogspot.co.id/2013/06/elemen-mesin-sambunganlas.html (diakses pada 27 sep 2015 )
https://yefrichan.files.wordpress.com/2014/01/teori-sambungan-susut.pdf
(diakses pada 27 sep 2015 )