Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

ELEMEN MESIN
Analisis sambungan paku keling

Disusun oleh:
NAMA
KELAS/NIM
JURUSAN

: OGI TRIANUGRAH
: B (141031079)
: TEKNIK MESIN (S-1)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSRTI


INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdullilah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang yang telah memberikan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Paku Keling
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Ir Sudarsono,MT yang telah
memberikan tugas 1 yang berbentuk pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum wr.wb
Yogyakarta, 28 September
2015

Penyusun

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin kompleks pula kebutuhan
manusia di segala bidang. Dengan kompleknya ini mendorong manusia untuk terus
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologinya. Sejumlah catatan sejarah mengenai
para Ilmuwan yang telah berhasil menciptakan penemuan-penemuan yang sangat bermanfaat
bagi manusia. Penemuanpenemuan inilah yang kemudian dikembangkan teknologinya agar
dapat memenuhi kebutuhan pasar dunia modern. Sejumlah penemuan telah diwujudkan
dalam karya nyata, khususnya bidang permesinan baik mesin konvensional maupun non
konvesional, bidang konstruksi mesin / bangunan seperti penggunaan sambungan baut dan
mur; pengelingan; maupun sambungan las yang digunakan dalam penyambungan konstruksikonstruksi tersebut. Khususnya dalam bab ini penulis hanya membahas mengenai
penggunaan sambungan tetap dalam suatu konstruksi, yakni sambungan paku keling,
khususnya untuk perancangan sambungan paku keling pada tiang penyangga atap bangunan
gudang. Dalam paper ini akan dijelaskan teori tentang sambungan paku keling dan
perhitungan kekuatan kelingnya.
Tugas Elemen Mesin I ini sebagai bentuk aplikasi dari mata kuliah Elemen Mesin I, yang
bertujuan agar mahasiswa Teknik Mesin dapat melakukan suatu perancangan konstruksi
secara sederhana yang nantinya bermanfaat di lapangan kerja kelak. Pengetahuan awal
tambahan mengenai sambungan paku keeling kiranya dapat menambah dasar pengetahuan
mengenai perancangan suatu konstruksi mesin ataupun bangunan, sehingga diharapkan para
lulusan Teknik Mesin dapat menjadi teknisi atau konsultan handal di dalam masyarakat guna
memenuhi pasar dunia yang semakin canggih akan teknologinya, dalam memenuhi
kebutuhan manusia yang semakin modern dan komplek.

1.2 Rumusan masalah


Pembatasan masalah penting bagi penulis agar tidak lepas dari ruang lingkup yang
menjadi alternatif serta bertolak dari latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut.
1.Bagaimana proses penggunaan paku keling tersebut
2.Apa pengaruh paku keling terhadap kekuatan pada sambungan. .
3.Apa saja Jenis-jenis dari paku keling.

1.3 Maksud dan Tujuan


1.Mengetahui penggunaan paku keling.
2.Mengetahui penggunaan sambungan las
3.Mengetahui penggunaan sambungan susut tekan
4.Mengetahui jenis masing-masing sambungan

2.1 Pengertian
Paku keling / rivet adalah salah satu metode penyambungan yang sederhana.
sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel, tangki, kapal Dan
pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling ini juga sangat baik
digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium. Pengembangan Penggunaan rivet
dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran
yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing
masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya.
Sambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit untuk
melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya lebih besar daripada batang paku
kelingnya.
Bagian utama paku keling adalah :
1. Kepala
2. Badan
3. Ekor
4. Kepala Lepas

2.2 Bahan Paku Keling


Yang biasa digunakan antara lain adalah baja, brass, aluminium, dan tembaga
tergantung jenis sambungan/ beban yang diterima oleh sambungan.
Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron.
Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys)
aluminium (+alloys), monel, dll
Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh berbeda
dengan apa yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghubungkan antara satu
benda dengan lainnya.
Sebagaimana yang diketahui, manusia tidak dapat memproduksi sesuatu dalam sekali
kerja. Hal ini tidak lain karena keterbatasan manusia dalam menjalani prosesnya. Makanya
benda yang dibuat manusia umumnya terdiri dari berbagai komponen, yang dibuat melalui
proses pengerjaan dan perlakuan yang berbeda. Sehingga untuk dapat merangkainya menjadi
sebuah benda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung.
Menilik fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami
pembebanan saat benda yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih kecil dari
elemen yang disambung mengakibatkan beban terkonsentrasi padanya. Efek konsentrasi
beban inilah yang harus diantisipasi saat merancang sambungan, karena sudah tentu akan
bersifat merusak.

2.3 Penggunaan paku keling


Pemakaian paku keling ini digunakan untuk :
1. Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler ( boiler, tangki dan pipa-pipa tekanan
tinggi ).
2. Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane).
3. Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa tekanan).
4. Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( misalnya ; pesawat terbang, kapal).

2.4 Metode Pengelingan


Fungsi paku pada sambungan paku keling adalah untuk membuat hubungan yang
kuat dan rapat. Kekuatan diperlukan untuk menjaga agar sambungan tidak rusak. Sedangkan
kerapatan diperlukan, selain untuk kekuatan juga untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran,
seperti pada boiler atau lambung kapal.

Jika dua pelat akan disambung dengan paku keling seperti dilihat pada gambar 1.2 (a)
lubang pada plate di pukul, dilebarkan dan dib or, pemukulan adalah metode termudah dan
ini digunakan untuk plate yang relative tipis dialam struktur pekerjaan. Jika pemukulan ini
merusak bahan disekitar lubang, maka yang digunakan aldalah pengeboran, ini banyak di
gunakan untuk pekerjaan bejana tekan. Pada sambungan untuk struktur dan bajana tekan,
diameter lubang pelat biasanya 1,5 mm lebih besar dari diameter nominal paku.
Pelat di bor bersaman dan kemudian dipisahkan untuk menghilangkan kotoran atau
dipotong agar memiliki sebuah celah antara pelat. Paku yang telah dipanaskan dimasukan
kedalam lubang kedua pelat, kemudian ujungnya di bentuk menyerupai kepala paku,
pembentukan kepala pak ini dapat dilakukan dengan menggunakan palu atau cetakan. Pada
saat dipukul diameter batang palu akan membesar dan mengisi lubang pelat secara penuh.
Sehingga menghasilkan sambungan yang tepat dan kuat. Seperti pada gambar 1.2
Pada pengelingan dangan mesin, cetakan adalah bagian dari palu yang mana
dioperasikan oleh udara, tekanan udara atau tekanan uap.

2.5 Sambungan Bilah


Sambungan bilah (butt joint) adalah sambungan yang menempatkankedua ujung
pelat yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua pelatt e r s e b u t d i t u t u p
d e n g a n b i l a h ( s t r a p ) , k e m u d i a n m a s i n g - m a s i n g p e l a t disambungkan
dengan bilah menggunakan paku keling. Sambungan bilah initerdiri dari dua jenis, yaitu :a.
Sambungan bilah tunggal (single strap riveted butt joint)b. Sambungan bilah ganda (double
strap riveted butt joint)Berdasarkan jumlah baris paku yang digunakan, sambungan
pakukeling dibedakan sebagai :a. Sambungan baris tunggal (single riveted joint).Pada
sambungan berimpit, sambungan baris tunggal adalah sambungan y a n g
menggunakan satu baris paku keling pada sistem
sambungan.Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris
t u n g g a l a d a l a h sambungan yang menggunakan satu baris paku pada masingmasing sisisambungan.

2.6 Menghancurkan keeling


1.Merobek sisi pelat
Sebuah paku akan menjadi gagal apa bila merobek sisi pelat .Elemen Mesin
Sambungan Paku Keling
merupakan diameter keling.
2.Merobek pelat melalui garis-garis keling
Mengacu pada tekanan renggang pada pelat utama, yang
berakibatmerobek pelat melalui garis-garis keling sebagaimana terlihat .
Dalam kasus ini, kita hanya memikirkan lebar jarak pelat, karena setiap keling
mempunyai jarak yang sudah ditentukan.Gambar 1.14Ketahanan yang dimiliki oleh
pelat melawan sobekan dikenal denganistilah
ketahanan sobekan
atau

kekuatan sobekan
atau
nilai sobekan
darisebuah pelat
.Misal
p =jarak keling,
d = diameter keling,
t =ketebalan pelat,
ft=daya renggang materi pelat,Kita ketahui bahwa area sobekan per lebar jarak,
At = (p-d)t
Ketahanan sobekan atau tarikan dibutuhkan untuk merobek pelat per lebar jarak,
Pt = ft . At = ft (p-d)t
3. Menggunting keling
Pelat-pelat dihubungkan oleh keling-keling menggunakan
t e k a n a n renggang pada keling, dan jika keling tersebut tidak dapat
menolaktekanan, maka akan menggunting pelat sebagaimana terlihat
Perlu dicatat bahwa keling-keling tersebut merupakan guntingan tunggald a l a m
sambungan berimpit dan penutup ganda las
m e n u m p u sebagaimana terlihat. Ketahanan yang diberikan olehkeling dikenal dengan
istilah ketahanan sobekan atau kekuatan sobekan
atau nilai sobekan keling
4.Menghancurkan keling
Terkadang, keling tidak sepenuhnya menggunting tekanan renggang, a k a n t e t a p i
menghancurkan sebagaimana yang terlihat T ek a n a n y a n g d i b e r i k a n
o l e h k e l i n g u n t u k m e n g h a n c u r k a n d i k e n a l dengan istilah
ketahanan hancuran
atau
nilai bantalan
.Gambar d=diameter keling,
t = ketebalan pelat,
fc=tingkat hancuran aman pada paku, dan
n= jumlah keling per lebar jarak dibawah hancuran.Kita ketahui bahwa area hancuran per
keling,
Ac= d . t
Elemen Mesin

3.1 PERHITUNGAN DALAM PAKU KELING


Perhitungan Kekuatan
- Area Sobekan per Panjang Pitch
- Ketahanan sobek per panjang pitch
Dimana :
p = pitch dari keling
d = diameter keling
t = ketebalan plat
ft = tegangan tarik yg diijinkan dari bahan plat
Pergeseran Pada Keling
- Area geser per keling / Luas Penampang
- Tegangan Geser
Sehingga
- Diameter paku Keling
- Ketahanan geser keling per panjang pitch

Patah (Crush) Pada Keling


- Area patah per rivet
- Total area patah
- Ketahanan patah keling per panjang pitch
Dimana :
n : jumlah keling per panjang pitch
fc : tegangan patah yg diijinkan bahan keeling
Efisiensi Sambungan Keling
- Strength of The Riveted Joint ( Pt, Ps, Pc )
- Strength of Plate, P = p x t x ft
- Efisiensi Sambungan
EFISIENSI SAMBUNGAN
Lap Joint
Effisiensi
Single
45 60
Double
63 70
Triple
72 - 80

But joint (D strap)


Single
Double
Triple
Quadruple

Effisiensi
55 60
70 83
80 90
85 94

Jenis Kepala Paku


Berdasarkan standar Indian Institusi disarankan mengikuti type kepalapaku setempel tekan
yang biasanya dikerjakan untuk struktur pada cetakan

3.2 Kegagalan paku berkeling.


Paku berkeling akan menjadi gagal apabila:
(1)Merobek sisi pelat,
(2)Merobek pelat melalui garis-garis keling,
(3)Menggunting keling,
Pemakaian paku keling ini digunakan untuk :
Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler( boiler, tangki dan pipa-pipa tekanan
tinggi).
Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane ).
Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong,
pipa-pipa tekanan).
Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( mis ; pesaat terbang).Sambungan paku
keling ini dibandingkan dengan sambungan las mempunyai keuntungan
yaitu :a.Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk
dibuat.b . P e m e r i k s a a n n y a l e b i h m u d a h c . S a m b u n g a n k e l i n g d a p a t
d i b u k a d e n g a n m e m o t o n g k e p a l a d a r i p a k u keling tersebut.!ila dilihat
dari bentuk pembebanannya, sambungan paku keling ini dibedakan
yaitu :" . P e m b e b a n a n t a n g e n s i a l . # . P e m b e b a n a n e k s e n t r i k .

DAFTAR PUSTAKA
http://pahatbaja.blogspot.co.id/2011/06/tugas-elemen-mesin-1.html
(diakses pada 26 sep 2015 )
http://irvandy1993.blogspot.co.id/2013/06/elemen-mesin-sambunganlas.html (diakses pada 27 sep 2015 )
https://yefrichan.files.wordpress.com/2014/01/teori-sambungan-susut.pdf
(diakses pada 27 sep 2015 )

Anda mungkin juga menyukai