Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus
dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti.(Suriadi, dkk. 2006. Hal : 57)
Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan virus
dengan ciri-ciri demam dan manifestasi perdarahan.
(Arief ZR. 2009. Hal: 102)
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
(Nursalam. 2005. Hal : 159)
B. Etiologi
Virus dengue yang di tularkan oleh nyamuk aedes aegypti.
(Arief ZR, 2009. Hal : 103)
C. Patofisiologi
1. Proses perjalanan penyakit

Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah
kompleks antibody, dalam sirkulasi akan mengaktifasi system komplemen.
Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a,dua peptide yang
berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai
factor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah (komplemen ialah
suatu system dalam suatu sirkulasi darah terdiri dari 11 komponen protein
dan beredar dalam bentuk tidak aktif serta labil terhadap suhu panas.

7
Komplemen bukan antibody dalam suatu reaksi imun) dan menghilangkan plasma
melalui endotel dinding itu.
Tingginya permeabilitas dinding pembuluh darah dapat menyebabkan kebocoran plasma
yang berlangsung selama pejalanan penyakit, sejak permulaan masa demam dan
mencapai puncaknya pada masa renjatan. Pada pasien dengan renjatan berat volume
plasma dapat menurun sampai 30% atau lebih. Jika keadaan tersebut tidak teratasi akan
menyebabkan anoksia jaringan, asidosis metabolic dan berakhir dengan kematian.
Perdarahan yang terjadi pada pasien DBD terjadi karena trombositopenia, menurunnya
fungsi trombosit dan menurunnya factor koagulasi (protrombin, factor V, VII, IX, X dan
fibrinogen). Perdarahan hebat dapat terjadi terutama pada traktus gastrointestinal.
2. Manifestasi klinis
a. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab yang jelas).
b. Manifestasi perdarahan berupa petekie (bintik-bintik merah pada kulit), ekimosis,
epistaksis, perdarahan gusi, melena atau hematemesis.
c. Mual, muntah, tidak nafsu makan.
d. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati.
e. Sakit kepala.
f. Pembengkakan sekitar mata.
g. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sejak permulaan sakit).
h. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).
(Suriadi, dkk. 2006, hal : 59)
3. Komplikasi
a. Asites.
b. Dehidrasi.
c. Efusi pleura.
(Rampengan, 2007)
4. Klasifikasi Demam Berdarah Dengue
Menurut WHO, klasifikasi DBD dibagi menjadi 4 yaitu :

8
a. Derajat I

Demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat

manifestasi perdarahan (uji tourniquet positif).


b. Derajat II

Seperti derajat I disertai perdarahan spontan dikulit

dan perdarahan lain.


c. Derajat III

Ditemukan kegagalan

sirkulasi darah

dengan

adanya nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (kurang dari 20
mmHg) atau hipotensi disertai kulit yang dingin dan lembab, gelisah.
d. Derajat IV

Renjatan berat dengan nadi tak teraba dan tekanan

darah yang tidak dapat diukur.


(Ngastiyah, 2005, hal : 369)
D. Penatalaksanaan
1. Terapi (non farmakologi)
a. Tirah baring.
b. Diit makan lunak.
c. Beri anak minum sesuai kebutuhannya.
d. Monitor tanda-tanda vital (nadi, pernafasan, suhu, tekanan darah)
(Arief, 2009, hal :104)
2. Terapi medis yang bertujuan untuk pengobatan (farmakologi)
a. Antipiretik bila suhu > 38oC.
b. Anti konvulsan jika terdapat kejang.
c. Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum
dan nilai hematokrit cenderung meningkat.
(Suriadi, dkk. 2006, hal : 59)

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti
sebagian dan seluruhnya karena adanya multipikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh juga
karena bertambah besarnya sel.
(Nursalam, 2005, hal : 32)

9
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur atau fungsi yang telah
kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari
proses diferensiasi sel, jaringan, tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang terorganisasi.
(Nursalam, 2005, hal : 33)

Anda mungkin juga menyukai