PENDAHULUAN
Jagung merupakan salah satu dari macam-macam tanaman palawija yang sering
dikonsumsi masyarakat di Indonesia. Jagung adalah bahan pangan alternatif yang paling baik
bahan beras yang dijadikan nasi. Jagung juga merupakan sumber penghasil karbohidrat
setelah beras. Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang mempunyai
jagung mempunyai fungsi banyak, baik untuk pangan maupun pakan. Penggunaan jagung
Banyak kegunaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman jagung selain
sebagai makanan tetapi juga dapat dijadikan bahan seperti tepung, jagung rebus, jagung bakar
dan lain-lain. Keunggulan lain yang penting dari tanaman jagung juga dapat diolah dalam
bentuk tepung, makanan ringan atau digunakan untuk bahan baku pakan ternak. Hampir
seluruh bagian yang ada pada tanaman jagung dapat olah untuk keperluan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Dalam beberapa tahun ini industri pengolah jagung
mengalami perkembangan yang tinggi sehingga berdampak pada permintaan bahan jagung
Dalam waktu lima tahun terakhir yaitu (2000-2004), kebutuhan akan jagung seperti
bahan baku industri pakan, makanan dan minuman terus meningkat hingga mencapai 10-15
pertahun. Oleh sebab itu, ketersediaan bahan baku jagung sangat penting terhadap industri
1|KERAGAMAN HAYATI
produksi jagung tingkat nasional, baik dengan perluasan areal tanam maupun perluasan
penggunaan benih unggul, mampu meningkatkan produksi jagung dari 6,26 juta ton pada
tahun 1991 menjadi 10,91 juta ton pada tahun 2003. Namun dengan jumlah produksi jaugn
yang besar tersebut masih belum mampu mencukupi kebutuhan yang ada, sehingga Indonesia
masih melakukan impor. Produksi jagung nasional diperkirakan naik 4,24% per tahun,
sehingga pada tahun 2009 perkirakan mencapai 13,98 juta ton dan tahun 2015 mencapai
17,93 juta ton. Dengan begitu bisa menutupi kebutuhan yang terus lama meningkat.
Untuk hasil tanaman jagung pada umumnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
penting yaitu masih belum optimalnya penyebaran dan penggunaan varietas unggul
dimasyarakat yang melakukan budidaya, pemakaian pupuk yang belum tepat, penggunaan
teknologi dan cara bercocok tanam yang masih belum baik dan lainnya. Salah satu solusi
dalam usaha peningkatan produksi tanaman jagung di Indonesia dengan cara yaitu
peningkatan taraf hidup petani dan memenuhi permintaan pasar sehingga perlu peningkatan
produksi jagung dengan cara memenuhi standard baik pada kualitas dan kuantitas tiap
varietas yang dihasilkan. Akan tetapi semua ini harus perlu dilakukan dengan mengetahui
atau memahami karakteristik tanaman jagung yang dibudidaya sehingga akan berdampak
1.2 Tujuan
3. Fungsi pupuk hayati dan kualitas pupuk hayati jenis-jenis pupuk hayati yang telah di kenal
di Indonesia.
2|KERAGAMAN HAYATI
1.3 Manfaat
Manfaat secara umum dalam makalah pupuk hayati ini adalah dapat memberikan
3|KERAGAMAN HAYATI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman terpenting di Indonesia setelah beras
karena jagung saat ini berperan sebagai bahan konsumsi dan pakan. Oleh sebab itu
(Suwignyo,2010).
Produksi ekonomi jagung adalah berupa biji jagung yang merupakan sumber
karbohidrat potensial untuk memenuhi bagi manusia. Pada perbedaan kandungan gizi jagung
dapat dilihat warna biji kuning dan warna biji putih yaitu dengan nutrisi vitamin A
(Polnaya.2012). Tanaman jagung memiliki potensi produksi tinggi terutama pada kondisi
irigasi jika dibandingkan dengan tanaman lainnya. Produktivitas sebagian besar jagung
tergantung pada kebutuhan dan manajemen gizinya terutama yang dari nitrogen, fosfor dan
kalium (Quaye,2009).
Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman dengan berumah satu Monocious
karena letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Tanaman jagung
termasuk dalam tanaman C4 yaitu mampu beradaptasi dengan baik pada faktor-faktor
pembatas pertumbuhan dan hasil. Keunggulan sifat tersebut merupakan sifat fisiologis dan
anatomis yang sangat mempengaruhi dalam hasil produksi. Klasifikasi tanaman jagung
4|KERAGAMAN HAYATI
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotiledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
2.2.1 Daun
Daun pada jagung dengan ciri yaitu berbuku-buku di batang, sedangkan pelepah
daun jagung menyelubungi ruas batang. Panjang daun jagung bermacam sekitar 30-150 cm
dan lebar 4-15 dengan tulang daun jagung yang sangat keras. Tepi helaian daun yaitu halus
dan bentuk yang berombak. Jumlah daun jagung tiap tanaman bermacam sekitar 12-18 helai.
2.2.2 Bunga
Tanaman jagung merupakan tanaman berumah satu (monocious) karena bunga jantan
terbentuk pada ujung batang, sedangkan bunga betina terletak pada pertengahan batang.
Diaman pada bunga jantan dan betina berada pada satu tanaman. Tanaman jagung bersifat
5|KERAGAMAN HAYATI
2.2.3 Batang
Untuk batang jagung beruas-ruas yang jumlah sekitar 10-40 ruas, umumnya jagung
tidak bercabang kecuali ketika muncul dari pangkal batang, yang terjadi pada jagung manis.
Panjang batang sekitar 60-300 cm tergantung dari tipe jagung dan umur tanaman.
2.2.4 Perakaran
Sistem perakaran jagung bermcam-macam yaitu dari akar seminal yang tumbuh
kebawah pada saat biji berkecambah, kemudian akar koronal yang tumbuh ke atas dari
jaringan batang setelah plumula muncul, dan akar udara yang tumbuh dari buku-buku di atas
permukaan tanah.
Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas. Tongkol
jagung diselimuti oleh daun kelobot. Setiap tongkol terdiri atas 10-16 baris biji yang
jumlahnya selalu genap. Biji jagung terletak pada tongkol yang tersusun memanjang,
Padatongkol tersimpan biji jagung yang menempel erat sedangkan pada buah jagung terdapat
Posisi negara Indonesia yang berada di daerah tropis dan sebagai negara kepulauan
sangat rawan terhadap adanya perubahan iklim. Dampak dari terjadinya pemanasan global
akan menyebabkan terjadinya peningkatan muka air laut sehingga akan memberikan
pengaruh yang sangat besar terdapat sekitar (Suwignyo,2010). Dengan adanya permaslahan
tersebut tidak masalah bagi tanaman jagung dapat tumbuh pada berbagai macam tanah
bahkan pada kondisi tanah yang kering. Tanaman jagung dapat beradaptasi terhadap tanah
6|KERAGAMAN HAYATI
dengan jenis tanah lempung berpasir atau tanah lempung dengan pH sekitar 6-8. Temperatur
pertumbuhan optimal yaitu 24-30 C. Kemudian curah hujan yang baik yaitu 85-200
mm/bulan. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan
cukup air akan tetapi tidak berlebihan. Tanaman jagung terkadang juga dapat tumbuh
pada curah hujan cukup tinggi dan kasar topografi. Montane hutan / padang rumput ini sangat
cocok untuk jagung, sayuran eksotis (wortel, kubis, mentimun dan selada antara
baik antara 1000 m -1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl.
Tanaman jagung adalah tanaman yang mampu tumbuh dengan segala macam keadaan
baik kering pun tanaman jagung dapat tumbuh hingga panen. Jagung tidak membutuhkan
persyaratan tanah yang berlebihan sehingga tanaman jagung sangat sesuai di tanam di
Tujuan kegiatan penyiapan lahan untuk mempersiapkan tanah yang nantinya akan
ditanami oleh benih jagung. Mekanisme penyiapan lahan sangat bergantung pada fisik tanah
seperti tekstur tanah. Tanah dengan bertekstur berat perlu pengolahan yang intensif.
Sebaliknya, tanah bertekstur ringan dapat dilakukan dengan teknik olah tanah konservasi
seperti olah tanah minimum (OTM) atau tanpa olah tanah (TOT). Untuk lokasi tanaman
jagung yang baik tidak tergenang air namun memiliki kadar air yang cukup. Selain itu
pemilihan lokasi untuk tanaman jagung disesuaikan dengan syarat tumbuh (Rochani, 2007).
2.4.2 Penanaman
7|KERAGAMAN HAYATI
Kegiatan penanaman adalah proses transplantasi benih jagung ke dalam media
tanamnya (tanah). Untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi pada jagung dihaapakan
disesuaikan jumlah populasi benih jagung dengan luas tanam. Secara umum, kepadatan
tanam anjuran adalah 66.667 tanaman/ha. Dapat dicapai dengan jarak tanam baris 75 cm, dan
20 cm dalam barisan dengan satu tanaman per lubang, atau jarak antarbaris 40 cm dengan dua
2.4.3. Pemupukan
kesuburan tanah,yang sangat berpengaruh dari hasil tanaman jagung. Dilakukan penambahan
unsur hara sangat diperlukan, karena unsur hara yang terdapat dalam tanah yang tidak
proses pemberian nutrisi dalam tanah yang ditanami tanaman untuk diserap tanaman
sehingga mempengaruhi hasil produksi. Pemupukan yang baik pada umumnya yaitu dengan
pemupukan secara berimbang untuk meningkatkan produksi jagung. Untuk tumbuh dengan
baik pada tanaman memerlukan unsur hara pada proses pemupukan yaitu unsur hara esensial
yaitu; unsur hara makro, hara mikro serta unsur lainya yang fungsinya untuk meningkatkan
Peningkatan pemakaian pupuk buatan pada tanaman maka berdampak makin kurang
efektif dan efisien, serta mengakibatkan dampak yang kurang menguntungkan terhadap
kondisi dalam tanah.Oleh sebab itu makin harus dilakukan pemanfaatan bahan organik dan
biasanya terdapat unsur P berbentuk organik dan anorganik. P organik dan P anorganik
merupakan sumber utama P bagi partumbuhan tanama salah satunya untuk tanaman jagung
(Soplanit,2012).
8|KERAGAMAN HAYATI
2.4.4 Pengairan
Untuk irigasi yang baik pada tanaman jagung tidak terlalu di permaslahakan asalkan
tanaman mendapatkan air dari irigasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Akan tetapi jika
terlalu berlebihan dalam pemberian maka akan berpengauh produksi jagung bahkan tanaman
2.4.5 Pemanenan
Kegiatan panen dilakukan pada saat biji telah masak fisiologis yang ditandai oleh
adanya lapisan hitam pada biji padatanaman jagung. Tanda-tanda jagung siap panen yang
benar yaitu:
(a) Umur tanaman mencapai maksimum, yakni setelah pengisian biji optimal.
(d) Bila klobot dibuka, biji terlihat mengkilap dan keras, bila ditekan dengan kuku tidak
hanya dapat dicapai melalui intensifikasi produksi pangan pada lahan tanaman yang ada
merupakan salah satu teknologi inovatif untuk meningkatkan produktivitas tanaman jagung,
baik melalui peningkatan potensi daya hasil tanaman, maupun melalui peningkatan toleransi
9|KERAGAMAN HAYATI
dan ketahanannya terhadap berbagai cekaman lingkungan biotik dan abiotik. Dengan adanya
varietas unggul bukan hanya berpengaruh pada tanaman jagung saja tetapi untuk
meningkatkan pendapatan petani. Pada dasarnya varietas jagung digolongkan kedalam dua
Varietas bersari bebas adalah varietas yang benihnya dapat dipakai terus-menerus dari
setiap pertanaman. Benih yang digunakan tentunya berasal dari tanaman atau tongkol yang
- Varietas hibrida
Jagung varietas hibrida adalah keturunan pertama (F1) dari persilangan antara:
varietas x varietas, varietas x galur, atau galur x galur. arietas hibrida yang akan diuraikan
dibawah ini adalah keturunan pertama dari persilanggan yang melibatkan suatu galur.
Untuk ketersediaan varietas tahan beruntun yang tinggi maka menghasilkan varietas hibrida,
Salah satu jenis jagung hibrida adalah varietas jagung nasional (hibrida BISI-2)
mempunyai keunggulan yaitu potensi hasil tinggi, umur panen 103 hari, tahan terhadap
penyakit bulai dan busuk buah, sedangkan varieas jagung lokal dibandingkan varietas ini
yaitu kekurangan yaitu mempunyai umur panen lebih cepat sekitar 85 hari
(Polnaya,2012). Tanaman hibrida pada umumnya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
10 | K E R A G A M A N H A Y A T I
BAB III
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk mikoriza merupakan jenis pupuk hayati
yang tepat untuk mendukung ketersediaan unsur hara yang optimum untuk mendukung
produksi tanaman jagung pada lahan kering marginal. Hal ini didukung data bahwa peranan
mikoriza bagi tanaman inangnya adalah memperbesar areal serapan bulu-bulu akar melalui
pembentukan miselium di sekeliling akar. Akibat perluasan area jelajah akar melalui bantuan
miselium mikoriza sehingga lebih banyak unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman inang
dibandingkan dengan tanaman lain yang tidak bersimbiosis dengan mikoriza. Banyak
penelitian membuktikan bahwa CMA mampu meningkatkan serapan hara, baik hara makro
maupun hara mikro. De La Cruz (1981 dalam Octavitani 2009) membuktikan bahwa CMA
mampu menggantikan 50% penggunaan fosfat, 40% nitrogen dan 25% kalium.
Meningkatnya serapan hara tersebut terjadi karena CMA dapat menyebabkan perubahan pada
sistem perakaran tanaman, yaitu antara lain: meningkatkan jumlah percabangan akar,
pemanjangan akar sekunder dan menginduksi pembentukan akar kuartier serta meningkatkan
jumlah akar lateral pada tanaman jagung (Kaldorf & Ludwig-Muller 2000). Menurut
Widiastuti (2003) Beberapa efek positif yang diperoleh tanaman inang akibat bersimbiosis
dengan mikoriza, yaitu antara lain terjadinya 1) Peningkatan daya serap air dan hara,
terutama unsur hara N, P,K, Cu, S dan Zn, serta Mo., 2). Peningkatan ketahanan tanaman
terhadap infeksi patogen akar, kondisi tanah salin, kelembaban tanah yang rendah, temperatur
tanah yang tinggi serta faktorfaktor merugikan lainnya, 3). Peningkatan toleransi tanaman
terhadap defisiensi hara pada tanah tidak subur dan terhadap kemasaman serta toksisitas Al,
Fe, Mn dan Zn pada tanah masam, 4). Peningkatan laju fotosintesis dan toleransi fotosintat ke
11 | K E R A G A M A N H A Y A T I
akar, produksi hormon seperti IAA, sitokinin, auksin dan giberelin, dan eksudasi asam-asam
organik dari akar serta permeabilitas membran terhadap lintasan hara., dan 5). Mempercepat
fase fisiologis definitif, sehingga waktu berbunga dan panen dipercepat sertameningkatkan
daya survival tanaman pada awal pertanaman. Dilihat dari berbagai genotip yang digunakan,
galur B-41 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
jagung pada lahan kering marginal. Hal ini dikarenakan galur B-41 merupakan genotip yang
didapatkan dari hasil seleksi yang berulang ulang terhadap berbagai galur yang memiliki
sifat efisien hara dan merupakan genotip tanaman jagung yang mempunyai sifat genetik
pertumbuhan dan produksi yang lebih baik dan mampu beradaptasi dengan baik di lahan
kering marginal. Dimana menurut Presterl et al.(2003), kemampuan untuk menggunakan hara
yang efisien dikontrol secara genetik dan menurut Marschner (1986) penyerapan hara oleh
akar memegang peranan penting dalam efisiensi hara. Penyerapan hara sangat dipengaruhi
oleh pertumbuhan dan morfologi perakaran tanaman. Pada kondisi suplai hara yang rendah
Adaptasi morfologi perakaran terhadap defisien hara diantaranya adalah: 1). Pemanjangan
akar, 2). Peningkatan kerapatan perakaran yang berhubungan dengan peningkatan jumlah
akar berdiameter kecil (<2 mm) dan 3). Peningkatan jumlah dan panjang rambut akar serta 4).
perakaran tersebut dapat meningkatkan luas permukaan. akar yang bersentuhan dengan tanah
sehingga luas permukaan penyerapan hara dapat meningkat. Varietas BISI 816 memberikan
hasil terendah terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Rendahnya tingkat
produksi yang dihasilkan dari varietas BISI 816 pada penelitian ini, dikarenakan varietas
BISI 816 merupakan genotip hibrida yang dirakit dengan sifat unggul yaitu berproduksi
tinggi dan sangat respon terhadap pemupukan serta memerlukan input produksi yang tinggi
agar dapat menghasilkan produksi yang maksimum. Akan tetapi jika ditanam pada lahan
12 | K E R A G A M A N H A Y A T I
kering marginal tanpa didukung dengan pemupukan yang tepat, maka varietas hibirida ini
akan menampilkan hasil yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan varietas lokal. Sebagai
contoh varietas jagung hibrida C7 yang diberi pupuk kadang 5 ton ha-1, kapur 2 ton ha-1,
Urea, SP36 dan pupuk KCl masing-masing 400. 100 dan 50 kg ha-1 hanya menghasilkan 5
ton biji pipilan kering ha-1. Hal ini jauh dibawah potensi hasilnya, yaitu 12 ton ha-1.
Kondisi ini disebabkan varietas unggul nasional dan hibrida merupakan varietas yang dirakit
dengan sifat adaptasi luas dan memerlukan input produksi yang tinggi (ATP 2003). Hasil
galur B-41 memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung
pada lahan kering marginal. Tingginya tingkat pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan
dari interaksi perlakuan ini, dikarenakan interaksi tersebut merupakan kombinasi perlakuan
yang tepat, dimana pemberian pupuk mikoriza mampu menyuplai ketersediaan unsur hara
dalam jumlah yang cukup dan seimbang bagi pertumbuhan tanaman jagung pada lahan kering
marginal dan disamping itu juga pemberian pupuk -mikoriza memberi efek positif yang dapat
mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman pada lahan kering marginal, melalui
peranannya dalam hal: meningkatkan daya serap air dan unsur hara, peningkatan toleransi
tanaman terhadap defisiensi hara pada tanah tidak subur, dan. serta meningkatkan daya
survival tanaman pada awal pertanaman. Di sisi lain penggunaan galur B-41 yang memiliki
sifat genetik pertumbuhan yang lebih baik dan mampu beradaptasi dengan baik pada lahan
kering marginal serta mampu tumbuh dan berproduksi tinggi pada lahan-lahan yang kurang
subur, sehingga interaksi dari kombinasi perlakuan ini memberikan pengaruh terbaik
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung pada lahan kering marginal. Hal ini
sejalan dengan pendapat Djafar et al. (1990), bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman
merupakan fungsi dari faktor genetik dan faktor lingkungan, dimana salah satu faktor
lingkungan yang sangat berperan penting terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
13 | K E R A G A M A N H A Y A T I
adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah cukup dan seimbang di dalam tanah dan
disamping itu juga penggunaan genotip tanaman yang memiliki sifat unggul seperti, sifat
produksi tinggi, memiliki daya adaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan dan efisien
dalam penyerapan dan penggunaan hara akan sangat mendukung keberhasilan dalam system
budidaya tanaman pada lahan kering marginal. Interaksi perlakuan tanpa pemberian pupuk
hayati dan penggunaaan varietas BISI-816 memberikan tingkat pertumbuhan dan produksi
tanaman terendah. Hal ini disebabkan kombinasi perlakuan tersebut kurang tepat untuk
mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman jagung pada lahan kering marginal yang
memiliki sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang kurang baik, dimana tanpa pemberian
pupuk hayati menyebabkan tanaman kurang mendapat suplai hara dari media tanam dalam
jumlah cukup untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Hal ini sejalan
dengan pendapat Agustina (1990), bahwa ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup
dan seimbang merupakan faktor utama yang sangat menentukan tingkat keberhasilan
pertumbuhan dan produksi tanaman yang maksimum dan ditambahkan pula oleh
Dwijoseputro (1992) menyatakan bahwa tanaman akan tumbuh subur apabila unsur hara
yang dibutuhkan tanaman tersedia dalam jumlah yang cukup dan seimbang di dalam media
tanam. Di sisi lain penggunaan varietas hibrida BISI-816 yang memiliki sifat genetik yang
kurang mampu beradaptasi dan tumbuh pada lahan lahan yang kurang subur serta
memerlukan input produksi yang tinggi menyebabkan kombinasi perlakuan ini menghasilkan
14 | K E R A G A M A N H A Y A T I
BAB IV
KESIMPULAN
pertumbuhan dan produksi tanaman jagung di lahan kering marginal. Dari beberapa
genotipe tanaman jagung yang digunakan, genotipe jagung B-41 menunjukkan pertumbuhan
dan produksi terbaik sebagai tanaman jagung yang lebih adaptif di lahan kering marginal.
Genotipe tanaman jagung B-41 yang dipupuk dengan pupuk hayati mikoriza memberikan
pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung di lahan kering
15 | K E R A G A M A N H A Y A T I
DAFTAR PUSTAKA
6. Quaye,Amos Kojo.2009. Soil Water and Nitrogen Interaction Effects on Maize (Zea
mays L.) Grown on a Vertisol. Journal Forestry,Horticulture and Soil Science 3(1):
1-11
Kematangan Dan Pupuk Sp-36 Terhadap Serapan P Dan Pertumbuhan Jagung (Zea
16 | K E R A G A M A N H A Y A T I
10. Sumalini,K.Manjulatha,G.2012. Heritability, correlation and path coefficient analysis
Terhadap Salinitas Dengan Perlakuan Stres Awal Rendah. J. Agrivigor 10(1): 73-83.
Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Semi Pada Tanah Podsolik Merah Kuning. Jurnal
17 | K E R A G A M A N H A Y A T I