PEMBAHASAN
(Penggolongan Karangan Menurut Jenisnya)
A.
Karangan
Karangan adalah hasil dari perwujudan gagasan atau apresiasi seseorang dalam bahasa
tulisan yang dapat dibaca, dipahami dan dimengerti oleh seorang pembaca. Karangan
bukanlah sekedar pengetahuan dan wawasan yang bersifat teoritis melainkan yang
berkenaan dengan segala aktivitas aplikatif kontinuvitas.[1]
Dalam pembuatan karangan, pengarang harus memperhatikan etika-etika pembuatan
karangan diantaranya yaitu bahasa karangan. Dalam menyusun karangan hendaklah kita
mengerti dan memahami bahasa yang baik dalam karangan, pilihan kata yang baik dan
sebagainya. Susunan kalimat jangan terlalu panjang agar tidak terjadi hal-hal yang
membosankan bagi si pembaca. Biasakan dalam pembuatan karangan menggunakan
kalimat yang efektif, singkat dan padat, tetapi maksudnya harus jelas. Kata-kata yang
dipakai dalam pembuatan karangan adalah kata-kata yang sederhana dan mudah
dimengerti oleh si pembaca.[2]
Bahasa dikatakan sebagai alat berpikir dan bernalar. Dengan berbahasa kita bisa
mengungkapkan apa yang kita rasakan dan kita pikirkan sehingga berbahasa bisa
mengaktualisasikan perwujudan konsep-konsep hasil pemikiran. Oleh karena itu, manusia
yang sedang berpikir senantiasa mengajukan pertanyaan-pertanyaan bagaimana dan
bagaimana fenomena yang dihadapinya itu bisa seperti pada saat manusia melihat,
mendengar dan merasakan. Pertanyaan itu muncul akibat dari keingintahuan manusia yang
tidak mungkin dapat dilontarkan tanpa menggunakan bahasa.[3]
Sebelum menulis karangan kita harus membuat terlebih dahulu kerangka karangan sebab
kerangka karangan adalah sebagai rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau
susunan pokok pembicaraan mengenai sebuah karangan yang akan ditulis. Kerangka
karangan ditulis dalam rangka untuk menghindari adanya tumpang tindih pada bagianbagian tertentu. Selain itu, penyimpangan-penyimpangan dari topik pun dapat dihindari.
B.
Menurut jenisnya, karangan dapat digolongkan menjadi 4 macam : (1) karangan ilmiah,
(2) karangan informatif, (3) prosa dan (4) puisi. Karangan ilmiah dan karangan informatif
termasuk ragam karangan faktual, sedangkan prosa dan puisi termasuk ragam karangan
khayali.
1.
Karangan ilmiah adalah karangan yang ditujukan kepada kalangan ahli dan
profesional yang penyajiannya sesuai dengan tingkat keilmuan mereka dengan metode,
pengolahan dan penyajian yang ilmiah dengan gaya tulisan yang mengikuti asas-asas jelas
terang, ringkas padat dan tepat cermat. Mungkin maksud dalam penyusunan karangan
ilmiah ini harus jelas, padat dan cermat dalam menyampaikan dan menuangkan
apresiasinya sehingga pembaca dapat memahami dan mengetahui isi dari karangan ilmiah
tersebut.
2.
Karangan informatif adalah karangan yang berisi informasi yang diberikan hanya
sekedar sebagai pemberitahuan atau keterangan saja yang diperuntukkan bagi masyarakat
umum. Karangan jenis ini tidak disertai perangkat-perangkat yang diperlukan oleh
karangan ilmiah, seperti daftar pustaka, catatan kaki, kutipan, serta persyaratan lainnya
yang bersifat ilmiah.
Karangan ilmiah dan karangan informatif adalah termasuk dari ragam karangan faktual
(Factual writing).
Karangan faktual adalah ragam karangan yang bertujuan memberikan informasi sesuai
dengan fakta atau realitas yang ada.
3.
Puisi adalah jenis karangan yang mengutamakan pemilihan kata dengan secermat-
Prosa adalah karangan yang tidak begitu mempedulikan banyaknya kata, panjang
pendeknya kalimat, irama dan persamaan, dan biasanya diungkapkan secara bebas.
Adapun ukuran penggolongannya adalah :
a.
b.
C.
Prosa
1.
b.
konkret karena lebih dapat menggambarkan arti dan dapat menstimulasi fungsi-fungsi
indra kita.
Mendengar kata mengucur orang akan membayangkan air yang keluar dari kran.
c.
2.
bahasa biasa
menggunakan majas
Pengarang terlebih dahulu harus menentukan tema karangan yang akan dibuat.
b.
Pengarang harus menetapkan tujuan karangan tersebut supaya tidak terjadi hal-hal
d.
dengan adanya data yang sudah terkumpul, pengarang akan mudah membuat sebuah
karangan tersebut.
e.
D.
Ada beberapa cara membedakan antara puisi dengan prosa, ini dapat kita lihat
perbedaannya di bawah ini :
Puisi
Prosa
kalimat
1 baris-baris
atau alenia
Prosa biasanya
penggambaran tokohnya
kalimat penjelas
mengutamakan isi
E.
Pagi
Fajar baru dengan cahaya pagi
Ku sadap sendiri di muka bumi
Sementara angin lembut mengantar
Aroma bunga mekar segar dalam jamah
Dan embun-embun di rerumputan
Seperti mutiara bertebaran
Di sepanjang jalur hayatku
Yang ku ambil satu demi satu
Sampai batas tertentu
Segalanya bakal ku serahkan kembali padamu
2.
Kemarau Panjang
Hari ini udara sangat panas sekali dan debu berterbangan
Di sepanjang jalan, lebih-lebih mobil baru saja lewat
Musim kemarau yang panjang tahun ini merupakan bencana
Bagi daerah kami, sungai yang mengalir di desa kami kering
DAFTAR PUSTAKA
slamet, Antonius. 2007. Buku Pelengkap Bahasa Indonesia 2A, untuk kelas II
Muryani. 2006. Bahasa Indonesia, SMA Kelas X Semseter 1. Depok : CV. Bina
Pustaka.
[1] Umum Budika Ryanto. Bahasa Indonesia Untuk Pergutuan Tinggi. Pekalongan :
STAIN Press. 2009. Hal. 62
[2] Antonius Slamet. Buku Pelengkap Bahasa Indonesia 2A, untuk kelas II Semester 3.
Semarang : CV. Surya Angkasa. 2007. Hal. 28
[3] Ibid. Hal. 74
[4] Ibid. Hal. 68
[5] Muryani. Bahasa Indonesia, SMA Kelas X Semseter 1. Depok : CV. Bina
Pustaka.2006. hal. 52
[6] Ibid. Hal. 53
[7] Ibid. Hal. 79
[8] Ibid. Hal. 19
[9] Syaifullah. Belajar Efektif Bahasa Indonesia, SMA Semester 2. Surakarta : CV. Media
Karya Putra. 2006. Hal. 20