Anda di halaman 1dari 24

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini penulis akan menguraikan asuhan keperawatan pada klien An.A dengan
DHF ( Dengue Hemorargic Fever ) yang dirawat di ruang Anggrek Rumah Sakit Kepolisisn
Pusat Raden Said Sukanto Jakarta. Asuhan keperawatan dimulai dari tanggal 17 Juni 2007
sampai 20 Juni 2008. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan penulis menggunakan proses
keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu : Pengkajian, diagnosa keperawatan, Perencanaan,
Pelaksanaan dan evaluasi.
A.

Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini penulis berusaha untuk memperolah data yang
dikumpulkan dari berbagai sumber data antara lain melalui wawancara dengan keluarga
pasien, dokter dan perawat yang bertanggung jawab. Penulis juga mendapatkan data
langsung dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang berasal dari catatan medis
maupun catatan keperawatan.
Pengkajian awal yang dilakukan pada klien yang dilaporkan pada karya tulis ilmiah
ini dilakukan pada tanggal 18 juni 2008 dengan hasil sebagai berikut
1. Data Biografi
a. Indetitas Klien
Klien bernama An. A, umur 11 tahun, jenis kelamin laki-laki, Pendidikan
kelas 6 SD, tempat tanggal lahir Jakarta 19 Juli 1996, beragama Islam. Suku bangsa
Sunda. Klien masuk rumah sakit tanggal 17 juni 2008 pukul 13.00 Wib dengan nomor

register 42.26.99, dengan diagnosa medis DHF Gr II, bahasa yang digunakan bahasa
Indonesia, alamat rumah Jln. Ciracas Rt 03 / Rw 06 Jakarta Timur.

b. Identitas Orang Tua


Ayah klien bernama Tn. N usia 58 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan
wiraswasta ( Pensiun ), agama islam, suku betawi, alamat rumah Jln. Ciracas Rt 03 /
Rw 06 Jakarta Timur.
Ibu klien Ny. A berusia 38 tahun dengan pendidikan terakhir SMP bekerja
sebagai ibu rumah tangga, agama islam, suku sunda, alamat rumah Jln. Ciracas Rt
03 / Rw 06 Jakarta Timur.
2. Resume
Klien tiba diruang Anggrek pada tanggal 17 Juni 2008 Pukul 13.00 WIB. Dengan
diagnosa medis Dengue Hemorargic Fever, umur 11 tahun, BB : 40 Kg, kesadaran
compos mentis, keadaan umum lemah, keluhan utama 1 sebelum masuk Rumah Sakit ibu
klien mengatakan anaknya demam sudak 4 hari disertai mual, muntah, klien mengatakan
perutnya sakit, klien mengatakan kepalanya pusing, ibu klien mengatakan anaknya tidak
nafsu makan, Observasi tanda tanda vital tekanan darah 90 / 70 mmHg, nadi 90x/menit,
pernapasan 32x/menit. Suhu 36 0 C. Hasil pemeriksaan laboratorium haemaglobin 17,9
gr/dl ( N L : 13 16, P : 12 14 ) gr/dl, hematokrit 53 % ( N L : 40 48, P : 37 43 ) %,
Leukosit 7300 /ul ( N 5000 10000 ) /ul, trombosit 42000 /ul ( N 150000 450000 ) /ul.
Hitung jenis leukosit Basofil 2 %, Eusinofil , Batang 1 %, Segmen 69 %, limfosit 23 %,
monosit 5 %. Laju endap darah 1 mm/jam, Eritrosit 5,74 jt/ul. Therapi yang didapat

IVFD RL 30 tts/mnt (micro), injeksi cefotaxim 2x1 gr (IV), injeksi rantin 2x1 amp ( IV ),
antasid Syrp 3x1 cth.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Riwayat antenatal, kesehatan Ibu waktu hamil Ibu tidak mengalami
hiperemesis grandarum, tidak terjadi pendarahan vagina, tidak ada anemia dan
gangguan kesehatan, pemeriksaan kehamilan teratur dengan hasil pemeriksaan
kehamilan baik, tempat pemeriksaan di rumah sakit pasar rebo diperiksa oleh bidan
dan selama kahamilan ibu mendapat imunisasi TT 2 kali, pengobatan yang didapat
selama kehamilan yaitu vitamin dan kalsium, usia kehamilan saat kelahiran 38
minggu, cara peralinan normal, ditolong oleh dokter, keadaan bayi sehat saat lahir,
BB = 3,500 gram, PB = 50 cm.
b. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan.
Tidak ada gangguan dalam proses tumbuh kembang anak dan saat ini klien sudah bisa
terungkap dan merangkak.
c.

Penyakit-penyakit yang pernah diderita


Klien pernah menderita penyakit tipes.

d.

Pernah di rawat dirumah sakit


Klien pernah di rawat ( Rs. Pasar Rebo )

e.

Obat-Obatan
Klien tidak mengkonsumsi obat - obatan

f.

Tindakan (misalnya : operasi)


Klien belum pernah dioperasi sebelumnya.

g.

Alergi
Klien memiliki riwayat alergi ( me dan telor )

h.

Kecelakaan

Klien tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya.


i.

Imunisasi
Klien memiliki riwayat imunisasi lengkap yaitu BCG 1x, DPT 3x, Campak 1x, Polio
4x, dan Hapatitis 1x.

j.

Kebiasaan sehari-hari (keadaan sebelum dirawat)


Pola Nutrisi
Klien diberikan Asi sejak lahir sampai 2 tahun dan sekarang klien diberikan PASI
yaitu susu dancau makanan padat mulai diberikan pada usia 4 bulan dengan cara
disuapi ibunya, jenis vitamin yang dikonsumsi selama 1 tahun adalah scot
emulsion, pola makan dan minum dengan frekuensi 3 kali perhari dengan jenis
makan nasi, sayur, lauk pauk dan buah, makanan yang disenangi adalah kentang
goreng, waktu makan pagi, siang, sore, jumlah minuman/hari : 1000 cc/hari,
frekuenai 6 8 kali perhari.
2) Pola Tidur
Lamanya tidur siang dan malam 12 jam/hari, tidak ada kelainan pada waktu tidur,
kebiasan anak menjelang tidur yaitu membaca buku pelajaran. ditemani ibunya.

3)

Pola aktivitas/ Latihan/ Olah raga/ Bermain/ Hobbi


Bermain bola dengan teman, berenang dan badminton.

4)

Pola Kebersihan diri.


Klien mandi 2x/hari dengan menggunakan sabun, oral hygiene 2 kali perhari
dengan menggunakan pasta gigi, cuci rambut 4x/minggu dengan menggunakan
shampoo dan dilakukan sendiri.

5)

Pola Imunisasi
Klien BAB 2x/hari dengan waktu BAB tidak tentu, warna dan bau khas feses,
konsistensi lunak, tidak da keluhan, tidak pernah menggunkan pencahar dan tidak
ada kebiasaan pada waktu BAB. Untuk BAK frekuensi 6 8 kali perhari, warna

urine kuning jernih, tidak ada keluhaan dalam BAB, kebiasaan mengompol tidak
ada.
6)

Kebiasaan Lain
Klien mempunyai kebiasaan menggigit jari.

7)

Pola Asuh
Pola asuh anak baik dan anak masih tinggal bersama kedua orang tuanya.

a. `Riwayat Penyakit Keluarga


Ayah klien menderita penyakit stroke yang menjadi faktor resiko, klien tidak
mempunyai saudara kandung dan anggota keluarga lain tidak ada yang menderita
penyakit menular.
b. Koping Keluarga
Dalam keluarga memiliki Koping kelurga sangat adaptif
c. System Nilai
Tidak ada system nilai yng bertentangan dengan kesehatan
d. Spiritual

Dalam keluarga Klien melaksanakan ibadah sesuai kenyakinannya


5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Resiko bahaya kecelakaan dirumah ada, didalam rumah terdapat bahya
kecelakaan karena rumahnya bertingkat dan stok kontak yang terbuka berada dibawah
sehingga dapat menyebabkan anak tersebut kesetrum. Dilingkungan rumah tidak terdapat
bahaya kecelakaan karena lingkungan rumah jauh dari jalan raya kemungkina bahaya
polusi tidak ada, karena jauh dari pabrik dan tempat bermain anak dalam rumah.
6. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Riwayat penyakit sekarang
Sakit mulai tanggal 17 juni 2008 pukul 13.00 WIB, keluhan utama ibu klien
mengatakan anaknya demam sudah 4 hari, demam naik turun disertai mual, muntah
dan kepala pusing, klien tidak nafsu makan (makan habis 3 sendok). Faktor pencetus
demam 4 hari, upaya yang dilakukan keluarga untuk mengurangi penyakit klien
adalah berobat ke rumah sakit.
b.

Perngkajian fisik secara fungsional


Data Subjektif
a. Keluhan klien atau keluarga saat pengkajian adalah ibu klien mengatakan
anaknya tidak nafsu makan dan makan habis 3 sendok, ibu klien mengatakan
anaknya lemas dan malas minum, klien mengatakan mual, klien mengatakan
perutnta sakit, klien mengatakan kepalanya pusing, klien mengatakan sesak
nafas, ibu klien mengatakan anaknya demam sudah 4 hari, ibu klien
mengatakan tidak mengetahui tentang penyebab penyakit DHF.
b. Nutrisi dan metabolisme

Nafsu makan menurun, tidak terjadi peningkatan dan penurunan berat badan,
diit makan lunak, perubahan warna kulit, gangguan penyembuhan tidak ada,
intake dalam sehari meliputi makan 3 kali sehari, minum 400 cc, mual,
muntah ada, dyspagia tidak ada.
c. Respirasi / Sirkulasi
Pernapsan vesikuler, sesak nafas ada, sputum tidak ada, batuk tidak ada, sakit
dada tidak ada, dan udem tidak ada.
d. Eliminasi
Abdomen klien kembung, tegang, dan nyeri. Abdomen klien tegang dan
bising khusus 16 x/menit. BAB berbau khas, berwarna kuning, konsistensi
feses cair dan tidak berlendir, tidak melena, klien BAK 6 - 8 x/hari dengan
jumlah urine 1800 cc/hari, warna urine kuning jernih, bau khas urine, klien
tidak sakit saat BAK, tidak nakturia, tidak hematuria dan tidak inkontinensia
serta klien tidak pakai kateter. Anus dan penis klien tidak teriritasi.
e. Aktivitas/Latihan
Tingkat kekuatan / ketahanan lemah, klien belum dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari, tidak ada kekakuan dalam pergerakkan sendi, tidak ada rasa nyeri
pada sendi.
f. Persepsi Sensori
Pendengaran, pengelihatan, penciuman, perabaan dan pengecapan klien baik,
reaksi terhadap rangsangan baik, orientasi klien baik, pupil isokor dan
konjungtiva ananemis.
g. Konsep diri
Penyakit yang diderita klien sangat mempengaruhi klien terutama dampak
hospitalisasi, klien mueung, dan pendiam.

h. Tidur dan Istirahat


Klien nyenyak saat tidur, tidak ada masalah atau gangguan waktu tidur dan
tidak ada tanda-tanda kurang tidur.
i. Seksualitas
Klien tidak terdapat kumis, pemeriksaan jakun tidak ada.
2.

Data Objektif
Data klinik
Takanan darah 90 / 70 mmHg. Suhu 36 0C, nadi 90 kali permenit, pernafasan
32 x / menit, kesadaran komposmentis.
Nutrisi dan metabolisme
Mukosa mulut kering, warna kemerahan, kelembaban kering, kelainan
palatum tidak ada, bobor kering, lidah bersih, gigi belum lengkap, gusi baik,
katang gigi tidak ada, BB 40 Kg, integritas kulit baik, turgor kulit baik,
penggunaan sonde tidak ada.
Respirasi / Sirkulasi
Suara pernapasan normal, batuk darah tudak ada, sputum tidak ada, tidak
ikterus, tidak sionosis, tidak menggunakan otot Bantu pernafasan, yemperatur
sushu hangat.
Eliminasi
Bising usus 8 kali permenit, abdomen kembung dan kaku, klien belum BAB
sebelum dirawat, BAK warna kunig kecoklatan, bau khas urine, frekuensi 6
8 kali perhari.
Aktivitas/Latihan

Keseimbangan berjalan baik, kekuatan mengenggam baik, bentuk kaki baik.


Sensori Persepsi
Reaksi terhadap rangsangan baik, orientasi baik, pupil isokor, konjungtiva
anemis, pendengaran dan penglihatan baik.
Konsep diri
Kontak mata baik, postir tubuh baik, perilaku baik.
Tidur dan isrirahat
Pola tidur baik
Seksualitas / Reproduksi
Tidak ada gangguan pada sisitem seksualitas atau reproduksi
a.

Dampak hospitalisasi
Pada anak
Anak menangis saat dilakukan tindakan keperawatan.
Pada keluarga
Keluarga merasa cemas dengan kondisi anaknya.

b.

Tingkat perkembangan saat ini


Motorik Kasar yaitu berlari, berjalan, melompat, bermain bola, bersepeda dan
berenang. Motorik halus yaitu bermain komputer, video games dan menulis, bahasa
sudah berbucara lancar. Sosialisasi klien bermain dengan teman sebaya dan teman
sekolah.

7. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah tanggal 17 juni 2008


Hemoglobin 17,9 g/dl ( N, L : 13 16, P : 12-14 g/dl), Leukosit 7300 / UL (500010.000 /ul )
Hematikrit 53 % ( N, L : 40 48, L : 37-43 %), Trombosit 42.000/UL ( N 150.000
450.000 /ul ).
Hitung jenis leukosit : Basofil 2 %, Eosinofil -, Batang -, Segmen 69 %, Limfosit 23 %,
Monosit 5 %. Laju Endap Darah 1mm/jam, Eritrosit 5,74 juta/ul.
Pemeriksaan darah tanggal 18 juni 2008
Hemoglobin 15,8 g/dl ( N, L : 13 16, P : 12-14 g/dl), Leukosit 8200 / UL (5000-10.000
/ul )
Hematikrit 46 % ( N, L : 40 48, L : 37-43 %), Trombosit 29.000/UL ( N 150.000
450.000 /ul ).
8. Penatalaksanaan
Pengobatan yang diberikan tanggal 17 Juni 2008
-

INVD RL 30 tts / menit

Injk Cefotaxime 2x1 gr

Inj Rantin 2x1 amp IV

Antasid Syrp 3x1 cth

Pct Syrp 4xcth II


9. Data focus
Setelah dilakukan pengkajian tanggal 12 Juni 2007 , maka didapatkan data fokus yaitu :
a.

Data Subyektif

Keluhan klien atau keluarga saat pengkajian adalah ibu klien mengatakan anaknya
tidak nafsu makan dan makan habis 3 sendok, ibu klien mengatakan anaknya lemas
dan malas minum, klien mengatakan mual, klien mengatakan perutnta sakit, klien
mengatakan kepalanya pusing, klien mengatakan sesak nafas, ibu klien mengatakan
anaknya demam sudah 4 hari, ibu klien mengatakan tidak mengetahui tentang
penyebab penyakit DHF.
b. Data Obyektif
Keadaan umum sakit lemah , kesadaran composmentis, hasil observasi tanda tanda
vital, tekanan darah 90 / 70 mmHg, suhu 36oC, Nadi 90x/menit, pernapasan 32x/menit,
BB sebelum sakit 40 Kg, BB saat ini 35 Kg, BB 40 Kg, mukosa bibir kering, klien
makan habis 3 sendok makan, terpasang IVFD RL 30 tetes permenit pada tangan
sebelah kiri, tetesan infus lancar, diit makan lunak, mobilisasi bedrest, hasil
laboratorium Hemoglobin 17,9 g/dl ( N, L : 13 16, P : 12-14 g/dl), Leukosit 7300 /
UL (5000-10.000 /ul ), Hematikrit 53 % ( N, L : 40 48, L : 37-43 %), Trombosit
42.000/UL ( N 150.000 450.000 /ul ).
Hitung jenis leukosit : Basofil 2 %, Eosinofil -, Batang -, Segmen 69 %, Limfosit 23 %,
Monosit 5 %. Laju Endap Darah 1mm/jam, Eritrosit 5,74 juta/ul.
Terapi yang diberikan:
-

Injk Cefotaxime 2x1 gr

Inj Rantin 2x1 amp IV

Antasid Syrp 3x1 cth

Pct Syrp 4xcth II


Intake : - Infus

: 1800 cc

- Minum : 400 cc

- Air Metabolisme

: 8 cc x berat badan
8 x 40 = 320 cc

Jumlah

: 2520 cc

Output

: - Urine 8 x 250 = 2000 cc


- IWL : ( 40 Usia ). BB
: ( 40 11 ) . 40
: 1160cc
- Jumlah

: 3160 cc

Balance antara intake output = 2520 3160 = - 640 cc

10. Analisa Data


Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 12 Juni 2007 maka didapatkan analisa
data sebagai berikut :
No
1

DATA
DS:
- Ibu klien mengatakan anaknya lemas dan
malas minum.

Uji tourniquet

positif ( terdapat

petekie )
-

Mukosa mulut kering

Klien tampak lemas

Terdapat lesi pada bibir ( sariawan )

Data Laboratorium :

Hb 17,9 gr/dl ( N : 13 16 ge/dl )

Ht 53 % ( N : 40 48 % )

Leukosit 7300 /ul ( N : 5000


10000 /ul )

ETIOLOGI
Peningkatan

cairan

permeabilitas
dinding kapiler

DO:
-

MASALAH
Kurang volume

Trombosit 42000 /ul ( N : 150000


450000 /ul )

Terpasang IVFD RL 30tts/mnt (micro)


pada tangan kiri.

Intake = 2520 cc

Output = 3160 cc

Balance cairan = - 640 cc


DS:
-

Ibu klien mengatakan anaknya lemas

Ibu

klien

mengatakan

Perubahan perfusi

Perdarahan

jaringan

Perifer

Perubahan nutrisi

Intake yang

kurang dari

tidak ade kuat

anaknya

terdapat bintik bintik merah


DO :
-

Uji tourniquet Positif ( terdapat


petekie )

Ekstermitas, akral dingin

Hasil Laboratorium :

Hb 17,9 gr/dl ( N : 13 16 ge/dl )

Ht 53 % ( N : 40 48 % )

Leukosit 7300 /ul ( N : 5000


10000 /ul )

Trombosit 42000 /ul ( N : 150000


450000 /ul )

DS:
-

Klien mengatakan mual

Ibu klien mengatakan anaknya tidak

nafsu makan dan makan habis 3


sendok

DO:

kebutuhan tubuh

Klien tampak lemas


Klien makan habis 3 sendok
BB sebelum sakit 40 Kg
BB sekarang 35 Kg
4

Hb 17,9 gr/dl ( N : 13 16 ge/dl )


DS:
- Ibu klien mengatakan badan anaknya

Hipertermia

panas

Infeksi virus
dengue

D DO:
Observasi tanda tanda vital
Suhu 38,5 o C
Nadi 110 x/menit
Rr 30 x/menit
5

Td 100 / 70 mmHg
DS: - DO:
iI Klien tampak murung dan pendiam

Gangguan

Dampak

psikologi anak

hospitalisasi

cemas

Klien tampak menangis

DS :
Ibu klien mengatakan kurang mengerti
tentang penyakit anaknya
DO :
Ibu klien tampak bingung saat di Tanya
tentang penyakit anaknya

Kurang

Kurangnya

pengetahuan

informasi

tentang penyakit
DHF

B.

Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang penulis uraikan diatas maka dapat ditegaskan diagnosa

keperawatan sebagai berikut :


1. Kurang volume cairan berhubungan dengan peningkatan permaebilitas dinding kapiler
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan perifer
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat
4. Hipertermi berhubungan dengan infeksi virus dengue
5. Gangguan psikologi anak cemas berhubungan dampak hospitalisasi
6. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit diare berhubungan dengan kurangnya
informasi.
C.

Perencanaan , Implementasi dan Evaluasi

1. Kurang volume cairan berhubungan dengan peningkatan permaebilitas dinding kapiler


DS : Ibu klien mengatakan anaknya lemas dan malas minum.
DO

: Uji tourniquet positif ( terdapat petekie ), mukosa mulut kering, klien tampak
lemas, terdapat lesi pada bibir ( sariawan ), data Laboratorium : Hb 17,9 gr/dl
( N : 13 16 ge/dl ), Ht 53 % ( N : 40 48 % ), Leukosit 7300 /ul ( N : 5000
10000 /ul ), Trombosit 42000 /ul ( N : 150000 450000 /ul ), Terpasang IVFD
RL 30tts/mnt (micro) pada tangan kiri, Intake = 2520 cc, Output = 3160 cc,
Balance cairan = - 640 cc.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan


keseimbangan cairan terpenuhi.

Kriteria Hasil :

Turgor kulit baik, mukosa bibir lembab, intake dan output cairan
seimbang.

Rencana Tindakan :
a. Observasi tanda-tanda vital setiap 8 jam.
b. Observasi adanya perdarahan.
c. Monitor tanda-tanda dehidrasi.
d. Monitor Intake dan output
e. Kaji turgor kulit dan membran mukosa.
f. Anjurkan ibu tetap memberikan anaknya minum air putih.
g. Berikan therapy obat cefotaxim 2x1 gr IV
Implementasi :
Tanggal 17 Juni 2008
Pukul 13.00 WIB Mengukur tanda-tanda vital, hasil : Tekanan darah 100 / 70 mmHg,
Nadi 120 x/menit, suhu 38,5o C dan pernafasan 32 x/menit. Pukul 13.30 WIB
Memonitor cairan infus, hasil : infus RL 30 tetes/menit. Pukul 14.00 WIB
Menganjurkan Ibu klien untuk memberi anaknya minum, hasil : Ibu klien memberikan
minum air putih sedikit demi sedikit ( 20 cc). Tanggal 18 Juni 2007
Pukul 08.00 WIB Memonitir cairan infus, hasil : infus RL 30 tetes/menit. Pukul 08.20
WIB Memonitor tanda tanda kekurangan volume caira , hasil : Mukosa bibir lembab
dan turgor kulit baik. Pukul 11.00 WIB Mengobservasi tanda tanda vital, hasil :
Tekanan darah 110 / 80 mmHg, Nadi 100 x/menit, Rr 28 x/menit, suhu 36 oC. Pukul
12.00 Wib Memonitior nilai laboratorium, hasil : Hemoglobin 15,8 g/dl ( N, L : 13
16, P : 12-14 g/dl), Leukosit 8200 / UL (5000-10.000 /ul ), Hematikrit 46 % ( N, L : 40

48, L : 37-43 %), Trombosit 29.000/UL ( N 150.000 450.000 /ul ). Pukul 12.30 Wib
Memberikan Obat Cefotaxime, hasil : obat cefotaxime diberikan melalui IV.
Tanggal 19 Juni 2007
Pukul 08.00 WIB Memonitir cairan infus, hasil : infus RL 30 tetes/menit. Pukul 08.20
WIB Memonitor tanda tanda kekurangan volume caira , hasil : Mukosa bibir lembab
dan turgor kulit baik. Pukul 11.00 WIB Mengobservasi tanda tanda vital, hasil :
Tekanan darah 110 / 80 mmHg, Nadi 100 x/menit, Rr 28 x/menit, suhu 36 oC. Pukul
12.00 Wib Memberikan Obat Cefotaxime, hasil : obat cefotaxime diberikan melalui IV.

Evaluasi :
Tanggal 19 Juni 2008
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau minum ( 600 cc )
O : Mukosa bibir terlihat kering, intake 2520 cc ( infus : 1800, air putih : 400 cc ),
output 3160 cc ( urine : 2000 cc, IWL : 1160 cc ).
A : Masalah belum teratasi
P : Tindakan keperawatan dilanjutkan ( Observasi tanda tanda vital, observasi nilai
laboratorium, anjurkan pada orang tua untuk memberikan minum sedikit tapi
sering ).
2.

Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan.


DS

: - Ibu klien mengatakan anaknya lemas


- Ibu klien mengatakan anaknya terdapat bintik bintik merah

DO

: Uji tourniquet Positif ( terdapat petekie ), Ekstermitas, akral dingin, Hasil


laboratorium : Hb 17,9 gr/dl ( N : 13 16 ge/dl ), Ht 53 % ( N : 40 48 % ),

Leukosit 7300 /ul ( N : 5000 10000 /ul ), Trombosit 42000 /ul ( N : 150000
450000 /ul ).
Tujuan

: Setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam diharapkan perdarahan


tidak terjadi

Kriteria Hasil : Perdarahan berkurang, ekstermitas akral hangat.


Rencana Tindakan :
a. Observasi tanda tanda vital
b. Kaji dan catat sirkulasi pada ekstermitas seperti : dingin, nyer dan pembengkakan
kaki.
c. Monitor nilai laboratorium
Implementasi :
Tanggal 17 Juni 2008
Pukul 13.00 WIB Mengukur tanda-tanda vital, hasil : Tekanan darah 100 / 70 mmHg,
Nadi 120 x/menit, suhu 38,5o C dan pernafasan 32 x/menit. Pukul 13.30 WIB
Memonitor cairan infus, hasil : infus RL 30 tetes/menit. Pukul 14.00 WIB
Menganjurkan Ibu klien untuk memberi anaknya minum, hasil : Ibu klien memberikan
minum air putih sedikit demi sedikit ( 20 cc).
Tanggal 18 Juni 2008
Pukul 08.00 WIB mengkaji sirkulasi pada ekstermitas, hasil : akral dingin. Pukul 10.00
Wib menilai kemungkinan terdapat kematian jaringan psds ekstermitas, hasil : akral
hangat, tidak terjadi pembengkakan pada kaki. Pukul 12.00 Wib Memonitor nilai
laboratorium, hasil : Hemoglobin 15,8 g/dl ( N, L : 13 16, P : 12-14 g/dl), Leukosit
8200 / UL (5000-10.000 /ul ), Hematikrit 46 % ( N, L : 40 48, L : 37-43 %),

Trombosit 29.000/UL ( N 150.000 450.000 /ul ). Pukul 12.30 Wib Memberikan


ObatRantin 2 x1 amp, hasil : obat Rantindiberikan melalui IV.
Tanggal 19 Juni 2008
Pukul 08.00 Wib mengkaji sirkulasi pada ekstermitas, hasil : akral dingin. Pukul 11.00
Wib mengobservasi tanda tanda vital, hasil : Td 100 / 70 mmHg, suhu 36 o C, nadi 90
x/menit, Rr 28 x/menit. Pukul 12.00 WIB Menghidangkan makan siang diit ML TKTP,
hasil : Tampak Ibu sedang menyuapinin anaknya, tampak anak makan 6 sendok.
Evaluasi :
Tanggal 19 Juni 2008
S : Ibu klien mengatakan badan anaknya lemas
O : Tampak klien makan habis 5 sendok makan 250 cc
A : Masalah belum teratasi
P : Tindakan keperawatan dilanjutkan ( Observasi nilai laboratorium, kaji dan catat
sirkulasi pada ekstermitas seperti : dingi, nyeri, pembengkakan kaki )
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat..Ditandai dengan :
DS

: Klien mengatakan mual, Ibu klien mengatakan anaknya tidak nafsu


makan dan makan habis 3 sendok

DO

: Klien tampak lemas, Klien makan habis 3 sendok, BB sebelum sakit 40


Kg, BB sekarang 35 Kg, Hb 17,9 gr/dl ( N : 13 16 ge/dl )

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan


kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria Hasil :

Nafsu makan klien bertambah secara bertahap, berat badan dalam

batas normal ( 40 Kg )
Rencana Tindakan :
a. Monitor tanda-tanda vital

b. Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak


c. Rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak
meningkat
d. Anjurkan orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tapi
sering
e. Berikan diit
f. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat rantin dan antasid sirup
Implementasi :
Tanggal 17 Juni 2008
Pukul 13.00 WIB Mengukur tanda-tanda vital, hasil : Nadi 120 x/menit, suhu 38.5 oC
dan pernafasan 32 x/menit. Pukul 13.30 Wib mengkaji antake nutrisi pada klien,
hasil : makan habis 3 sendok. Pukul 14.00 Wib menganjurkan orang tua untuk
pemberian makan pada anak dengan teknik porsi sedikit tapi sering, mempertahankan
kebersihan mulut klien dengan hasil mulut klien terlihat bersih.
Tanggal 18 Juni 2008
Pukul 11.00 WIB Mengukur tanda-tanda vital, hasil : Nadi 110 x/menit, suhu 36,2 oC
dan pernapasan 32 x/menit. Pukul 12.00 Wib memberi makan klien, hasil : klien
makan habis 3 sendok. Pukul 12.30 Wib memberikan obat antasid pada klien, hasil
antasidd sirup diberikan 1 sendok teh.
Tanggal 19 Juni 2007
Pukul 11.00 WIB Mengukur tanda-tanda vital, hasil : Nadi 100 x/menit, suhu 36 oC
dan pernapasan 26 x/menit. Pukil 11.30 Wib menganjurkan kepada orang tua untuk
memberi makan pada anak dengan teknik porei kecil tapi sering. Pukul 12.00 Wib
memberi makan klien, hasil : klien makan habis 2 sendok. Pukul 12.30 Wib
memberikan obat antasid pada klien, hasil antasid sirup diberikan 1 sendok teh.

Evaluasi :
Tanggal 19 Juni 2007
S : Ibu klien mengatakan klien sudah mau makan
O : Klien makan habis 3 sendok
A : Masalah teratasi sebagian
P : Tindakan keperawatan dilanjutkan ( Anjurkan pada orang tua untuk memberikan
makan dengan teknik porsi kecil tapi sering, rencanakan untuk memperbaiki kualitas
gizi saat selera meningkat )
4. Hipertermia berhubungan dengan infeksi virus dengue
DS

: Ibu klien mengatakan badan anaknya panas

DO

: Observasi tanda tanda vital : Suhu 38,5 oC, Nadi 110 x/menit, Rr 30
x/menit, Td 100 / 70 mmHg

Tujuan

: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan


suhu badan dalam batas normal ( 36 37 oC )

Kriteria hasil : Tanda tanda vital dalam batas normal ( 36 37 oC )


Rencana tindakan :
Observasi tanda tanda vital
Anjurkan pada kelurga untuk memberikan kompres air biasa
Anjurkan untuk memberikan minum sedikit tapi sering
Implementasi
Tanggal 17 Juni 2008
Pukul 13.00 Wib mengobservasi tanda tanda vital, hasil : Suhu 38,5 oC, Nadi 120
x/menit, Rr 32 x/menit, Td 100 / 70 mmHg. Pukul 13.15 Wib mwnganjurkan pada orang
tua untuk memberikan kompres dengan air biasa, hasil : klien diberikan kompres air
biasa.
Tanggal 18 Juni 2008

5.

Pukul 11.00 WIB Mengukur tanda-tanda vital, hasil : Nadi 110 x/menit, suhu 36,2 oC
dan pernapasan 32 x/menit. Pukul 13.00 Wib menganjurkan pada keluarga untuk
memberikan minum sedikit tapi sering.
Evaluai :
S

: Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak panas

: Tanda tanda viatal Nadi 110 x/menit, suhu 36,2 oC dan pernapasan 32 x/menit.

: Masalah teratasi

: Tindakan keperawatan dipertahankan ( observasi tanda tanda vital, anjurkan


pada orang tua untuk memberikan kompres air biasa )

Gangguan psikologis anak cemas berhubungan dengan dampak hospitalisasi.Ditandai dengan


DS :.
DO : Klien tampak murung dan pendiam, Klien tampak menangis
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan
dampak hospitalisasi berkurang.
Kriteria Hasil : Klien tidak cemas, klien tampak tenang dan rileks
Rencana Tindakan

a. Bina hubungan saling percaya antar pasien, perawat dan keluarga.


b. Beri pendekatan dan penjelasan yang mudah dimengerti keluarga sebelum
melakukan tindakan keperawatan
c. Lakukan terapi bermain dengan anak seperti memberi objek berwarna terang dan
ajak bicara anak.
d. Pertahankan lingkungan yang tenang dan temani anak.
Implementasi :
Tanggal 17 Juni 2008

Pukul 13.15 WIB mempertahankan lingkungan yang nyaman dan tenang, hasil : klien
tampak todak tenang. Pukul 13.20 WIB menjalin hubungan perawat dengan klien, hasil
: klien tampak berbicara dengan perawat
Tanggal 18 Juni 2008
Pukul 09.00 WIB Mengajak anak keluar kamar sambil berbincang - bincang, hasil :
Klien mau keluar.
Evaluasi :
Tanggal 18 Juni 2007
S : O : Tampak anak tidak menangis saat dilakukan tindakan keperawatan
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Tindakan keperawatan dipertahankan ( Jalin terus hubungan perawat dengan klien,
pertahankan lingkungan ynag tenang )
6. Kurang pengetahuan keluarga tentang, penyakit Diare berhubungan dengan kurangnya
informasi. Ditandai dengan :
DS : Ibu klien mengatakan tidak tahu penyebab penyakit DHF
DO: Orang tua klien tampak cemas, bingung saat di tanya tentang penyakit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit diharapkan
masalah kurang pengetahuan teratasi.
Kriteria Hasil : Orang tua mengerti dan memahami pengertia, penyebab, pencegahan,
dan cara penanggulangan DHF.
Rencana Tindakan :
a. Berikan pendidikan kesehatan
b. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian, penyebab, pencegahan
dan cara penanggulangan DHF.

d. Berikan reinforcement positif jika keluarga dapat menyebutkan kembali pengertian,


penyebab dan pencegahan.
Implementasi :
Tanggal 17 Juni 2008
Pukul 13.20 WIB Mengkaji pengetahuan Ibu tentang penyakit DHF, hasil : Ibu
hanya tahu tentang penyakitnya saja dan Ibu mengatakan tidak tahu penyebab.
Tanggal 18 Juni 2008
Pukul 10.30 WIB

Memberikan pendidikan kesehatan, hasil : Ibu klien dapat

menjelaskan kembali penyebab, tanda dan gejala, cara pencegahan, penanggulangan


dan cara perawatan DHF pada anak dirumah.
Evaluasi :
Tanggal 18 Juni 2008
S

: Ibu klien mengatakan sudah tahu penyebab DHF, cara pencegahan,


penanganan dan perawatan diare dirumah

: Tampak Ibu menjelaskan kembali penyebab DHF, cara penanganan.

: Masalah keperawatan teratasi


: Asuhan keperawatan dihentikan

Anda mungkin juga menyukai