TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menguraikan asuhan keperawatan pada klien An.A dengan
DHF ( Dengue Hemorargic Fever ) yang dirawat di ruang Anggrek Rumah Sakit Kepolisisn
Pusat Raden Said Sukanto Jakarta. Asuhan keperawatan dimulai dari tanggal 17 Juni 2007
sampai 20 Juni 2008. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan penulis menggunakan proses
keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu : Pengkajian, diagnosa keperawatan, Perencanaan,
Pelaksanaan dan evaluasi.
A.
Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini penulis berusaha untuk memperolah data yang
dikumpulkan dari berbagai sumber data antara lain melalui wawancara dengan keluarga
pasien, dokter dan perawat yang bertanggung jawab. Penulis juga mendapatkan data
langsung dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang berasal dari catatan medis
maupun catatan keperawatan.
Pengkajian awal yang dilakukan pada klien yang dilaporkan pada karya tulis ilmiah
ini dilakukan pada tanggal 18 juni 2008 dengan hasil sebagai berikut
1. Data Biografi
a. Indetitas Klien
Klien bernama An. A, umur 11 tahun, jenis kelamin laki-laki, Pendidikan
kelas 6 SD, tempat tanggal lahir Jakarta 19 Juli 1996, beragama Islam. Suku bangsa
Sunda. Klien masuk rumah sakit tanggal 17 juni 2008 pukul 13.00 Wib dengan nomor
register 42.26.99, dengan diagnosa medis DHF Gr II, bahasa yang digunakan bahasa
Indonesia, alamat rumah Jln. Ciracas Rt 03 / Rw 06 Jakarta Timur.
IVFD RL 30 tts/mnt (micro), injeksi cefotaxim 2x1 gr (IV), injeksi rantin 2x1 amp ( IV ),
antasid Syrp 3x1 cth.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Riwayat antenatal, kesehatan Ibu waktu hamil Ibu tidak mengalami
hiperemesis grandarum, tidak terjadi pendarahan vagina, tidak ada anemia dan
gangguan kesehatan, pemeriksaan kehamilan teratur dengan hasil pemeriksaan
kehamilan baik, tempat pemeriksaan di rumah sakit pasar rebo diperiksa oleh bidan
dan selama kahamilan ibu mendapat imunisasi TT 2 kali, pengobatan yang didapat
selama kehamilan yaitu vitamin dan kalsium, usia kehamilan saat kelahiran 38
minggu, cara peralinan normal, ditolong oleh dokter, keadaan bayi sehat saat lahir,
BB = 3,500 gram, PB = 50 cm.
b. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan.
Tidak ada gangguan dalam proses tumbuh kembang anak dan saat ini klien sudah bisa
terungkap dan merangkak.
c.
d.
e.
Obat-Obatan
Klien tidak mengkonsumsi obat - obatan
f.
g.
Alergi
Klien memiliki riwayat alergi ( me dan telor )
h.
Kecelakaan
Imunisasi
Klien memiliki riwayat imunisasi lengkap yaitu BCG 1x, DPT 3x, Campak 1x, Polio
4x, dan Hapatitis 1x.
j.
3)
4)
5)
Pola Imunisasi
Klien BAB 2x/hari dengan waktu BAB tidak tentu, warna dan bau khas feses,
konsistensi lunak, tidak da keluhan, tidak pernah menggunkan pencahar dan tidak
ada kebiasaan pada waktu BAB. Untuk BAK frekuensi 6 8 kali perhari, warna
urine kuning jernih, tidak ada keluhaan dalam BAB, kebiasaan mengompol tidak
ada.
6)
Kebiasaan Lain
Klien mempunyai kebiasaan menggigit jari.
7)
Pola Asuh
Pola asuh anak baik dan anak masih tinggal bersama kedua orang tuanya.
Nafsu makan menurun, tidak terjadi peningkatan dan penurunan berat badan,
diit makan lunak, perubahan warna kulit, gangguan penyembuhan tidak ada,
intake dalam sehari meliputi makan 3 kali sehari, minum 400 cc, mual,
muntah ada, dyspagia tidak ada.
c. Respirasi / Sirkulasi
Pernapsan vesikuler, sesak nafas ada, sputum tidak ada, batuk tidak ada, sakit
dada tidak ada, dan udem tidak ada.
d. Eliminasi
Abdomen klien kembung, tegang, dan nyeri. Abdomen klien tegang dan
bising khusus 16 x/menit. BAB berbau khas, berwarna kuning, konsistensi
feses cair dan tidak berlendir, tidak melena, klien BAK 6 - 8 x/hari dengan
jumlah urine 1800 cc/hari, warna urine kuning jernih, bau khas urine, klien
tidak sakit saat BAK, tidak nakturia, tidak hematuria dan tidak inkontinensia
serta klien tidak pakai kateter. Anus dan penis klien tidak teriritasi.
e. Aktivitas/Latihan
Tingkat kekuatan / ketahanan lemah, klien belum dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari, tidak ada kekakuan dalam pergerakkan sendi, tidak ada rasa nyeri
pada sendi.
f. Persepsi Sensori
Pendengaran, pengelihatan, penciuman, perabaan dan pengecapan klien baik,
reaksi terhadap rangsangan baik, orientasi klien baik, pupil isokor dan
konjungtiva ananemis.
g. Konsep diri
Penyakit yang diderita klien sangat mempengaruhi klien terutama dampak
hospitalisasi, klien mueung, dan pendiam.
Data Objektif
Data klinik
Takanan darah 90 / 70 mmHg. Suhu 36 0C, nadi 90 kali permenit, pernafasan
32 x / menit, kesadaran komposmentis.
Nutrisi dan metabolisme
Mukosa mulut kering, warna kemerahan, kelembaban kering, kelainan
palatum tidak ada, bobor kering, lidah bersih, gigi belum lengkap, gusi baik,
katang gigi tidak ada, BB 40 Kg, integritas kulit baik, turgor kulit baik,
penggunaan sonde tidak ada.
Respirasi / Sirkulasi
Suara pernapasan normal, batuk darah tudak ada, sputum tidak ada, tidak
ikterus, tidak sionosis, tidak menggunakan otot Bantu pernafasan, yemperatur
sushu hangat.
Eliminasi
Bising usus 8 kali permenit, abdomen kembung dan kaku, klien belum BAB
sebelum dirawat, BAK warna kunig kecoklatan, bau khas urine, frekuensi 6
8 kali perhari.
Aktivitas/Latihan
Dampak hospitalisasi
Pada anak
Anak menangis saat dilakukan tindakan keperawatan.
Pada keluarga
Keluarga merasa cemas dengan kondisi anaknya.
b.
7. Pemeriksaan Penunjang
Data Subyektif
Keluhan klien atau keluarga saat pengkajian adalah ibu klien mengatakan anaknya
tidak nafsu makan dan makan habis 3 sendok, ibu klien mengatakan anaknya lemas
dan malas minum, klien mengatakan mual, klien mengatakan perutnta sakit, klien
mengatakan kepalanya pusing, klien mengatakan sesak nafas, ibu klien mengatakan
anaknya demam sudah 4 hari, ibu klien mengatakan tidak mengetahui tentang
penyebab penyakit DHF.
b. Data Obyektif
Keadaan umum sakit lemah , kesadaran composmentis, hasil observasi tanda tanda
vital, tekanan darah 90 / 70 mmHg, suhu 36oC, Nadi 90x/menit, pernapasan 32x/menit,
BB sebelum sakit 40 Kg, BB saat ini 35 Kg, BB 40 Kg, mukosa bibir kering, klien
makan habis 3 sendok makan, terpasang IVFD RL 30 tetes permenit pada tangan
sebelah kiri, tetesan infus lancar, diit makan lunak, mobilisasi bedrest, hasil
laboratorium Hemoglobin 17,9 g/dl ( N, L : 13 16, P : 12-14 g/dl), Leukosit 7300 /
UL (5000-10.000 /ul ), Hematikrit 53 % ( N, L : 40 48, L : 37-43 %), Trombosit
42.000/UL ( N 150.000 450.000 /ul ).
Hitung jenis leukosit : Basofil 2 %, Eosinofil -, Batang -, Segmen 69 %, Limfosit 23 %,
Monosit 5 %. Laju Endap Darah 1mm/jam, Eritrosit 5,74 juta/ul.
Terapi yang diberikan:
-
: 1800 cc
- Minum : 400 cc
- Air Metabolisme
: 8 cc x berat badan
8 x 40 = 320 cc
Jumlah
: 2520 cc
Output
: 3160 cc
DATA
DS:
- Ibu klien mengatakan anaknya lemas dan
malas minum.
Uji tourniquet
positif ( terdapat
petekie )
-
Data Laboratorium :
Ht 53 % ( N : 40 48 % )
ETIOLOGI
Peningkatan
cairan
permeabilitas
dinding kapiler
DO:
-
MASALAH
Kurang volume
Intake = 2520 cc
Output = 3160 cc
Ibu
klien
mengatakan
Perubahan perfusi
Perdarahan
jaringan
Perifer
Perubahan nutrisi
Intake yang
kurang dari
anaknya
Hasil Laboratorium :
Ht 53 % ( N : 40 48 % )
DS:
-
DO:
kebutuhan tubuh
Hipertermia
panas
Infeksi virus
dengue
D DO:
Observasi tanda tanda vital
Suhu 38,5 o C
Nadi 110 x/menit
Rr 30 x/menit
5
Td 100 / 70 mmHg
DS: - DO:
iI Klien tampak murung dan pendiam
Gangguan
Dampak
psikologi anak
hospitalisasi
cemas
DS :
Ibu klien mengatakan kurang mengerti
tentang penyakit anaknya
DO :
Ibu klien tampak bingung saat di Tanya
tentang penyakit anaknya
Kurang
Kurangnya
pengetahuan
informasi
tentang penyakit
DHF
B.
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang penulis uraikan diatas maka dapat ditegaskan diagnosa
: Uji tourniquet positif ( terdapat petekie ), mukosa mulut kering, klien tampak
lemas, terdapat lesi pada bibir ( sariawan ), data Laboratorium : Hb 17,9 gr/dl
( N : 13 16 ge/dl ), Ht 53 % ( N : 40 48 % ), Leukosit 7300 /ul ( N : 5000
10000 /ul ), Trombosit 42000 /ul ( N : 150000 450000 /ul ), Terpasang IVFD
RL 30tts/mnt (micro) pada tangan kiri, Intake = 2520 cc, Output = 3160 cc,
Balance cairan = - 640 cc.
Kriteria Hasil :
Turgor kulit baik, mukosa bibir lembab, intake dan output cairan
seimbang.
Rencana Tindakan :
a. Observasi tanda-tanda vital setiap 8 jam.
b. Observasi adanya perdarahan.
c. Monitor tanda-tanda dehidrasi.
d. Monitor Intake dan output
e. Kaji turgor kulit dan membran mukosa.
f. Anjurkan ibu tetap memberikan anaknya minum air putih.
g. Berikan therapy obat cefotaxim 2x1 gr IV
Implementasi :
Tanggal 17 Juni 2008
Pukul 13.00 WIB Mengukur tanda-tanda vital, hasil : Tekanan darah 100 / 70 mmHg,
Nadi 120 x/menit, suhu 38,5o C dan pernafasan 32 x/menit. Pukul 13.30 WIB
Memonitor cairan infus, hasil : infus RL 30 tetes/menit. Pukul 14.00 WIB
Menganjurkan Ibu klien untuk memberi anaknya minum, hasil : Ibu klien memberikan
minum air putih sedikit demi sedikit ( 20 cc). Tanggal 18 Juni 2007
Pukul 08.00 WIB Memonitir cairan infus, hasil : infus RL 30 tetes/menit. Pukul 08.20
WIB Memonitor tanda tanda kekurangan volume caira , hasil : Mukosa bibir lembab
dan turgor kulit baik. Pukul 11.00 WIB Mengobservasi tanda tanda vital, hasil :
Tekanan darah 110 / 80 mmHg, Nadi 100 x/menit, Rr 28 x/menit, suhu 36 oC. Pukul
12.00 Wib Memonitior nilai laboratorium, hasil : Hemoglobin 15,8 g/dl ( N, L : 13
16, P : 12-14 g/dl), Leukosit 8200 / UL (5000-10.000 /ul ), Hematikrit 46 % ( N, L : 40
48, L : 37-43 %), Trombosit 29.000/UL ( N 150.000 450.000 /ul ). Pukul 12.30 Wib
Memberikan Obat Cefotaxime, hasil : obat cefotaxime diberikan melalui IV.
Tanggal 19 Juni 2007
Pukul 08.00 WIB Memonitir cairan infus, hasil : infus RL 30 tetes/menit. Pukul 08.20
WIB Memonitor tanda tanda kekurangan volume caira , hasil : Mukosa bibir lembab
dan turgor kulit baik. Pukul 11.00 WIB Mengobservasi tanda tanda vital, hasil :
Tekanan darah 110 / 80 mmHg, Nadi 100 x/menit, Rr 28 x/menit, suhu 36 oC. Pukul
12.00 Wib Memberikan Obat Cefotaxime, hasil : obat cefotaxime diberikan melalui IV.
Evaluasi :
Tanggal 19 Juni 2008
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau minum ( 600 cc )
O : Mukosa bibir terlihat kering, intake 2520 cc ( infus : 1800, air putih : 400 cc ),
output 3160 cc ( urine : 2000 cc, IWL : 1160 cc ).
A : Masalah belum teratasi
P : Tindakan keperawatan dilanjutkan ( Observasi tanda tanda vital, observasi nilai
laboratorium, anjurkan pada orang tua untuk memberikan minum sedikit tapi
sering ).
2.
DO
Leukosit 7300 /ul ( N : 5000 10000 /ul ), Trombosit 42000 /ul ( N : 150000
450000 /ul ).
Tujuan
DO
batas normal ( 40 Kg )
Rencana Tindakan :
a. Monitor tanda-tanda vital
Evaluasi :
Tanggal 19 Juni 2007
S : Ibu klien mengatakan klien sudah mau makan
O : Klien makan habis 3 sendok
A : Masalah teratasi sebagian
P : Tindakan keperawatan dilanjutkan ( Anjurkan pada orang tua untuk memberikan
makan dengan teknik porsi kecil tapi sering, rencanakan untuk memperbaiki kualitas
gizi saat selera meningkat )
4. Hipertermia berhubungan dengan infeksi virus dengue
DS
DO
: Observasi tanda tanda vital : Suhu 38,5 oC, Nadi 110 x/menit, Rr 30
x/menit, Td 100 / 70 mmHg
Tujuan
5.
Pukul 11.00 WIB Mengukur tanda-tanda vital, hasil : Nadi 110 x/menit, suhu 36,2 oC
dan pernapasan 32 x/menit. Pukul 13.00 Wib menganjurkan pada keluarga untuk
memberikan minum sedikit tapi sering.
Evaluai :
S
: Tanda tanda viatal Nadi 110 x/menit, suhu 36,2 oC dan pernapasan 32 x/menit.
: Masalah teratasi
Pukul 13.15 WIB mempertahankan lingkungan yang nyaman dan tenang, hasil : klien
tampak todak tenang. Pukul 13.20 WIB menjalin hubungan perawat dengan klien, hasil
: klien tampak berbicara dengan perawat
Tanggal 18 Juni 2008
Pukul 09.00 WIB Mengajak anak keluar kamar sambil berbincang - bincang, hasil :
Klien mau keluar.
Evaluasi :
Tanggal 18 Juni 2007
S : O : Tampak anak tidak menangis saat dilakukan tindakan keperawatan
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Tindakan keperawatan dipertahankan ( Jalin terus hubungan perawat dengan klien,
pertahankan lingkungan ynag tenang )
6. Kurang pengetahuan keluarga tentang, penyakit Diare berhubungan dengan kurangnya
informasi. Ditandai dengan :
DS : Ibu klien mengatakan tidak tahu penyebab penyakit DHF
DO: Orang tua klien tampak cemas, bingung saat di tanya tentang penyakit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit diharapkan
masalah kurang pengetahuan teratasi.
Kriteria Hasil : Orang tua mengerti dan memahami pengertia, penyebab, pencegahan,
dan cara penanggulangan DHF.
Rencana Tindakan :
a. Berikan pendidikan kesehatan
b. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian, penyebab, pencegahan
dan cara penanggulangan DHF.