PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA
FLIP FLOP
Kelas LT-2E
KELOMPOK 4 :
M. Khafash Thotius(3.39.15.1.12)
M. Firdaus Roihan
(3.39.15.1.13)
Narendra Arif N.
(3.39.15.1.14)
Nugraheni Nur A.
(3.39.15.1.15)
FLIP - FLOP
1.
2.
Dasar Teori
Rangkaian kombinasional adalah rangkaian digital yang output outputnya
pada setiap saat tertentu tergantung penuh pada nilai input inputnya. Pada
umumnya sistem digital memiliki rangkaian rangkaian kombinasional dan juga
mempunyai elemen pengingat. Elemen pengingat adalah perangkat yang
mampu menyimpan informasi biner didalamnya. Informasi biner yang disimpan
dalam elemen memori pada waktu tertentu menentukan keadaan ( state )
dari rangkaian tersebut.
Rangkaian sequential adalah rangkaian kombinasional yang mempunyai
elemen pengingat. Rangkaian sequential menerima informasi biner dari external
input. Input input ini bersama sama dengan keadaan saat itu present state
dari elemen memori menentukan nilai biner pada terminal output.
Elemen pengingat yang digunakan pada rangkaian sequential adalah FLIPFLOP disingkat FF. FF adalah rangkaian logika dengan dua output, yang mana
kedua
putput
tersebut
kebalikan
satu
dengan
yang
lain.
Gambar
11.1
Ada beberapa bermacam macam jenis flip-flop, flip-flop dari gate, S-R flipflop , D flip-flop , J-K flip-flop. Perbedaan perbedaan utama di antara jenis FF
adalah dalam jumlah input yang dimilikinya dan cara dimana input-inputnya
mempengaruhi keadaan binernya.
3.
2. 2 buah LED
5. Kabel Jumper
7. Multimeter
4.
Diagram Rangkaian
ENABEL DENGAN IC
555
5.
Langkah Kerja
6.
Lembar Kerja
Tabel 11.1
Tabel 11.2
7.
Jawab:
1. Pada saat keadaan input S dan R yang sama yaitu berlogika 0 maka
akan terjadi keadaan memory / tetap seperti keadaan sebelumnya.
2. Fungsi Enable untuk mengendalikan level-level input selama terjadi
pulsa clock (clock pulse). Output - output dari kedua AND gates tetap
pada 0 sepanjang pulsa clock (CP) adalah 0, tanpa menghiraukan harga
- harga dari input S dan R. Bila pulsa clock berubah menjadi 1, informasi
dari input S dan R diijinkan untuk mencapai flip flop dasar.
3. Pada tabel 11.1 dapat diketahui bahwa bila S diberi logika 1 dan R diberi
logika 0, maka output Q akan berada pada logika dan Q not pada logika
0, ini dinamakan menset Flip-Flop ke kondisi 1 atau kondisi tinggi . Bila R
diberi logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan output akan berubah
menjadi Q berada pada logika 0 dan Q not pada logika 1, ini dinamakan
me-reset Flip-Flop / meng-clear Flip-Flop ke kondisi 0 atau kondisi
rendah.
Bila
dan
sama-sama
diberi
logika
maka
tidak
8. Kesimpulan
1. FF adalah rangkaian logika dengan dua output, yang mana kedua
output tersebut kebalikan satu dengan yang lain.
2. FF mempunyai dua output Q dan Q not, dan dua input Set (S) dan
Reset (R)
3. S =1 , R=0 menghasilkan Q =1, ini dinamakan menset FF ke kondisi
1 atau kondisi tinggi (SET)
4. S=0 , R=1 menghasilkan Q=0, ini dinamakan me-reset FF ke kondisi
0 atau kondisi rendah (RESET)
5. S=0 . R =0 tidak mempengaruhi kondisi FF , yaitu tetap pada
kondisi sebelumnya (Memory)
6. S=1, R=1 adalah kondisi yang tidak menentu dan harus tidak
digunakan (INVALID / INDETERMINATE)
7. Dengan menambah gates ke input rangkaian dasar, flip-flop dapat
dibuat untuk mengendalikan level-level input selama terjadi pulsa
clock / clock pulse (CP)
LAMPIRAN