Agar sistem pengendalian suatu proses dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan,
maka pada sistem tersebut harus mempunyai komponen-komponen, antara lain
1. Sensing Element (Primary Element) 2. Secondary Element (Transmiter) 3. Control Element (Controller) 4. Final Element (Control Valve)
4.10.1. Sensing Element (Primary Element)
Primary Element (sensor) merupakan bagian paling awal dari suatu sistem pengukuran (measurement system), yang menerima variabel proses dan merubahnya menjadi suatu variabel yang lain mempunyai sensor yang berbeda pula. Pada setiap variabel proses Diaphragm Pressure Gage merupakan salah satu sensor yang mendeteksi tekanan (pressure) yang terdiri dari kapsul (capsule) yang dibagi oleh suatu sekat rongga (diapraghm). Satu sisi diaphragm terbuka bagi tekanan target (eksternal) PExt, dan sisi yang lain dihubungkan dengan tekanan diketahui (reference pressure), PRef. Beda tekanan, PExt-PRef, secara mekanik membelokkan diaphragm. Diaphragm Pressure Gage menggunakan prinsip perubahan bentuk yang elastis (elastic deformation) dari suatu diaphragm (membrane) untuk mengukur perbedaan suatu tekanan yang tidak diketahui dengan suatu tekanan acuan
Gambar. Bentuk Desain Diaphragm Pressure Gauge
4.10.2 Secondary Element (Transmitter)
Secondary element adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal yang dihasilkan oleh sensor dan mengubahnya menjadi suatu standar yang dapat dibaca oleh
controller Transmitter
terdiri
dari
dua
macam, yaitutransmitter
pneumatic dan transmitter electrik.
Sinyal standar yang dihasilkan oleh transmitter adalah Sinyal standar pneumatic : 3 15 psi dan 0,2 1,0 kg/ Sinyal standar electric : 1 5 V DC dan 4 20 mA
4.10.3 Control Element (Controller)
Controller adalah salah satu peralatan instrumentasi yang berfungsi membandingkan nilai pengukuran (PV) terhadap nilai yang dikehendaki (SV), dan sesuai dengan modenya menghasilkan sinyal kendali sebagai keluaran yang sebanding dengan selisih nilai pengukuran dengan SV tersebut Sebagai alat pengendali kontrol element bekerja untuk
1. Membandingkan sinyal proses dari transmitter, variabel yang
dikontrol , dengan setpoint-nya. 2. Mengirim sinyal yang cocok ke control valve; atau elemen kontrol akhir lainnya dalam rangka menjaga variabel yang dikontrol pada setpoint-nya. 1.Aksi Kontrol (Control Action) Controller dapat dibedakan menjadi dua jenis sesuai dengan aksinya: a. Direct Direct adalah aksi controller apabila terjadi kenaikan sinyal pengukuran
(PV),
maka
menyebabkan
kenaikan sinyal
output sedangkan
apabila terjadi kenaikan set point (SV) maka output akan
turun dengan menghasilkan kesalahan (error) sebesar PV - SV. b. Reverse Reverse adalah aksi controller apabila terjadi kenaikan sinyal pengukuran (PV), maka menyebabkan penurunan sinyal output sedangkan apabila terjadi kenaikan set point (SV) maka output akan naik dengan menghasilkan kesalahan (error) sebesar SV - PV. 2. Mode Kontrol (Control Mode) Control Mode adalah tata cara controller dalam menghasilkan sinyal output sebagai tanggapan atas kesalahan yang dideteksinya. Control mode antara lain 1. Propotional Controller (P Controller) 2. Propotional + Integral Controller (PI Controller) 3. Propotional + Integral + Derrivative (PID Controller)
4.10.4 Final Element (Control Valve)
Control valve didalam suatu loop pengendalian adalah sebagai final
element, yang berfungsi untuk mewujudkan sinyal koreksi dari controller
menjadi aksi yang dapat mengembalikan kondisi proses ke harga yang telah ditentukan bila terjadi penyimpangan terhadap set point. Control valve mengubah process variable dengan cara memanipulasi besarnya manipulated variable berdasarkan input yang diterima, yang berasal dari output controller. Besarnya bukaan valve tergantung dari besarnya input yang berasal dari output controller Secara umum Control Valve dibagi menjadi dua yaitu Control Valve Gerakan Linier (Linier Motion). Control Valve Gerakan Berputar (Rotary Motion). Aksi control valve ada dua macam, yaitu: ATO (Air to open) / FC (Fail close) disebut juga Normally Close Control valve akan membuka apabila mendapatkan sinyal input dan akan menutup penuh bila tidak mendapatkan sinyal input ATC (Air to close) / FO (Fail open) disebut juga Normally Open Control valve akan menutup apabila mendapatkan sinyal input dan akan membuka penuh apabila tidak mendapatkan sinyal input