Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II

Tentang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN REMAJA

Oleh Kelompok II :
NURHAMIDAH

: 512.059

VALERIA PRAMITA

: 512.107

FUJI INDRIANI

: 512.039

NADIA ULFA RISYA P : 512.


Dosen Pembimbing :
FADHILAH, S.Psi
SUBHAN AJRIN, M.A

JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM (PI-B) FAKULTAS USHULUDDIN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1434 H / 2013 M

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...
......1
KATA
PENGANTAR...
2

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG......
..3
B.RUMUSAN MASALAH .
.3

PEMBAHASAN
A. FAKTOR PEMBAWAAN DAN LINGKUNGAN
.4
B. FAKTOR KEMATANGAN .....
6
C. FAKTOR BELAJAR.8

PENUTUP
KESIMPULAN......10

DAFTAR PUSTAKA...11

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
petunjuk-Nya kami dapat menyalesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBENGAN REMAJA
kami susun sebagai usaha untuk memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang
berperan cukup besar dalam tiap-tiap tahap perkembangan remaja, mulai dari
pembawaan (herediter), lingkungan, kematangan, hingga faktor belajar.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada :
1.

Bapak/Ibu dosen selaku pembimbing

2.

Kedua orang tua kami yang telah memberikan motivasi dan dorongan

3.

Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.


Akhir kata, tidak ada gading yang tidak retak, tidak ada manusia yang sempurna.

Demikian juga dengan makalah ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini di masa
yang akan datang. Semoga makalah yang sederhana ini berguna bagi kita semua. Amin.

Padang, 15 September 2013

Penulis

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu dilahirkan ke dunia dengan membawa hereditas
tertentu. Ini berarti bahwa karakteristik individu di peroleh melalui
pewarisan dari pihak orang tuanya. Karakteristik tersebut menyangkut
fisik maupun psikis atau sifat-sifat mental. Hereditas atau keturunan
merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki potensi
untuk berkembang.1 Namun disini, seberapa jauh perkembangan
individu itu terjadi dan bagaimana kualitas perkembangannya, tidak
hanya bergantung pada kualitas herediternya saja, banyak faktor lain
yang ikut berperan dalam mempengaruhi perkembangan individu,
seperti lingkungan, kematangan individu dan juga faktor belajar
individu. Sejauh mana hal-hal yang kami sebutkan itu mempengaruhi
individu akan kami bahas lebih luas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pembawaan atau herediter terhadap
perkembangan remaja?
2. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap perkembangan
remaja?
3. Lalu, bagaimana pula pengaruh kematangan serta belajar
terhadap perkembangan remaja?
C. Tujuan
Agar kita dapat mengetahui bagaimana herediter, lingkungan,
kematangan serta belajar dalam mempengaruhi perkembangan
remaja, yang mana masing-masing memiliki peran yang sama
pentingnya selama masa perkembangan remaja.

1 Djawab Dahlan. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Anak&Remaja. PT REMAJA


ROSDAKARYA:BANDUNG, 2010. Hal. 31
MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

BAB II
PEMBAHASAN
A. FAKTOR PEMBAWAAN DAN LINGKUNGAN
Dalam tingkah laku remaja laki-laki dan remaja perempuan, faktor
bawaan terus mempengaruhi perbedaan antara remaja laki-laki dan
perempuan.
Misalnya : Dalam tinggi maupun berat badan, dan umur dimulanyai
pubertas. Secara rata-rata, anak perempuan lebih pendek dan ringan
ketimbang laki-laki, dan memasuki masa pubertas lebih dahulu.
Sebagaimana halnya tanaman yang tumbuh dengan teratur kecuali
jika lingkungannya tidak bersahabat, begitu juga manusia atau remaja
lebih tepatnya sesuai dengan pembahasan makalah ini yang mana
remaja berkembang dengan cara teratur, menurut pandangan
kematangan. Rentang faktor lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan dapat luas sekali, lingkungan ekstrim yang secara
psikologis bersifat hampa dan cenderung bermusuhan akan dapat
menghambat perkembangan, sebagaimana dapat kita beri contoh
remaja berbakat yang memiliki orang tua yang over protective yang
cenderung melarang anaknya melakukan banyak kegiatan yang ia
sukai karena takut akan membahayakan anaknya, padahal dengan
begitu sang anak yang telah beranjak remaja tadi dapat
mengembangkan potensi yang ia miliki, dengan orang tua yang over
protective seperti ini di satu sisi akan merugikan sang anak dalam
mengembangkan potensi yang ia miliki.
Tentang apa yang paling utama mempengaruhi perkembangan,
apakah kematangan atau pengalaman sudah terjadi perdebatan
semenjak berkembangnya ilmu psikologi. Debat ini sering kali dikenal
sebagai
kontroversi
bawaan-lingkungan
(nature-nurture
controversy). Bawaan menunjuk pada warisan biologis organisme,
lingkungan menyatakan pengalaman lingkunganlah yang paling
penting.
Beberapa peneliti tentang perkembangan remaja percaya bahwa
dari segi sejarah, terlalu banyak penekanan diberikan pada perubahan
biologis pubertas sebagai faktor penentu perkembangan psikologis
remaja. Mereka mengakui bahwa perubahan biologis merupakan
MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

dimensi terpenting dalam peralihan dari masa anak ke masa remaja.


Akan tetapi, mereka juga percaya bahwa konteks sosial (lingkungan)
juga berperan penting dalam perkembangan psikologis remaja.
1. Interaksi Faktor Bawaan-Lingkungan dan Perkembangan
a. Interaksi Genotip Pasif dengan Lingkungan (passive
genotype-environment interaction)
Terjadi saat orang tua, yang memiliki hubungan genetis
dengan anak, memberi lingkungan pengasuhan pada anak.
Misalnya, orang tua yang memiliki predisposisi genetik yaitu
cerdas dan cakap membaca. Karena mereka cakap membaca dan
menikmati kegiatan membaca, mereka menyediakan buku
bacaan bagi anak mereka, sehingga anak mereka juga akan lebih
cenderung menjadi anak yang cakap membaca dan menikmati
kegitan membaca.
b. Interaksi
Genotip
Evokatif
dengan
Lingkungan
(evocative genotype-environment interaction)
Terjadi karena genotip anak akan menimbulkan jenis
lingkungan fisik dan sosial yang tertentu. Misalnya, anak yang
aktif dan suka tersenyum akan lebih banyak mendapat
perangsangan sosial ketimbang anak yang pasif dan diam.
Remaja yang mau bekerja sama, patuh dan penuh perhatian
akan memunculkan lebih banyak respon menyenangkan dan
pengajaran dari orang dewasa di sekitarnya ketimbang remaja
yang sukar diajak bekerja sama dan sulit memusatkan
perhatiaanya.
c. Interaksi
Genotip
Aktif
(suka
mengutak-atik
lingkungan) dengan Lingkungan (active (niche-picking)
genotype-environment interaction)
Terjadi saat anak dan remaja menjelajahi lingkungan yang
mereka pandang menarik dan menantang. Suka mengutak atik
lingkungan menunjukkan sifat suka mencari tempat atau situasi
yang terutama cocok dengan kemampuannya.
Remaja memilih dari lingkungan sekitarnya aspek-aspek yang
cocok diberi respons, dipelajari atau diabaikan. Pemilihan aktif
yang mereka lakukan terhadap lingkungan tertentu berkaitan
dengan genotip tertentu yang mereka miliki. Sebagian remaja,
karena genotipnya, memiliki keterampilan sensorimotor untuk
berprestasi menonjol dalam olahraga. Yang lainnya, karena
genotipnya, lebih terampil dibidang musik. Remaja yang
cenderung atletis akan lebih cenderung aktif mencari lingkungan
olahraga dimana mereka dapat berprestasi baik, sedangkan
remaja yang lebih berbakat musik akan cenderung lebih banyak
MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

memanfaatkan waktu dalam lingkungan musikal dimana mereka


dapat menampilkan keterampilan mereka dengan baik.
Sandra Scarr, seorang ahli genetika perilaku percaya bahwa
kepentingan peran ketiga interaksi genotip dan lingkungan
tersebut mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan
anak dari bayi sampai masa remaja. Di masa bayi, kebanyakan
lingkungan yang dialami bayi disediakan oleh orang tua. Bila
orang tua tersebut memiliki hubungan genetis, lingkungan yang
mereka berikan akan disesuaikan dengan karakteristik dan
genotip mereka sendiri. Meskipun bayi aktif membentuk
pengalamannya dengan secara aktif memperhatikan segala hal
yang tersedia baginya, mereka tidak dapat mencari atau
membangun lingkungan sendiri seperti yang dapat di lakukan
anak-anak yang berusia lebih tua. Karena itu, interaksi genotip
pasif dan lingkungan lebih biasa terjadi pada kehidupan bayi dan
anak kecil, ketimbang anak usia sekolah atau remaja yang telah
memperluas pengalaman mereka diluar pengaruh keluarga dan
lebih leluasa menciptakan lingkungan mereka sendiri.

2. Pengaruh Lingkungan Yang Terbagi Atau Tak-terbagi


Para ahli genetika perilaku percaya bahwa ada cara lain
mengemukakan peran lingkungan dalam interaksi faktor bawaanlingkungan, yaitu dengan memperhatikan pengalaman remaja
dalam keluarga yang juga dialami oleh remaja lain dalam keluarga
yang sama, selain pengalaman yang tidak sama-sama mereka
alami. Ahli genetika perilaku Robert Plomin percaya bahwa cara
pengasuhan yang sama, atau lingkungan yang sama, memberikan
pengaruh yang kecil terhadap variasi perbedaan kepribadian atau
minat remaja. Dengan kata lain, meskipun dua remaja tinggal
serumah dengan orang tua yang sama, kepribadian mereka kerap
kali berbeda.
a. Pengaruh Lingkungan Terbagi (shared environmental
influences)
Merupakan pengalaman remaja yang juga dialami oleh orang
lain dilingkungannya, misalnya kepribadian dan orientasi
intelektual orang tua mereka, kelas sosial keluarga, dan
lingkungan tetangga sekitar tempat tinggal mereka.
b. Pengaruh Lingkungan Tak-Terbagi

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

Merupakan pengalaman unik remaja yang dialaminya sendiri,


baik didalam maupun diluar lingkungan keluarga, yang tidak
dialami oleh kakak atau adiknya.
B. FAKTOR KEMATANGAN
Perkembangan disebabkan bukan saja oleh interaksi proses biologis,
kognitif, dan sosial tetapi juga oleh interaksi kematangan dan
pengalaman. Kematangan (maturation) adalah urutan perubahan
teratur yang ditentukan oleh cetakbiru genetik yang kita punyai.
Seperti bunga matahari yang tumbuh dengan cara yang teratur
kecuali jika lingkungannya tidak bersahabat, begitu juga umat
manusia berkembang dengan cara yang teratur, menurut pandangan
kematangan. Rentang lingkungan dapat luas sekali, tetapi pendekatan
kematangan menyatakan bahwa cetak biru genetik mengakibatkan
kesamaan dalam pertumbuhan dan perkembangan kita. Kita jalan
sebelum bicara, menyebut satu kata sebelum bisa menyebut dua kata,
tumbuh dengan cepat pada masa bayi dan lebih lambat pada masa
anak awal, mengalami peningkatan hormon seksual saat puber setelah
masa anak-anak yang tenang mencapai kekuatan fisik pada masa
remaja akhir dan masa dewasa awal, dan kemudian menurun dan
sebagainya.
Ahli yang menekankan kematangan mengakui bahwa lingkungan
yang ekstrim yang secara psikologis hampa dan bermusuhan dapat
menghambat perkembangan, tetapi mereka percaya bahwa
kecenderungan akan pertumbuhan dasar sudah terberi secara genetik
pada manusia. Sebaliknya, psikologi lain menekankan pentingnya
pengalaman dalam perkembangan anak. Pengalaman mencakup
lingkungan biologis anak, gizi, perawatan kesehatan, obat, dan
kecelakaan fisik, sampai pada lingkungan sosial, keluarga, teman
sebaya, sekolah, masyarakat, media dan budaya.

Bawaan menunjuk pada warisan biologis organisme,


lingkungan menunjuk pada pengalaman lingkungan. Pendukung
bawaan menganggap warisan biologis sebagai pengaruh yang paling
penting pada perkembangan, pendukung lingkungan menyatakan
pengalaman lingkunganlah yang paling penting.
Perkembangan disebabkan karena kematangan. Kematangan
dan belajar/latihan adalah sebab-sebab perkembangan yang saling
MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

berhubungan. Kematangan menentukan kesiapan seseorang untuk


belajar.
Dalam
pembahasan
mengenai
pertumbuhan
dan
perkembangan remaja di atas telah diuraikan beberapa aspek yang
sedang dialami oleh setiap diri remaja, aspek biologis, kognitif, dan
sosio-emosional. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ada
dua aspek yang penting yang sangat menentukan keberhasilan
pertumbuhan dan perkembangan. Kedua aspek itu adalah kematangan
dan pengalaman.
1. Kematangan
Pertumbuhan dan perkembangan berawal dari cetak biru (blue
print) yang dibawa anak sejak lahir. Bahwa setiap anak telah
membawa potensi untuk menjadi dirinya sebagaimana yang telah
diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam masa-masa tertentu suatu
potensi mengalami kematangan (maturation).
Kematangan adalah urutan perubahan teratur yang ditentukan oleh
cetakbiru genetik yang kita punyai. Dalam kondisi sempurna, maka
pertumbuhan dan perkembangan manusia akan berjalan dengan
teratur. Keteraturan akan mengalami persoalan manakala lingkungan
tidak bersahabat bagi terjadinya pertumbuhan dan perkembangan
tersebut. Ibarat menanam jagung, benih jagung bagus yang ditebar di
tanah tandus akan tumbuh menjadi jagung secara tidak sempurna,
misalnya daunnya tidak lebat, biji jagungnya tidak rata, sebaliknya dia
akan tumbuh sempurna kala ditebar di tanah subur.
Jadi dalam proses tumbuh-kembang manusia ada waktu-waktu
tertentu dimana suatu kemampuan dalam kondisi matang, siap untuk
ditumbuh-kembangkan. Terkait dengan pertumbuhan kemampuan
otak manusia sebagaimana telah diuraikan di bab sebelumnya, maka
peristiwa kematangan ini didorong oleh adanya suatu kematangan
kemampuan tertentu. Apabila kematangan ini direspon dengan
kesempatan dan fasilitas belajar yang memadai maka ia akan tumbuh
dan berkembang membentuk suatu jaringan kompleks pada otak
manusia.
Terkait dengan aspek kematangan, Pendidik harus peka
menemukan kapan masa kematangan suatu kemampuan muncul dan
siap dengan program pendidikan yang diharapkan. Keterlambatan
MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

menangkap peristiwa kematangan terhadap suatu kemampuan akan


berakibat kurang baik sebagaimana yang diharapkan.

2. Pengalaman
Pengalaman memegang peranan penting bagi terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan remaja menjadi manusia dewasa
yang penuh tanggung jawab. Dalam kaitan ini, pengalaman
menyangkut dua aspek yaitu pengalaman biologis dan sosial.
Pengalaman biologis yang dimaksud adalah persoalan gizi,
perawatan kesehatan, obat dan kecelakaan fisik. Seorang anak yang
mengalami kekurangan gizi akan tumbuh secara tidak sempurna.
Perawatan kesehatan yang diperhatikan misalnya pengaturan waktu
kerja, istirahat, dan tidur secara proporsional akan mampu menjaga
pertumbuhan
dan
perkembangan
individu.
Demikian
juga
pemanfaatan obat-obatan baik untuk keperluan pengobatan sakit
maupun sebagai bagian suplemen tubuh akan sangat menentukan
apakah seorang anak tumbuh dengan baik. Disamping itu, keinginan
remaja untuk tampil sebagai pahlawan di antara kawan-kawannya
seringkali membawa resiko kecelakaan fisik. Semua peristiwa itu akan
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak remaja.
Aspek kedua adalah pengalaman sosial bersama dengan orangorang di lingkungan keluarga, teman sebaya, sekolah, dan masyarakat
sekitarnya. Pengalaman bergaul dengan orang lain dalam suasana
yang akrab dan sarat dengan pengalaman belajar akan membuat anak
berkembang secara meyakinkan.
Dalam berbagai kesempatan, remaja lebih mengutamakan
hubungan berkawan ketimbang hubungan dengan orang tua. Mereka
cenderung mengutamakan pengalaman-pengalaman hidup yang
dinikmati bersama kawan-kawannnya. Bahkan seringkali remaja berani
melakukan beberapa perbuatan yang bisa jadi bertentangan dengan
kehendak orang tua mereka. Oleh karena itu, bagaimana penyesuaian
diri remaja dengan orang lain perlu mendapatkan perhatian orangtua.
Oleh karena pertumbuhan dan perkembangan remaja dipengaruhi
oleh faktor kematangan dan pengalaman hidup, maka muncul
persoalan mana yang lebih dominan. Dalam hal ini tidak bisa dipilih
salah satu lebih baik dari lainnya. Keduanya saling berpengaruh
MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

terhadap pertumbuhan dan perkembangan remaja. Hal yang paling


pokok adalah bagaimana masa kematangan remaja diidentifikasi dan
bagaimana pendidik menfasilitasi remaja untuk mendapatkan
pengalaman yang berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan
pribadinya.
C. FAKTOR BELAJAR
Belajar merupakan faktor penting dalam perwujudan pendidikan
karna sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kognitif
masa remaja. Dengan pendidikan ini maka sang anak akan
mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang akan ia butuhkan,
selain itu juga akan melatihnya untuk bersikap kritis. Menambah
wawasannya dengan memberi pengarahan dan bimbingan sehingga
dapat mempermudahnya untuk mendapatkan apa yang di inginkan
sang anak.
Belajar pada masa remaja, salah satu proses belajar yaitu dalam
sekolah. Kita sering berpendapat bahwasanya sekolah merupakan
suatu tempat dimana proses belajar secara akademis mendominasi.
Namun sekolah sebenarnya lebih dari sekedar akademis dimana
remaja dapat berfikir, melalukan penalaran, dan dapat mengingat.
Sekolah juga merupakan suatu area sosial yang penting bagi remaja,
dimana teman, dan kerumunan orang-orang memiliki makna yang
besar.
Pada hakikatnya manusia selalu ingin tahu, maka atas dasar
hakikat tersebut manusia senantiasa belajar untuk mencari tahu halhal yang ada di sekitarnya. Banyak bangsa yang mengikuti prinsip
pendidikan seumur hidup, yang artinya adalah manusia itu senantiasa
belajar sepanjang hayatnya.
Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar
yang dihayati sepanjang hidupnya, baik melalui badan pendidikan
formal maupun nonformal. Kehidupan pendidikan yang dimaksud
adalah sesuatu yang dialami oleh remaja sebagai peserta didik dalam
lingkungan keluarga, sekolah, dan kehidupan masyarakat. Sedangkan
kehidupan karier merupakan pengalaman seseorang dalam dunia
kerja. Seperti dikatakan oleh Garrison (1956), bahwa setiap tahun
terdapat jutaan pemuda dan pemudi memasuki dunia kerja di seluruh
dunia. Peristiwa seorang rernaja masuk ke dunia kerja itu merupakan
awal pengalaman dalam kehidupan berkarya (berkarier). Pada
hakikatnya kehidupan remaja dalam pendidikan merupakan awal
kehidupan kariemya.
MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa yang akan datang


merupakan faktor penting dan merupakan langkah awal dalam
kehidupan
pendidikan
dan
kariernya.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi perkembangan pendidikan dan karier adalah:

Faktor sosial-ekonomi, kondisi sosial yang menggambarkan


status orang tua dan kemampuan orang tua dalam membiayai
pendidikan anaknya.

Faktor lingkungan, terdiri atas 3 hal:


-

Lingkungan
kehidupan
masyarakat,
hal
ini
akan
membentuk sikap anak dalam menentukan pola kehidupan
dan mempengaruhi pola pikirnya tentang pendidikan dan
kariernya.

Lingkungan kehidupan sekolah, kondisi sekolah merupakan


lingkungan
yang
langsung
berpengaruh
terhadap
kehidupan pendidikan dan karier remaja.

Lingkungan teman sebaya, pergaulan teman sebaya akan


berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan
pendidikan masing-masing remaja.

Faktor pandangan hidup,


terbentuk karena lingkungan.

merupakan

bagian

yang

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa, baik faktor herediter
(pembawaan), lingkungan, kematangan individu (remaja) maupun
belajar, semuanya saling berinteraksi dan mengambil bagian masingmasing selama masa perkembangan remaja, dimana kesemua faktor
itu saling melengkapi satu sama lain dalam membentuk individu,
apabila faktor-faktor tersebut memberi pengaruh yang baik maka
perkembangan individupun akan baik, tetapi jika sebaliknya apabila
faktor-faktor tersebut tidak mendukung atau memberi pengaruh
negatif terhadap kelangsungan perkembanagna individu maka itu
akan memberi dampak yang buruk terhadap perkembangan individu.
MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

B. Saran
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun
makalah ini, mulai dari pencarian materi, proses perumusan
pembahasan, sampai proses pengetikan, tentunya makalah ini belum
sempurna.
Dalam rangka proses pembelajaran ke arah yang lebih baik, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing beserta
pembaca lainnya. Kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca akan
penulis jadikan sebagai perbaikan untuk kedepannya. Walaupun
makalah ini belum sempurna, penulis berharap semoga makalah ini
berguna khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para
pembaca makalah ini.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

SANTROCK, J.W. ADOLESCENCE Perkembangan Remaja. Jakarta :


Erlangga, 2003.
Hurlock, E.B. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga, 1990.
Dahlan, Djawab. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Anak&Remaja. PT
REMAJA ROSDAKARYA:BANDUNG, 2010.
http://uwiiesworld.wordpress.com/2011/02/23/makalah-tugasperkembangan-remaja/

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu


Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh
Istiwidayanti, dkk. Jakarta: PenerbitErlangga.
Mappiare. A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.
Monks, FJ, dkk. 1984. Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam
Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: UGM Press.

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


KELOMPOK II
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN REMAJA

Anda mungkin juga menyukai