Anda di halaman 1dari 2

Nephrogenic Systemic Fibrosis (NSF)

Penggunaan GBCA (Gadolinium Based Contrast Agent) pada pasien dengan


gangguan fungsi ginjal belakangan ini menjadi perhatian serius dikarenakan adanya
kemungkinan terjadinya NSF pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal pasca
pemberian kontras gadolinium.
NSF, sebelumnya dikenal dengan nephrogenic fibrosing dermopathy (NSD),
pertamakali dibahas pada literatur tahun 2000, dengan laporan kasus pertama
tahun 1997. Hingga saat ini NSF dilaporkan terjadi pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal akut dan kronis (laju filtrasi glomerolus <30 mL/min/1.73m2) oleh
karena berbagai etiologi atau pada pasien dengan
insufisiensi ginjal akut
dikarenakan sindrom hepatorenal atau pasien saat periode perioperatif
transplantasi hepar. Resiko terjadinya NSF pada pasien dengan insufisiensi ginjal
sedang atau fungsi ginjal normal masih belum diketahui. Pasien NSF akan terbentuk
jaringan fibrosis pada kulit dan jaringan ikat. Kulit yang menebal akan menghambat
pergerakan fleksi dan ekstensi sendi, menghasilkan kontraktur. Sebagai tambahan,
pasien dapat tterjadi fibrosis pada organ lain. Pada bentuk NSF yang berat, penyakit
ini dapat melemahkan tubuh dan pada 5 persen pasien, perjaanan penyakit terjadi
sangat progresif dan dapat menyebabkan kematian. Laki-laki dan perempuan
memiliki angka kejadian yang berimbang dengan onset terjadi pada usia
pertengahan, meskipun dapat juga terjadi pada pasien pediatrik. Hingga saat ini,
belum ditemukan adanya terapi untuk NSF, meskipun beberapa pilihan terapi
terlihat menjanjikan. Lebih lanjut, meningkatkan fungsi ginjal memperlambat dan
menahan perkembangan NSF dan mungkin dapat memulihkan secara bertahap.
Penyebab pasti NSF belum diketahui secara pasti, namun mungkin disebabkan
multifaktor. Pencetus utama yang masih dievaluasi secara klinis meliputi post
operasi dan thrombosis atau kerusakan vaskuler; keadaan proinflamasi, pemberian
eritropoietin dosis tinggi dan terbaru adalah penggunaan GBCA. Pada beberapa
laporan kasus yang ierbitkan literatur ilmiah sejak tahun 2006 ditemukan adanya
pemberian sekurangnya 1 kali pemberian GBCA pada seluruh atau mayoritas pasien
yang mengalami NSF, hal ini menunjukkan hubungan epidemiologis.
Sebagai akibatnya, informasi obat untuk GBCA di seluruh dunia saat ini sudah
diperbarui dengan menyertakan peringatan kepada petugas kesehatan tentang
paparan terhadap GBCA dapat meningkatkan resiko terjadinya NSF pada pasien
dengan insufisiensi ginjal akut dan kronis (GFR < 30 mL/menit/1.73m2)
Banyak pedoman tatalaksana yang memberikan informasi kepada petugas
kesehatan agar lebih mengenali popluasi pasien dengan resiko untuk terjadinya NSF
dan menghindari penggunaan GBCA pada pasien tersebut kecuali informasi
diagnostik MRi sangat penting dan tidak dapat didapatkan tanpa pemberian kontras
MRi dan atau prosedur diagnostik lain; untuk menyeleksi seluruh pasien dengan
gangguan fungsi ginjal dengan melihat riwayat an atauhasil laboratorium; untuk
tidak menggunakan GBCA melebihi dosis yang direkomendasikan di label produk
dan memberikan waktu yang cukup untuk eliminasi GBCA dari tubuh sebelum
pemberian ulang GBCA. Untuk pasien yang telah menjalani hemodialisa, dapat

dipertimbangkan untuk dilakukan hemodialisa segera pasca pemberian GBCA,


karena hemodialisa meningkatkan eliminasi GBCA.
Hubungan antara NSF dan GBCA masih dalam tahap penelitian oleh komunitas
peneliti dan temuan signifikan diharapkan akan muncul dalam beberapa tahun
kedepan, oleh karena itu tenaga medis harus membuat keputusan penggunaan
GBCA pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal berdasarkan literatur ilmiah dan
informasi obat yang disetujui oleh badan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai