Anda di halaman 1dari 5

Konflik Ahmadiyah

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah mengeluarkan salah satu Fatwa pada tanggal 29 Juli 2005
yang berisikan bahwa Ahmadiyah keluar dari Islam, sesat dan menyesatkan. Keputusan MUI yang
menyebutkan bahwa Ahmadiyah keluar dari Islam, sesat dan menyesatkan, ternyata akan dapat berakibat
ketegangan dalam kehidupan beragama di masyarakat. Sebab arti yang terkandung dalam statement fatwa
MUI tersebut adalah bahwa semua pengikut Paham Islam Ahmadiyah kelompok manapun adalah murtad
dan juga dapat berarti kafir. Pendapat bahwa pengikut Ahmadiyah murtad atau kafir adalah sangat
berbahaya. Saya yakin ada ke khilafan saat mengumumkan statement mengenai Ahmadiyah yang telah di
utarakan MUI dalam acara Metro Tv pada dialog antara Najwa Shihab, Metro Tv; Ulil Abshar dari Jaring.
Ada beberapa Media yang mengangkat tentang berbagai kontroversi yang dilakukan oleh
Ahmadiyah , diantaranya Ahmadiyah mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi (Isa al Masih dan
Imam Mahdi). Hal ini bertentangan dengan pandangan umum Islam yang mempercayai Nabi Muhammad
SAW sebagai nabi terakhir. Meyakini bahwa Allah berpuasa, melaksanakan shalat, tidur mendengkur,
bahkan Allah berbahasa inggris karena meraka berbahasa inggris . Malaikat datang kepada Ghulam
Ahmad sebagaimana al-quran ; Laki-laki dan perempuan dari golongan Ahmadiyah yang menikah selain
dengan pengikut ahmadiyah mereka kafir,bahkan mereka mengganggap kitab suci mereka diturunkan(dari
langit),bernama Al-kitab al-Mubin bukan al-Quran al-Karim yang berada dikaum Muslimin.
(www.hidayatullah.com)
Konflik antar agama Islam di Indonesia terkait permasalahan Ahmadiyah telah lama sering dan
terjadi di berbagai daerah , penolakan dan berakhir dengan kekerasan yang memakan korban,
pengrusakan tempat Ibadah dan penyerangan menunjukan konflik tersebut serius. Dari berbagai kasus
konflik Ahmadiyah diantaranya adalah beberapa minggu sebelum fatwa Majelis Ulama Indonesia 29 Juli
2005 mucul, terjadi penyerangan dan pengusiran anggota Ahmadiyah dari markasnya di Parung,Bogor
oleh sekolompok kaum muslim yang tidak bertanggungjawab. Kasus ini merupakan kekerasan yang
memprihatinkan tingkat nasional. Kasus tersebut hanya salah satu konflik yang memanas dan berkaitan
dengan Ahmadiyah . masih banyak kasus lainnya yang belum terkekspos di media sehingga konflik
seperti ini harus diselsaikan secara komperehensif.
Mengenal Ahmadiyah
Ahmadiyah adalah sebuah gerakan keagamaan Islam yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad
(1835-1908) pada tahun 1889, di sebuah kota kecil yang bernama Qadian di negra bagian Punjab,
India.Munculnya gerakan Ahmadiyah di India kemudian menyebar pesat keseluruh penjuru duni
termasuk Indonesia . Kelahiran dan pertumbuh kembangan Ahmadiyah di Indonesia (tahun1924 untuk
pengikut mahzab Lahore , dan 1925 untuk mahzab Qadian), bisa dikatakan gerkan pembahuruan dalam
Islam , karena beberapa ajarannya berbeda dengan mahzab yang dianut oleh mayoritas masyarakat
kita.Dan inilah salah satu hal yang memicu kontroversi Ahmadiyah di negeri ini.
Dari kelahirannya di Indonesia secara garis besar ada dua Terdapat dua kelompok Ahmadiyah.
Keduanya sama-sama mempercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Isa al Masih yang telah
dijanjikan Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi dua kelompok tersebut memiliki perbedaan prinsip.

Ahmadiyah Qadian, di Indonesia dikenal dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (berpusat di Bogor]),
yakni kelompok yang mempercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang mujaddid (pembaharu)
dan seorang nabi yang tidak membawa syariat baru.
Pokok-Pokok Ajaran Ahmadiyah Qadian sebagai berikut:
1. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, laki-laki kelahiran Qadian, India sebagai Imam Mahdi dan AlMasih yang dijanjikan kedatangannya di akhir zaman oleh Allah SWT.
2. Mengimani dan meyakini bahwa kitab Alquran adalah satu-satunya kitab suci.
3. Mengimani dan meyakini bahwa wahyu dan kenabian tidak terputus dengan diutusnya Nabi
Muhammad saw. Mereka beranggapan bahwa risalah kenabian (nabi ummati/nabi pengikut
Rasulullah saw. yang hanya mengikuti syariat Islam terus berlanjut sampai hari kiamat.
4. Mengimani dan meyakini bahwa Mekah dan Madinah tempat suci sebagaimana umat Islam pada
umumnya.
5. Wanita Ahmadiyah dianjurkan menikah dengan laki-laki Ahmadiyah demi menjaga dan
meneruskan keturunan rohani, namun laki-laki Ahmadiyah boleh menikah dengan wanita di luar
Ahmadiyah.
Ahmadiyah Lahore, di Indonesia dikenal dengan Gerakan Ahmadiyah Indonesia (berpusat
di Yogyakarta). Secara umum kelompok ini tidak menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi,
melainkan hanya sekadar mujaddid dari ajaran Islam .
Selengkapnya, Ahmadiyah Lahore mempunyai keyakinan bahwa mereka:
1. Percaya pada semua aqidah dan hukum-hukum yang tercantum dalam al Quran dan Hadits, dan
percaya pada semua perkara agama yang telah disetujui oleh para ulama salaf dan Ahlus-Sunnah
wal Jama'ah, dan yakin bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir.
2. Nabi Muhammad SAW adalah khatamun-nabiyyin. Sesudahnya tidak akan datang nabi lagi, baik
nabi lama maupun nabi baru.
3. Sesudah Nabi Muhammad SAW, malaikat Jibril tidak akan membawa wahyu nubuwat kepada
siapa pun.
4. Apabila malaikat Jibril membawa wahyu nubuwwat (wahyu risalat) satu kata saja kepada
seseorang, maka akan bertentangan dengan ayat: walkin raslillhi wa khtamun-nabiyyn (QS
33:40), dan berarti membuka pintu khatamun-nubuwwat.
5. Sesudah Nabi Muhammad SAW silsilah wahyu nubuwwat telah tertutup, akan tetapi
silsilah wahyu walayat tetap terbuka, agar iman dan akhlak umat tetap cerah dan segar.

6. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa di dalam umat ini tetap akan datang auliya
Allah, para mujaddid dan para muhaddats, akan tetapi tidak akan datang nabi.
7. Mirza Ghulam Ahmad adalah mujaddid abad 14 H. Dan menurut Hadits, mujaddid akan tetap
ada. Dan kepercayaan kami bahwa Mirza Ghulam Ahmad bukan nabi, tetapi berkedudukan
sebagai mujaddid.
8. Percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad bukan bagian dari Rukun Islam dan Rukun Iman, maka
dari itu orang yang tidak percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad tidak bisa disebut kafir.
9. Seorang muslim, apabila mengucapkan kalimah thayyibah, dia tidak boleh disebut kafir.
Mungkin dia bisa salah, akan tetapi seseorang dengan sebab berbuat salah dan maksiat, tidak bisa
disebut kafir.
Ahmadiyah Lahore berpendapat bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah pelayan dan pengemban misi Nabi
Muhammad SAW.(www.wikipedia.co.id).
Kedua sudut pandang dan prinsip inilah yang membedakan antara Ahmadiyah Qadian (Jemaat
Ahmadiyah Indonesia) dan Ahmadiyah Lahore(Gerakan Ahmadiyah Indonesia). Sebenarnya secara kiblat
kedua gerakan ini sama hanya struktur nya saja yang membedakan .
Jangan Termakan Media
Konflik dan kontroversi ini setidaknya mengungkap dua hal. Pertama: Banyak nya masyarakat di
Indonesia ini yang masih termakan media tanpa mengklarifikasi berita yang terkait dengan Ahmadiyah.
Perlu adanya pemahaman , pemfilteran dan berhati-hati menanggapi suatu informasi yang berkembang,
terlebih ini adalah berkaitan dengan Agama .Sehingga banyak kelompok-kelompok yang mengaku
berasaskan Islam melakukan pengusiran, penyerangan dan kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah.Kasus
ini menambah panjang deretan kurang nya toleransi dan sikap gegabah warga Negara kita ini . Bahkan
dengan adanya kasus seperti ini bisa dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk kepentingan pribadinya.
Kedua : Bahwa ada dua kelompok Ahmadiyah yang ada di negera kita ini yaitu Jemaat Ahmadiyah
Indonesia dan Gerakan Ahmadiyah Indonesia . Kita perlu mengenal siapa mereka , mengenal bukan
berarti masuk kedalam nya . Mengenal bisa jadi seperti yang kami lakukan di pusat Gerakan Ahmadiyah
Indonesia yang beralamatkan di Yayasan PIRI,Jl. Kemuning no.14 Baciro Gondokusumanan
,Yogyakarta.Kita melakukan pendekatan dengan silahturahmi , mengklarifikasi berita-berita yang
berkembang mengenai Ahmadiyah dan menjaga etikad baik bahwa kami ingin belajar . Gerakan
Ahmadiyah Indonesia(Yogyakarta) juga pernah mengaku mengalami tindakan salah paham dari warga
sekitar. Pada saat itu ketika mereka sedang melakukan pengajian , masyarakat sekitar meyuruh mereka
menghentikan, dan membubarkan pengajian tersebut. Dari kedua kelompok tersebut kita dapat
mengetahui apakah ada salah satu dari kedua kelompok tersebut yang menyalahi ,menyesatkan agama
,bahkan keluar dari ketentuan-ketentuan Islam ? ataukah hanya oknum-oknum yang mengatas namakan
Ahmadiyah Qadian atau Ahmadiyah Lahore .
Namun kemudian, untuk mencegah terjadinya kesalah pahaman dan hal-hal yang tidak diinginkan di
masyarakat, Gerakan Ahmadiyah Indonesia, yang juga dikenal dengan nama Ahmadiyah Lahore telah

mengeluarkan Maklumat No 1/PB-MA/ GAI/0005 tanggal 1 Agustus Maklumat yang telah dikeluarkan
tersebut telah disebarkan dan di distribusikan , termasuk juga di kota-kota yang banyak penghuninya yang
telah merasakan dampak langsung akibat adanya fatwa MUI mengenai Ahmadiyah. Bahwa substansi
informasi ini adalah upaya penjelasan yang berisi siapakah yang disebut Muslim dan juga sedikit
mengenai Gerakan Ahmadiyah Indonesia. Mudah-mudahan informasi-kecil ini dapat dipakai atau
dimanfaatkan sebagai pertimbangan bagi masyarakat, apakah Gerakan Ahmadiyah Indonesia perlu
diluruskan.
Bahwa Gerakan Ahmadiyah Indonesia sejak berdiri pada tanggal 10 Desember 1928 adalah perkumpulan
muslimin dan muslimat di Indonesia yang beriman kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib
disembah dan Gerakan Ahmadiyah Indonesia melaksanakan pengabdian kepada-nya Bahwa Gerakan
Ahmadiyah Indonesia ini berasaskan Al-Quran, yakni kitab suci terakhir dan sempurna, adalah kitab suci
yang merupakan petunjuk dan asas hidup manusia dan merupakan satu-satunya kitab suci agama Islam
Bahwa adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia yang telah menyatakan bahwa aliran Ahmadiyah berada
diluar Islam, sesat dan menyesatkan Bahwa fatwa tersebut tidak membedakan Gerakan Ahmadiyah
Indonesia dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia . Bahwa Gerakan Ahmadiyah Indonesia berbeda paham dan
berseberangan dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Bahwa Gerakan Ahmadiyah Indonesia mengakui
Nabi Muhammad saw sebagai Khataman-n-Nabiyyin, dalam arti penutup para Nabi (QS 33; 40), sesudah
Beliau tidak ada lagi Nabi, baik Nabi lama maupun Nabi baru.
Dari berbagai penyataan telah dipaparkan tersebut kita dapat mengetahui data dan fakta bahwa Gerakan
Ahmadiyah Indonesia dan Jemaat Ahmadiyah Indonesia memang berbeda prinsip. Bahkan Gerakan
Ahmadiyah Indonesia langsung merespon dengan keluarnya fatwa MUI tersebut. Jadi persoalan besarnya
adalah kurang pahamnya kita ,gegabahnya kita terhadap suatu informasi yang berkembang tanpa
menimbang, memfilter dan mencari sumber-sumber yang sesuai dengan fakta perlu kita kaji dan terus
belajar.
Bertoleransi Untuk Agama
Kepercayaan dan keimanan adalah hak preogatif manusia. Siapapun tidak bisa mengatur dan
memaksakannya. Sesuai dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pasal 18 tentang hak asasi
manusia Setiap orang mempunyai hak untuk berpikir,hati nurani dan agama. Dan juga diperkuat dengan
Pasal 29 ayat 1 dan 2, Undang-Undang Dasar 1945, mengatakan : 1) Negara berdasarkan atas keTuhanan
yang Maha Esa. 2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadah dan menurut kepercayaan agama itu. Penjelasan pasal tersebut menyatakan
Kebebasan beragama adalah salah satu hak yang asas, diantara hak hak asasi manusia, karena kebebasan
agama langsung bersumber pada martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan. Hak kebebasan beragama
bukan pemberian dari Negara atau bukan pemberian dari golongan. Agama dan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa berdasar keyakinan, sehingga tidak dapat dipaksakan dan tidak memaksa setiap
manusia untuk memeluk dan menganutnya. Ini adalah urusan agama yang sangat peivatif, merupakan
bagian internal dari agama yang dianutnya . Siapapun tidak berhak mengurusi dan memaksakannya
termasuk Negara(Pemerintah). Mari kita saling bersanding tidak usah salah menyalahkan , benar dan
membenarkan . Karena kebenaran yang hakiki hanya milik Allah SWT semata .

Iskandar Zulkarnain , Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, Yogyakarta LKIS,2005.


Sekretariat Gerakan Ahmadiyah Indonesia Yogyakarta , Jl. Kemuning no.14 Baciro Gondokusumanan
,Yogyakarta.
www.hidayatullah.com
www.wikipedia.co.id

Anda mungkin juga menyukai