Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri bahwa perilaku masyarakat di jaman sekarang adalah
perilaku masyarakat yang konsumtif terhadap barang apa saja. Maka dari itu
dalam kehidupan ekonomi produsen dan konsumen adalah suatu kesatuan yang
sangat sulit untuk dipisahkan,kehidupan, konsumen berlomba-lomba untuk
memperoleh penawaran yang setinggi-tingginya, sedangkan prodesen berusaha
mendapatkan keuntungan yang besar, di sinilah muncul penentuan harga
permintaan dan penawaran.
1.2 Batasan Masalah
Dalam makalah ini kita hendak membahas bagaimana pentingnya ilmu
ekonomi dalam menentukan harga, baik dalam penawaran maupun jumlah
permintaan khususnya masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Tujuan
Mengetahui dan memahami defenisi dari penentuan harga, permintaan dan

penawaran.
Mengetahui dan memahami tentang hukum penentuan harga,permintaan

dan penawaran
Mengetahui dan memahami pentingnya penggunaan materi ini dalam
lingkungan masyarakat.

BAB II
1

PENENTUAN HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN


2.1 Pengertian Harga
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk, barang maupun jasa yang
dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu
keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik
berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan
penjualan akan menurun namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi
keuntungan yang akan di peroleh.
2.2 Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
2.3 Hukum Permintaan
Semakin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta,
Semakin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta.
Dalam hukum permintaan, jumlah suatu barang akan berbanding terbalik
dengan tingkat harga barang tersebut. Kenaikan harga barang akan menyebabkan
berkurangnya jumlah barang yang di minta, hal ini dikarenakan daya tarik untuk
membeli semakin menurun yang disebabkan oleh mahalnya harga jual barang
tersebut.
Contoh hukum permintaan pada saat ini :

Ketika harga kedelai semakin tinggi, pengusaha tempe tahu cenderung

beralih menggunakan kedelai yang lebih rendah jenisnya, bahkan ada pengusaha
yang sampai gulung tikar karena tidak sanggup membeli bahan baku pembuatan
tempe dan tahu tersebut.

Begitu pula dengan naiknya harga bawang, mahalnya harga bawang

berdampak pada kurangnya minat ibu rumah tangga untuk membeli banyak
bumbu dapur yang satu ini.
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
a) Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi, maka akan
diikuti dengan permintaan jumlah barang dan jasa yang meningkat, demikian
sebaliknya.
Contoh : Permintaan konsumen terhadap smartphone sedang meningkat, seperti
Blackberry, iphone, Android, tablet. Bahkan kita bisa menjumpai konsumen yang
mempunyai lebih dari 1 barang berteknologi tinggi di jaman sekarang ini.
b) Pendapatan konsumen
Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi juga daya beli nya,
begitu pula sebaliknya.
Contoh : Orang yang pendapatannya tinggi, kebutuhannya akan semakin banyak
pula. Seperti penyanyi Syahrini, kebutuhannya sangatlah banyak, mulai dari
kebutuhan kostum panggung, kebutuhan perawatan diri, serta kebutuhan lain
yang menunjang penampilannya.
c) Harga Barang Jasa Pengganti / Pelengkap
Konsumen akan cenderung mencari barang dan jasa yang harga nya relatif
lebih murah yang akan dijadikan sebagai alternatif.
Contoh : Kompor dan minyak tanah adalah salah satu yang saling melengkapi.
Jika harga minyak tanah terus menerus naik, maka konsumen akan beralih
menggunakan kompor dan gas yang harganya relatif stabil.
d) Intensitas Kebutuhan Konsumen
Jika suatu barang menjadi kebutuhan yang mendesak, maka permintaan akan
mengalami peningkatan.
Contoh : Menjelang lebaran kebutuhan seperti daging, ketupat dan pakaian jumlah
permintaannya akan meningkat di banding dengan hari-hari biasa.

2.5 Pengertian Penawaran


Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan
ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial
dalam suatu pasar ekonomi.
2.6 Hukum Penawaran
Bila tingkat harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik,
Bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun
Dalam hukum penawaran, semakin tinggi harga, jumlah barang yang
ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya, semakin rendah harga barang, jumlah
yang ditawarkan semakin sedikit juga.
Contoh hukum penawaran pada saat ini :
Hubungan antara harga kain batik dan jumlah pakaian batik yang akan dijual oleh
Seorang pedagang, maka ia berencana sebagai berikut:
bila harga satu kodi pakaian Rp. 450.000 maka ia akan menjual sebanyak 10 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 500.000 maka ia akan menjual sebanyak 15 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 600.000 maka ia akan menjual sebanyak 20 kodi
bila harga satu kodi pakaian Rp. 650.000 maka ia akan menjual sebanyak 25 kodi
2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
a. Biaya Produksi dan Teknologi yang digunakan
Jika biaya produksi suatu produk sangat tinggi, maka produsen hanya membuat
beberapa jenis saja dari produk tersebut. Contoh : Produk limited edition
b. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan yaitu ingin supaya produknya laku terjual dipasaran dan
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Produk yang laku dipasaran adalah
produk yang harganya terjangkau tetapi dengan kualitas yang bagus. Contoh :
Produk cina lebih banyak diperdagangkan karena lebih murah sehingga banyak
konsumen yang mencarinya.

c. Pajak
Pajak naik, harga jual akan naik juga. Hal ini menyebabkan permintaan dari
konnsumen menurun. Contoh : jika pajak bea cukai naik, harga barang-barang
impor akan naik pula. Seperti halnya kedelai impor yang harga nya naik, para
pengusaha juga enggan membeli dengan harga yang mahal.
d. Tingkat teknologi yang digunakan
Adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya
produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar
lagi.
e. Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang
dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah
barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya
produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen
cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada
usaha lain.
2.8 Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium Price)
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis
adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan
uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu
barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar
obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar
atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi
melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan
pembeli

dengan

permintaannya

dan

kekuatan

penjual

dengan

penawarannya. Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat


diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva
penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan
hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana
kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan

ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga
Contoh kasus :
Liputan6.com, Jakarta : Kenaikan harga bawang membawa dampak bagi
pedagang di pasar, seperti Pasar Rebo dan Pasar Induk Keramat Jati. Alex
Manihuruk, pedagang grosir bawang di pasar induk Kramat Jati, salah satunya.
Dia mengatakan kenaikan harga bawang sangat memberatkan bagi dirinya.
Mahalnya harga bawang membuat daya pembeli masyarakat selaku konsumen
turun. "Pada saat itu harga bawang hanya berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu,
kini melonjak menjadi harga Rp30rb hingga Rp 50 ribuan, kenaikan ini terlalu
jauh,"

ucap

Alex

saat

ditemui

liputan6.com,

Senin

(18/3/2013). Dia

mengungkapknya biasanya mengambil 1,5 ton bawang dari distributor. Namun,


kini hanya mampu mengambil 5-7 kwintal (1 Kwintal 100 kilogram). Hal ini
karena ketidak mampuan biaya, terlebih terjadi penurunan pembeli. "Biasa kami
ambil 1,5 ton paling sedikit, tapi karena harga melonjak dan kami kurang modal
hanya bisa mengambil 5-7 kwintal (100kg) tidak sampai 1 ton. Jadi berkurang
karena daya pembeli tidak ada. Memang biasanya kalo ambil 1 ton, kami masih
ada sisa 2 kwintal per hari, karena jam dibatasi sampai jam 9 malam, tidak 24
jam," ucap dia.
Ia menambahkan sejauh ini komoditas bawang yang didapatkan berasal dari
Brebes Jawa Tengah, sedikit bawang berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Sedangkan bawang import dipasok dari negara seperti Thailand, Vietnam dan
Afganistan. "Kita terima bawand dari bandar sini (pasar induk kramat jati) ada 12
orang. Kami dapat dari impor berasal dari negara Vitenam dan Afganistan dan
Thailand. Kalau Bawang Brebes lumayan banyak permintaan, tapi kebanyakan
permintaan bawang Vietnam," ucap dia sembari menambahkan jika dijula ke
pedagang kecil bisa mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kg.

Sementara Mantan Menteri Perekonomian Rizal Ramli menyikapi lompatan harga


terlalu jauh lantaran bisnis pangan di Indonesia diatur dengan sistem kuota yang
tidak transparan dan kompetitif. "Pada praktiknya, pembagian kuota impor ini
juga terjadi karena pat gulipat antara pejabat dan pengusaha," tambah Rizal saat
menemui pedagang bawang di pasar Induk Kramat Jati. Dia menuding dengan
kenaikan itu menjadi sumber pendapatan pejabat dan untuk kepentingan politik.
"Akibatnya negara rugi karena tidak memperoleh penerimaan yang semestinya.
Sedangkan rakyat dirugikan karena harus membayar harga pangan lebih mahal
daripada harga diluarnegeri," pungkas dia. (Edo/Nur)

BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Penentuan Harga, Penawaran serta Permintaan sangat diperlukan dalam
perkembangan sistem ekonomi.Penentuan Harga bersumber pada penawaran dan
permintaan.Penawaran bersumber pada kuantitas barang yang akan diproduksi
dan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,sedangkan Permintaan
bersumber pada kuantitas permintaan barang berdasarkan harga yang ditawarkan.
Ilmu ekonomi ini tidak selalu bisa diterapkan disetiap Negara,banyak faktorfaktor yang mempengaruhi baik dalam penawaran maupun permintaan,diataranya
harga,mutu

barang,kebutuhan,gaya

hidup,

dsb. Pelajaran

dari

teori

ini

menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana seharusnya menentukan harga,agar


hukum penawaran dan permintaan dapat berjalan seimbang,sehingga terciptanya
masyarakat yang paham ekonomi dan berkualitas.
3.2 Saran
1. Menentukan strategi penentuan harga sebaiknya perusahaan benar-benar
sudah mengetahui dengan pasti apa yg jadi peluang, ancaman, kekuatan
dan kelemahan perusahaan pada saat ini
2. Langah2 dalam menentukan strategi dan metode harga dilakukan dengan
sebaik-baiknya.
3. Tingkatkan dan pertahankan mutu dan pelayanan untuk kepuasan
pelanggan.
4. Untuk memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yg kompetitif, harga
sebagai penyeimbang antara kualitas yang diminta oleh konsumen dan
kuantitas yg ditawarkan oleh produsen, untuk menciptakan keseimbangan
ekonomi antara harga dan kuantitas.

Anda mungkin juga menyukai