Anda di halaman 1dari 4

VARISELLA

Arsy Mira Pertiwi- H1A012009


Divisi Neurologi Kardiologi
Pembimbing : dr. Abdul Razak Dalimunthe, Sp.A

Varisella adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus Varicella-Zoster Gejala klinis
varicela dapat ditemukan pada kulit kepala, muka, badan, biasanya sangat gatal, berupa
makula kemerahan, yang kemudian dapat berubah menjadi lesi-lesi vesikel. Diagnosis
varicela ditegakkan secara klinis maupun laboratorium (teknik virologi dan serologi).
Pencegahan yang dapat digunakan terhadap penyakit ini adalah vaksinasi dan immunoglobulin.
Obat pilihan utama terhadap penyakit varicella dan herpes zoster adalah antivirus

jenis

asiklovir.
DEFINISI
Varicella Zoster merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi primer virus Varicella Zoster
yang polimorf serta menyerang kulit dan mukosa.
ETIOPATOGENESIS
Varicella disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Transmisi atau penyebaran Varicella adalah
melalui:

droplet pernafasan yang mengandung virus


Kontak langsung dengan penderita saat lesi berupa papula atau vesikel
Anak-anak dengan Leukemia/Limfoma yang belum mendapat vaksinasi dan belum

pernah menderita Varicella


Penderita HIV, AIDS, dan gangguan imunodefiiensi
Individu yang menerima obat imunosupresan (steroid)
Wanita hamil
Individu immunocompromised yang belum ada riwayat menderita Varicella

EPIDEMIOLOGI
1

Insiden maksimal varisella pada pasien yang belum vaksinasi adalah usia anak 1-6 tahun. Orangorang dengan usia lebih dari 14 tahun mengalami 10% kasus varisella.
DIAGNOSIS
Manifestasi Klinis
Dimulai dengan gejala prodromal seperti demam, malaise, sakit kepala, dan sakit abdomen,
yang langsung 24-48 jam sebelum lesi kulit muncul. Gejala sistemik seperti demam, lelah,
dan anoreksia dapat timbul bersamaan dengan lesi kulit. Gejala pada saluran pernafasan
dan muntah jarang sekali terjadi.Lesi kulit awal mengenai kulit kepala, muka, badan,
biasanya sangat gatal, berupa macula kemerahan, kemudian berubah menjadi lesi vesikel kecil
dan berisi cairan di dalamnya, seperti tampilan tetesan air mata. Penyembuhan adalah
terbentuknya sel epitel kulit baru yang muncul dari dasar lesi. Hipopigmentasi dapat
terjadi akibat penyembuhan lesi.
Laboratorium
-

Leukopenia terjadi pada 72 jam pertama, diikuti oleh limfositosis. Pemeriksaan fungsi
hati (75%) juga mengalami kenaikan. Pasien dengan gangguan neurologi akibat varicela
biasanya mengalami limfositik

pleositosis

dan peningkatan

protein

pada

cairan

serebrospinal serta glukosa yang umumnya dalam batas normal


Isolasi virus melalui tes kultur yang diambil dari darah, cairan vesikel, atau cairan

serebrospinal.
Polymerase Chain Reaction : Deteksi DNA virus varicella zoster.
Latex agglutination test : Deteksi antibody pada membrane antigen virus

PENGOBATAN
Suportif
Pemberian

asetaminofen

untuk

mengurangi perasaan

tidak

nyaman

akibat

demam;

antipruritus seperti difenhidramin 1,25 mg/kg setiap 6 jam atau hidroksin 0,5 mg/kg setiap 6
jam. Topikal dan antibiotik sistemik dapat diberikan untuk mengatasi superinfeksi bakteri.
Antivirus

Antivirus yang digunakan adalah asiklovir. Dosis asiklovir per oral adalah 20 mg/kg per kali
(dosis maksimun 800 mg) empat kali sehari selama lima hari dan dimulai dalam 24 jam setelah
onset ruam. Sedangkan asiklovir intravena pada umumnya diberikan dengan dosis 500 mg/m 2
setiap 8 ja, selama 7-10 hari.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling sering ditemukan akibat infeksi varicella adalah infeksi bakteri S.
aureus atau Streptococcus pyogenes (grup A beta hemolitik streptococcus). Infeksi sekunder
akibat bakteri biasanya ditandai dengan munculnya bula atau selulitis, limfadenitis regional
dan abses subkutan dapat muncul. Manifestasi lain yang adalah pneumonia, arthritis, dan
osteomyelitis. Komplikasi

neurologis

seperti meningoensefalitis

dan

serebelar

ataxia

merupakan gejala utama yang biasa terjadi. Komplikasi pada susunan saraf pusat biasanya
terjadi pada anak dibawah 5 tahun dan lebih dari usia 20 tahun. Varicella ensefalitis
biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 24 hingga 72 jam. Begitu pula
dengan ataksia serebelum, biasanya hilang dalam beberapa waktu.
PENCEGAHAN
Pencegahan Pasif dengan Antibodi. Varicella zoster immunoglobulin (VZIG) adalah antibodi
IgG terhadap VZV dengan dosis pemberian satu vial untuk 10 kg berat badan secara
intramuskular (IM). VZIG profilaksis diindikasikan untuk individu beresiko tinggi, termasuk
anak-anak imunodefisiensi, wanita hamil yang pernah mempunyai kontak langsung dengan
penderita varicella, neonatal yang terekspose oleh ibu yang terinfeksi varicella, setidaknya
diberikan dalam waktu tidak lebih dari 96 jam.Antibodi yang diberikan setelah timbulnya
gejala tidak dapat mengurangi keparahan yang terjadi.
Indikasi and Kontraindikasi Vaksin Varicella:
Indikasi:
-

Usia 12 bulan-13 tahun. Diberikan satu dosis


Usia 13 tahun hingga dewasa. Dua dosis, interval 4-8 minggu
Infeksi limfoblastik leukemia akut
dalam masa remisi dan HIV dengan
CD4 >25%, diberikan vaksin dalam 2
3

dosis dengan jarak 3 bulan.

Kontraindikasi:
-

Kongenital imunodefisiensi
Lukemia, limpoma, atau keganasan lain
Infeksi HIV simptomatik
Kortikosteroid dosis tinggi
Kehamilan
Alergi neomisin
Asam salisilat lebih dari 6 minggu

PROGNOSIS
Penyakit Varicella dapat sembuh dengan sendirinya. Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air
tanpa masalah tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu
mengalami penurunan daya tahan tubuh. Sedangkan pada orang dewasa maupun penderita
gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau berakibat fatal.
KIE
-

Diberitahukan kepada keluarga pasien bahwa pasien dengan varisella dapat mandi untuk

mengurangi gatal dan mencegah infeksi sekunder


Untuk mencegah luka goresan yang dapat memunculkan infeksi sekunder maka kuku jari

anak harus tetap pendek dan bersih


Anak dengan varisella tidak dapat masuk sekolah atau diperlukan perawatan intensif

sampai semua lesi menjadi krusta dan mongering


Orang tua harus membawa anak ke doktor ketika didapatkan tanda-tanda seperti menolak
minum, muntah yang banyak, demam tetap lebih dari 4 hari, susah bernafas, nyeri dada
dan batuk yang berat serta dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai