Anda di halaman 1dari 10

BAB I

BESARAN DAN SATUAN


1. Pengukuran
Dalam kegiatan Fisika tentu tidak terlepas dari kegiatan pengukuran. Kegiatan
pengukuran meperlukan alat ukur yang sesuai. Sebelum ini, Anda telah mengenal
beberapa alat ukur.
1.1 Alat ukur panjang dan Ketelitiannya
a. Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang mempunyai ketelitian setengah dari
skala terkecil. Pada skala centimeter, 1 cm dibagi menjadi 10 skala,
sehingga 1 skala panjangnya 0,1 cm atau 1 mm. Sehingga ketelitian atau
ketidak pastian mistar adalah 0,5 mm atau 0,05 cm.
b. Jangka Sorong
Umumnya digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam suatu benda.
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser. Jangka
sorong juga terdiri dari dua skala, skala utama dan nonius. Skala terkecil
jangka sorong adalah 0,1 mm. Sehingga ketelitian jangka sorong setengah
dari skala terkecil yaitu sebesar 0,05 mm atau 0,005 cm.
c. Mikrometer Sekrup
Umumnya digunakan untuk mengukur diameter luar suatu benda.
Mikrometer sekrup juga mempunyai skala utama dan skala nonius. Bila
selubung luar diputar satu kali, rahang geser dan selubung luar maju atau
mundur 0,5 mm. Karena selubung luar memiliki 50 skala, maka skala nonius
memiliki panjang 0,5/50 = 0,01 mm. Sehingga ketelitian mikrometer sekrup
setengah dari skala terkecil yaitu sebesar 0,005 mm atau 0,0005 cm.
Dengan ketelitian ini, anda dapat mengukur tebal kertas atau kawat tipis
dengan sangat teliti.
1.2 Alat ukur Waktu dan Ketelitiannya
Alat ukur waktu yang umum digunakan dalam percobaan fisika adala stopwatch.
Ada dua stopwatch yang digunakan yaitu Analog dan Digital. Untuk stopwatch
analog skala terkecilnya sebesar 0,1 s. Sehingga ketelitiannya sebesar 0,05 s.
1.3 Ketidakpastian pada Pengukuran
a. Kesalahan

BEST

Bimbingan Belajar Eka Smart


1

Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar
X0. Ada 3 macam kesalahan :
1. Kesalahan umum (keteledoran), umumnya disebabkan oleh keterbatasan
pengamat, contoh kurang terampilnya memakai alat.
2. Kesalahan acak, umumnya disebabkan adanya fluktuasi-fluktuasi yang
halus pada kondisi-kondisi pengukuran. Fluktuasi ini umumnya
disebabkan gerak brown.
3. Kesalahan Sistematis, kesalahan yang disebabkan oleh alat yang
digunakan dan atau lingkungan di sekitar alat yang memengaruhi kinerja
alat. Misalnya, kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan
komponen alat atau kerusakan alat, kesalahan paralaks, perubahan suhu,
dan kelembaban.
b. Pelaporan Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran biasanya dilaporkan sebagai
dengan

X=X0 X

adalah nilai pendekatan terhadap nilai

benar X0 dan X adalah ketidak pastian. Unttuk menentukan besarnya X0


dan X bergantung dari cara melakukan pengukuran. Yang pertama dengan
menggunakan Pengukuran tunggal. Merupakan pengukuran yang hanya
dilakukan satu kali saja. Ketidakpastian ditentukan dengan setengah skala
terkecil. Yang kedua dengan menggunakan Pengukuran berulang, nilai Xo
diperoleh dari rata-rata, sementara X diperoleh dengan menggunakan
simpangan baku.

BEST

Bimbingan Belajar Eka Smart


2

1.4 Angka Penting


a. Notasi Ilmiah
Permasalahan dalam fisika kadang melibatkan angka yang terlalu besar dan
kadang terlalu kecil. Untuk mengatasi permasalahan tersebut kita
menggunakan notasi ilmiah. Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran
dinyatakan sebagai
Dengan

a, . . . x 10n

a, adalah bilangan asli 1-9


n, adalah eksponen dan merupan bilangan bulat. (10n disebut orde besar)
b. Aturan Penulisan Angka Penting
Aturan-aturan penulisan angka penting.
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh: 47,5 cm memiliki 3 angka penting.
41,27 gram memiliki 4 angka penting.
2. Angka nol yang diapit angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh: 1,023 gram memiliki 4 angka penting.
205 km memiliki 3 angka penting.
3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk
angka penting.
Contoh: 0,022 gram memiliki 2 angka penting.
0,105 gram memiliki 3 angka penting.
4. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol bukan angka penting,
kecuali angka nol di sebelah kanan angka yang diberi tanda khusus
(biasanya garis bawah) termasuk angka penting
Contoh: 1000 kg memiliki 1 angka penting.
1000 km memiliki 2 angka penting.
5. Dalam notasi ilmiah, semua angka yang ditampilakan sebelum orde
besar merupakan angka penting.
2. Besaran dan Satuan
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka. Besaran dalam fisika dikelompokkan menjadi 2 yaitu, besaran pokok dan
besaran turunan. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah
ditetapkan lebih dulu dan tidak diturunkan dari besaran lainnya. Sedangkan
Besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran

BEST

Bimbingan Belajar Eka Smart


3

pokok. Suatu perjanjian internasional telah menetapkan satuan sistem internasional


(SI) untuk 7 besaran pokok yang ada yaitu meter (m), kilogram (kg), sekon (s),
ampere (A), kelvin (K), Candela (cd), dan mole (mol).
2.1 Dimensi Besaran
Dimensi suatu besaran adalah cara menyatakan suatu besaran dengan lambanglambang tertentu. Dengan lambang dimensi suatu besaran dapat diketahui apakah
suatu persamaan benar atau salah dan dapat untuk mengetahui besaran-besaran
yang sejenis. Di bawah ini lambang dimensi dari besaran pokok.
No
1
2
3
4
5
6
7

Besaran
Panjang
Massa
Waktu
Kuat Arus
Suhu
Intensitas Cahaya
Jumlah Zat

Lambang Dimensi
L
M
T
I

J
N

Sementara itu besaran turunan merupakan besaran yang dihasilkan dari besaran
pokok. Contoh Luas merupakan contoh besaran turunan karena merupakan
perkalian dari besaran pokok (L = p x l), sehingga Luas mempunyai satuan m 2.
Selain itu Luas mempunyai dimensi sebesar L2.

BEST

Bimbingan Belajar Eka Smart


4

3. Penjumlahan Vector
Kita tahu bahwa besaran vektor merupakan besaran yang mempunyai nilai dan
juga arah seperti, gaya, kecepatan dan percepatan. Lain halnya dengan besaran
saklar yang merupakan besaran yang hanya mempunyai nilai saja, contoh
panjang, massa, dan waktu.
3.1 Menyatakan suatu vektor
Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri dari pangkal
dan ujung. Panjang anak panah menyatakan besar vektor dan arah anak panah
menyatakan arah vektor tersebut. Lihat gambar dibawah ini.
B
30 m
45 o

Timur

3.2 Melukis penjumlahan atau selisih vektor


Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor. Dalam
menjumlahkan vektor-vektor tersebut dapat dilakukan dengan cara jajaran genjang
atau dengan cara poligon gaya.
Gambar di samping vektor F1 dan vektor F2 pada satu
titik

tangkap

yang

dijumlahkan dengan
cara jajaran genjang.
Vektor FR merupakan
vektor

hasil

penjumlahan dari vektor F1 dan vektor F2, maka


penjumlahan vektor dapat dinyatakan: F1 + F2 = FR

BEST

Bimbingan Belajar Eka Smart


5

Gambar di samping
menggambarkan
vektor F1, vektor F2
dan vektor F3 yang
mempunyai

besar

dan arah tertentu.


Gambar di samping
menggambarkan
penjumlahan vektor
F1, vektor F2 dan vektor F3 tersebut di atas dengan
cara

poligon gaya dan vektor F sebagai hasil

penjumlahan dari ketiga vektor tersebut. Dengan


demikian secara penjumlahan vektor dapat dinyatakan:
F1 + F2 + F3 = FR
3.3 Menentukan Vektor Resultan dengan Metode Analisa
a. Menggunakan Rumus Konisius

b.

Menggunakan Komponen Vektor

Sebuah vektor F terletak pada bidang


cartesius dan bertitik tangkap pada titik O
(titik potong sumbu x sumbu y). Vektor F
tersebut jika diuraikan pada sumbu x dan
sumbu y dengan cara memproyeksikan
gaya F pada sumbu x dan sumbu y diperoleh dua komponen vektor.
Dari gambar diatas diperoleh :
Besarnya Vektor menuju sumbu x adalah :

Fx = F cos
Fy = F sin

BEST

Bimbingan Belajar Eka Smart


6

Besarnya Vektor menuju sumbu y adalah :

Besarnya Vektor F adalah :

Arah Vektor F terhadap sumbu x positif :

BEST

Bimbingan Belajar Eka Smart


7

LATIHAN SOAL

1. Kelompok besaran berikut yang


merupakan besaran turunan adalah .
a. momentum, waktu, dan kuat arus
b. kecepatan, usaha, dan massa
c. energi, usaha, dan waktu
d. berat, panjang , dan massa
e. percepatan, usaha, dan massa jenis
2. Besaran-besaran berikut yang yang
bukan besaran turunan adalah .
a. percepatan
b. gaya
c. usaha
d. massa
e. volume
3. Pasangan besaran fisika berikut yang
memiliki satuan sama adalah .
a. usaha dan gaya
b. usaha dan energi
c. momentum dan gaya
d. momentum dan usaha
e. energi dan gaya
4. Satuan berat benda adalah .
a. kg m
b. kg ms-1
c. kg ms-2
d. kg m2 s-1
e. kg m2s-2
5. Dimensi dari usaha adalah .
a. [M] [L]2 [T]-2
b. [M] [T]-2
c. [M] [L] [T]-2
d. [M] [L]-1 [T]-1
e. [M] [L]1 [T]-2

c. kesalahan acak
d. kesalahan lingkungan
e. kesalahan umum
7. Dua vektor P dan Q besarnya
40 dan 20 satuan. Jika sudut
antara kedua vektor tersebut
sebesar 60, maka besar dari P
Q adalah ....
a. 20
b. 20 3
c. 30
d. 40

e. 60
8. Kelompok besaran berikut
yang termasuk besaran vektor
adalah .
a. perpindahan, gaya, dan
percepatan
b. gaya, momentum, dan waktu
c. gaya, tekanan, dan volume
d. perpindahan , massa, dan
usaha
e. jarak, momentum, dan
percepatan

9.

6. Kesalahan instrumen yang


disebabkan oleh gerak brown
digolongkan sebagai .
a. kesalahan relatif
b. kesalahan sistematis

BEST

Bimbingan Belajar Eka Smart


8

Perhatikan gambar di atas! T1


dan T2 merupakan vektor
gaya. Agar resultan ketiga
vektor gaya sama dengan nol,
maka harus berlaku hubungan
....
a. T1 + T2 3 50 = 0
b. T1 T2

3 = 0

3 + T2 50 = 0
d. T1 3 + T2 = 0
e. T1 + T2 3 200 = 0
c. T1

10. Dua buah vektor yang


besaranya F1 dan F2 memiliki
titik tangkap sama. Jika F1 =
F2 = R (dengan R resultan
kedua vektor tersebut), maka
besarnya sudut apit antara dua
vektor tersebut adalah .
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 120
11. Sebuah
balok
memiliki
panjang 20 mm, tinggi 15
mm, dan lebar 14 mm.
Volume balok dalam m3
adalah .
a. 4,2 10-9
b. 4,2 10-6
c. 4,2 10-4
d. 4,2 10-2
e. 4,2 10-1
12. Dua buah vektor memiliki
pangkal berimpit, dan masingmasing besarnya 3 N dan 4 N.
Jika sudut apit antara kedua
vektor tersebut 60, maka

BEST

vektor resultannya adalah .


a. 34 N
b. 35 N
c. 37 N
d. 38 N
e. 39 N
13. Hasil pengukuran panjang dan
lebar suatu halaman adalah
12,61 m dan 5,2 m. Menurut
aturan angka penting, luas
halaman tersebut adalah .
a. 66 m2
b. 65,572 m2
c. 65, 57 m2
d. 65, 5 m2
e. 65 m2
14. Andi berjalan sejauh 5 m ke
arah 30 utara dari timur,
Cahyo berjalan sejauh 7 m
dengan arah 60 timur dari
selatan, dan Nana berjalan
sejauh 4 m dengan arah 30
barat dari selatan. Jika mereka
berangkat dari titik yang
sama,
maka
besar
perpindahan total ketiga anak
tersebut
adalah
.
a.

125 20 3
b.

125 20

c.

25 20 3

d.

225 20 3

e.

135 20 3

15. Komponen-komponen vektor


pada sumbu X dan Y dari
vektor P adalah 4 m dan 6 m.
Komponen-komponen vektor
pada sumbu X dan Y dari

Bimbingan Belajar Eka Smart


9

vektor (P + Q) adalah 0 dan 9


m. Panjang vektor Q adalah
.
a. 10 m
b. 5 m
c. 9 m
d. 4 m
e. 6 m
16. Sebuah mikrometer sekrup
digunakan untuk mengukur
garis tengah bola yang kecil
dengan hasil seperti gambar
berikut.

Hasil
pengukurannya
adalah ....
a. 2,20 mm
b. 4,20 mm
c. 2,52 mm
d. 4,70 mm
e. 3,70 mm
17. ML2 T-2 merupakan lambang
dimensi dari besaran ....
a. gaya berat
b. tekanan
c. usaha
d. percepatan
e. daya
18. Sebuah vektor F = 20 N
membentuk
sudut
53o

BEST

terhadap sumbu x positif.


Pernyataan berikut yang benar
adalah ....
a. Fx = 103 N dan Fy = 10 N
b. Fx = 12 N dan Fy = 16 N
c. Fx = 10 N dan Fy = 103 N
d. Fx = 16 N dan Fy = 12 N
e. Fx = 20 N dan Fy = 10 N
19. Pada
suatu
pengukuran
diperoleh
hasil
sebagai
berikut!
(1) 0,0023 m (3)1,0 . 104 kg
(2) 24,5 gr
(4) 0,0240 A
Yang memiliki tiga angka
penting adalah ....
a. (1) dan (3)
b. (2) dan (4)
c. (1), (2), dan (3)
d. (2), (3), dan (4)
e. (1), (2), (3), dan (4)
20. Dua buah vektor satu titik
tangkap dengan besar yang
sama saling mengapit sudut
60o. Jika resultan kedua
vektor tersebut sebesar 23
Newton, maka besar masingmasing vektor adalah ....
a. 6 N
b. 10 N
c. 15 N
d. 20 N
e. 30 N

Bimbingan Belajar Eka Smart


10

Anda mungkin juga menyukai