Anda di halaman 1dari 11

Home

SaiFedia
About

Home

Business

Downloads

Parent Category

Featured

Health

Uncategorized

Definisi dari Teori dan Kerangka Berfikir


11:01 Studi Penelitian 1 comment
Definisi Dari Teori Dan Kerangka Berfikir
Dalam Suatu Penelitian, Skripsi, Thesis
1) ARTI SEBUAH TEORI DALAM PENELITIAN
Dalam penulisan laporan penelitian baik skripsi maupun thesis harus menyertakan Teori
dan Kerangka Berfikir. Namun seringkali banyak orang masih salah dalam penulisan Teori,
sehingga topiknya selalu berputar-putar dan cenderung tidak kontekstual dengan hal yang
diteliti. Untuk mengatasi persoalan diatas maka hendaknya seorang peneliti harus memahami
dasar pengertian sebuah Teori dan juga Bagaimana Penulisan Dasar Teori yang benar dalam
sebuah penelitian.
A. Pengertian Teori
Menurut Suryabrata (dalam Sugiyono, 2009:79) setelah masalah penelitian dirumuskan,
maka langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsepkonsep, generalisasi-generelisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan

teoritis untuk pelaksanaan penelitian.Sedangkan Neumen (dalam Sugiyono, 2009:80)


berpendapat Teori adalah seperangkap konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara
variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Sitirahayu
(1999) menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih
banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada. Mark
membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori ini berhubungan dengan data empiris.
Dengan demikian dapat dibedakan antara lain:
1. Teori yang deduktif: memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran
spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
2. Teori yang induktif: adalah cara menerangkan dari data ke arah teori. Dalam bentuk ekstrim
3.

titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist


Teori yang fungsional: di sini tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan
teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali
mempengaruhi data.
Berdasarkan pernyataan di atas secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa, suatu teori
adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini
diperoleh melalui, jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila
tidak, maka dia bukan suatu teori. (Sugiyono, 2009:80)

B. Tingkat dan Fokus Teori


Numan mengemukakan tingkatan teori terbagi menjadi tiga, yaitu: Micro, Meso dan
Macro. Selanjutnya fokus teori dibedakan menjadi tiga yaitu: Teori Subtatif, Teori Formal,
dan Midle Range Theory. Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji
melalui pengumpulan data adalah teori substantif, karena teori ini lebih fokus berlaku untuk
obyek yang akan diteliti. (Sugiyono, 2009:83)
C. Kegunaan Teori dalam Penelitian
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori.
Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas, karena teori di sini akan
berfungsi untuk memperjelas masalah yang akan diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan
hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian. Oleh karena itu
landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan
dipakai.
Teori-teori pendidikan dapat dibagi menjadi teori umum pendidikan dan teori khusus
pendidikan. Teori umum pendidikan dapat dibagi menjadi filsafat-filsafat pendidikan

(filsafat ilmu pendidikan dan filsafat praktek pendidikan) dan Ausland pedagogik. Teori
khusus pendidikan dapat dibagi menjadi teknologi pendidikan (manajemen pendidikan,
pengembangan kurikulum, model-model belajar mengajar dan evaluasi pendidikan) dan ilmu
pendidikan (ilmu pendidikan makro dan mikro). Redja Mudyaharjo 2002 dalam (Sugiyono,
2009:88), mengemukakan bahwa, sebuah teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep yang
terpadu, menerangkan dan prediktif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. Sebuah teori ada
yang berperan sebagai asumsi atau titi tolak pemikiran pendidikan, dan ada pula yang
berperan sebagai definisi atau keterangan yang menyatakan makna. Asumsi pokok
pendidikan adalah sebagai berikut:
1.

Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari

individu yang belajar dan lingkungan belajarnya


2. Pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yang baik atau
3.

norma-norma yang baik


Pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian
kegiatan yang bermula dari kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar, tertuju pada
pencapaian individu yang diharapkan.
Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi teori yang pertama digunakan
untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variabel yang akan
diteliti. Fungsi teori yang kedua adalah untuk merumuskan hipotesis dan menyusun
instrumen penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat
prediktif. Selanjutnya fungsi teori yang ketiga digunakan mencandra dan membahas hasil
penelitian, sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dan upaya pemecahan
masalah.

D. Deskripsi Teori
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan
sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan
variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan, akan
tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel
yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu
dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu
kelompok teori yang berkenaan dengan variabel independen dan satu dependen. Oleh karena
itu, semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang
dikemukakan.

Menurut Sugiyono, (2009:89) deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan
terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan
mendalam dari berbagai dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan
prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:
1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
2. Cari sumber-sumber bacaan yang banyak dan relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian lihat penelitian permasalahan yang
digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis dan
saran yang diberikan.
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, kemudian
bandingkan antara satu sumber dengan sumber lainnya dan dipilih definisi yang sesuai
dengan penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku sesuai dengan variabel yang akan diteliti lakukan analisis
renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang
dibaca.
2) ARTI KERANGKA BERFIKIR DALAM PENELITIAN
Suriasumantri, 1986 dalam (Sugiyono, 2009:92) mengemukakan bahwa seorang peneliti
harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran yang
membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap
gejala yang menjadi objek permasalahan. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa
meyakinkan ilmuwan, adalah alur-alur pemikiran yang logis dalam membangun suatu
berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berpikir
merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang
telah dideskripsikan. Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga
menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel penelitian. Sintesa tentang hubungan
variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
A. Definisi Kerangka Pikir
Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2011 : 60) mengemukakan bahwa Kerangka
berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian maka
kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang

lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap
pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen
dan dependen, bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga
perlu dijelaskan, mengapa variabel itu diikutkan. Pertautan antar variabel tersebut tersebut
selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian yang didasarkan pada
kerangka berpikir.
Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memiliki kerangka berpikir. Kerangka
berpikir pada umumnya hanya diperuntukkan pada jenis Penelitian Kuantatif. Untuk
Penelitian Kualitatif kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau
diamati secara langsung oleh penulis. Sedangkan untuk Penelitian Tindakan Kelas kerangka
berpikirnya terletak pada refleksi, baik pada peneliti maupun pada partisipan. Hanya dengan
kerangka berpikir yang tajam yang dapat digunakan untuk menurunkan hipotesis.
Kerangka berpikir menerangkan :
1. Mengapa penelitian dilakukan?
Penelitian dilakukan untuk mencari suatu kebenaran dari data atau masalah yang
ditemukan. seperti, membandingkan hasil penelitian yang telah ada dengan penelitian yang
sedang atau yang akan dilakukan, membantah atau membenarkan hasil penelitian
sebelumnya, atau menemukan suatu kajian baru (ilmu baru) yang akan digunakan dalam
menjawab masalah-masalah yang ada.
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
Proses penelitian dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan yang akan
diperlukan, ada yang melakukan penelitian dengan metode sampling, olah literarute (studi
pustaka), studi kasus dan lain sebagainya.
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
Apa yang akan di peroleh dari sebuah penelitian tergantung dari pemikiran yang
sebelumnya tercantum dalam kerangka pemikiran, walaupun secara umum tidak semuanya
apa yang di inginkan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan sebelumnya.
4. Untuk apa hasil penelitian diperoleh ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita bisa kembali ke point satu mengapa penelitian
itu dilakukan? yakni untuk mencari kebenaran akan sesuatu masalah yang kontroversi di
kalangan masyarakat atau untuk membantah opini atau mitos yang tersebar sejak turuntemurun. Pada intinya hasil penelitian yang diperoleh seharusnya bermanfaat bagi banyak
kalangan masyarakat, sehingga penelitian itu tidak di anggap sia-sia.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Penyusunan kerangka berpikir menurut Sugiyono (2011:62)


Menetapkan variabel yang diteliti
Membaca buku dan hasil penelitian
Mendeskripsikan teori dan hasil penelitian
Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
Sintesa kesimpulann
Kerangka berpikir
Hipotesis
Contoh: yang akan diteliti adalah masalah Prestasi belajar dalam hubungannya dengan
Gaya Belajar, maka penyajiannya dimulai dari Prestasi belajar lalu dikaitkan dengan teori
Belajar Keterkaitan dua variabel tersebut sedapat mungkin dilengkapi dengan teori atau
penelitian terdahulu yang dilakukan seorang pakar/peneliti atau lebih yang menyatakan
adanya hubungan atau pengaruh antar keduanya. Pada bagian akhir kerangka berpikir
umumnya disajikan hubungan antara keseluruhan variabel dilengkapi dengan bagan yang
menggambarkan hubungan antar variabel penelitian.

B. Bagaimanakah Menyusun Kerangka Berpikir Penelitian?


Kerangka pemikiran adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi) tentang kerangka
konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Kerangka berpikir
atau kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian kuantitatif, sangat menentukan kejelasan
dan validitas proses penelitian secara keseluruhan. Melalui uraian dalam kerangka berpikir,
peneliti dapat menjelaskan secara komprehensif variabel-variabel apa saja yang diteliti dan
dari teori apa variabel-variabel itu diturunkan, serta mengapa variabel-variabel itu saja yang
diteliti.
Uraian dalam kerangka berpikir harus mampu menjelaskan dan menegaskan secara
komprehensif asal-usul variabel yang diteliti, sehingga variabel-variabel yang tercatum di
dalam rumusan masalah dan identifikasi masalah semakin jelas asal-usulnya. Pada dasarnya
esensi kerangka pemikiran berisi: (1) Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab
masalah yang didasarkan pada landasan teoretik dan atau hasil penelitian yang relevan. (2)
Kerangka logika (logical construct) yang mampu menunjukan dan menjelaskan masalah yang
telah dirumuskan dalam kerangka teori. (3) Model penelitian yang dapat disajikan secara
skematis dalam bentuk gambar atau model matematis yang menyatakan hubungan-hubungan
variabel penelitian atau merupakan rangkuman dari kerangka pemikiran yang digambarkan
dalam suatu model. Sehingga pada akhir kerangka pemikiran ini terbentuklah hipotesis.
Dengan demikian, uraian atau paparan yang harus dilakukan dalam kerangka berpikir adalah
perpaduan antara asumsi-asumsi teoretis dan asumsi-asumsi logika dalam menjelaskan atau

memunculkan variabel-variabel yang diteliti serta bagaimana kaitan di antara variabelvariabel tersebut, ketika dihadapkan pada kepentingan untuk mengungkapkan fenomena atau
masalah yang diteliti.
Di dalam menulis kerangka berpikir, ada tiga kerangka yang perlu dijelaskan, yakni:
kerangka teoritis, kerangka konseptual, dan kerangka operasional. Kerangka teoritis atau
paradigma adalah uraian yang menegaskan tentang teori apa yang dijadikan landasan (grand
theory) yang akan digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diteliti. Kerangka
konseptual merupakan uraian yang menjelaskan konsep-konsep apa saja yang terkandung di
dalam asumsi teoretis yang akan digunakan untuk mengabstraksikan (mengistilahkan) unsurunsur yang terkandung di dalam fenomena yang akan diteliti dan bagaimana hubungan di
antara konsep-konsep tersebut. Kerangka operasional adalah penjelasan tentang variabelvariabel apa saja yang diturunkan dari konsep-konsep terpilih tadi dan bagaimana hubungan
di antara variabel-variabel tersebut, serta hal-hal apa saja yang dijadikan indikator untuk
mengukur variabel-variabel yang bersangkutan.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka dalam menyusun
kerangka berpikir kita harus memulainya dengan menegaskan teori apa yang dijadikan
landasan dan akan diuji atau digambarkan dalam penelitian kita. Lalu dilanjutkan dengan
penegasan tentang asumsi teoretis apa yang akan diambil dari teori tersebut sehingga konsepkonsep dan variabel-variabel yang diteliti menjadi jelas. Selanjutnya, kita menjelaskan
bagaimana cara mengoperasionalisasikan konsep atau variabel-variabel tersebut sehingga
siap untuk diukur. Walaupun dalam kerangka berpikir itu harus terkandung kerangka teoretis,
kerangka konseptual, dan kerangka operasional, tetapi cara penguraian atau cara
pemaparannya tidak perlu kaku dibuat per sub bab masing-masing. Hal yang penting adalah
bahwa isi pemaparan kerangka berpikir merupakan alur logika berpikir kita mulai dari
penegasan teori serta asumsinya hingga munculnya konsep dan variabel-variabel yang
diteliti.
Agar peneliti benar-benar dapat menyusun kerangka berpikir secara ilmiah (memadukan
antara asumsi teoretis dan asumsi logika dalam memunculkan variabel) dengan benar, maka
peneliti harus intens dan eksten menelurusi literatur-literarur yang relevan serta melakukan
kajian terhadap hasil penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, sehingga uraian yang
dibuatnya tidak semata-mata berdasarkan pada pertimbangan logika. Untuk itu, dalam
menjelaskan kerangka teoretisnya, peneliti mesti merujuk pada literatur atau referensi serta
laporan-laporan penelitian terdahulu. Selanjutnya secara sederhana penyusunan kerangka
berpikir dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Menentukan paradigma atau kerangka teoretis yang akan digunakan, kerangka konseptual
dan kerangka operasional variabel yang akan diteliti.
2. Memberikan penjelasan secara deduktif mengenai hubungan antarvariabel penelitian.
Tahapan berpikir deduktif meliputi tiga hal yaitu: (a) Tahap penelaahan konsep
(conceptioning), yaitu tahapan menyusun konsepsi-konsepsi (mencari konsep-konsep atau
variabel dari proposisi yang telah ada, yang telah dinyatakan benar). (b) Tahap pertimbangan
atau putusan (judgement), yaitu tahapan penyusunan ketentuan-ketentuan (mendukung atau
menentukan masalah akibat pada konsep atau variabel dependen). (c) Tahapan penyimpulan
(reasoning), yaitu pemikiran yang menyatakan hal-hal yang berlaku pada teori, berlaku pula
bagi hal-hal yang khusus.
3. Memberikan argumen teoritis mengenai hubungan antar variabel yang diteliti. Argumen
teoritis dalam kerangka pemikiran merupakan sebuah upaya untuk memperoleh jawaban atas
rumusan masalah. Dalam prakteknya, membuat argumen teoritis memerlukan kajian teoretis
atau hasil-hasil penelitian yang relavan. Hal ini dilakukan sebagai petunjuk atau arah bagi
pelaksanaan penelitian. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, oleh karena argumen teoritis
sebagai upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah, maka hasil dari argumen
teoritis ini adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian. Sehingga pada
akhirnya produk dari kerangka pemikiran adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan
masalah (hipotesis).
4. Merumuskan model penelitian. Model adalah konstruksi kerangka pemikiran atau konstruksi
kerangka teoretis yang diragakan dalam bentuk diagram dan atau persamaan-persamaan
matematik tertentu. Esensinya menyatakan hipotesis penelitian. Sebagai suatu kontruksi
kerangka pemikiran, suatu model akan menampilkan: (a) jumlah variabel yang diteliti, (b)
prediksi tentang pola hubungan antar variabel, (c) dekomposisi hubungan antar variabel, dan
(d) jumlah parameter yang diestimasi.

Akhirnya, semoga artikel diatas dapat bermanfaaat khususnya bagi calon peneliti
studi ilmiah. Semoga sukses dan selamat berjuang!
Ditulis Ulang Oleh: Andy Saiful Musthofa
Diposting di : www.saifedia.blogspot.com
Download

file

ini:

http://downloads.ziddu.com/download/24052096/Pembagian-Waktu-ByAsfa.docx.html

Sumber Pustaka:
Sambas Ali Muhidin. 2011. Panduan Praktis Memahami Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta.
Furchon, A. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Referensi :
1.
2.
3.

http://fisikadansains.blogspot.com/2013/12/definisi-dari-teori-dan-kerangka_6972.html
http://sambas.staf.upi.edu/category/berita-tri-dharma-pt/penelitian/
http://fkipunikamamuju.blogspot.com/2013/03/kerangka-pikir.html

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook


Newer Post Older Post Home
1 comments:
1.
Abdul Akbar DCc21 March 2015 at 09:08
Thanks ilmunya...
Ditunggu kunjungannya akbar-kreation16.blogspot.com
Reply
Load more...
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Social Profiles

Search

Popular

Tags

Blog Archives

Definisi dari Teori dan Kerangka Berfikir

Definisi Dari Teori Dan Kerangka Berfikir Dalam Suatu Penelitian, Skripsi, Thesis 1)
ARTI SEBUAH TEORI DALAM PENELITIAN D...

Arti Hijab
Jilbab Wanita Muslimah Penelitian kami terhadap ayat-ayat Al-Quran, As-Sunnah dan
atsar-atsar Salaf dalam masalah yang penting i...

(no title)
Waktu Sehari diberbagai Alam Kehidupan Pembagian Waktu Dalam Sehari Setiap
harinya kita memakai waktu selama 24 jam ini u...

(no title)
Ass. Wr. Wbr. Alhamdulillah berkat izin Allah saya akn mulai menggeluti duniaa
blogger dan mudah-mudahan kedepannya blog ini dapat berman...

Download Tips-Ujian-Proposal-1-by-Asfa-96.docx in Ziddu.com


Download Tips-Ujian-Proposal-1-by-Asfa-96.docx in Ziddu.com

Download Tips-Ujian-Proposal-1-by-Asfa-96.docx in Ziddu.com


Download Tips-Ujian-Proposal-1-by-Asfa-96.docx in Ziddu.com

Blogger templates
Blogger templates
Categories

Studi Penelitian

Blogger news
Blogroll
About
Copyright 2015 SaiFedia | Powered by Blogger
Design by FThemes | Blogger Theme by Lasantha - Free Blogger Themes |
NewBloggerThemes.com

nnnnnns

Anda mungkin juga menyukai