0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan2 halaman
Penelitian ini menghasilkan nanopartikel dari cangkang telur ayam broiler sebagai bahan aktif tabir surya melalui penggilingan dan sonikasi. Nanopartikel cangkang telur berukuran 453,87±25,63 nm dan mampu meningkatkan nilai FPS krim tabir surya dibandingkan menggunakan mikropartikel pada konsentrasi 8%. Dengan kata lain, pengecilan ukuran partikel cangkang telur menjadi berukuran nano dap
Penelitian ini menghasilkan nanopartikel dari cangkang telur ayam broiler sebagai bahan aktif tabir surya melalui penggilingan dan sonikasi. Nanopartikel cangkang telur berukuran 453,87±25,63 nm dan mampu meningkatkan nilai FPS krim tabir surya dibandingkan menggunakan mikropartikel pada konsentrasi 8%. Dengan kata lain, pengecilan ukuran partikel cangkang telur menjadi berukuran nano dap
Penelitian ini menghasilkan nanopartikel dari cangkang telur ayam broiler sebagai bahan aktif tabir surya melalui penggilingan dan sonikasi. Nanopartikel cangkang telur berukuran 453,87±25,63 nm dan mampu meningkatkan nilai FPS krim tabir surya dibandingkan menggunakan mikropartikel pada konsentrasi 8%. Dengan kata lain, pengecilan ukuran partikel cangkang telur menjadi berukuran nano dap
Jurnal Matematika & Sains, Desember 2012, Vol. 17 Nomor 3
Formulasi Sediaan Tabir Surya dengan Bahan Aktif Nanopartikel Cangkang Telur Ayam Broiler Amila Gadri, Sasanti Tarini Darijono, Rachmat Mauludin dan Maria Immaculata Iwo Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung, Bandung e-mail: ummuamin@yahoo.co.id Diterima 18 Oktober 2011, disetujui untuk dipublikasikan 10 November 2011 Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan cangkang telur yang merupakan limbah produksi menjadi bahan aktif sediaan tabir surya disertai reduksi ukuran partikel dan pengembangan formula sediaan tersebut untuk meningkatkan harga FPS sediaan tabir surya berdasarkan penentuan FPS sediaan tabir surya secara in vivo. Penelitian ini diawali dengan pengecilan ukuran partikel CT melalui penggilingan basah menggunakan tumbler ballmill dilanjutkan dengan sonikasi untuk mendapatkan suspensi nanopartikel CT. Nanopartikel yang diperoleh dikarakterisasi ukuran partikel, indeks polidispersitas, serta morfologi partikel menggunakan SEM.Berikut uraiannya: Pembuatan nanopartikel CT dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu pemotongan menggunakan cutting mill, dan penggerusan menggunakan mortar grinders. Serbuk hasil penggerusan kemudian diayak untuk memisahkan partikel yang berukuran kurang dari 100 m. Partikel dengan ukuran kurang dari 100 m dibuat suspensi dalam larutan Tween 80 1% dengan konsentrasi partikel cangkang telur 50%, kemudian dilakukan penggerusan menggunakan tumbler ballmill. Suspensi cangkang telur hasil penggilingan kemudian dikeringkan dalam oven. Serbuk kering yang diperoleh kemudian disuspensikan dalam larutan Tween 80 1% dengan kosentrasi 10% untuk selanjutnya dibuat nanosuspensi
menggunakan metode sonikasi. Nanosuspensi yang diperoleh dievaluasi meliputi ukuran
partikel, indeks polidispersitas, dan morfologi partikel menggunakan SEM. Serbuk mikropartikel dan nanopartikel cangkang telur diformulasi menjadi sediaan krim menggunakan basis krim minyak dalam air. Proses pembuatan nanopartikel serbuk CT dengan metode sonikasi menghasilkan nanopartikel cangkang telur dengan ukuran 453,8725,63 nm. Pada uji in vivo nilai FPS krim yang mengandung 5 dan 8% nanopartikel CT berturutturut adalah 3,44, dan 4,30, dan krim yang mengandung 8% CT dalam bentuk mirkopartikel menghasilkan nilai FPS yang lebih rendah, yaitu 2,71.Nilai FPS sediaan yang mengandung serbuk cangkang telur dalam bentuk nanopartikel menghasilkan nilai FPS yang lebih tinggi dibandingkan sediaan yang mengandung serbuk cangkang telur dalam bentuk mikropartikel pada konsentrasi 8%. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengecilan ukuran serbuk cangkang telur menjadi berukuran nano dapat meningkatkan aktivitas tabir surya cangkang telur.