KELOMPOK 1 Auda Humaira Dianti Dwi putri Emnoverici Umar Fazri Perdana Putra Mela Fahriza
Dosen : Dr Meiriza Djohari.M.Kes,Apt
Sistem Endokrin Kelenjar endokrin ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar, sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Fungsi Sistem Endokrin Mengatur metabolisme organik serta keseimbangan ph dan elektrolit, yang secara kolektif penting dalam mempertahankan lingkungan internal yang konstan
Menginduksi perubahan adaptit untuk membantu tubuh menghadapi
situasi stres
Mendorong tumbuh kembang yang lancar dan berurutan
Mengontrol reproduksi
Mengatur reproduksi sel darah merah
Bersama sistem saraf otonom,mengontrol dan mengintgrasikan sirkulasi
dan pencernaan serta penyerapan makanan Tiga Golongan Umum Hormon 1. Protein dan polipeptida, mencakup hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior dan posterior, pankreas,insulin dan alukagon, kelenjar paratiroid (hormon paratiroid), dan banyak hormon lainnya. 2. Steroid ,yang disekresikan korteks adrenal (kortisol dan Aldosteron), ovarium (estrogen dan progeste-ron), testis testosteron), dan plasenta (estrogen dan progesteron). 3. Turunan asam amino tirosin, yang disekresikan oleh kelenjar (tiroksin dan triiodotironin) dan medula cirenaf (epinefrin dan norefinefrin). Hormon
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi jarak
jauh yang secara spesifik dikeluarkan kedalam darah oleh kelenjer endokrin sebagai respon terhadap sinyal yang sesuai Interaksi Antar Hormon
Permissiveness Sinergisme Antagonisme
1. Permissiveness Suatu hormone harus ada dalam jumlah memadai agar hormone lain dapat berefek secara penuh. Contoh: a. Interaksi antara hormone tiroid dengan epinefrin
Hormone tiroid meningkatkan jumlah reseptor beta
untuk epinefrin di sel sasaran epinefrin,sehingga meningkatkan efektivitas epinefrin. Tanpa hormone tiroid,efektifitas epinefrin hanya marginal. b. Interaksi antara hormone kortisol dengan katekolamin terhadap stress
Sebagai contoh, kortisol harus ada dalam jumlah yang
memadai agar katekolamin dapat menimbulkan vasokonstriksi sehingga menyebabkan tekanan darah meninggi yang sangat berguna untuk memperbaiki keadaan syok. 2. Sinergisme Sinergisme terjadi jika kerja beberapa hormon bersifat saling
melengkapi dan efek kombinasi mereka lebih besar dari pada
penjumlahan efek masing-masing. Contoh:
a. follicle-stimulating hormone dan testosteron
follicle-stimulating hormone dan testosteron, keduanya dibutuhkan
untuk mempertahankan laju normal produksi sperma. sinergisme terjadi karena pengaruh masing-masing hormon terhadap jumlah atau afinitas reseptor hormon. 3. Antagonis Antagonisme terjadi ketika suatu hormone menyebabkan
berkurangnya reseptor untuk hormone lain,mengurangi efektivitas
hormone kedua yang keduanya bekerja berlawanan. Contoh:
a. Interaksi antara hormone progesterone dengan estrogen terhadap
kontraksi uterus
Progesterone (suatu hormone yang di sekresikan selama kehamilan yang
mengurangi konstraksi uterus) menghambat kepekaan uterus terhadapp estrogen (hormone lain yang dikeluarkan selama kehamilan yang meningkatkan konstraksi uterus). Dengan menyebabkan penurunan reseptor estrogen di otot polos uterus, progestron mencegah estrogen melaksanakan efek eksitatoriknya selama kehamilan dan menjaga lingkungan uterus tetep tenang atau tidak berkonstraksi agar janin dapat berkembang. b. Insulin dengan glukagon bekerja secara antagonis dalam megatur kadar glukosa di dalam darah
Bila konsentrasi gula darah meningkat sekresi insulin akan
terjadi, selanjutnya akan mengurangi konsentrasi gula darah dan selanjutnyan kembali ke nilai normal nya. Sebaliknya penurunan kadar glukosa darah akan merangsang sekresi glukagon. Gangguan Pada sistem Endokrin 1. Panhipopituitarisme.
Istilah ini berarti penurunan sekresi seluruh hormon
hipofisis anterior. Berkurangnya sekresi ini dapat kongenital (timbulnya sejak lahir), atau dapat timbul secara mendadak atau perlahan pada masa kehidupan ,paling sering disebabkan oleh tumor hipofisi yang merusak kalenjar hipofisis. 2. Akromegali. Bila tumor asidofilik timbul sesudah masa remaja yakni, sesudah epifisis tulang panjang bersatu dengan batang tulang maka orang itu tidak dapat tumbuh lebih tinggi lagi; namun tulangnya dapat menjadi lebih tebal dan jaringan lunaknya dapat terus tumbuh. Keadaan ini disebut sebagai akromegali. 3 Hipersekresi Ovarium
Hipersekresi hormon ovarium yang ekstrem oleh ovarium adalah
suatu keadaan klinis yang langka, karena sekresi estrogen yang berlebihan secara otomatis akan menurunkan produksi gonadotro-pin. oleh hipofisis, dan membatasi produksi hormon-hor-mon ovarium 4.Hipertiroidisme
Penyakit Graves (goiter difusa
toksika) merupakan penyebab tersering hipertiroidisme. Yaitu suatu penyakit autoimun dimana tubuh secara salah menghasilkan otoantibodi yaitu long-acting thyroid stimulator (LATS) yang memiliki kerja mirip TSH (Thytrotropin Stimulating Hormone). Salah satu gejala yang mencolok adalah eksoftalmos (mata menonjol). TERIMAKASIH