Anda di halaman 1dari 10

Glikogenesis

• Dalam menjaga kadar gula dalam darah


tetap dalam jumlah yang konstan,
tubuh melakukan proses glikogenesis,
glikogenolisis, dan glukoneogenesis.
• Proses-proses tersebut dikendalikan
oleh sekresi hormon-hormon tertentu
di dalam tubuh.
• Hormon tersebut akan memicu kerja
enzim-enzim yang berperan dalam
membentuk glikogen, memecah
glikogen, ataupun membentuk glukosa.

1
• Glikogenesis adalah pembentukan
glikogen dari glukosa.
• Apabila terjadi peningkatan kadar
glukosa dalam darah (misalnya
beberapa saat setelah makan) maka
pankreas akan mensekresikan
hormon insulin yang akan
menstimulasi penyimpanan glukosa
dalam bentuk glikogen di dalam hati
dan otot.
• Hormon insulin akan menstimulasi
enzim glikogen sintase untuk
memulai proses glikogenesis.
• Glukosa akan saling berikatan dengan
ikatan α 1-4 glikosidik
untuk membentuk glikogen.

2
• Pada otot manusia, ketika glukosa
darah meningkat, insulin bertindak
dalam otot untuk (1) meningkatkan
glukosa transportasi ke sel dengan
membawa GLUT4 ke plasma
membran, (2) menginduksikan sintesis
hexokinase, dan (3) mengaktifkan
glikogen sintase
• Proses pembentukan glikogen melalui
glikogenesis merupakan langkah
penting dalam menjaga kadar gula
dalam darah tetap normal.
• Ketidakmampuan tubuh untuk
menjalankan glikogenesis dengan
wajar dapat mengakibatkan timbulnya
penyakit diabetes melitus.

3
Glikogen

Molekul glikogen. A: Struktur umum. B: Perbesaran struktur pada titik cabang.

4
Glikogenolisis
• Glikogenolisis merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa.
• Apabila tubuh dalam keadaan lapar, tidak ada asupan makanan, kadar gula dalam
darah menurun, gula diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang
kemudian digunakan untuk memproduksi energi.
• Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah menjadi
glukosa-1-fosfat kemudian diubah menjadi glukosa-6-fosfat.
• Glikogenolisis diatur oleh hormon glukagon yang disekresikan pancreas dan
epinefrin (adrenalin) yang disekresikan kelenjar adrenal.
• Kedua hormon tersebut akan menstimulasi enzim glikogen fosforilase untuk
memulai glikogenolisis dan menghambat kerja enzim glikogen sintase
(menghentikan glikogenesis).
• Glukosa-6-fosfat akan masuk ke dalam proses glikolisis untuk menghasilkan energi.
Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah menjadi glukosa untuk didistribusikan oleh
darah menuju sel-sel yang membutuhkan glukosa.

5
• Gambar di bawah menunjukkan perbedaan dalam pengaturan
metabolisme karbohidrat di hati dan otot.
• Dihati, baik glukagon atau epinefrin memiliki efek memaksimalkan output
glukosa ke dalam aliran darah.
• Di hati, glukagon menstimulasi glikogenolisis dan glukoneogenesis tetapi
menghambat glikolisis, sehingga glukosa dapat di transfer ke otak atau
jaringan lain
• Di otot, epinefrin meningkatkan glikogenolisis dan glikolisis, yang bersama-
sama menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan ATP yang dibutuhkan
untuk kontraksi otot.

6
7
Glikogenesis dan glikogenolisis

8
G6P  Gukosa darah

9
Glukoneogenesis
• Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukn) glukosa dari
sumber bukan karbohidrat.
• Molekul yang umum sebagai bahan baku glukosa adalah asam
piruvat, namun oxaloasetat dan dihidroxiaseton fosfat dapat juga
menjalani proses glukoneogenesis.
• Asam laktat, beberapa asam amino dan gliserol dapat dikonversi
menjadi glukosa.
• Glukoneogenesis hampir mirip dengan glikolisis dengan proses yang
dibalik, hanya beberapa tahapan yang membedakannya dengan
glikolisis.
• ATP dibutuhkan dalam tahapan glukoneogenesis.
• Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah
sedikit terjadi pada korteks ginjal.
• Sangat sedikit glukoneogenesis terjadi di otak, otot rangka, otot
jantung dan beberapa jaringan lainnya.
• Umumnya glukoneogenesis terjadi pada organ-organ yang
membutuhkan glukosa dalam jumlah banyak.
• Glukoneogenesis terjadi di hati untuk menjaga kadar glukosa darah
agar tetap dalam kondisi normal.
10
PEP: fosfoenolpiruvat; OAA: oksaloasetat; DHAP: dihidroksiaseton fosfat

Anda mungkin juga menyukai