Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG MIKRO MAKANAN DAN

MINUMAN DI SEKITAR MALL DINOYO CITY

Wahyu Dwi Nisantoro


PT. Bank Mandiri, Tbk. Malang

wahyuzant@gmail.com

Abstract
This study aimed to analyze the effect of variable capital , trading hours
and locations micro traders to trade on the income of food and drinks around the
Mall Dinoyo City Malang. In this study using primary data through direct
interviews on 60 respondents micro traders of food and drinks around the Mall
Dinoyo City with a list of questions that had been prepared . To achieve the goal,
in this study using regression analysis ( OLS ). The results of this study indicate
that the variable capital and trade locations positive and significant impact on the
micro traders of food and drinks around the Mall Dinoyo . While variable trading
hours do not significantly affect the income micro traders of food and drinks
around the Mall Dinoyo City .

Keywords : Revenue , Business Capital , Trading Hours and Location

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel modal, jam
dagang dan lokasi berdagang terhadap pendapatan pedagang mikro makanan
dan minuman di sekitar Mall Dinoyo City Kota Malang. Dalam penelitian ini
menggunakan data primer melalui wawancara secara langsung pada 60
responden pedagangmikro makanan dan minuman di sekitar Mall Dinoyo City
dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Untuk mencapai tujuan, dalam
penelitian ini menggunakan metode analisis Regresi (OLS). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel modal dan lokasi berdagang berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pedagangmikro makanan dan minuman di sekitar Mall
Dinoyo. Sedangkan variabel jam dagang tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pendapatan pedagangmikro makanan dan minuman di sekitar Mall
Dinoyo City .

Kata kunci : Pendapatan, Modal Usaha, Jam Dagang dan Lokasi


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

PENDAHULUAN Dalam pembangunan ekonomi


Dalam Pembangunan ekonomi rakyat dalam suatu negara, peran
pada dasarnya dicerminkan oleh usaha mikro dalam nampak
terjadinya perubahan-perubahan kontribusinya dapat mengatasi
dalam aliranbaru yang menyangkut masalah ekonomi. Peran Usaha mikro
arus pendapatan dan manfaat kepada antara lain: (1) penyerapan tenaga
masyarakat lokal, regional, bahkan kerja (2) pemerataan pendapatan (3)
sampai tingkat nasional. Pada sebuah Nilai Tambah bagi produk daerah (4)
pembangunan dapat mendatangkan peningkatan taraf hidup.(Nurseta,
dampak berupa manfaat yang positif 2015).
atau negatif kepada masyarakat.
Di Indonesia peranan usaha
Lapangan kerja sektor formal
mikro juga sering dikaitkan dengan
menjadi prioritas utama bagi para
upaya-upaya pemerintah untuk
tenaga kerja. Namun adanya krisis
mengurangi pengangguran,
ekonomi yang melanda Indonesia
mengurangi kemiskinan, dan
beberapa tahun lalu, mengakibatkan
pemerataan pendapatan. Oleh sebab
banyak terjadi PHK pada sektor
itu, tidak heran jika kebijakan
formal. Untuk itulah lapangan kerja
pengembangan Usaha Mikro di
sektor informal perlu dikembangkan,
Indonesia sering dianggap secara
hal ini dapat menyediakan lapangan
tidak langsung sebagai kebijakan
pekerjaan dengan penyerapan tenaga
penciptaan kesempatan kerja atau
kerja secara mandiri atau dengan kata
kebijakan anti-kemiskinan, atau
lain menjadi safety belt bagi tenaga
kebijakan retribusi pendapatan
kerja yang memasuki pasar kerja,
(Tambunan, 2012:1). Menurut
selain itu juga menyediakan
Skousen (2001) pengertian
kebutuhan masyarakat golongan
pendapatan adalah sebagai berikut
menengah ke bawah (Kuncoro, 2007).
:“Pendapatan merupakan arus masuk
atau peningkatan aktiva lainnya

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 19


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

sebuah entitas atau pembentukan Keberadaan pasar modern


utang (atau sebuah kombinasi dari menambah persaingan yang lebih
keduanya) dari pengantaran barang ketat lagi dalam menjalankan usaha..
atau penghasilan barang, memberikan Semakin banyaknya pusat
pelayanan atau melakukan aktivitas perbelanjaan di Kota Malang saat ini
lain yang membentuk operasi pokok juga membawa dampak positif dan
atau bentuk entitas yang terus negatif. Dampak positifnya adalah
berlangsung”. masyarakat dapat lebih mudah
beraktifitas dalam hal jual beli dan
Usaha mikro merupakan sektor
juga dapat menciptakan suatu
industri ekonomi yang mempunyai
lapangan pekerjaan baru, sedangkan
peran penting dalam kehidupan
dampak negatifnya yaitu arus lalu
ekonomi masyarakat. Bahkan Usaha
lintas menjadi tidak stabil akibat
mikro berperan sebagai penyangga
kemacetan yang terjadi di sekitar
ekonomi yang sudah tidak diragukan
pembangunan. Faktor-faktor yang
lagi, tampak dihadapan kita bahwa
mempengaruhi produksi pedagang
umumnya masyarakat bekerja dan
mikro yang berdampak pada
meningkatkan taraf kehidupannya
pendapatan pedagang mikro itu
(Sartika, 2004).
sendiri, antara lain modal, jam kerja
Sektor perdagangan di Kota dan lokasi berdagang (Firdausa,
Malang semakin lama semakin 2013). Pedagang adalah perantara
meningkat dikarenakan semakin yang kegiatannya membeli barang
banyaknya pusat perdagangan dan menjualnya kembali tanpa
modern. Tujuan dibangunnya pusat merubah bentuk atas inisiatif dan
perdagangan modern ini diharapkan tanggung jawab sendiri dengan
menjadi indikator kemajuan suatu konsumen untuk membeli dan
daerah (Sitepu, Vol.01 - No.01). menjualnya dalam partai kecil atau
Selain itu juga menciptakan suatu per satuan. (Sugiharsono dkk,
lapangan pekerjaan baru bagi para 2000:45). Sedangkan jam kerja
masyarakat sekitar.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 19


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

merupakan bagian dari teori ekonomi yang variabel di dalamnya adalah


mikro, khususnya pada teori modal. Santoso (2001) menemukan
penawaran tenaga kerja yaitu tentang bahwa modal berpengaruh terhadap
kesediaan individu untuk bekerja pendapatan PKL. Hal ini karena PKL
dengan harapan memperoleh yang menggunakan modal besar maka
penghasilan atau tidak bekerja dengan pendapatannya akan tinggi,
konsekuensi mengorbankan sebaliknya yang menggunakan modal
penghasilan yang seharusnya ia kecil akan memperoleh pendapatan
dapatkan. Kesediaan tenaga kerja yang rendah.
untuk bekerja dengan jam kerja
Menurut Bambang Riyanto
panjang ataupun pendek adalah
(1998 : 10) Dasar-dasar Pembelanjaan
merupakan keputusan individu
Perusahaan :“Modal adalah hasil
(Wicaksono, 2011).
produksi yang digunakan untuk
Dari studi pendahuluan memproduksi lebih lanjut. Dalam
diketahui bahwa Modal merupakan perkembangannya kemudian modal
salah satu faktor yang menjadi ditekankan pada nilai, daya beli atau
kendala utama berdirinya usaha kecil. kekuasaan memakai atau
menggunakan yang terkandung dalam
Modal dalam suatu usaha dapat
barang-barang modal”.
berupa modal sendiri atau modal
pinjaman. Santoso (2001) Setelah pembangunan Mall
mengatakan bahwa modal adalah dinoyo city pedagang – pedagang
jumlah total uang yang dikeluarkan mikro sekitar mengalami perubahan
pengusaha untuk mendirikan suatu aktivitas perdagangan yaitu
usaha dan mengoperasikan usaha. meningkatkan perdagangan atau
bahkan menurunkanpendapatan
Boediono (1992)
pedagang dikarenakan adanya
mengemukakan bahwa salah satu
persaingan produk yang
unsur yang mempengaruhi
diperdagangkan antara Mall Dinoyo
pendapatan adalah faktor produksi

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 20


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

City dan pedagang Mikro di sekitar melalui kegiatan observasi,


Mall Dinoyo City. wawancara dan dokumentasi.

Adapun tujuan dalam penelitian ini Analisis dalam penelitian ini


adalah menggunakan prosentase untuk
mengindentifikasi pendapatan
Untuk mengetahui profil pedagang
pedagang Mikro makanan dan
mikro makanan dan minuman di
minuman di sekitar Mall Dinoyo City.
sekitar Mall Dinoyo City dan untuk
Langkah-langkah yang ditempuh
mengetahui pengaruh Modal, jam
dalam penggunaan teknik analisis ini
dagang, dan Lokasi terhadap
adalah :
pendapatan pedagang mikro di sekitar
Mall Dinoyo City. a. Membuat tabel distribusi jawaban
angket modal, jam dagang, lokasi
dan pendapatan
METODE PENELITIAN b. Menentukan skor jawaban
responden dengan ketentuan skor
Lokasi yang dipilih dalam
yang telah ditetapkan
penelitian ini adalah di daerah Dinoyo
c. Menjumlahkan skor jawaban yang
Kota Malang, yaitu sekitar Mall
diperoleh dari tiap responden.
Dinoyo City. Data yang digunakan
Alat analisis yang dapat
adalah data primer, subyek yang akan
digunakan adalah dengan melihat
dijadikan responden adalah pedagang
tampilan plot atau data dapat juga
di bidang Usaha Mikro yang berada
menggunakan uji kolmogorov
di sekitar Mall Dinoyo City. Teknik
smirnov (Ghozali, 2009:147). Data
pengumpulan data yang digunakan
analisis dengan bantuan komputer
dalam penelitian ini adalah sebagai
program SPSS 16.0. Data
berikut : Penelitian Lapangan (Field
pengambilan keputusan berdasarkan
Research) yaitu untuk memperoleh
probabilitas lebih besar dari 0,05
fakta yang terjadi di lokasi penelitian
maka data dalam penelitian
berdistribusi normal.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 21


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

Teknik analisis data dalam Responden dalam penelitian ini


penelitian ini adalah menggunakan adalah 60 pedagang mikro makanan
metode analisis regresi, yang dan minuman di sekitar Mall Dinoyo
ditransformasikan ke logaritma City. Karakteristik responden dalam
berganda dengan menggunakan penelitian ini meliputi :
logaritma natural (Ln), bentuk
a. Umur Pedagang
persamaannya adalah sebagai berikut
Deskripsi pedagang sampel
menurut umur dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut ini :
Keterangan :
Tabel 1. Deskripsi Umur Pedagang
Y = pendapatan pedagang UMKM Rentang
Makanan di sekitar Mall No Umur F Persentase

Dinoyo City 1 24-28 8 13,33%

= Konstanta 2 29-33 13 21,67%


X1 = Modal 3 34-39 12 20%

X2 = Jam Dagang 4 40-44 8 13,33%

5 45-49 9 15%
X3 = Lokasi berdagang
6 50-54 4 6,67%
= Variabel yang dicari untuk
7 55-60 4 6,67%
mengukur elastisitas hasil terhadap
8 60-65 2 3,33%
variabel X1,X2,X3.
Jumlah 60 100%

Sumber: data primer diolah, 2016

PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 1 diketahui


bahwa umur pedagang sampel pada
1. Deskripsi Karakteristik
kelompok umur lebih dari 61 tahun
responden
sebesar 3,33%, pada kelompok umur

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 22


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

24-28 tahun sebesar 13,33%.Pada Hal ini menunjukkan bahwa


kelompok umur 29-33 tahun sebesar tingkat pendidikan cukup tinggi.
21,67%. pada kelompok umur 34-39 Tingginya pendidikan inilah yang
tahun sebesar 20%.Pada kelompok mendorong seseorang untuk bekerja
umur 40-44 tahun sebesar 13,33%. pada sektor pedagangan, yang
Kelompok umur 45-49 tahun sebesar diperlukan ketrampilan berdagang.
15%. Kelompok umur 50-54 tahun
c. Jenis Kelamin Pedagang
sebesar 6,67%. Kelompok umur 55-
60tahun bahwa kebanyakkan umur Berdasarkan tabel 3 diketahui
pedagang sampel berada pada bahwa pedagang yang berjenis
kelompok umur usia produktif. kelamin laki-laki sebesar 25 orang
atau 41,67% lebih sedikit
b. Pendidikan Pedagang
dibandingkan dengan jenis kelamin
Berdasarkan Tabel 2 dapat perempuan sebesar 35 orang atau
diketahui bahwa pendidikan 58,33%.
pedagang yang lulus SD sebesar
Tabel 3. Deskripsi Jenis Kelamin
13,33%, SMP , 16,67%, SMA Pedagang
68,33%. Dan Diploma 1,67%.
No Jenis F Persentase

Tabel 2. Deskripsi Kelamin

TingkatPendidikan
1 Laki-Laki 25 41,67%
Terakhir Pedagang
2 Wanita 35 58,33%
No Pendidikan F Persentase
Terakhir
Jumlah 50 100%
1 SD 8 13,33%
Sumber: data primer diolah, 2016
2 SMP 10 16,67%

3 SMA 41 68,33%
d. Modal Pedagang
4 DIPLOMA 1 1,67%

Jumlah 60 100% Berdasarkan table 4 di atas

Sumber: data primer diolah, 2016


Sebanyak (66,67%) berpendapat

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 23


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

modal berdagang pedagang berasal Setiap penambahan waktu


dari dana sendiri dan Sebanyak operasi akan makin membuka
(33,33%) berpendapat bahwa modal peluang bagi bagi bertambahnya
berdagang pedagang berasal dari dana omzet penjualan (Firdausa,2013).
pinjaman dan gunakan untuk
Tabel 5. Deskripsi Jam
pengadaan sarana dan prasarana lain. DagangPedagang

Tabel 4. Deskripsi Modal Pedagang No Skor Kategori F Persen


tase
No Skor Keterang F Persen
an tase 1 4-7 Tidak 0 0%

1 3-4 Tidak 20 33,33% 2 8-10 Kadang- 2 3,33%


kadang
2 5-6 Ya 40 66,67%
3 11-13 Sering 9 15%
Jumlah 60 100%
4 14-16 Selalu 49 81,67%
Sumber: data primer diolah, 2016
jumlah 60 100%
e. Jam Dagang Sumber: data primer diolah, 2016

Damayanti (2011) menemukan Berdasarkan table 5 di atas


bahwa semakin banyak jam kerja dapat diketahui diperoleh keterangan
yang digunakan oleh pedagang untuk Sebanyak (81,67%) berpendapat
berjualan maka semakin besar bahwa pedagang selalu berdagang di
peluang untuk mendapatkan sekitar Mall Dinoyo City. Sebanyak
pendapatan yang besar pula. (15%) berpendapat bahwa pedagang

Adanya hubungan langsung sering berdagang sekitar Mall Dinoyo

antara jam kerja dengan tingkat City. Sebanyak (3,33%) berpendapat

pendapatan. Setiap penambahan bahwa pedagang kadang-kadang

waktu operasi akan makin membuka berdagang di sekitar Mall Dinoyo

peluangbagi bagi bertambahnya City.

omzet penjualan. f. Lokasi

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 24


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

Penentuan lokasi usaha Berdasarkan tabel 7 dapat


merupakan hal yang penting dalam diperoleh keterangan sebagai berikut ,
mendirikan suatu usaha. Karena Sebanyak (23,33%) berpendapat
semakin strategis lokasi dari usaha bahwa pendapatan berdagang di
tersebut maka semakin memberikan sekitar Mall Dinoyo City meningkat.
dampak yang baik untuk perusahaan
Sebanyak (76,67%)
seperti menambah pendapatan
berpendapat bahwa pendapatan
perusahaan, menambah konsumen
berdagang di sekitar Mall Dinoyo
perusahaan (Herdyanti ,2013)
City Tetap , tidak mengalamai
Berdasarkan tabel 6 di atas peningkatan ataupun tidak mengalami
dapat diketahui Sebanyak (40%) penurunan.
berpendapat bahwa lokasi berdagang
Tabel 7. Deskripsi Pendapatan
di sekitar Mall Dinoyo City sangat
baik. Dan sebanyak (60%) Pedagang

berpendapat bahwa lokasi berdagang No Skor Kategori F Persen


tase
di sekitar Mall Dinoyo City baik.
1 3-4 Menurun 0 0%
Tabel 6. Deskripsi Lokasi
Berdagang 2 5-6 Tetap 46 76,67%

No Skor Kategori F Persent 3 7-9 Meningkat 14 23,33%


ase
4 10-12 Sangat 0 0%
1 5-8 Sangat 0 0% Meningkat
Tidak Baik
jumlah 60 100%
2 9-12 Tidak Baik 0 0%
Sumber: data primer diolah, 2016
3 13-16 Baik 36 60%
2. Analisis Data
4 17-20 Sangat Baik 24 40%

Jumlah 60 100% a. Uji Normalitas Data

Sumber: data primer diolah, 2016 Uji normalitas data bertujuan

g. Pendapatan untuk menguji apakah dalam model

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 25


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

regresi, variabel independen dan Dari analisis kurva dapat dilihat


dependen mempunyai distribusi bahwa data menyebar di sekitar
normal atau tidak. Model regresi yang diagram dan mengikuti model regresi
baik adalah distribusi data normal sehingga dapat disimpulkan bahwa
atau mendekati normal. Alat analisis data yang diolah merupakan data
yang dapat digunakan adalah dengan yang berdistribusi normal sehingga
melihat tampilan plot atau data dapat uji normalitas terpenuhi.
juga menggunakan uji kolmogrov
b. Uji Multikolinieritas Data
smirnov (Ghozali, 2009:147).
Pengujian adanya multikolinier
Gambar 1. Diagram Uji Normalitas
ini dapat dilakukan dengan melihat
Data nilai VIF (varians inflation factor)
pada masing-masing variabel
bebasnya. Jika nilai VIFnya lebih
kecil dari 10 tidak ada kecenderungan
terjadi gejala multikolinier.

Hasil perhitungan pada tabel 8


menunjukkan bahwa modal
mempunyai nilai tolerance 0,953 dan
VIF 1.050; jam dagang mempunyai
nilai tolerance 0,939 dan VIF 1.065.

Pada Variabel okasi mempunyai


nilai tolerance 0,931 dan VIF 1.074
Sehingga nilai dari masing-masing
variabel menunjukkan bahwa nilai
tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF
Sumber: data primer diolah, 2016
kurang dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 26


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

multikolonieritas antar variabel pendapatan (Y) digunakan analisis


independen dalam model regresi. regresi berganda.

Hasil analisis regresi berganda


pada tabel 9 diperoleh koefisien untuk
variabel bebas X1 = 0,580 , X2=
0,191, X3 = 0,271 dengan konstanta
sebesar -2,958 sehingga model
Tabel 8. Uji Multikolinier Data
persamaan regresi yang diperoleh
Tolerance VIF adalah:
1 (Constant)
Y = -2,958 + 0,580X1 + 0,191X2 +
x1 .953 1.050
0,271X3
x2 .939 1.065

x3 .931 1.074 Model regresi tersebut


Sumber: data primer diolah, 2016 mengandung arti :

1) Nilai konstan (Y) sebesar -2,958


yang berarti bahwa jika modal, jam
c. Analisis Regresi Linear
dagang dan lokasi sama dengan
Berganda nol maka pendapatan akan
mengalami peningkatan -2,958 .
Berdasarkan hasil analisis regresi
berganda yang dilakukan dengan
bantuan program SPSS versi 16.00
yaitu antara nilai modal (X1), jam
dagang (X2), dan lokasi (X3), dan
Tabel 9. Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Standardized
Coefficients
Unstandardized

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 27


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

Coefficients

Model T Sig.
B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.958 2.406 -1.230 .224

x1 .580 .243 .288 2.383 .021

x2 .191 .135 .172 1.413 .163

x3 .271 .102 .325 2.660 .010

a. Dependent Variable: Y

Sumber: data primer diolah, 2016

2) Koefisien regresi X1 (modal) dari d. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)


perhitungan linier berganda
Uji hipotesis dilakukan untuk
didapat nilai koefisien (b1) =
mengetahui ada tidaknya pengaruh
0,580.Variabel X1 (Modal)
variabel bebas dengan variabel terikat
berpengaruh positif terhadap
baik secara parsial. Hasil analisis uji
pendapatan.
hipotesis antara variabel bebas X1,
3) Koefisien regresi X2 (jam dagang)
X2, dan X3 terhadap Y diperoleh
dari perhitungan linier berganda
hasil sebagai berikut.
didapat nilai koefisien (b2)
0,191.Variabel X2 (Jam dagang a) Pengujian Hipotesis 1 (H1)
berpengaruh positif terhadap dengan uji t atau uji parsial
pendapatan, namun tidak
Dalam tabel 10 menunjukan
signifikan.
bahwa koefisien korelasi secara
Koefisien regresi X3 (lokasi)
parsial untuk variabel modal sebesar
dari perhitungan linier berganda
0,580. Uji keberartian koefisien
didapat nilai koefisien (b3) =
korelasi untuk hasil t hitung sebesar
0,271.Variabel X3 (Lokasi)
2,383 dengan probabilitas sebesar
berpengaruh positif dan signifikan.
0,021. Nilai probabilitas lebih kecil

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 28


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

dari pada 0,05 ( 0,021 < 0,05) maka diterima.


dengan demikian Ho ditolak dan Ha

Tabel 10. Uji Hipotesis Parsial (t)

Standardized
Coefficients

Unstandardized T Sig. Collinearity


Coefficients Statistics
Model
B Std. Beta Tolera VIF
nce
Error

1 constant -2.958 2.406 -1.230 .224

X1 .580 .243 .288 2.383 .021 .953 1.050

X2 .191 .135 .172 1.413 .163 .939 1.065

X3 .271 .102 .325 2.660 .010 .931 1.074

a.Dependent Variable : Y

Sumber: data primer diolah, 2016

Maka menunjukan bahwa nilai t sekitar Mall Dinoyo City (r²) adalah
yang diperoleh tersebut signifikan. (0.953)² x 100% = 91%.
Sehingga hipotesis 1 (H1) yang diuji
b) Pengujian Hipotesis 2 (H2) uji t
dalam penelitian ini yaitu ” modal
atau uji parsial
berpengaruh terhadap pendapatan
pedagang mikro makanan dan Berdasarkan hasil penelitian
minuman di sekitar Mall Dinoyo seperti yang terangkum dalam tabel di
City” diterima. Kontribusi modal atas menunjukkan bahwa koefisien
terhadap pendapatan pedagang kecil

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 29


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

korelasi secara parsial untuk variabel dengan demikian Ho ditolak dan


jam dagang sebesar 0,191. menerima Ha, maka dengan demikian
Ho ditolak menerima Ha maka
Uji keberartian koefisien
menunjukan bahwa nilai t yang
korelasi untuk hasil t hitung sebesar
diperoleh tersebut signifikan.
1,413 dengan probabilitas sebesar
0,163. Nilai probabilitas lebih besar Sehingga hipotesis 3 (H3) yang
dari pada 0,05 (0,163 > 0,05) maka diuji dalam penelitian ini yaitu
dengan demikian Ha ditolak ”lokasi berpengaruh terhadap
menerima Ho. pendapatan pedagang kecil di sekitar
Mall Dinoyo City” diterima.
Maka menunjukan bahwa nilai
Kontribusi lokasi terhadap
t yang diperoleh tersebut tidak
pendapatan pedagang mikro makanan
signifikan. Sehingga hipotesis 2 (H2)
dan minuman di sekitar Mall Dinoyo
yang diuji dalam penelitian ini yaitu ”
City (r²) adalah (0,931)² x 100% = 87
jam dagang berpengaruh terhadap
%.
pendapatan pedagang kecil sekitar
Mall Dinoyo City” ditolak. e. Uji Hipotesis Secara Simultan
(Uji F)
c) Pengujian Hipotesis 3 (H3) uji t
atau uji parsial Uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel
Seperti yang terangkum dalam
bebas yang dimasukkan dalam model
tabel di atas menunjukan bahwa
mempunyai pengaruh secara bersama-
koefisien korelasi secara parsial untuk
sama terhadap variabel terikat
variabel lokasi sebesar 0,271. Uji
(Ghozali, 2009:88).
keberartian koefisien korelasi untuk
hasil t hitung sebesar 2,660, dengan Hasil pengujian pada tabel di
probabilitas sebesar 0,010. atas, uji simultan (uji F) menunjukkan
bahwa nilai Ftabel didapat dari df1 =
Nilai probabilitas tersebut lebih
3 dan df2 = 56 dengan alpha = 0,05
kecil dari pada 0,05 (0,010 < 0,05)
artinya kita mengambil risiko salah

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 30


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

dalam mengambil keputusan untuk


menolak hipotesis yang benar
sebanyak-banyaknya 5%.

Tabel 11. Uji Simultan (Uji f)

Model Sum of df Mean Square F Sig.


Square

1 Regresion 16.256 3 5.419 5.349

Residual 56.727 56 1.013

Total 72.938 56

a. Predictors: (constant), x3,x1,x2


b. Dependent Variable : Y
Sumber: data primer diolah, 2016

Tabel 11 menunjukkan bahwa terhadap pendapatan pedagang


diperoleh nilai Fhitung sebesar 5,349 sebagai variabel terikat.
dikarenakan nilai Fhitung (5,349) >
f. Koefisien Determinsi
Ftabel (2,77) atau besarnya
probabilitas sebesar 0,003 < 0,05. Analisis ini dilakukan untuk

Dengan demikian, dalam penelitian mengetahui seberapa besar nilai

ini menyatakan bahwa ada pengaruh prosentase kontribusi variabel bebas

yang signifikan dari modal, jam terhadap variabel terikat. Dalam out

dagang dan lokasi sebagai variabel put SPSS, koefisien determinasi

bebas secara simultan (bersama-sama) terletak pada table Model Summary


dan tertulis R square sebagai berikut.

Tabel 12. Uji Koefisien Determinasi Secara Bersama-Sama

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 31


Model R R Adjusted R Std. Error Durbin-
Square Square of the Watson
Estimate

1 .223 .181 1.00647 1.849

a. Predictors : (constant), x3,x1,x2


b. Dependent Variable : Y
Sumber: data primer diolah, 2016

Dari hasil perhitungan statistik 68,33%.. Karakteristik jenis kelamin


dapat diketahui bahwa nilai Adjusted responden, bahwa pedagang yang
R Square sebesar 0,181, hal itu berarti berjenis kelamin laki-laki sebesar
bahwa variasi perubahan Y 41,67% lebih sedikit dibandingkan
dipengaruhi oleh perubahan X1, X2, dengan jenis kelamin perempuan
dan X3 sebesar 18,1%, sedangkan sebesar 58,33%.
sisanya dipengaruhi variabel yang ada
Modal berpengaruh terhadap
diluar model sebesar 81.9 %.
pendapatan pedagang mikro makanan
PENUTUP dan minuman di sekitar Mall Dinoyo
City. X1 (Modal) berpengaruh positif
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap pendapatan. Dengan modal
dan pembahasan, maka dapat
yang besar tersebut pedagang
disimpulkan sebagai berikut :
memiliki fasilitas usaha yang tentu
Penelitian pada kelompok umur lebih bagus dan menunjang
pedagang pada kelompok umur 29-33 operasional usahanya dengan baik
tahun adalah yang paling tinggi yaitu sehingga konsumen tertarik untuk
sebesar 21,67%. membeli dagangan sehingga
permintaan akan barang atau jasa
Pada tingkat pendidikan
lebih banyak. Dengan demikian,
responden, pendidikan SMA yang
pedagang dengan modal besar bisa
paling tinggi yaitu sebesar
memiliki pendapatan yang lebih besar
daripada yang memiliki modal kecil.
Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

Jam dagang tidak berpengaruh fasilitas transportasi atau aksesibilitas


terhadap pendapatan pedagang mikro yang lancar.
makanan dan minuman di sekitar
Hal ini menjadikan jarak yang
Mall Dinoyo City. Variabel X2 (Jam
jauh dirasakan menjadi lebih dekat
dagang berpengaruh positif terhadap
yaitu adanya jalan dan alat
pendapatan, namun tidak signifikan.
transportasi, kemudahan untuk parkir,
Jika jam dagang panjang namun
kelengkapan dan kualitas barang-
produk yang dijual tidak dapat
barang yang dijual dan kemudahan
menarik banyak konsumen maka
untuk mencapai lokasi (tidak macet
pendapatan akan sama saja, lain
misalnya)
dengan jam kerja pendek namun
produk yang dijual menarik Modal, Jam Dagang dan Lokasi
konsumen maka pendapatan akan diperoleh nilai F hitung sebesar 5,349
meningkat meskipun jam dagang > F tabel (2,77) dengan besar
yang pendek. probabilitas 0,003<0,05. Dengan
demikian dalam penelitian ini ada
Lokasi berpengaruh terhadap
pengaruh signifikan dari Modal, Jam
pendapatan pedagang mikro makanan
Dagang dan Lokasi terhadap
dan minuman di sekitar Mall Dinoyo
pendapatan pedagang mikro makanan
City. Lokasi usaha yang strategis
dan minuman di sekitar Mall Dinoyo
akan mudah terlihat oleh konsumen,
City.
sehingga akan banyak konsumen
yang berdatangan. Meningkatnya Saran
jumlah pelanggan akan berakibat
Berdasarkan hasil penelitian
pada peningkatan laba bersih usaha.
yang dilaksanakan pada pedagang
Jarak dengan pemukiman masyarakat
mikro makanan dan minuman di
yang diperkirakan akan berkunjung
sekitar Mall Dinoyo City maka dapat
sebaiknya juga tidak terlalu jauh, dan
diberikan saran-saran sebagai berikut:
untuk mencapainya tersedia cukup

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 33


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

Secara khusus, bagi pedagang Boediono. 1999, Pengantar Ekonomi


hendaknya melakukan menambah Mikro, Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
modal sehingga kebutuhan untuk
perdagangan dapat dipenuhi agar D, James, Stice., K, Earl, Stice., dan
dapat mendapatkan keuntungan lebih Fred, K. Skousen.
2001,Akuntansi Keuangan
banyak. Menengah, edisi pertama,
Salemba Empat. Jakarta.
Dalam menentukan lokasi
berdagang seharusnya pihak Damayanti, I. 2011, Analisis Faktor-
pedagang lebih memperhatikan Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Pedagang Kaki
keadaan, letak yang dekat dengan
Lima di Pasar Gede Kota
konsumen dan yang jauh dengan Surakarta.
konsumen harus memberikan http://core.ac.uk/download/pdf/
12348858.pdf. Diunduh 12
pelayanan yang lebih baik.
Februari 2016.
Para pemerintah hendaknya
Firdausa, Rosetyadi .2013, Jurnal
membantu para pedagang mikro Penelitian Pengaruh Modal
makanan dan minuman dalam Awal, Lama Usaha, dan Jam
Kerja Terhadap Pendapatan
mencari modal atau dana awal agar
Pedagang Kios di Pasar Bintoro
para pedagang dapat memperbaiki Demak .
produk dagangannya.
Ghozali, Imam. 2009, Aplikasi
Analisis Multivariate
Dengan Program SPSS
DAFTAR PUSTAKA Cetakan IV. Semarang :
BP UNDIP.

Bambang Riyanto. 2001, Dasar-dasar Hardyanti, Ismi. 2013. Pengaruh


Pembelanjaan Lokasi Usaha Terhadap
Perusahaan.Yogyakarta: Perkembangan Bisnis.
Yayasan Badan Penerbit Gadjah https://herdyantismi.wordpress.
Mada. com/2013/11/26/pengaruh-
lokasi-usaha-terhadap-

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 34


Analisis Pendapatan Pedagang Mikro Makanan dan Minuman...(Wahyu Dwi N)

perkembangan-bisnis/ . Diakses Pengetahuan Sosial: Sekolah


12 Maret 2016. Menengah
Pertama/Madrasah
Kuncoro. 2007, Industri Kecil dan Tsanawiyah Kelas VIII Edisi
UMKM. Jakarta : FE UI 4, Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan
Nurseta , Akhbar. 2015,Jurnal Nasional.
Penlitian Analisis Pengaruh
Jarak , Lama Usaha , Modal dan Tambunan, Tulus. 2012, Usaha Kecil
Jam kerja Terhadap Pendapatan dan Menengah Di Indonesia .
Pedagang kaki lima Konveksi Jakarta: PT Salemba Emban
di Kelurahan Purwodinatan Patria.
Kota Semarang.
Wicaksono, Dedy (2011). Jurnal
Partomo, Tiktik Sartika dan Abd Penelitian Analisis Faktor-
Rachman Soejoedono.2004, Faktor Yang Mempengaruhi
Ekonomi Skala Pendagang Kaki Lima
Kecil/Menengah Penjual Bakso di Kota
danKoperasi. Bogor Selatan: Semarang
Penerbit Ghalia Indonesia.

Santoso, Y.N.B. 2001. Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi
Pendapatan Pedagang Kaki
Lima:Studi Kasus Pedagang
Kaki Lima Di Jalan Gejayan
Dan Jalan
MalioboroYogyakarta.http://
www.library.usd.ac.id/.Diun
duh 14 Februari 2016

Sitepu, Rosidin Karo-Karo, Dampak


Keberadaan Pasar Modern
Terhadap Kinerja Ekonomi
Regional, QE Journal,
Vol.01 - No.01, T.Th,.

Sugiharsono, dkk., 2008, Contextual


Teaching and Learning Ilmu

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.01 Juni 2016 35


Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 2, No. 2, Juli 2016

Anda mungkin juga menyukai