Wahyuni Aprilia
Sudarti
Syamsul Hadi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Muhammadiyah Malang
Email: wahyuniaprilia456@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to analyze existence of inequality of employment absorption and
determine the effect of the minimum salary, the number of manufacturing
industry, and output of manufacturing industry towards inequality of employment
absorption of manufacturing industry in regencies/cities of East Java in 2008-
2012. The data collection method uses documentation method. Then, The writer
uses the Index Entropy Theil (IET) to measure inequality of employment
absorption as dependent variable. Meanwhile, to determine the effect of
independent variable toward the dependent variable uses method regression
analysis panel data with model common effect approach. The results of this study
shows that there are inequality of employment absorption of manufacturing
industry in East Java province of the Year 2008-2012. Minimum salary, the
number of manufacturing industry, and theoutput of manufacturing industry effect
positive and significant effect on inequalityof employment absorption
ofmanufacturing industry in regions/cities in East Java.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terdapat adanya ketimpangan
penyerapan tenaga kerja dan mengetahui pengaruh dari upah minimum, jumlah
industri pengolahandan output industri pengolahan terhadap ketimpangan
penyerapan tenaga kerja industri pengolahan di Kabupaten/kota Jawa Timur
tahun 2008-2012. Metode untuk pengumpulan data menggunakan metode
dokumentasi.Ketimpangan penyerapan tenaga kerja sebagai variabel terikat yang
diukur dengan menggunakan Indeks Entropi Theil (IET). Sedangkan untuk
mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan
menggunakan metode analisis regresi data panel dengan pendekatan model
common effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan
penyerapan tenaga keraja industri pengolahan di Provinsi Jawa Timur dari
Tahun 2008-2012.Upah minimum, jumlah industri pengolahan dan output
industri pengolahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan
penyerapan tenaga kerja industri pengolahan di Kabupaten/kotaJawaTimur.
Kata kunci :Ketimpangan Penyerapan Tenaga Kerja.
didapat nilai tambah yang tinggi, yang nasional dengan sektor pertanian dan
pada akhirnya tujuan menciptakan industri pengolahan sebagai pendorong
kesejahteraan masyarakat secara utama pengggerak perekonomian di
ekonomi lebih cepat terwujud. Jawa Timur. Dengan dukungan
Kenyataannya tidak semua negara ketersediaan sumber daya manusia
berhasil mengembangkan sektor yang berkualiatas dan potensi
industrinya yang disebabkan oleh sumberdaya fiskal yang tersedia, baik
kebijakan yang tidak tepat dan tidak ditingkat provinsi maupun
konsisten, sehingga mempengaruhi Kabupaten/Kota, Jawa Timur memiliki
kinerja sektor industri itu sendiri peluang besar dalam meningkatkan
(Suharto,2002). pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
Subsektor industri pengolahan, pembangunan yang merata.
yang meliputi juga industri tenaga Indikator berkembangnya sebuah
(penyediaan air dan listrik), peranannya industri dapat dilihat dari jumlah output
dalam menciptakan produksi sektor yang dihasilkan di 29 Kabupaten dan 9
industri dan menampung tenaga kerja Kota di Jawa Timur. Di Jawa Timur
pada umumnya menjadi bertambah hanya ada beberapa daerah saja yang
besar apabila tingkat pembangunan bisa menghasilkan output tinggi. Hanya
ekonomi menjadi bertambah tinggi. daerah-daerah inti saja yang dapat
Sub-sektor industri pengolahan menghasilkan output yang tinggi
merupakan suatu sektor dalam kegiatan karena para investor lebih memilih
ekonomi yang mengalami daerah inti yang sudah tersedia sarana
perkembangan yang pesat sekali dalam dan fasilitas yang dapat mendukung
proses pembangunan (Sukirno, 1985). dengan mudah bagi akses produksinya.
Menurut Dinas Perindustrian dan Sedangkan daerah pinggiran masih
Perdagangan Jawa Timur tahun 2011, kurangnya sarana dan fasilitas dalam
Jawa Timur dikenal sebagai salah satu menunjang didirikannya industri
provinsi di Indonesia yang memiliki dengan skala yang besar.
posisi strategis, terutama dalam aspek Menurut Sudarsono (1988)
perekonomiannya. Dalam waktu kurun dalam Subekti (2007) nilai produksi
tahun terakhir pertumbuhan ekonomi adalah tingkat produksi atau
Jawa Timur stabil diatas rata-rata keseluruhan jumlah barang yang
jumlah tenaga kerja adalah positif. Metode dan alat analisis yang
Semakin meningkatnya jumlah unit digunakan untuk estimasi dan
usaha atau unit industri, maka akan pengukuran dalam penelitian ini adalah
meningkatkan penyerapan tenaga Indeks Theil. Konsep entropi dari suatu
kerja. Sebaliknya, apabila jumlah distribusi pada dasarnya merupakan
unit usaha atau unit industri menurun aplikasi konsep informasi dalam
maka akan mengurangi jumlah mengukur kesenjangan ekonomi dan
tenaga kerja. konsentrasi industri. Studi empiris yang
Tujuan yang akan dicapai dalam dilakukan Theil dengan menggunakan
penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks entropi menawarkan pandangan
adanya ketimpangan penyerapan yang tajam mengenai pendapatan
tenaga kerja industri pengolahan di regional perkapita dan kesenjangan
Kabupaten/Kota Jawa Timur, pendapatan, kesenjangan internasional,
mengetahui pengaruh upah minimum, dan distribusi produk domestik bruto
jumlah industri pengolahan dan output dunia.
industri pengolahan terhadap indeks Keunggulan utama indeks ini
ketimpangan penyerapan tenaga kerja adalah bahwa pada satu titik waktu,
sektor industri pengolahan di indeks ini menyediakan ukuran derajat
Kabupaten/Kota Jawa Timur. konsentrasi ataupun dispersi distribusi
spasial pada suatu daerah atau sub
METODE PENELITIAN daerah dalam suatu negara. Barangkali
Data yang digunakan dalam karakteristik yang paling signifikan dari
penelitian ini adalah data upah indeks entropi adalah bahwa indeks ini
minimum, jumlah industri pengolahan, dapat membedakan kesenjangan antar
output industri pengolahan dan jumlah daerah dan kesenjangan dalam satu
tenaga kerja industri pengolahan di daerah. Lebih khusus lagi dalam
Kabupaten/Kota Jawa Timur hasil konteks Jawa Timur, Indeks Theil
survey Badan Pusat Statistik (BPS). dapat dinyatakan dalam :
Tahun yang diamati adalah dari periode
2008-2012.
Dimana :
1. Indeks Entropi Theil
c. Uji F (F-test)
Tabel 3 Uji F (F-test)