Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 5

 Rian ghalib (E2018053)


 Shindy Winengku (E2018058)
 Mellenia Arta A(E2018037)
 Ivana Carolinewati R (E2018031)
 Vety Verlania(E2018063)
 Annisa Fitria (E2018016)
Mekanisme Pengaturan Glukosa
Darah
Gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat berkuasa di
dalam darah
tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk
mempertahankan keseimbangan.
level glukosa didalam darah di monitor oleh pankreas, jika konsentrasi
glukosa menurun ,pankreas melepaskan glukagon hormon yang
menargetkan sel-sel di liver(hati).sel-sel mengubah glikogen menjadi
glukosa proses itu disebut glikogenolisis.
dan jika gula darah meningkat karena perubahan glikogen hormon
yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang ada di pankreas
hormon ini disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih
banyak glukosa menjadi glikogen, proses ini disebut glikogenosis
bila level gula darah menurun terlalu rendah perkembangan
kondisi yang patah disebut hipoglikemia, gejalanya yaitu fungsi
mental yang menurun dan kehilangan kesadaran, dan bila levelnya
tetap tinggi disebut juga hiperglikemia dalam jangka panjang dapat
menyebabkan masalah masalah kesehatan yang berkepanjangan
juga, yaitu berkaitan dengan diabetes ginjal dan saraf, peningkatan
rasio gula darah disebabkan karena terjadinya percepatan laju
metabolisme glikolisis dan glukoneogenesis yang terjadi pada hati
diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh tidak cukup atau tidak
dihasilkan insulin sementara tiba2 disebabkan oleh Respon yang
tidak memadai terhadap insulin yang dilepaskan( resistensi insulin)
Kedua jenis diabetes ini mengakibatkan terlalu banyak nya Glukosa
yang terdapat di dalam darah
Sistem yang Mempengaruhi
Pengaturan Gula Darah
 Konsentrasi glukosa darah terutama diatur melalui aksi hormon.
Secara khusus, hormon insulin mengarahkan aliran glukosa dari
darah ke hati, otot, dan sel adiposa (penyimpanan lemak). Hal
ini juga mendorong peningkatan sintesis glikogen ketika
kebutuhan energi telah terpenuhi (misalnya, setelah makan).
 Hati adalah situs kendali utama kadar glukosa darah, dengan
kemampuan untuk merespon sinyal hormonal yang
menunjukkan kadar glukosa darah baik dikurangi atau
meningkat. Salah satu fungsi yang paling penting dari hati
adalah untuk menghasilkan glukosa untuk sirkulasi.
 Kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia) dapat
mengakibatkan gangguan fungsi sistem saraf pusat, yang dapat
memanifestasikan dirinya dalam bentuk pusing, masalah bicara,
atau bahkan kehilangan kesadaran.
 Pankreas
 Pankreas, organ kelenjar kecil yang terletak di dekat lambung, memiliki
sejumlah fungsi. Salah satu yang terpenting adalah pengaturan kadar gula
darah. Pankreas mengandung sel khusus yang dikenal sebagai Langerhan
yang mendeteksi kadar glukosa darah. Jika kadar glukosa darah terlalu
tinggi, sel melepaskan hormon insulin untuk merangsang sel hati, otot dan
lemak untuk menyerap glukosa dari darah dan menyimpannya sebagai
glikogen, atau pati. Bila kadar gula darah terlalu rendah, sel melepaskan
hormon lain yang disebut glukagon. Glukagon bekerja pada sel hati, otot
dan lemak dan merangsangnya untuk mengubah glikogen menjadi glukosa,
melepaskannya ke dalam darah.
 Ginjal
 Air bertindak sebagai pelarut penting yang memungkinkan glukosa, garam
dan bahan kimia lainnya dapat dibawa ke seluruh tubuh. Ginjal mengatur
jumlah air yang ada dalam tubuh manusia. Bila tingkat air dalam aliran
darah menjadi terlalu rendah, hipotalamus di otak melepaskan sejumlah
besar hormon anti-diuretik kimiawi, ADH. ADH melakukan perjalanan
melalui darah dan merangsang ginjal untuk membuka saluran air di dalam
dinding tubulnya, memungkinkan air menyebar kembali ke pembuluh
darah di dekatnya dan mengurangi jumlah air dalam urin. Bila terlalu
banyak air hadir dalam darah, sejumlah kecil ADH dilepaskan. Hal ini
menyebabkan ginjal menutup saluran air di dalam dinding tubulus,
meningkatkan jumlah air dalam urin.

Anda mungkin juga menyukai