Oleh:
Nama
Kelompok
: 6 (Enam)
Kls/smt
: B/V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi
dianggap
kebanyakan
siswa
mata
pelajaran
(berdasarkan
hasil
hafalan
oleh
wawancara).
beberapa
siswa,
diantaranya
mereka
hanya
sangat
penting
untuk
dilakukan
karena
pada
struktur
dan
fungsi
sel,
jaringan,
organ
disiplin,
tanggung
jawab,
dan
peduli
dalam
dalam
melakukan
dalam
pengamatan
setiap
tindakan
dan
percobaan
dan
dalam
di
dalam
Menganalisis
penyusun
hubungan
organ
antara
pada
struktur
sistem
jaringan
ekskresi
dan
Menyajikan
hasil
analisis
tentang
kelainan
pada
urin
merupakan
dasar
kelas
XI
materi
SMA.
yang
berada
Kompetensi
di
ini
ekskresi
dan
mengaitkannya
dengan
proses
manusia
yang
dapat
mengekskresikan
sisa
diuresis.
Suhu
juga
berpengaruh
terhadap
larutan
dalam
darah
berpengaruh
terhadap
pada
ginjal
glikosuria,
yaitu
nefritis,
hematuria,
batu
ketosis,
ginjal,
diabetes
urin:
Saya
merancang
percobaan
dengan
kemudian
dipanaskan
dengan
lampu
spirtus.
3. Mengenal
kandungan
klorida
dalam
urin:
Untuk
5%
ke
dalam
urin.
yang
sering
dilakukan
adalah
dengan
glukosa
dengan
menggunakan
larutan
saya
mengajukan
sebuah
rancangan
praktikum
mengenai urin.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa saja yang menjadi kajian teoritis yang relevan dari
inovasi yang diajukan?
2. Bagaimanakah
rancangan
Lembar
Kerja
Siswa
LKS
A. Kegiatan Praktikum
Kegiatan praktikum pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan
keterampilan
proses
sains
para
siswa.
namun
dalam
hal
ini
adalah
pentingnya
keterampilan
dasar
dalam
melaksanakan eksperimen
3. Praktikum menjadi wahan belajar pendekatan ilmiah
4. Praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran
Kegiatan praktikum dalam IPA, salah satu cakupannya adalah pelajaran
biologi yang membahas tentang makhluk hidup, alam, pengaruh alam
terhadap makhluk hidup dan lingkungan serta diajarkan untuk menambah
informasi, mengembangkan cara berpikir, penerapan prinsip, dan membentuk
sikap, serta mengembangkan kemampuan mengingat, mereorganisasi,
meneliti, dan melakukan percobaan (Sapriati, 2006:2). Melalui kegiatan
praktikum siswa diberi kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ingin
tahu dan ingin bisa. Sehingga sangat penting untuk membangitkan motivasi
belajar biologi. Menurut faham psikologi humanisme dalam diri individu
terdapat dorongan untuk memperoleh pengetahuan dan kemampuan (Yelon,
1977: 300).
Praktikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan
agar peserta didik mendapat kesempatan untuk menguji dan
melaksanakan keadaan nyata apa yang diperoleh dalam
teori. Cara penyajian pengajaran praktikum adalah dengan
melakukan percobaan. Menurut Rustaman, dkk (2005:109)
dengan melakukan eksperimen/percobaan, peserta didik akan
menjadi lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima
dari guru atau buku, dapat memperkaya pengalaman,
mengembangkan sikap ilmiah dan hasil belajar akan bertahan
lama dalam ingatan peserta didik. Tujuan praktikum adalah
untuk membangun konsep dan mengkomunikasikan berbagi
fenomena yang terjadi dalam sains pada peserta didik.
Metode praktikum ini paling tepat apabila digunakan
untuk
merealisasikan
pembelajaran
dengan
pendekatan
menemukan
fakta,
mengumpulkan
data,
laboratorium,
baik
secara
perorangan
atau
kebenaran
atau
kesimpulan
berdasarkan
(menjelajahi) tentang
terobosan-terobosan
penemuan
sebagai
hasil
baru
percobaannya
dengan
yang
diharapkan
dapat
bermanfaat
bagi
kesejahteraan
hidup manusia
2 Kekurangan metode praktikum
a Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap
anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen
b Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama
anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran
c Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidangbidang ilmu dan teknologi
Kegiatan praktikum dapat memfasilitasi peserta didik
untuk membangun keterampilan proses sains peserta didik.
Hal ini karena melalui praktikum peserta didik mendapat
pengalaman lebih kompleks, yaitu melakukan pengamatan,
membuat prediksi, membuat hipotesis, menganalisis data,
dan membuat kesimpulan tentang suatu konsep terasa
bermakna dan nyata bagi peserta didik.
B. Konsep Urin
Urin atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan
oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui prosesurinasi. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa
melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang
keluar tubuh melalui ureter. Cairan dan materi pembentuk
urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin
berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang
penting bagi tubuh. Cairan yang tersisa mengandung urea
dalam kadar tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau
berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh (Winarno,
2002).
pH urin berkisar antara 4,8 7,5 urin akan menjadi lebih
asam jika mengonsumsi banyak protein, dan urin akan
Protein
Glukosa
Asam amino
0,5
Urea
0,3
Ion anorganik
7,2
kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia.
pH urin berkisar antara 4,8 7,5 urin akan menjadi lebih asam jika
mengonsumsi banyak protein, dan urin akan menjadi lebih basa jika
mengonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 1,035. Perubahan
warnanya yaitu sebgai berikut:
a. Hijau : kadar glukosa 1 %
b. Merah : kadar glukosa 1,5 %
c. Orange : kadar glukosa 2 %
d. Kuning : kadar glukosa 5 %
Volume urin normal per hari adalah 900 1200 ml, volume tersebut
dipengaruhi banyak faktor diantaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alkohol,
dan kopi), jumlah air minum, hormon ADH, dan emosi (Campbel,1999).
Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ
dalam seseorang.
a. Keruh.
Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin
seperti bakteri, sel epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral.
b. Pink, merah muda dan merah.
Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh efek samping obatobatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula, warna ini juga
bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system urinaria,
seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan
kelenjar prostat.
c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indicator adanya
kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.
d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B
kompleks yang banyak terdapat dalam minuman berenergi (Guyton,
C.1992).
Unsur Unsur Normal dalam Urin
1
Urea (Ureum)
Ammonia
Normalnya, urin mengandung sedikit amonia. Ketosis dan asidosis
akibat diabet akut, dimana fungsi ginjal tidak terganggu, akan
menyebabkan pengeluaran amonia yang tinggi dalam urin.
Asam urat
Merupakan hasil akhir terpenting oksidasi purin dalam tubuh.
Asam urat berasal tidak hanya dari nukleoprotein makanan tetapi juga
dari pemecahan nukleoprotein sel dalam tubuh. Kadar normal unsur ini
di dalam darah adalah 2-3 mg setiap 100 cm, sedangkan 1,5-2 mg setiap
hari diekskresikan ke dalam urine.
Cloride
Sulfat
Sulfur urine berasal terutama dari protein karena terdapatnya asamasam amino yang mengandung sulfur, metronin, sistin dalam molekul
protein.
Fosfat
Fosfat urine adalah gabungan dari natrium dan kalium fosfat serta
kalsium dan magnesium fosfat (fosfat tanah). Makanan, khususnya
jumlah protein yang dikonsumsi mempengaruhi ekskresi fosfat.
Sebagian fosfat juga berasal dari pemecahan sel.
10 Vitamin, hormon, dan enzim, terdapat dalam jumlah yang kecil dalam
urin.
Untuk mengetahui jumlah total unsur maupun zat-zat yang terdapat di
dalam urine, berikut ini adalah susunan urine normal (dalam gram) :
Garam (NaCl)
: 10-15
Ureum
: 20-30
Kalium (K)
: 2,0
Kreatinin
: 1,2
Kalsium (Ca)
: 0,2
Asam urat
: 0,7
Magnesium (Mg)
: 0,1
Asam amino
: 1,0
Sulfur (S)
: 0,8
Fosfor (P)
: 1,0
Ammonia
: 0,7
Protein (Albumin)
Albumin dan globulin yang terdapat dalam urine dalam konsentrasi
abnormal mengindikasikan adanya gejala albuminaria. Normalnya,
tidak lebih dari 30-200 mg protein diekskresi setiap hari dalam urine.
Albumin dapat ditemukan dengan pemanasan urine.
2
Glukosa
Normalnya, tidak lebih dari 1 gram gula diekskresi setiap hari.
Glukosaria terjadi bila lebih dari jumlah itu ditemukan dalam urine.
Selain itu, glukosa menjadi indikator adanya penyakit diabetes melitus
(DM). Produksi insulin oleh penderita DM sangat kurang, sehingga
makanan gagal dijadikan sebagai bahan bakar. Akibatnya, kadar gula
darah terus naik hingga sampai pada ginjal dan keluar lewat urine.
Kadar glukosa darah meningkat seiring dengan pencernaan dan
penyerapan glukosa dari makanan, kadarnya tidak lebih dari 140 mg/dl
pada individu normal.
Senyawa Keton
Keton yang diekskresikan setiap hari normalnya hanya 3-15 mg.
Jumlahnya
meningkat
pada
kelaparan,
gangguan
metabolisme
Porfirin
Ekskresi koproporfirin dalam urine orang dewasa normal adalah
60-250 ug/hari. Adanya uroporfirin serta kenaikan jumlah koproporfirin
dalam urine adalah sifat kimia yang nyata dalam urine pasien penderita
porfirio (Isnaeni, 2006).
dan
filtrasi
turun.
Meningkatnya
reabsorpsi
dan
manusia
antara
lain
dapat
mengalami
karena
serangan
gangguan
bakteri,
dan
tumor,
uremia
dan
oedema.
Uremia
adalah
garam
mineral
dan
terlalu
sedikit
mengonsumsi air.
3) Albuminuria
Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urin.
Adanya albumin dalam urin merupakan indikasi adanya
kerusakan pada membran kapsul endothelium. Selain itu
dapat juga disebabkan oleh iritasi sel-sel ginjal karena
masuknya substansi seperti racun bakteri, eter, atau
logam berat.
4) Glikosuria
Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin.
Adanya
glukosa
dalam
urin
menunjukkan
adanya
5) Hematuria
Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah
dalam urin. Hematuria disebabkan peradangan pada
organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu
ginjal.
6) Ketosis
Ketosis adalah ditemukannya senyawa keton di
dalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang
melakukan diet karbohidrat.
7) Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus adalah penyakit yang muncul
karena
pankreas
menghasilkan
hormon
tidak
sedikit
yang
menghasilkan
sekali
mampu
insulin.
mengubah
atau
hanya
Insulin
adalah
glukosa
menjadi
itu
insulin
juga
membantu
jaringan
tubuh
diabetes
mellitus
sangat
tinggi.
Ini
insipidus
adalah
penderita
suatu
penyakit
mengeluarkan
urin
yang
terlalu
BAB III
METODOLOGI
Jawaban .
Kegiatan II
panaskan
Kegiatan III
urin
1. Masukkan 2 ml urin ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 5%.
3. Apakah yang terjadi? Mengapa demikian?
Jawaban .
Kegiatan IV
: Uji glukosa
Kegiatan V
: Uji protein
Pertanyaan
dari
hasil
pemeriksaan urin!
4. Buatlah rangkuman hasil eksperimen!
B. Bentuk Lembar Kerja Siswa Baru
A. Kompetensi Dasar
3.9
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun
organ
pada
sistem
ekskresi
dan
buangan
atau
zat
dengan
konsentrasi
yang
berlebih. Kandungan urin yang berbahaya yaitu adanya unsurunsur abnormal atau tidak umum terdapat dalam urine dapat
mengindikasikan adanya suatu penyakit. Dengan kata lain, urin dapat
digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit atau kelainan. Unsur-unsur
itu meliputi :
1. Protein (Albumin)
Albumin dan globulin yang terdapat dalam urine dalam
konsentrasi abnormal mengindikasikan adanya gejala albuminaria.
Normalnya, tidak lebih dari 30-200 mg protein diekskresi setiap
hari dalam urine. Albumin dapat ditemukan dengan pemanasan
urine.
2. Glukosa
C. Tujuan
Mengetahui
kandungan
ammonia,
pH
klorida,
: Mengukur pH urin
Kegiatan II
spiritus,
catat
perubahan
warna
yang
terjadi!
Kegiatan V
: Uji protein
Urine
Uji pH
Uji
Ammoni
a
Uji
Klorida
Uji
Glukos
a
Uji
Protei
n
Normal
Perokok
Pengonsu
msi obat
.........................................................................................
.......................
.........................................................................................
.......................
.........................................................................................
........................
H. Pertanyaan
1. Apa saja yang terkandungan dalam urin manusia?
Jawab:
.....................................................................................
.......................
.....................................................................................
.......................
.....................................................................................
.......................
2. Apa fungsi larutan Fehling A dan Fehling B?
Jawab:
.....................................................................................
.......................
.....................................................................................
.......................
.....................................................................................
.......................
3. Bagaimana kesimpulan dari praktikum ini?
Jawab:
.....................................................................................
.......................
.....................................................................................
.......................
.....................................................................................
.......................
C. Rencana Anggaran
ANGGARAN PEMBELIAN ALAT DAN BAHAN
KEGIATAN UJI URIN
LABORATORIUM BIOLOGI SMA
Praktikum diperkirakan diikuti oleh sekitar 40 siswa yang
dibagi menjadi delapan kelompok yang beranggotakan lima
orang.
N
o.
Uraian
Jumlah
yang
diperluka
n
Harga
Satuan
Total Harga
Rp. 3.220
= 40 x 3.220
= Rp.
128.000
8 buah
Rp. 19.200
= 8 x 19.200
= Rp.
153.600
16 buah
Rp. 2.000
= 16 x 2.000
= Rp. 24.000
Alat
Tabung reaksi
16x160mm
merk duran (non
logo)
Rak tabung
reaksi ex lokal
kayu lubang 12
dengan
pengering
Pipet tetes
pendek satuan
40 buah
Kertas indikator
pH universal
merk macherey
nagel range 014 100's/pack
Penjepit tabung
reaksi ex lokal
kayu
100's/pack
Rp. 138.000
Rp. 138.000
8 buah
Rp. 5.400
= 8 x 5.400
= Rp. 43.200
Pembakar
spiritus glass
250ml
8 buah
Rp. 46.550
Korek api
1 buah
Rp. 500
= 8 x 46.550
= Rp.
372.400
Rp. 500
Bahan
1
Larutan Biuret
500 ml/
botol
Rp. 86.500
Fehling A /100ml
1000
ml/Botol
Rp. 92.000
Fehling B /100ml
1000
ml/Botol
Rp. 279.000
Larutan AgNO3
(Silver Nitrate )
Rp. 86.500
Rp. 92.000
Rp. 279.000
Rp. 950.000
25gr/botol
Rp. 950.000
Total
: Rp. 2.271.700
(Terbilang : Dua juta dua ratus tujuh puluh satu ribu
tujuh ratus rupiah)
BAB V
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: XI/2
Materi Pokok
: Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu
: 4 x 45 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang
struktur
dan
fungsi
sel,
jaringan,
organ
disiplin,
tanggung
jawab,
dan
peduli
dalam
dalam
melakukan
dalam
setiap
tindakan
dan
percobaan
pengamatan
dan
dalam
di
dalam
Menganalisis
penyusun
hubungan
organ
antara
pada
struktur
sistem
jaringan
ekskresi
dan
Menyajikan
hasil
analisis
tentang
kelainan
pada
Melakukan percobaan uji urin pada berbagai jenis urin, seperti urin orang
normal, perokok, dan pengonsumsi obat-obatan.
D. Materi Pokok
1. Sistem Ekskresi
2. Gangguan
: Saintifik
: Inkuiri (Praktikum), Diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
KEGIATAN
PENDAHULUA
N
Tujuan
Pembelajar
an Khusus
Siswa dapat
mensyukuri
adanya
proses
ekskresi
yang
terdapat
beberapa
kandungan
dalam setiap
urin yang
berbedabeda.
Materi
Pembelajar
an
Kegiatan Belajar
Mengajar
Media,
Model,
Pendekat
an dan
Metode
Media :
Papan
tulis,
Spidol
Metode :
Inkuiri
Kegiatan
Pembelajaran
Tujuan
Pembelajar
an Khusus
Materi
Pembelajar
an
Kegiatan Belajar
Mengajar
Media,
Model,
Pendekat
an dan
Metode
d. Menggali
pengetahuan awal
mengenai kandungan
urin
KEGIATAN
INTI
Siswa
a. Kandunga a. Siswa diberikan
n urin
fenomena kontekstual
melatih
b.
Gangguan
oleh guru berkaitan
ketelitian,
pada
dengan kndungan
kesabaran,
ginjal
urin dan gangguan
jujur dan
pada ginjal
disiplin,
b. Siswa diberikan LKS
serta dapat
oleh guru sebagai
mempertang
panduan untuk
gungjawabk
kegiatan praktikum
an hasil
c. Siswa mempersiapkan
pengamatan
alat dan bahan untuk
yang telah
uji urin dengan
didapat
menggunakan urin
orang normal,
dalam
perokok, dan
kegiatan
pengonsumsi obatpraktikum.
obatan
d. Siswa melakukan
percobaan sesuai
dengan LKS yang
telah diberikan
e. Siswa membuat
kesimpulan dari
kegiatan praktikum
f. Siswa berdiskusi
dengan kelompok lain
Media :
Papan
Tulis,
Spidol,
Pendekat
an :
Saintifik
Metode :
Inkuiri
Kegiatan
Pembelajaran
Tujuan
Pembelajar
an Khusus
Materi
Pembelajar
an
Kegiatan Belajar
Mengajar
Media,
Model,
Pendekat
an dan
Metode
mengenai hasil
pengamatan dengan
menyampaikan
pendapatnya masingmasing
KEGIATAN
PENUTUP
Media :
Papan
Tulis,
Spidol,
Pendekat
an :
Saintifik
Metode :
Tanya
Jawab
Alat
2.
Media
3.
Sumber
H. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
N
o
1.
2.
Teknik
Bentuk
Penilaian Instrumen
Sikap
Pengamat Lembar
a. Spiritual
an
pengamata
b. Terlibat aktif (proaktif)
n sikap dan
dalam
pembelajaran
rubrik
bekerjasama
dalam
kegiatan kelompok
c. Toleran
terhadap
pendapat yang berbeda
d. Disiplin
dalam
mengerjakan tugas
e. Tanggung Jawab
f. Jujur dalam mengerjakan
tugas
Pengetahuan
Tes Tulis
Tes Uraian
a. Pada pH berapa, aktivitas
urin yang cocok dengan
standar pH? Mengapa hal
tersebut
bisa
terjadi,
jelaskan!
b. Berdasarkan percobaan
5,
pada
jenis
urin
manakah
yang
merupakan
jenis
urin
yang memiliki kandungan
normal atau kandungan
abnormal? Mengapa hal
tersebut bisa terjadi?
c. Apa perubahan warna
Aspek yang dinilai
Waktu
Penilaian
Selama
kegiatan
praktikum
dan
saat
diskusi
Pada saat
kegiatan
praktikum
N
o
3.
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Waktu
Penilaian
Lembar
Selama
Pengamata kegiatan
n
dan praktikum
rubrik
penilaian
Keteranga
n
Mensyukuri
terhadap
adanya proses ekskresi
Memiliki rasa
(curiosity)
ingin
tahu
Jumlah Skor
Rubrik Penilaian
No
1
Rubrik
Mensyukuri
terhadap 4:
Menunjukkan
ekspresi
kekaguman
dan
bersyukur
adanya kandungan urin
kepada Tuhan YME terhadap
adanya proses ekskresi yang
No
3.
Rubrik
No
Rubrik
dilakukan,
berupaya
tepat
waktu
2: Berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas, namun
belum
menunjukkan
upaya
terbaiknya
1: Tidak berupaya sungguhsungguh dalam menyelesaikan
tugas, dan tugasnya tidak
selesai
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4. Perhitungan skor
Skor
x 4=skor akhir .
akhir menggunakan rumus:
Skor maksimum
Peserta didik memeroleh nilai:
4. Sangat Baik : apabila memeroleh
3. Baik
: apabila memeroleh
2. Cukup
: apabila memeroleh
1. Kurang
: apabila memeroleh
dari 60)
skor
skor
skor
skor
Item Soal
Scor
e
Pada pH berapa,
aktivitas urin yang
cocok
dengan
standar
pH?
Mengapa
hal
tersebut
bisa
terjadi, jelaskan!
Berdasarkan
percobaan 5, pada
jenis urin manakah
yang
merupakan
jenis
urin
yang
Penilaian
Score 5 Jika jawaban lengkap dan
sesuai dengan konsep
1. Jika jawaban kurang lengkap
tetapi sesuai konsep
1. Jika jawaban tidak lengkap
dan tidak sesuai konsep
Score 5, Jika dijawab lengkap dan
jelas
3, Jika dijawab kurang lengkap
tetapi jelas
memiliki kandungan
normal
atau
kandungan
abnormal?
Mengapa
hal
tersebut
bisa
terjadi?
3
Apa
perubahan
warna yang terjadi,
ketika urin ditetesi
larutan Biuret ke
dalam
tabung
reaksi?
Mengapa
hal tersebut bisa
terjadi? Jelaskan!
Apakah terjadi
perbedaan bau
ammonia antara
urin orang normal,
perokok, dan
pengonsumsi obat?
Mengapa hal
tersebut bisa
terjadi?
Petunjuk penskoran :
Nilai
Penilaian
Ya
Tidak
Ket
10
1 = Ya
0 = Tidak
Petunjuk Penskoran:
Oleh karena skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4, maka
Skor
x4 .
perhitungan nilai akhir adalah:
Skor tertinggi
Guru
Winda Lestari
BAB IV
PENUTUP
A. Implikasi
Setelah
dilakukannya
analisis
pada
praktikum
untuk
memahami
mengenai
Kandungan
Urin
kepada
tujuan
pembelajaran
yang
telah
bagi
guru
praktikum,
karena
itu
dalam
yang
beragam
sesuai
dengan
karakteristik siswa
Memotivasi guru untuk memperbaiki LKS dari
tahun ke tahun
Mempertimbangkan penambahan sampel urin
yang digunakan dalam praktikum, agar dapat
memancing
rasa
ingin
tahu
peserta
didik
siswa
pada
pembelajaran
Meningkatkan pemahaman peserta didik pada
dari
penyakit
yang
berhubungan
selama praktikum
3. Bagi Sekolah
Sebagai tambahan
referensi
bagi
sekolah
B. Rekomendasi
Mengingat rendahnya daya dukung fasilitas peralatan
laboratorium di sekolah, akan lebih baiknya diadakan
upaya peningkatan kualitas praktikum Biologi. Adanya
hubungan yang baik antara guru, peserta didik, dan pihak
sekolah diharapkan komunikasi yang terjalin pun akan baik
sehingga lebih memudahkan guru untuk dapat mengajukan
kebutuhan fasilitas di laboratorium sekolah kepada pihak
sekolah.
Agar
pihak
sekolah
dapat
mengalokasikan
telah
ada
dapat
dikelola
dengan
baik
dan
pula
dapat
berkomunikasi
memudahkan
dengan
siswa
seorang
agar
guru
selama
untuk
praktikum
ini
sebagai
penelitian
lanjutan
dapat
diujicoba
praktikum
di
yang
laboratorium
dengan
lebih
bahkan
baik,
Daftar Pustaka
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 1992. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta: EGC
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi. Jakarta: Erlangga
Rustaman, dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:
UM Press
Sapriati,
A.
(2006).
Pengembangan
Instrumen
Penilaian
Subkonsep
pencemaran
air.
Skripsi
Jurusan