Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

INOVASI PRAKTIKUM UJI BAHAYA ASAP ROKOK


Diajukan sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan
Dosen Pengampu : R. Ading Pramadi, M.S
Asisten Dosen : Lela Nurlaela, S.Pd

Oleh :
Nama

:Maryati Amariah (114260050)

Kelompok

: IV (Empat)

Kelas/Semester

: B/V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
BANDUNG
2016

28

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam
mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Pendidikan khususnya di Indonesia selalu mengalami suatu penyempurnaan yang pada
akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Beerbagai usaha
telah dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk memperoleh kualitas pendidikan dalam
rangka meningkatkan hasil belajar siswa.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memerlukan guru profesional dan
kompetisi murid yang memadai. Sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan,
keahlian, dan keterampilan yang dimilikinya untuk menguasai konsep dari mata pelajaran
yang ditekuninya.
Perangkat pembelajaran adalaha sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh
guru dan siswa dalam proses pembelajaran dikelas, serangkaian perangkat pembelajaran
yang harus dipersiapkan seorang guru dalam menghadapi pembeljaran dikelas (Suhardi,
2007:24). Faktor-faktor keberhasilan pembelajaran biologi meliputi guru, murid, buku-buku
penunjang, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), silabus,
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Proses belajar mengajar juga tidak terlepas dari
sarana dan prasarana seperti meja, kursi, dan laboratorium yang mendukung berjalannya
belajar mengajar dengan baik (Zainal Aqib, 2002:32).
Inovasi yang saya ajukan dalam hal ini adalah inovasi kegiatan
praktikum yang dilakukan pada kelas XI SMA mengenai bahan berbahaya
dalam rokok. Berbagai penelitian tentang rokok telah membuktikan bahwa bahan kimia
yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dan dapat
memicu munculnya berbagai penyakit pada sistem pernapasan, misalnya jantung koroner,
bronkitis kronis, asma, amfisema, strok, serta dapat memudahkan terjangkitnya AIDS. Maka
oleh karenanya, saya mengajukan rancangan inovasi praktikum uji coba
bahan bahaya dalam rokok kepada para siswa kelas XI SMA.
Sebelum mengajukan rancangan inovasi, hal yang saya lakukan adalah
menganalisis kurikulum yang digunakan serta menganalisis potensi

28

materi terutama pada materi sistem pernapasan. Berikut ini adalah hasil
analisis kurikulum dan potensi materi biologi kelas XII SMA:
1. Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum pada praktikum sistem pernapasan menggunkan kurikulum 2013
karena kurikulum ini berperan penting dalam proses pembelajaran dikelas akan bisa berjalan
dengan lancar, kondusif, interaktif dan lain sebagainya. Banyaknya peserta didik yang tidak
memahami realitas sosial disebabkan oleh kurikulum yang menggiring peserta didik kepada
pembelajaran tekstual, bukan pada pendidikan konstektual. Dengan demikian, kurikulum
memegang peran penting bagi keberhasilan sebuah pendidikan bagi peserta didik. Adapun
kegiatan praktikum Sistem Pernapasan merupakan kegiatan praktikum
yang dilaksanakan pada kelas XI SMA. Berikut ini adalah Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar kelas XI SMA menurut Kurikulum 2013:
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai, santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif, berdasarkan rasa ingin tahu tentang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan kinatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mendiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah
keilmuan.
Kompetensi Dasar
No.

Kompetensi Dasar
1.
1.1 Mengagumi
keteraturan

Indikator
1.1.1 Berdoa
dan

sebelum

dam

sesudah

pembelajaran
28

kompleksitas

ciptaan

1.1.2

Tuhan tentang stuktur


dan

fungsi

organ

kepada

Tuhan

Yang

Maha Esa atas karunia organ sistem

sel,

jaringan,

Bersyukur

1.1.3

pernafasan
Berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa saat diberikan cobaan

penyusun sistem dan


bioproses yang terjadi
pada makhluk hidup.
2.1

Berperilaku ilmiah: teliti, Tanggung jawab :


tekun, jujur terhadap data dan 2.1.1
2.1.2
fakta, disiplin, tanggung

Mengumpulkan tugas tepat waktu


Mengembalikan barang yang dipinjam

jawab, dan peduli dalam

dari kelompok lain


Tidak membahayakan orang lain saat

2.1.3

observasi dan eksperimen,


berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi,

melaksanakan pengujian
Peduli Lingkungan :
2.1.4

peduli

lingkungan, gotong royong,


bekerjasama,

cinta

berpendapat secara
dan

kritis,

dalam

tindakan

dan

yang

berhubungan

damai, 2.1.5

pernafasan
Tidak
melakukan

ilmiah

lingkungan

responsif

proaktif

Peduli terhadap kebersihan lingkungan

dan

yang

dengan

sistem

pencemaran
menyebabkan

gangguan pada sistem pernafasan

setiap Jujur :

dalam 2.1.6
2.1.7
melakukan pengamatan dan
percobaan

didalam

kelas/laboratorium

maupun

Jujur dalam perkataan dan perbuatan


Jujur dalam menulis data dalam tabel
pengamatan

diluar kelas/laboratorium.

2.2 Menghargai kerja individu 2.2.1


dan

kelompok

dalam

2.2.2
aktivitas sehari-hari sebagai
2.2.3
wujud
implementasi

Melaksanak

tugas

sesuai

yang

diamanatkan kelompknya
Aktif bekerja bersama kelompok
Aktif dalam menjawab pertanyaan
Bbertanya kepada kelompok lain yang

28

melakukan percobaan dan

melaporkan hasil pengujian

melaporkan hasil percobaan.

3.1

Menganalisis

antara

hubungan 3.1.1 menjelaskan organ-organ penyusunan

struktur

jaringan sistem pernafasan manusia

penysusun organ pada sistem 3.1.2 Menjelaskan karakteristik dan fungsi


pernafasan

dan

mengkaitkan organ-organ penyusunan sistem pernafasan

dengan bioprosesnya sehingga manusia


dapat

menjelaskan

proses 3.1.3 Menjelaskan proses pertukaran gas O2

pernafasan serta gangguan fungsi dan CO2


yang

mungkin

terjadi

pada 3.1.4 Menjelaskan mekanisme pernafasan

sistem respirasi manusia melalui


studi

literatur,

pengamatan,

percobaan, dan simulasi.

4.1 Menyajikan hasil analisis 4.1.1

Menjelaskan

kelainan

pada

sistem

tentang kelainan pada struktur pernafasan manusia dari hasil analisis


dan

fungsi

jaringan

organ 4.1.2 menyebutkan penyebab kelainan pada

pernafasan yang menyebabkan sistem pernafasan manusia


organ

kelainan

pada

pernafasan manusia

sistem 4.1.3

Menyebutkan

ditimbulkan

dari

dampak
penyakit

yang
pada

dapat
sistem

pernafasan manusia dari hasil analisis


4.1.4 Menyebutkan cara mencegah penyakit
pada sistem pernafasan manusia
5.1

Merencakan

dan 5.1.1 menjelaskan pengaruh pencemaran udara

28

melaksanakan

pengamatan dari asap rokok terhadap sistem pernafasan

pengaruh pencemaran udara dan manusia


mengolah

informasi

beberapa 5.1.2 mengambil sikap posisif terhadap bahaya

resiko negatif merokok pada rokok


remaja

untuk

menentuka

keputusan

2. Analisis Potensi Materi


Pernafasan adalah proses pengambilan udara agar mendapatkan oksigen yang
diperlukan untuk oksidasi bahan makanan yang berlangsung di dalam sel dengan hasil
akhirnya berupa energi. Dalam sistem pernapasan ini memiliki organ pernapasan yaitu
Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pernafasan. Pada rongga hidung
terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara, Tekak
(faring) adalah satu saluran yang panjangnya 12 sampai 14 cm, terletak sejajar dengan
tulang punggung, Dari faring, udara pernapasan akan menuju panggal tenggorokan atau
disebut juga laring, Batang tenggorokan berbentuk pipa yang terdiri atas gelang-gelang
tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm dan Paru-paru terletak di dalam rongga dada
berjumlah sepasang yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Gangguan pada sistem
pernapasan ini salah satunya disebabkan oleh asap rokok. Merokok tidak hanya
berdampak bagi si perokok (perokok aktif) tetapi juga bagi orang yang tidak merokok
namun menghirup asap rokok (perokok pasif). Berbagai penelitian tentang rokok telah
membuktikan bahwa bahan kimia yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik
(dapat menyebabkan kanker) dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit pada
sistem pernapasan.
Adapun potensi dari materi yang saat dikembangkan melalui
kegiatan praktikum ini adalah hasil dari percobaan hasil warna pada
kapas yang diberi perlakuan asap rokok. Dalam praktikum ini untuk
bertujuan mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam rokok
tersebut dan mendeteksi bahan berbahaya dalam rokok menggunkaan pipa U.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
28

1. Apa saja yang menjadi kajian teoritis yang relevan dari inovasi yang
diajukan?
2. Bagaimanakah

rancangan

desain

kegiatan

laboratorium

inovasi

praktikum bahan berbahaya dalam rokok?


C. Tujuan
Adapun tujuan daripada inovasi yang kami ajukan adalah agar pembaca
dapat mengetahui:
1. Kajian teoritis yang relevan
2. Bentuk rancangan desain kegiatan laboratorium inovasi praktikum
bahan berbahaya dalam rokok

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pernapasan
Pernafasan adalah proses pengambilan udara agar mendapatkan oksigen yang diperlukan
untuk oksidasi bahan makanan yang berlangsung di dalam sel dengan hasil akhirnya berupa
28

energi. Pernafaan pada manusia termasuk pernafasan tidak langsung. Udara dari atmosfer
masuk ke dalam tubuh dengan perantara alat-alat pernafasan.
B. Fungsi Organ Pernapasan Manusia
1. Hidung dan Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pernafasan. Pada rongga hidung
terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara. Udara
yang masuk menjadi agak lembab dan mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu
tubuh. Selaput lendir menghasilkan lendir (mukus) yang berfungsi menangkap udara
kotor yang lolos oleh saringan rambut hidung. Selain itu, selaput lendir berfungsi
menghangatkan suhu udara yang masuk ke paru-paru dan mengatur kelembaban udara.
2. Faring
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju faring. Tekak (faring) adalah satu saluran
yang panjangnya 12 sampai 14 cm, terletak sejajar dengan tulang punggung. Tekak
merupakan tempat terjadinya persimpangan antara saluran pernafasan dengan saluran
percernaan. Di bawah tekak terdapat pangkal batang tenggorok yang disebut laring. Saat
udara melewati faring, antara rongga hidung dengan tenggorokan ada bagian yang selalu
terkoordinasi dengan baik. Bagian penting tersebut adalah semisal katup penutup rongga
hidung yang disebut anak tekak. Anak tekak perperan menutup faring saat kita sedang
menelan makanan. Apabila makanan kita telan dan katup belum menutup, maka makanan
masuk ke tenggorokan, akibatnya kita pun tersedak.
3. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Dari faring, udara pernapasan akan menuju panggal tenggorokan atau disebut juga laring.
Laring tersusun atas kepingan tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tersebut
tersusun oleh tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan,
dan gelang tulang rawan. Tulang rawan yang terdapat pada pintu masuk laring disebut
epiglotis. Epiglotis yaitu suatu klep yang bertugas mnegatur pergantian perjalanan udara
pernafasan dan makanan pada persimpangan tersebut.
4. Batang Tenggorok (trakea)
Di dalam tubuh, batang tenggorokan terletak pada daerah leher, tepatnya di bagian depan
kerongkongan (esofagus). Batang tenggorokan berbentuk pipa yang terdiri atas gelanggelang tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm. dinding dalamnya terlapisi oleh
selaput lendir dengan sel-selnya yang memiliki rambut getar. Rambut-rambut getar
tersebut berfungsi menolak debu atau benda-benda asing. Jika tiba-tiba kita batung atau

28

bersin, dipastikan ada lendir atau debu pada saluran batang tenggorokan sehingga
mengganggu pernapasan.
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Setelah melalui trakea, udara akan terus masuk menuju cabang batang tenggorokan atau
dinamakan Bronkus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus
sebelah kiri dan sebelah kanan. Pada kedua terdapat saluran yang menuju paru-paru.
Apabila bronkus mengalami infeksi, maka timbullah suatu penyakit yang disebut
bronkitis. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus
sebelah kanan bercabang menjadi menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkiolus kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus. Bronkiolus masih bercabang-cabang lagi membentuk
pembuluh-pembuluh yang halus. Cabang-cabang yang terhalus masuk ke dalam
gelembung-gelembung paru-paru atau alveolus. Adanya dinding alveolus membua
oksigen berdifusi ke dalam darah, sebaliknya karbondioksida (CO2) dan uap air
dilepaskan.
6. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada berjumlah sepasang yaitu paru-paru kanan dan
paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri
dari dua lobus. Selain itu paru-paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri. Paru-paru
kanan dan paru-paru kiri dibungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang disebut
pleura. Pleura merupakan selaput tipis rangkap dua. Diantara pleura dan paru-paru
terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan pada
waktu kontraksi dan relaksasi. Kontraksi dan relaksasi paru-paru disebabkan oleh
terjadinya perubahan tekanan di dalam rongga dada.
C. Mekanisme Pernapasan Pada Manusia
Berdasarkan otot yang berperan dalam proses pernapasan, kegiatan bernapas manusia
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Kedua proses
pernapasan ini terjadi dalam dua fase. Meliputi inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah
proses masuknya udara dari luar tubuh menuju paru-paru melewati saluran pernapasan.
Sedangkan ekspirasi adalah proses keluarnya udara dari dalam tubuh menuju lingkungan
melalui organ saluran pernapasan.
1. Pernapasan Dada
Pada pernapasan dada, otot yang berperan aktif adalah otot antartulang rusuk
yaitu otot antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam. Otot antartulang rusuk

28

luar befungsi untuk mengangkat tulang-tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk
dalam berfungsi untuk menurunkan tulang-tulang rusuk ke posisi semula.
Proses inspirasi pada pernafasan dada adalah apabila otot antartulang rusuk luar
berkontraksi maka tulang rusuk terangkat menyebabkan volum rongga dada bertambah
besar. Bertambahnya volum rongga dada menyebabkan tekanan rongga dada menjadi
turun, sehingga tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara rongga paruparu. Kondisi seperti ini akan mendorong paru-paru menjadi lebih besar dan tekanannya
lebih kecil dari tekanan udara bebas. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran udara dari
udar luar ke dalam rongga paru-paru melalui rongga hidung, batang tenggorok, bronkus,
bronkiolus, dan alveolus.
Proses Ekspirasi pada Pernafasan Dada adalah apabila otot antartulang rusuk
dalam berkontraksi maka tulang rusuk akan kembali ke posisi semula menyebabkan
volume rongga dada mengecil dan tekanannya naik. Tekanan ini akan mendesak dinding
paru-paru sehingga rongga paru-paru ikut mengecil dan tekanan udara dalam rongga
paru-paru naik. Keadaan ini menyebabkan udara di dalam rongga paru-paru terdorong ke
luar.
2. Pernapasan Perut
Pada pernapasan perut, otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot
dinding rongga perut. Seperti halnya pada pernapasan dada, pada pernapasa perut juga
terjadi proses inspirasi dan ekspirasi.
Proses Inspirasi pada Pernafasan Perut adalah apabila otot diafragma berkontraksi
maka posisi diafragma akan mendatar. Posisi ini menyebabkan volum rongga dada
bertambah besar dan tekanan udaranya menjadi turun. Penurunan tekanan udara pada
rongga dada menyebabkan paru-paru menjadi turun. Hal ini menyebabkan tekanan paruparu lebih kecil dari tekanan udara luar. Keadaan ini menyebabkan terjadinya aliran udara
dari udara luar ke dalam rongga paru-paru.
Proses Ekspirasi pada Pernafasan Perut adalah apabila otot diafragma berelaksasi
dan otot dinding perut berkontraksi, maka isi rongga perut akan cekung kea rah rongga
dada. Keadaan ini menyebabkan volum rongga dada mengecil dan tekanan udaranya
menjadi naik. Kenaikan tekanan udara pada rongga dada menyebabkan paru-paru
menjadi naik. Hal ini menyebabkan tekanan paru-paru lebih besar dari tekanan udara luar.
Keadaan ini mneyebabkan udara di dalam rongga paru-paru akan terdorong ke luar.

28

D. Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida pada Sistem Pernapasan


Manusia
Bagian paru-paru yang mengalami proses difusi dengan udara yaitu gelembung halus
kecil atau alveolus. Oleh karena itu, berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia
mempunyai dua tahap mekanisme pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida yang dimaksud yaitu mekanisme pernapasan eksternal dan internal.
Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke dalam
paru-paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi.
Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida akan dilepaskan. Proses
pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru
dinamakan pernapasan eksternal. Saat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler
paru-paru, sebagian besar CO2 yang diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO3).
Proses diskusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus), karena ada perbedaan tekanan
parsial antara udara dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat konsentrasi oksigen
dan karbondioksida pada darah dan udara bebeda. Tekanan parsial oksigen yang kita hirup
akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial oksigen pada alveolus paru-paru. Dengan lain,
konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh
karena itu, oksigen dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus paru-paru.
Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam darah lebih besar dibandingkan tekanan
parsial karbondioksida pada udara. Sehaingga, konsentrasi karbondioksida pada darah akan
lebih kecil dibandingkan konsentrasi karbondioksida pada udara. Akibatnya, karbondioksida
pada darah lebih berdikusi menuju udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.
E. Kelainan pada Sistem Pernafasan
1. Kanker Paru-paru
Penyakit ini dapat di picu oleh polusi udara dan polusi asap rokok yang mengandung
hidrokarbon termasuk benzopiren. Kanker paru-paru menyebabkan paru-paru rusak dan
tidak berfungsi lagi.
2. Emfisema
Penyakit paru-paru degenerative ini terjadi karena jaringan paru-paru kehilangan
elastisitasnya akibat gangguan jaringan elastic dan kerusakan dinding di antara alveoli.
Emfisema umumnya disebabkan oleh kebiasaan merokok, polusi asap rokok, dan polusi
udara.
3. Asma

28

Penyakit ini terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan. Asma ditandai dengan batuk
dan rasa sesak di dada secara berkala atau kronis. Penyempitan saluran pernapasan dapat
disebabkan oleh sumbatan jalan napas yang sebagian reversible, radang jalan napas
sehingga merusak sel epitel saluran napas, dan reaksi yang berlebihan pada jalan napas
terhadap berbagai rangsang, misalnya reaksi alergi.
4. TBC (tuberkolosis)
TBC dapat mengganggu proses difusi oksigen karena timbulnya bintil-bintil kecil pada
alveolus yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penderita biasanya batuk
berat, yang dapat disertai batuk darah dan badan menjadi kurus.
5. Pneumonia
Infeksi bakteri Diplococcus pneumonia menyebabkan penyakit pneumonia (radang paruparu atau radang dinding alveolus).

BAB III
METODOLOGI
BAHAN BERBAHAYA DALAM ROKOK DENGAN ALAT DETAR

Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengaruh pencemaran udara dari asap rokok terhadap sistem pernafasan
manusia
2. Mengambil sikap posisif terhadap bahaya rokok
A. Pendahuluan
Bagaimana dampak merokok terhadap terhadap sistem pernapasan? Merokok tidak hanya
berdampak bagi si perokok (perokok aktif) tetapi juga bagi orang yang tidak merokok namun
menghirup asap rokok (perokok pasif). Berbagai penelitian tentang rokok telah membuktikan
bahwa bahan kimia yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker) dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit pada sistem pernapasan, misalnya
jantung koroner, bronkitis kronis, asma, amfisema, strok, serta dapat memudahkan
terjangkitnya AIDS. Hal ini diakibatkan merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Akibatnya, terjadi perubahan anatomi pada

28

saluran pernapasan, sehingga menimbulkan perubahan fungsi paru-paru. Adapun tiga bahan
utama dalam asap rokok yang paling berbahaya bagi kesehatan yaitu sebagai berikut:
1. Nikotin, adalah cairan bening yang menjadi kecoklatan jika terpapar udara. Dalam
jumlah kecil nikotin mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi dapat menyebabkan
radang saluran pernapasan.
2. Karbon monoksida adalah gas beracun yang tidak berbau. Asap rokok mengandung CO
dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm. Daya afinitas (daya ikat) CO terhadap
hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi dari pada afinitas oksigen terhadap hemoglobin.
Akibatnya, bila manusia menghirup udara yang mengandung CO dengan konsentrasi
tinggi akan menyebabkan kekurangan oksigen bahkan kehabisan oksigen.
3. Tar, merupakan komponen sisa dari asap rokok sesudah nikotin jika tetesan-tetesan
cairannya dihilangkan. Dalam sebatang rokok dapat menghasilkan 10-30 mg tar. Tar
dapat menyebabkan risiko terhadap timbulnya kanker (karsinogenik).
B. Tujuan Praktikum
Mendeteksi bahan berbahaya dalam asap rokok menggunkaan alat Detar
C. Alat dan Bahan
1. Botol bekas tinta
2. Suntikan plastik
3. Rokok
4. Korek api
5. Kapas
D. Cara Kerja
1. Buka tutup alat "Detar" masukan kapas bersih ke dalamnya, lalu tutup kembali, gunakan
masker penutup
2. Ambil sebatang rokok, lalu tempatkan di lubang tutup "Detar", lalu nyalakan rokok
dengan korek api
3. Hisap rokok dengan menggunakan ujung injeksi seolah-olah sedang dihisap oleh prokok.
4. Kemudian amati perpindahan asap pada Detar
5. Lakukan penghisapan sampai satu batang roko habis, ulangi percobaan bila perlu
6. setelah itu buka tutup detar dan amati kapas didalamnya
E. Tabel Hasil Pengamatan
No.

Nama Kelompok Warna Kapas sebelum

Warna kapas

28

Kesimpulan
INOVASI (REVISI) UJI BAHAYA ASAP ROKOK

Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengaruh pencemaran udara dari asap rokok terhadap sistem pernafasan
manusia
2. Mengambil sikap posisif terhadap bahaya rokok
A. Pendahuluan
Bagaimana dampak merokok terhadap terhadap sistem pernapasan? Merokok tidak hanya
berdampak bagi si perokok (perokok aktif) tetapi juga bagi orang yang tidak merokok namun
menghirup asap rokok (perokok pasif). Berbagai penelitian tentang rokok telah membuktikan
bahwa bahan kimia yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker) dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit pada sistem pernapasan, misalnya
jantung koroner, bronkitis kronis, asma, amfisema, strok, serta dapat memudahkan
terjangkitnya AIDS. Hal ini diakibatkan merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Akibatnya, terjadi perubahan anatomi pada
saluran pernapasan, sehingga menimbulkan perubahan fungsi paru-paru. Adapun tiga bahan
utama dalam asap rokok yang paling berbahaya bagi kesehatan yaitu sebagai berikut:
Nikotin, adalah cairan bening yang menjadi kecoklatan jika terpapar udara. Dalam
jumlah kecil nikotin mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi dapat menyebabkan

radang saluran pernapasan.


Karbon monoksida adalah gas beracun yang tidak berbau. Asap rokok mengandung CO
dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm. Daya afinitas (daya ikat) CO terhadap
hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi dari pada afinitas oksigen terhadap hemoglobin.
Akibatnya, bila manusia menghirup udara yang mengandung CO dengan konsentrasi

tinggi akan menyebabkan kekurangan oksigen bahkan kehabisan oksigen.


Tar, merupakan komponen sisa dari asap rokok sesudah nikotin jika tetesan-tetesan
cairannya dihilangkan. Dalam sebatang rokok dapat menghasilkan 10-30 mg tar. Tar
dapat menyebabkan risiko terhadap timbulnya kanker (karsinogenik).

B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui bahan-bahan berbahaya dalam rokok
2. Mendeteksi bahan berbahaya dalam rokok menggunkaan pipa U
28

C. Alat dan Bahan


1. Pipet
2. Pipa U
3. Pompa penghisap
4. Rokok
5. Korek api
6. Kapas
D. Cara Kerja
1. Masukkan kapas kedalam pipa U
2. Kemudian masukkan pipet pada kedua ujung pipet U dengan menggunakan kapas.
Sumbat sampai benar-benar tidak terdapat celanya.
3. Pada ujung pipet disambungkan dengan sebatang rokok
4. Selanjutnya bakar rokok tersebut dan tekan pompa pengisap sehingga mengeluarkan asap
lakukan secara terus menerus sehingga rokok habis
5. Perhatikan perubahan yang terjadi pada kapas dan amatilah perubahan warnanya.
E. Tabel Hasil Pengamatan
No.

Nama Kelompok

Warna Kapas sebelum

Warna kapas sesudah

Pertanyaan
1. Bagaimana dampak asap rokok dalam sistem pernapasan?
Jawab:
.................................................................................................................
.........................
.................................................................................................................
.........................
.................................................................................................................
........................
2. Jelaskan bahan yang terkandung dalam rokok?
Jawab:
.................................................................................................................
.........................
28

.................................................................................................................
.........................
.................................................................................................................
.........................
3. Buat kesimpulan dari praktikum uji bahan berbahaya dalam rokok?
Jawab:
.................................................................................................................
.........................
.................................................................................................................
.........................
.................................................................................................................
.........................

Rencana Biaya
ANGGARAN PEMBELIAN ALAT DAN BAHAN KEGIATAN UJI BAHAN
BAHAYA DALAM ROKOK
No.
1.

Nama Bahan

Harga

Rokok

Rp. 15.000

2.

Korek Api

Rp. 500

3.

Kapas

Rp. 5.000

Jumlah

Rp. 20.500

28

No.
1. Pipet tetes 5 ml

Nama Alat

Harga
Rp. 17.500

2. Pipa U

Rp. 25.400

3. Pompa penghisap

Jumlah

Rp. 44.900

BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah

: SMA

Mata Pelajaran

: BIOLOGI

Materi

: Sistem Pernapasan

Kelas/Semester

: XI/2

Alokasi waktu

: 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai, santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan
28

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif, berdasarkan rasa ingin tahu tentang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan kinatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mendiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
No.

Kompetensi Dasar
3.
3.1 Mengagumi
keteraturan
kompleksitas

Indikator
3.1.1 Berdoa
dan
ciptaan

3.1.2

fungsi

jaringan,

sel,

pembelajaran
Bersyukur kepada

dam

sesudah

Tuhan

Yang

Maha Esa atas karunia organ sistem

Tuhan tentang stuktur


dan

sebelum

3.1.3

organ

pernafasan
Berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa saat diberikan cobaan

penyusun sistem dan


bioproses yang terjadi
pada makhluk hidup.
2.3

Berperilaku ilmiah: teliti, Tanggung jawab :


tekun, jujur terhadap data dan 2.3.1
2.3.2
fakta, disiplin, tanggung

Mengumpulkan tugas tepat waktu


Mengembalikan barang yang dipinjam

jawab, dan peduli dalam

dari kelompok lain


Tidak membahayakan orang lain saat

2.3.3

observasi dan eksperimen,


berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi,

melaksanakan pengujian
Peduli Lingkungan :
2.3.4

Peduli terhadap kebersihan lingkungan

peduli
28

lingkungan, gotong royong,

yang

bekerjasama,

pernafasan
Tidak
melakukan

cinta

damai,

berpendapat secara

ilmiah

dan

kritis,

responsif

2.3.5

lingkungan

dan

proaktif

dalam

setiap

tindakan

dan

dalam

melakukan pengamatan dan


percobaan

didalam

kelas/laboratorium

maupun

berhubungan

yang

dengan

sistem

pencemaran
menyebabkan

gangguan pada sistem pernafasan


Jujur :
2.3.6
2.3.7

Jujur dalam perkataan dan perbuatan


Jujur dalam menulis data dalam tabel
pengamatan

diluar kelas/laboratorium.

2.4 Menghargai kerja individu 2.4.1


dan

kelompok

dalam

aktivitas sehari-hari sebagai


wujud

implementasi

melakukan percobaan dan

2.4.2
2.4.3

Melaksanak

tugas

sesuai

yang

diamanatkan kelompknya
Aktif bekerja bersama kelompok
Aktif dalam menjawab pertanyaan
Bbertanya kepada kelompok lain yang
melaporkan hasil pengujian

melaporkan hasil percobaan.

3.1

Menganalisis

antara

hubungan 3.1.1 menjelaskan organ-organ penyusunan

struktur

jaringan sistem pernafasan manusia

penysusun organ pada sistem 3.1.2 Menjelaskan karakteristik dan fungsi


pernafasan

dan

mengkaitkan organ-organ penyusunan sistem pernafasan

dengan bioprosesnya sehingga manusia


dapat

menjelaskan

proses 3.1.3 Menjelaskan proses pertukaran gas O2

pernafasan serta gangguan fungsi dan CO2


yang

mungkin

terjadi

pada 3.1.4 Menjelaskan mekanisme pernafasan

sistem respirasi manusia melalui

28

studi

literatur,

pengamatan,

percobaan, dan simulasi.

4.1 Menyajikan hasil analisis 4.1.1

Menjelaskan

kelainan

pada

sistem

tentang kelainan pada struktur pernafasan manusia dari hasil analisis


dan

fungsi

jaringan

organ 4.1.2 menyebutkan penyebab kelainan pada

pernafasan yang menyebabkan sistem pernafasan manusia


organ

kelainan

pada

sistem 4.1.3

pernafasan manusia

Menyebutkan

ditimbulkan

dari

dampak
penyakit

yang
pada

dapat
sistem

pernafasan manusia dari hasil analisis


4.1.4 Menyebutkan cara mencegah penyakit
pada sistem pernafasan manusia
5.1

Merencakan

melaksanakan

dan 5.1.1 menjelaskan pengaruh pencemaran udara

pengamatan dari asap rokok terhadap sistem pernafasan

pengaruh pencemaran udara dan manusia


mengolah

informasi

beberapa 5.1.2 mengambil sikap posisif terhadap bahaya

resiko negatif merokok pada rokok


remaja

untuk

menentuka

keputusan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menjelaskan proses dan hasil praktikum bahan bahaya dalam rokok sebagai akibat dari
kerusakan system pernapasan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat bertanggung jawab dalam mengkomunikasikan pendapat di kelas dengan
jelas
2. Siswa dapat bekerjasama dengan baik saat melakukan kerja kelompok
3. Siswa dapat teliti dalam pengamatan melalui percobaan

28

4. Siswa mampu mendeskripsikan struktur dan fungsi alat-alat pernapasan pada manusia
melalui pengamatan gambar.
5. Siswa mampu membedakan mekanisme pernapasan pada manusia meliputi mekanisme
ekspirasi, inspirasi, pernapasan dada dan pernapasan perut melalui simulasi.
6. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
melalui kajian literatur
7. Siswa mampu melakukan penyelidikan tentang penyebab gangguan sistem pernapasan
manusia melalui kajian literatur
8. Siswa mampu melakukan percobaan uji bahan berbahaya dalam rokok
E. Materi Pokok
1. Proses Pernapasan Pada Manusia
2. Penyebab kelainan pada sistem pernafasan manusia
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan

Pendahuluan

Sintaks

Kegiatan Guru

Pembukaan

Guru membuka
pelajaran dengan
mengucapkan salam:

Assalamualaikum Wr Wb.
Selamat pagi anak-anak?
Bagaimana kabar kalian hari
ini

Kegiatan Siswa

Siswa menjawab
salam dari ibu guru

Alokasi
waktu

8 menit

Waalaikumsalam Wr Wb.
Pagi bu, Alhamdulilah luar
biasa

Siswa memperhatikan
guru sambil
mendengarkan nama
ketika di absen

Selanjutnya guru
mengabsen siswa dan
menanyakan siswa
yang tidak hadir:
Iya bu, siap. Berdoa mulai

Ibu akan mengabsen terlebih


dahulu ya. Sebelumnya,
apakah ada yang tidak hadir
28

hari ini?
Baik. Apakah kalian sudah
siap untuk memulai pelajaran?
Untuk itu, silakan ketua kelas
memimpin doa sebelum
pelajaran dimulai.

Apersepsi

Guru meminrta siswa


menjelaskan lagi
tentang poin-poin
terkait praktikum
sebelumnya
Apersepsi

Minggu lalu kita sudah


praktikum, bagaimana hasil
percobaanya?

Apersepsi
dan motivasi

Guru melanjutkan
dengan memunculkan
fenomena

Siswa mereview
kembali hasil
praktikum.

Siswa menjelaskan
beberapa alasan

Untuk menghindari debuBila kita berada di


debu masuk ke hidung
lingkungan terbuka misaalnya
jalan raya kita selalu menutup
Agar tidak mengganggu
hidung setelah beberapa
system pernapasan bu
kendaraan lewat atau
peristiwa hujan abu dan juga
Siswa menjawab
ketika berada disekitar orang
yang sedang merokok kita pun
Hari ini belajar tentang
menutup hidung. Apa yang
muncul dalam benak kalian? gangguan pada system
pernanpasan bu

Guru meminta siswa


merumuskan tujuan
pembelajaran hari ini

Berarti hari ini kita akan


mempelajari tentang apa?

28

Guru menagih tugas


poster antirokok

Pertemuan sebelumnya ibu


sudah memberikan tugas.
Silakan masing-masing
kelompok menampilkan
poster dan demonstrasinya

Mengkomunikasikan

Inti

Orientasi

Siswa
mempresentasikan
hasil poster antirokok
yang dibuatnya.

Guru menampilkan
fakta tentang rokok
Mengamati
yang dapat
menimbulkan
32
Siswa mengamati
gangguan pernapasan
menit
media yang
melalui media visual.
ditampilkan guru
untuk mengetahui
Masing-masing poster bagus
fakta tentang rokok
dan menarik. Baik, sekarang
yang dapat
perhatikan ilustrasi dan
menimbulkan
beberapa video berikut. Apa
gangguan pernapasan.
yang bisa kalian pikirkan
mengenai ilustrasi tersebut
Siswa mengelompok
dan membaca LKS
Guru membagikan
LKS berupa berita
tentang gangguauntuk
setiap kelompok

Hypotesis
Generation

Guru mengajak siswa


untuk menemukan
penyebab beberapa
orang mengalami
penyakit penyakit
tentang system
pernapasan

Siswa merumuskan
pertanyaan dengan
menanyakan hal-hal
yang berkaitan
penyakit-penyakit
tersebut

Apa yang menyebabkan


Dengan memperhatikan
orang-orang menderita
video tersebut, silakan
penyakit asma, bersin-bersin,
masing-masing anak membuat hingga kanker paru-paru? dan
rumusan masalah
sebagainya
menggunakan awalan kata
tanya kemudian dituliskan
pada lembar kerja yang

28

diberikan
Sertakan dengan hipotesisnya
tentang kemungkinan yang
terjadi pada sistem pernapasan
yang mengalami gangguan
menggunakan pengetahuan
yang telah didapatkan
sebelumnya

Mengumpulkan data

Guru membimbing dan


memfasilitasi siswa
untuk menganalisis
artikel

Hypotesis
Ibu akan membagikan artikel
testing
tentang beberapa penyakit
pernapasan. Ini sebagai
pedoman kalian untuk dapat
menjawab rumusan masalah
yang ada.

Conclusion

Guru meminta siswa


untuk maju kedepan
menjelaskan hasil
diskusi dengan
mengacak kelompok

Silakan kelompok 4 untuk


maju menyimpulkan hasil
diskusi yang telah dilakukan

Siswa membaca,
memahami, dan
menganalisis wacana
yang diberikan untuk
mendapatkan
informasi yang
diperlukan

Siswa juga mencari


sumber informasi lain
yang dapat
mendukung atau
menguatkan hasil
diskusi

Mengkomunikasikan

Siswa yang telah


terpilih maju ke depan,
dan siswa yang lain
memperhatikan.

Selanjutnya kelompok 2, 1,
dan 3

Regulation

Guru bersama dengan Menanya


28

siswa mengkoreksi
hasil diskusi dan
menanyakan siswa apa
yang belum dipahami
Presentasi dari masingmasing kelompok sudah
bagus. Silakan mencari lagi
informasi lebih untuk lebih
memahami ya anak-anak

Siswa bertanya apabila


belum jelas.

Mengasosiasi

Siswa menganalisis
dan menambahkan
hasil diskusi
berdasarkan koreksi

Siswa mengumpulkan
laporan hasil diskusi

Guru meminta siswa


untuk mengumpulkan
laporan hasil diskusi

Silakan mengumpulkan
laporan hasil praktikum
Penutup

Ibu akan menjelaskan lagi


tentang beberapa
gangguan/penyakit pada
system pernapasan

5 menit

Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru

Siswa memperhatikan
dan menjawab salam
dari ibu guru

Minggu depan kita ulangan


harian ya

Guru menutup
pelajaran hari itu dan
memberikan nasehatnasehat berkaitan
dengan system
pernapasan

Demikianlah pelajaran kita


hari ini. Wassalamualaikum
Wr Wb

Waalaikumsalam Wr Wb

G. Alat, Media dan Sumber


28

1. Alat
2. Media
3.

: Papan Tulis, Spidol


: Alat dan bahan Parktikum

Sumber : Buku Biologi Kela XI SMA


Nurhayati, Nunung. 2008. Biologi. Yrama Widya: Bandung.

BAB IV
PENUTUP
A. Implikasi
Inovasi yang saya ajukan dalam hal ini adalah inovasi kegiatan
praktikum yang dilakukan pada kelas XI SMA mengenai bahan berbahaya
dalam rokok. Berbagai penelitian tentang rokok telah membuktikan bahwa bahan kimia
yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dan dapat

28

memicu munculnya berbagai penyakit pada sistem pernapasan, misalnya jantung koroner,
bronkitis kronis, asma, amfisema, strok, serta dapat memudahkan terjangkitnya AIDS.
Setelah melakukan analisis pada praktikum uji bahan berbahaya dalam rokok ternyata
setelah dilakukan sudah cukup baik, berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kurikulum
yang ada.
Oleh karena itu proposal ini mengajukan rekomendasi lain mengenai praktikum uji bahan
berbahaya dalam rokok. Adapun tujuan inovasi praktikum ini sebagai berikut:
1. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan
peserta didik.
2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang
diberikan.
3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
4. Melatih kemandirian belajar peserta didik.
B. Rekomendasi
Kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam inovasi LKS praktikum ini berlanjut dalam
sekolah lainnya untuk mempergunakan praktikum tentang uji bahan berbahaya dalam rokok.

DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, Nunung. 2008. Biologi. Yrama Widya: Bandung.

28

28

Anda mungkin juga menyukai