Oleh :
Nama
Kelompok
: IV (Empat)
Kelas/Semester
: B/V
28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam
mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Pendidikan khususnya di Indonesia selalu mengalami suatu penyempurnaan yang pada
akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Beerbagai usaha
telah dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk memperoleh kualitas pendidikan dalam
rangka meningkatkan hasil belajar siswa.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memerlukan guru profesional dan
kompetisi murid yang memadai. Sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan,
keahlian, dan keterampilan yang dimilikinya untuk menguasai konsep dari mata pelajaran
yang ditekuninya.
Perangkat pembelajaran adalaha sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh
guru dan siswa dalam proses pembelajaran dikelas, serangkaian perangkat pembelajaran
yang harus dipersiapkan seorang guru dalam menghadapi pembeljaran dikelas (Suhardi,
2007:24). Faktor-faktor keberhasilan pembelajaran biologi meliputi guru, murid, buku-buku
penunjang, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), silabus,
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Proses belajar mengajar juga tidak terlepas dari
sarana dan prasarana seperti meja, kursi, dan laboratorium yang mendukung berjalannya
belajar mengajar dengan baik (Zainal Aqib, 2002:32).
Inovasi yang saya ajukan dalam hal ini adalah inovasi kegiatan
praktikum yang dilakukan pada kelas XI SMA mengenai bahan berbahaya
dalam rokok. Berbagai penelitian tentang rokok telah membuktikan bahwa bahan kimia
yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dan dapat
memicu munculnya berbagai penyakit pada sistem pernapasan, misalnya jantung koroner,
bronkitis kronis, asma, amfisema, strok, serta dapat memudahkan terjangkitnya AIDS. Maka
oleh karenanya, saya mengajukan rancangan inovasi praktikum uji coba
bahan bahaya dalam rokok kepada para siswa kelas XI SMA.
Sebelum mengajukan rancangan inovasi, hal yang saya lakukan adalah
menganalisis kurikulum yang digunakan serta menganalisis potensi
28
materi terutama pada materi sistem pernapasan. Berikut ini adalah hasil
analisis kurikulum dan potensi materi biologi kelas XII SMA:
1. Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum pada praktikum sistem pernapasan menggunkan kurikulum 2013
karena kurikulum ini berperan penting dalam proses pembelajaran dikelas akan bisa berjalan
dengan lancar, kondusif, interaktif dan lain sebagainya. Banyaknya peserta didik yang tidak
memahami realitas sosial disebabkan oleh kurikulum yang menggiring peserta didik kepada
pembelajaran tekstual, bukan pada pendidikan konstektual. Dengan demikian, kurikulum
memegang peran penting bagi keberhasilan sebuah pendidikan bagi peserta didik. Adapun
kegiatan praktikum Sistem Pernapasan merupakan kegiatan praktikum
yang dilaksanakan pada kelas XI SMA. Berikut ini adalah Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar kelas XI SMA menurut Kurikulum 2013:
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai, santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif, berdasarkan rasa ingin tahu tentang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan kinatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mendiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah
keilmuan.
Kompetensi Dasar
No.
Kompetensi Dasar
1.
1.1 Mengagumi
keteraturan
Indikator
1.1.1 Berdoa
dan
sebelum
dam
sesudah
pembelajaran
28
kompleksitas
ciptaan
1.1.2
fungsi
organ
kepada
Tuhan
Yang
sel,
jaringan,
Bersyukur
1.1.3
pernafasan
Berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa saat diberikan cobaan
2.1.3
melaksanakan pengujian
Peduli Lingkungan :
2.1.4
peduli
cinta
berpendapat secara
dan
kritis,
dalam
tindakan
dan
yang
berhubungan
damai, 2.1.5
pernafasan
Tidak
melakukan
ilmiah
lingkungan
responsif
proaktif
dan
yang
dengan
sistem
pencemaran
menyebabkan
setiap Jujur :
dalam 2.1.6
2.1.7
melakukan pengamatan dan
percobaan
didalam
kelas/laboratorium
maupun
diluar kelas/laboratorium.
kelompok
dalam
2.2.2
aktivitas sehari-hari sebagai
2.2.3
wujud
implementasi
Melaksanak
tugas
sesuai
yang
diamanatkan kelompknya
Aktif bekerja bersama kelompok
Aktif dalam menjawab pertanyaan
Bbertanya kepada kelompok lain yang
28
3.1
Menganalisis
antara
struktur
dan
menjelaskan
mungkin
terjadi
literatur,
pengamatan,
Menjelaskan
kelainan
pada
sistem
fungsi
jaringan
kelainan
pada
pernafasan manusia
sistem 4.1.3
Menyebutkan
ditimbulkan
dari
dampak
penyakit
yang
pada
dapat
sistem
Merencakan
28
melaksanakan
informasi
untuk
menentuka
keputusan
1. Apa saja yang menjadi kajian teoritis yang relevan dari inovasi yang
diajukan?
2. Bagaimanakah
rancangan
desain
kegiatan
laboratorium
inovasi
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pernapasan
Pernafasan adalah proses pengambilan udara agar mendapatkan oksigen yang diperlukan
untuk oksidasi bahan makanan yang berlangsung di dalam sel dengan hasil akhirnya berupa
28
energi. Pernafaan pada manusia termasuk pernafasan tidak langsung. Udara dari atmosfer
masuk ke dalam tubuh dengan perantara alat-alat pernafasan.
B. Fungsi Organ Pernapasan Manusia
1. Hidung dan Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan tempat masuknya udara pernafasan. Pada rongga hidung
terdapat rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara. Udara
yang masuk menjadi agak lembab dan mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu
tubuh. Selaput lendir menghasilkan lendir (mukus) yang berfungsi menangkap udara
kotor yang lolos oleh saringan rambut hidung. Selain itu, selaput lendir berfungsi
menghangatkan suhu udara yang masuk ke paru-paru dan mengatur kelembaban udara.
2. Faring
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju faring. Tekak (faring) adalah satu saluran
yang panjangnya 12 sampai 14 cm, terletak sejajar dengan tulang punggung. Tekak
merupakan tempat terjadinya persimpangan antara saluran pernafasan dengan saluran
percernaan. Di bawah tekak terdapat pangkal batang tenggorok yang disebut laring. Saat
udara melewati faring, antara rongga hidung dengan tenggorokan ada bagian yang selalu
terkoordinasi dengan baik. Bagian penting tersebut adalah semisal katup penutup rongga
hidung yang disebut anak tekak. Anak tekak perperan menutup faring saat kita sedang
menelan makanan. Apabila makanan kita telan dan katup belum menutup, maka makanan
masuk ke tenggorokan, akibatnya kita pun tersedak.
3. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Dari faring, udara pernapasan akan menuju panggal tenggorokan atau disebut juga laring.
Laring tersusun atas kepingan tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tersebut
tersusun oleh tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan,
dan gelang tulang rawan. Tulang rawan yang terdapat pada pintu masuk laring disebut
epiglotis. Epiglotis yaitu suatu klep yang bertugas mnegatur pergantian perjalanan udara
pernafasan dan makanan pada persimpangan tersebut.
4. Batang Tenggorok (trakea)
Di dalam tubuh, batang tenggorokan terletak pada daerah leher, tepatnya di bagian depan
kerongkongan (esofagus). Batang tenggorokan berbentuk pipa yang terdiri atas gelanggelang tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm. dinding dalamnya terlapisi oleh
selaput lendir dengan sel-selnya yang memiliki rambut getar. Rambut-rambut getar
tersebut berfungsi menolak debu atau benda-benda asing. Jika tiba-tiba kita batung atau
28
bersin, dipastikan ada lendir atau debu pada saluran batang tenggorokan sehingga
mengganggu pernapasan.
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Setelah melalui trakea, udara akan terus masuk menuju cabang batang tenggorokan atau
dinamakan Bronkus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus
sebelah kiri dan sebelah kanan. Pada kedua terdapat saluran yang menuju paru-paru.
Apabila bronkus mengalami infeksi, maka timbullah suatu penyakit yang disebut
bronkitis. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus
sebelah kanan bercabang menjadi menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkiolus kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus. Bronkiolus masih bercabang-cabang lagi membentuk
pembuluh-pembuluh yang halus. Cabang-cabang yang terhalus masuk ke dalam
gelembung-gelembung paru-paru atau alveolus. Adanya dinding alveolus membua
oksigen berdifusi ke dalam darah, sebaliknya karbondioksida (CO2) dan uap air
dilepaskan.
6. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada berjumlah sepasang yaitu paru-paru kanan dan
paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri
dari dua lobus. Selain itu paru-paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri. Paru-paru
kanan dan paru-paru kiri dibungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang disebut
pleura. Pleura merupakan selaput tipis rangkap dua. Diantara pleura dan paru-paru
terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan pada
waktu kontraksi dan relaksasi. Kontraksi dan relaksasi paru-paru disebabkan oleh
terjadinya perubahan tekanan di dalam rongga dada.
C. Mekanisme Pernapasan Pada Manusia
Berdasarkan otot yang berperan dalam proses pernapasan, kegiatan bernapas manusia
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Kedua proses
pernapasan ini terjadi dalam dua fase. Meliputi inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah
proses masuknya udara dari luar tubuh menuju paru-paru melewati saluran pernapasan.
Sedangkan ekspirasi adalah proses keluarnya udara dari dalam tubuh menuju lingkungan
melalui organ saluran pernapasan.
1. Pernapasan Dada
Pada pernapasan dada, otot yang berperan aktif adalah otot antartulang rusuk
yaitu otot antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam. Otot antartulang rusuk
28
luar befungsi untuk mengangkat tulang-tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk
dalam berfungsi untuk menurunkan tulang-tulang rusuk ke posisi semula.
Proses inspirasi pada pernafasan dada adalah apabila otot antartulang rusuk luar
berkontraksi maka tulang rusuk terangkat menyebabkan volum rongga dada bertambah
besar. Bertambahnya volum rongga dada menyebabkan tekanan rongga dada menjadi
turun, sehingga tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara rongga paruparu. Kondisi seperti ini akan mendorong paru-paru menjadi lebih besar dan tekanannya
lebih kecil dari tekanan udara bebas. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran udara dari
udar luar ke dalam rongga paru-paru melalui rongga hidung, batang tenggorok, bronkus,
bronkiolus, dan alveolus.
Proses Ekspirasi pada Pernafasan Dada adalah apabila otot antartulang rusuk
dalam berkontraksi maka tulang rusuk akan kembali ke posisi semula menyebabkan
volume rongga dada mengecil dan tekanannya naik. Tekanan ini akan mendesak dinding
paru-paru sehingga rongga paru-paru ikut mengecil dan tekanan udara dalam rongga
paru-paru naik. Keadaan ini menyebabkan udara di dalam rongga paru-paru terdorong ke
luar.
2. Pernapasan Perut
Pada pernapasan perut, otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot
dinding rongga perut. Seperti halnya pada pernapasan dada, pada pernapasa perut juga
terjadi proses inspirasi dan ekspirasi.
Proses Inspirasi pada Pernafasan Perut adalah apabila otot diafragma berkontraksi
maka posisi diafragma akan mendatar. Posisi ini menyebabkan volum rongga dada
bertambah besar dan tekanan udaranya menjadi turun. Penurunan tekanan udara pada
rongga dada menyebabkan paru-paru menjadi turun. Hal ini menyebabkan tekanan paruparu lebih kecil dari tekanan udara luar. Keadaan ini menyebabkan terjadinya aliran udara
dari udara luar ke dalam rongga paru-paru.
Proses Ekspirasi pada Pernafasan Perut adalah apabila otot diafragma berelaksasi
dan otot dinding perut berkontraksi, maka isi rongga perut akan cekung kea rah rongga
dada. Keadaan ini menyebabkan volum rongga dada mengecil dan tekanan udaranya
menjadi naik. Kenaikan tekanan udara pada rongga dada menyebabkan paru-paru
menjadi naik. Hal ini menyebabkan tekanan paru-paru lebih besar dari tekanan udara luar.
Keadaan ini mneyebabkan udara di dalam rongga paru-paru akan terdorong ke luar.
28
28
Penyakit ini terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan. Asma ditandai dengan batuk
dan rasa sesak di dada secara berkala atau kronis. Penyempitan saluran pernapasan dapat
disebabkan oleh sumbatan jalan napas yang sebagian reversible, radang jalan napas
sehingga merusak sel epitel saluran napas, dan reaksi yang berlebihan pada jalan napas
terhadap berbagai rangsang, misalnya reaksi alergi.
4. TBC (tuberkolosis)
TBC dapat mengganggu proses difusi oksigen karena timbulnya bintil-bintil kecil pada
alveolus yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penderita biasanya batuk
berat, yang dapat disertai batuk darah dan badan menjadi kurus.
5. Pneumonia
Infeksi bakteri Diplococcus pneumonia menyebabkan penyakit pneumonia (radang paruparu atau radang dinding alveolus).
BAB III
METODOLOGI
BAHAN BERBAHAYA DALAM ROKOK DENGAN ALAT DETAR
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengaruh pencemaran udara dari asap rokok terhadap sistem pernafasan
manusia
2. Mengambil sikap posisif terhadap bahaya rokok
A. Pendahuluan
Bagaimana dampak merokok terhadap terhadap sistem pernapasan? Merokok tidak hanya
berdampak bagi si perokok (perokok aktif) tetapi juga bagi orang yang tidak merokok namun
menghirup asap rokok (perokok pasif). Berbagai penelitian tentang rokok telah membuktikan
bahwa bahan kimia yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker) dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit pada sistem pernapasan, misalnya
jantung koroner, bronkitis kronis, asma, amfisema, strok, serta dapat memudahkan
terjangkitnya AIDS. Hal ini diakibatkan merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Akibatnya, terjadi perubahan anatomi pada
28
saluran pernapasan, sehingga menimbulkan perubahan fungsi paru-paru. Adapun tiga bahan
utama dalam asap rokok yang paling berbahaya bagi kesehatan yaitu sebagai berikut:
1. Nikotin, adalah cairan bening yang menjadi kecoklatan jika terpapar udara. Dalam
jumlah kecil nikotin mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi dapat menyebabkan
radang saluran pernapasan.
2. Karbon monoksida adalah gas beracun yang tidak berbau. Asap rokok mengandung CO
dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm. Daya afinitas (daya ikat) CO terhadap
hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi dari pada afinitas oksigen terhadap hemoglobin.
Akibatnya, bila manusia menghirup udara yang mengandung CO dengan konsentrasi
tinggi akan menyebabkan kekurangan oksigen bahkan kehabisan oksigen.
3. Tar, merupakan komponen sisa dari asap rokok sesudah nikotin jika tetesan-tetesan
cairannya dihilangkan. Dalam sebatang rokok dapat menghasilkan 10-30 mg tar. Tar
dapat menyebabkan risiko terhadap timbulnya kanker (karsinogenik).
B. Tujuan Praktikum
Mendeteksi bahan berbahaya dalam asap rokok menggunkaan alat Detar
C. Alat dan Bahan
1. Botol bekas tinta
2. Suntikan plastik
3. Rokok
4. Korek api
5. Kapas
D. Cara Kerja
1. Buka tutup alat "Detar" masukan kapas bersih ke dalamnya, lalu tutup kembali, gunakan
masker penutup
2. Ambil sebatang rokok, lalu tempatkan di lubang tutup "Detar", lalu nyalakan rokok
dengan korek api
3. Hisap rokok dengan menggunakan ujung injeksi seolah-olah sedang dihisap oleh prokok.
4. Kemudian amati perpindahan asap pada Detar
5. Lakukan penghisapan sampai satu batang roko habis, ulangi percobaan bila perlu
6. setelah itu buka tutup detar dan amati kapas didalamnya
E. Tabel Hasil Pengamatan
No.
Warna kapas
28
Kesimpulan
INOVASI (REVISI) UJI BAHAYA ASAP ROKOK
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengaruh pencemaran udara dari asap rokok terhadap sistem pernafasan
manusia
2. Mengambil sikap posisif terhadap bahaya rokok
A. Pendahuluan
Bagaimana dampak merokok terhadap terhadap sistem pernapasan? Merokok tidak hanya
berdampak bagi si perokok (perokok aktif) tetapi juga bagi orang yang tidak merokok namun
menghirup asap rokok (perokok pasif). Berbagai penelitian tentang rokok telah membuktikan
bahwa bahan kimia yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker) dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit pada sistem pernapasan, misalnya
jantung koroner, bronkitis kronis, asma, amfisema, strok, serta dapat memudahkan
terjangkitnya AIDS. Hal ini diakibatkan merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Akibatnya, terjadi perubahan anatomi pada
saluran pernapasan, sehingga menimbulkan perubahan fungsi paru-paru. Adapun tiga bahan
utama dalam asap rokok yang paling berbahaya bagi kesehatan yaitu sebagai berikut:
Nikotin, adalah cairan bening yang menjadi kecoklatan jika terpapar udara. Dalam
jumlah kecil nikotin mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi dapat menyebabkan
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui bahan-bahan berbahaya dalam rokok
2. Mendeteksi bahan berbahaya dalam rokok menggunkaan pipa U
28
Nama Kelompok
Pertanyaan
1. Bagaimana dampak asap rokok dalam sistem pernapasan?
Jawab:
.................................................................................................................
.........................
.................................................................................................................
.........................
.................................................................................................................
........................
2. Jelaskan bahan yang terkandung dalam rokok?
Jawab:
.................................................................................................................
.........................
28
.................................................................................................................
.........................
.................................................................................................................
.........................
3. Buat kesimpulan dari praktikum uji bahan berbahaya dalam rokok?
Jawab:
.................................................................................................................
.........................
.................................................................................................................
.........................
.................................................................................................................
.........................
Rencana Biaya
ANGGARAN PEMBELIAN ALAT DAN BAHAN KEGIATAN UJI BAHAN
BAHAYA DALAM ROKOK
No.
1.
Nama Bahan
Harga
Rokok
Rp. 15.000
2.
Korek Api
Rp. 500
3.
Kapas
Rp. 5.000
Jumlah
Rp. 20.500
28
No.
1. Pipet tetes 5 ml
Nama Alat
Harga
Rp. 17.500
2. Pipa U
Rp. 25.400
3. Pompa penghisap
Jumlah
Rp. 44.900
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMA
Mata Pelajaran
: BIOLOGI
Materi
: Sistem Pernapasan
Kelas/Semester
: XI/2
Alokasi waktu
: 6 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleransi, damai, santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan
28
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif, berdasarkan rasa ingin tahu tentang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan kinatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mendiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
No.
Kompetensi Dasar
3.
3.1 Mengagumi
keteraturan
kompleksitas
Indikator
3.1.1 Berdoa
dan
ciptaan
3.1.2
fungsi
jaringan,
sel,
pembelajaran
Bersyukur kepada
dam
sesudah
Tuhan
Yang
sebelum
3.1.3
organ
pernafasan
Berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa saat diberikan cobaan
2.3.3
melaksanakan pengujian
Peduli Lingkungan :
2.3.4
peduli
28
yang
bekerjasama,
pernafasan
Tidak
melakukan
cinta
damai,
berpendapat secara
ilmiah
dan
kritis,
responsif
2.3.5
lingkungan
dan
proaktif
dalam
setiap
tindakan
dan
dalam
didalam
kelas/laboratorium
maupun
berhubungan
yang
dengan
sistem
pencemaran
menyebabkan
diluar kelas/laboratorium.
kelompok
dalam
implementasi
2.4.2
2.4.3
Melaksanak
tugas
sesuai
yang
diamanatkan kelompknya
Aktif bekerja bersama kelompok
Aktif dalam menjawab pertanyaan
Bbertanya kepada kelompok lain yang
melaporkan hasil pengujian
3.1
Menganalisis
antara
struktur
dan
menjelaskan
mungkin
terjadi
28
studi
literatur,
pengamatan,
Menjelaskan
kelainan
pada
sistem
fungsi
jaringan
kelainan
pada
sistem 4.1.3
pernafasan manusia
Menyebutkan
ditimbulkan
dari
dampak
penyakit
yang
pada
dapat
sistem
Merencakan
melaksanakan
informasi
untuk
menentuka
keputusan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menjelaskan proses dan hasil praktikum bahan bahaya dalam rokok sebagai akibat dari
kerusakan system pernapasan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat bertanggung jawab dalam mengkomunikasikan pendapat di kelas dengan
jelas
2. Siswa dapat bekerjasama dengan baik saat melakukan kerja kelompok
3. Siswa dapat teliti dalam pengamatan melalui percobaan
28
4. Siswa mampu mendeskripsikan struktur dan fungsi alat-alat pernapasan pada manusia
melalui pengamatan gambar.
5. Siswa mampu membedakan mekanisme pernapasan pada manusia meliputi mekanisme
ekspirasi, inspirasi, pernapasan dada dan pernapasan perut melalui simulasi.
6. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
melalui kajian literatur
7. Siswa mampu melakukan penyelidikan tentang penyebab gangguan sistem pernapasan
manusia melalui kajian literatur
8. Siswa mampu melakukan percobaan uji bahan berbahaya dalam rokok
E. Materi Pokok
1. Proses Pernapasan Pada Manusia
2. Penyebab kelainan pada sistem pernafasan manusia
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
Sintaks
Kegiatan Guru
Pembukaan
Guru membuka
pelajaran dengan
mengucapkan salam:
Assalamualaikum Wr Wb.
Selamat pagi anak-anak?
Bagaimana kabar kalian hari
ini
Kegiatan Siswa
Siswa menjawab
salam dari ibu guru
Alokasi
waktu
8 menit
Waalaikumsalam Wr Wb.
Pagi bu, Alhamdulilah luar
biasa
Siswa memperhatikan
guru sambil
mendengarkan nama
ketika di absen
Selanjutnya guru
mengabsen siswa dan
menanyakan siswa
yang tidak hadir:
Iya bu, siap. Berdoa mulai
hari ini?
Baik. Apakah kalian sudah
siap untuk memulai pelajaran?
Untuk itu, silakan ketua kelas
memimpin doa sebelum
pelajaran dimulai.
Apersepsi
Apersepsi
dan motivasi
Guru melanjutkan
dengan memunculkan
fenomena
Siswa mereview
kembali hasil
praktikum.
Siswa menjelaskan
beberapa alasan
28
Mengkomunikasikan
Inti
Orientasi
Siswa
mempresentasikan
hasil poster antirokok
yang dibuatnya.
Guru menampilkan
fakta tentang rokok
Mengamati
yang dapat
menimbulkan
32
Siswa mengamati
gangguan pernapasan
menit
media yang
melalui media visual.
ditampilkan guru
untuk mengetahui
Masing-masing poster bagus
fakta tentang rokok
dan menarik. Baik, sekarang
yang dapat
perhatikan ilustrasi dan
menimbulkan
beberapa video berikut. Apa
gangguan pernapasan.
yang bisa kalian pikirkan
mengenai ilustrasi tersebut
Siswa mengelompok
dan membaca LKS
Guru membagikan
LKS berupa berita
tentang gangguauntuk
setiap kelompok
Hypotesis
Generation
Siswa merumuskan
pertanyaan dengan
menanyakan hal-hal
yang berkaitan
penyakit-penyakit
tersebut
28
diberikan
Sertakan dengan hipotesisnya
tentang kemungkinan yang
terjadi pada sistem pernapasan
yang mengalami gangguan
menggunakan pengetahuan
yang telah didapatkan
sebelumnya
Mengumpulkan data
Hypotesis
Ibu akan membagikan artikel
testing
tentang beberapa penyakit
pernapasan. Ini sebagai
pedoman kalian untuk dapat
menjawab rumusan masalah
yang ada.
Conclusion
Siswa membaca,
memahami, dan
menganalisis wacana
yang diberikan untuk
mendapatkan
informasi yang
diperlukan
Mengkomunikasikan
Selanjutnya kelompok 2, 1,
dan 3
Regulation
siswa mengkoreksi
hasil diskusi dan
menanyakan siswa apa
yang belum dipahami
Presentasi dari masingmasing kelompok sudah
bagus. Silakan mencari lagi
informasi lebih untuk lebih
memahami ya anak-anak
Mengasosiasi
Siswa menganalisis
dan menambahkan
hasil diskusi
berdasarkan koreksi
Siswa mengumpulkan
laporan hasil diskusi
Silakan mengumpulkan
laporan hasil praktikum
Penutup
5 menit
Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
Siswa memperhatikan
dan menjawab salam
dari ibu guru
Guru menutup
pelajaran hari itu dan
memberikan nasehatnasehat berkaitan
dengan system
pernapasan
Waalaikumsalam Wr Wb
1. Alat
2. Media
3.
BAB IV
PENUTUP
A. Implikasi
Inovasi yang saya ajukan dalam hal ini adalah inovasi kegiatan
praktikum yang dilakukan pada kelas XI SMA mengenai bahan berbahaya
dalam rokok. Berbagai penelitian tentang rokok telah membuktikan bahwa bahan kimia
yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dan dapat
28
memicu munculnya berbagai penyakit pada sistem pernapasan, misalnya jantung koroner,
bronkitis kronis, asma, amfisema, strok, serta dapat memudahkan terjangkitnya AIDS.
Setelah melakukan analisis pada praktikum uji bahan berbahaya dalam rokok ternyata
setelah dilakukan sudah cukup baik, berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kurikulum
yang ada.
Oleh karena itu proposal ini mengajukan rekomendasi lain mengenai praktikum uji bahan
berbahaya dalam rokok. Adapun tujuan inovasi praktikum ini sebagai berikut:
1. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan
peserta didik.
2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang
diberikan.
3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
4. Melatih kemandirian belajar peserta didik.
B. Rekomendasi
Kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam inovasi LKS praktikum ini berlanjut dalam
sekolah lainnya untuk mempergunakan praktikum tentang uji bahan berbahaya dalam rokok.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, Nunung. 2008. Biologi. Yrama Widya: Bandung.
28
28