Disusun oleh:
Rahma Rufaida Susetyo 1420221110
Pembimbing:
Dr. Mardi Susanto, Sp.KJ (K)
Dr. Tribowo T Ginting, Sp.KJ (K)
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. H
Usia
: 48 tahun
Jenis Kelamin
: Wanita
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Berdagang
Alamat
: Jatibening
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 23
November 2016 pukul 10.00 WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP
Persahabatan.
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan
diantar anaknya untuk kontrol karena obatnya habis.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan
diantar anaknya untuk kontrol karena obatnya habis. Pasien
dikonsultasikan dari Poliklinik Penyakit Dalam. Pasien datang untuk
konsultasi karena pasien merasa sedih dan takut.
Pasien merasa sedih sejak 3 tahun yang lalu. Pasien sedih
memikirkan hidupnya dan memikirkan anaknya. Pasien juga takut
menutup mata, ia tidak dapat membuka matanya kembali dan
meninggal. Selama merasa sedih, pasien mengatakan sering menangis,
pasien menjadi mudah lelah dan tidak bersemangat untuk melakukan
aktivitas. Kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari hari seperti
pekerjaan rumah juga menurun. Saat sedih, pasien biasanya menelpon
anaknya untuk bercerita dan melepas rindu
Pasien menjadi malas untuk membersihkan rumah, malas,
pasien juga merasakan bahwa dirinya tidak berguna lagi, rasa percaya
diri pasien turun. Perasaan ini timbul karena memikirkan anaknya,
yang tinggal jauh dari orangtuanya dan sebentar lagi anak
2
pasien
dan
suaminya.
Bahkan
kartu
atm
anak
tentang
penyakitnya
di
Poliklinik
Psikiatri
RSUP
Persahabatan pada siang hari bersama dokter spesialis jiwa dan para
dokter muda. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada gangguan pada
orientasi tempat, orientasi waktu, orientasi orang dan orientasi situasi.
Pasien dapat menjawab ketika ditanya mengenai soal
matematika sederhana yaitu 100 dikurangi 7, pasien menjawab dengan
benar yaitu 93. Dan ketika pertanyaan dilanjutkan 93 dikurangi 7,
pasien juga dapat menjawab dengan tepat yaitu 86. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat intelegensi pasien tidak ada gangguan
atau fungsi kognitif pasien baik.
Kemudian pasien diberikan pertanyaan mengenai pengetahuan
umum oleh dokter, seperti siapa Gubernur Jakarta sekarang ? pasien
5
menjawab
Ahok.
Pasien
dapat
menjawab
dengan
benar
rumah
seperti
menyapu,
mengepel,
memasak,
Pasien
tinggal
bersama
bersosialisasi
dengan
bersama suami dan anaknya. Hubungan dengan keluarga saat ini baik.
Tidak ada masalah dengan suami atau anaknya. Pasien bekerja dengan
membuka usaha sembako di depan rumahnya. Kebutuhan sehari hari
tercukup dari hasil usahanya. Biaya berobat dengan menggunakan
BPJS.
H. Persepsi Pasien Terhadap Dirinya
Saat ini ada tiga keinginan pasien yang ingin dicapai, yaitu:
Paien ingin anaknya selalu bersamanya setiap hari.
Ingin memiliki tabungan untuk pergi ke Sumatera bersama
keluarganya.
Ingin bersenang senang di rumah.
III.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
a. Penampilan : Pasien perempuan usia 48 tahun, tampak sesuai
usianya, berpakaian rapi, perawatan diri baik, kulit warna sawo
matang. Menggunakan baju daster berwarna merah dengan
corak hitam, dan menggunakan syal berwarna putih di
lehernya.
b. Kesadaran :
i. Kesadaran Umum : Compos Mentis
ii. Kontak psikis
: Dapat dilakukan cukup baik.
c. Perilaku dan aktivitas psikomotor :
i. Cara berjalan
: Baik
ii. Aktivitas psikomotor
: Kooperatif, kontak mata
baik,
tidak
ada
gerakan
involunter,
Pasien
bisa
menjawab
menjawab
: Kooperatif.
8
B. Keadaan Afektif
a. Mood
: Pasien merasa sedih.
b. Afek
: Datar masih bisa tersenyum. Terkadang pasien
terlihat ingin menangis.
c. Keserasian : Serasi.
d. Empati : Pemeriksa dapat merasakan perasaan pasien saat
ini.
C. Fungsi Intelektual/Kognitif
a. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan :
i. Taraf pendidikan : Riwayat pendidikan pasien adalah
SMA. Prestasi cukup dan pernah tinggal kelas saat
kelas I SD.
ii. Pengetahuan umum : Baik, ketika ditanya siapa
Gubernur Jakarta saat ini. Pasien dapat menjawab
dengan tepat.
b. Daya konsentrasi dan Imajinasi : Baik. Pasien dapat
mengikuti tanya jawab dengan baik sampai dengan selesai.
Ketika diberikan pertanyaan hitungan angka 100 dikurangi 7
dapat menjawab cepat yaitu 93. Saat ditanya 93 dikurangi 7
dapat dijawab cepat begitu pula yaitu 86.
c. Orientasi:
i. Waktu
siang hari
ii. Tempat
: Baik. Pasien tahu saat wawancara di
Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan
iii. Orang
: Baik. Pasien mampu mengenali dan
menyebutkan
pemeriksa
adalah
dokter
dan
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
a. Keadaan Umum
b. Tanda Vital
i. TD
ii. Nadi
iii. Pernapasan
iv. Suhu
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Bentuk Badan
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Gastrointestinal
Sistem Urogenital
Gangguan khusus
B. Status Neurologis
V.
: Baik
: Tidak dilakukan
: 84 kali per-menit, reguler
: 22 kali per-menit, reguler
: Afebris
: Kesan dalam batas normal
: Tak ada kelainan
: Tak ada kelainan
: Tak ada kelainan
: Tak ada kelainan
: Tak ada kelainan
: Parkinson
untuk berobat.
Pasien tidak ada riwayat pemakaian obat psikoaktif (NAPZA), tidak
berbicara.
Pasien merasa sedih, ingin menangis, takut kehilangan anaknya,
merasa hidupnya sudah tidak berguna dan ingin mati sebagai jalan
pintas.
Selama wawancara, kontak mata pasien dengan pemeriksa cukup baik,
ekspresi wajah pasien terlihat datar, sedih dan terkadang ingin
menangis.
Mood pasien sedih, afek datar. Mood dan afek tampak serasi.
Pasien dilahirkan secara normal tanpa penyulit.
Tumbuh kembang pasien baik, pasien dapat bersosialisasi dengan baik
suhu afebris.
Pasien memiliki riwayat penyakit diabetess mellitus dan parkinson
VI.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan
pada pasien, didapatkan adanya sekumpulan gejala atau perilaku yang
secara
klinis
bermakna
sehingga
menimbulkan
penderitaan
dan
Diagnosis AKSIS II
Tumbuh kembang normal, pasien dapat berinteraksi dengan
baik di masyarakat, maka pada pasien tidak terdapat Gangguan
Kepribadian. Pasien dapat menyelesaikan sekolah hingga tamat
SMA, pernah tinggal kelas saat SD sehingga pada pasien tidak
terdapat Retardasi Mental. Karena tidak terdapat gangguan
kepribadian dan retardasi mental, maka pada AKSIS II dapat
disimpulkan Tidak Ada Diagnosis.
Diagnosis AKSIS IV
Pasien seorang perempuan berusia 48 tahun, telah menikah
memilki 2 orang anak. Pasien takut ditinggal oleh anaknya, anaknya
yang perempuan akan menikah. Hubungan pasien dengan keluarganya
baik, anaknya sering pulang ke rumah untuk menjenguk ibunya.
Pasien memiliki pekerjaan wiraswasta, membuka toko sembako di
rumahnya. Untuk kehidupan sehari - hari pasien beresal dari hasil
usahanya. Pasien beragama Islam, namun jarang melaksanakan sholat.
Pasien dapat bersosialisasi dengan tetangga. Karena terdapat masalah
pada keluarga maka pada AKSIS IV dapat disimpulkan terdapat
masalah dengan keluarga yaitu takut ditinggal anaknya.
Diagnosis AKSIS V
14
VII.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Sedang
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis II : Riwayat diabetes mellitus dan parkinson yang terkontrol.
Aksis IV : Masalah pada keluarga, yaitu takut ditinggal anaknya.
Aksis V : GAF scale 70 - 61
Riwayat
diabetes
mellitus
dan
parkinson
terkontrol.
Masalah psikologis
:
Pasien saat ini merasa sedih hingga menangis, tidak minat
melakukan kegiatan, mudah merasa lelah, merasa tidak berguna
dan tidak percaya diri.
Keluhan sudah dirasakan sejak 3 tahun yang lalu.
Pasien takut ditinggal anaknya.
Pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan membuka usaha
sembako di rumahnya.
Sosioekonomi
: Secara ekonomi kebutuhan kehidupan sehari hari
pasien tercukupi. Penghasilan berasal dari hasil usaha sembakonya.
IX.
PROGNOSIS
Prognosis ke Arah Baik :
Dukungan dari keluarga untuk sembuh kuat.
Pasien rajin minum obat.
X.
: bonam
: bonam
: dubia ad malam
TERAPI
15
Psikofarmaka
Alprazolam 1 x 0,5 mg, diminum saat pagi hari.
Antiprestin 1 x 20 mg, diminum saat pagi hari.
Psikoterapi
Edukasi keluarga bahwa pasien memiliki gangguan jiwa,
sehingga tidak bisa ditinggal dan harus di dukung oleh keluarga
Mendekatkan diri kepada Tuhan YME apabila sedang merasa
tegang, takut dan cemas.
Jalan jalan, bertemu
dengan
keluarga,
berolahraga,
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Buku Ajar Psikiatri . FK UI. Jakarta. 2003.
2. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan
pertama. PT. Nuh Jaya. Jakarta. 2001.
3. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga.
PT. Nuh Jaya. Jakarta. 2007.
16