203 407 1 PB PDF
203 407 1 PB PDF
PENDAHULUAN
Perkembangan di wilayah perkotaan
Tulungagung salah satunya berdampak
pada berubahnya tata guna lahan, yakni
mulai
berubahnya
guna
lahan
permukiman
menjadi
perdagangan,
perkantoran dan pelayanan umum.
Hingga tahun 2010, intensitas guna lahan
dengan fungsi pelayanan dan komersil
tinggi di wilayah perkotaan Tulungagung
salah satunya berada di Jalan KH. Abdul
Fatah - Jalan Kapten Kasihin.
Masalah yang dihadapi adalah
keseimbangan antara kapasitas jaringan
jalan dengan banyaknya kendaraan dan
orang yang berlalu-lalang menggunakan
jalan tersebut. Jika kapasitas jaringan
jalan sudah hampir jenuh, apalagi
terlampaui, maka yang terjadi adalah
kemacetan lalu lintas, kesemrawutan lalu
lintas dan kecelakaan lalu lintas di Jalan
168
3. Kecelakaan Ringan.
4. Kecelakaan Dengan Kerugian Harta
Benda.
Korban kecelakaan lalu lintas
diklasifikasikan menjadi tiga kriteria
(Anonim, 1993), antara lain:
1. Korban Mati (Fatal)
2. Korban Luka Berat
3. Korban Luka Ringan
Biaya kecelakaan lalu lintas adalah
biaya yang ditimbulkan akibat terjadinya
suatu kecelakaan lalu lintas, biaya
tersebut meliputi [Rachman]: biaya
perawatan korban, biaya kerugian harta
benda, biaya penanganan kecelakaan lalu
lintas, dan biaya kerugian produktivitas
korban.
Analisis jalur (Path Analysis)
dikembangkan oleh Sewall Wright
(1934). Analisis jalur merupakan suatu
teknik untuk menganalisis hubungan
sebab akibat yang terjadi pada regresi
berganda
jika
peubah
bebasnya
mempengaruhi peubah terikat tidak hanya
secara langsung tetapi juga secara tidak
langsung.
METODE
Bagan Alir Penelitian
Secara umum bagan alir penelitian
dengan judul Pengaruh Guna Lahan
Terhadap Tarikan Pergerakan, Biaya
Kemacetan dan Biaya Kecelakaan di
Jalan KH. Abdul Fatah - Jalan Kapten
Kasihin Tulungagung dapat dilihat pada
Gambar 1.
A
C = N * GA + 1 - V ' T
B
dengan:
C = Biaya Kemacetan (Rupiah),
N = Jumlah Kendaraan (Kendaraan),
1. Kecelakaan Fatal
G = Biaya Operasional Kendaraan
2. Kecelakaan Berat.
(Rp/Kend.Km),
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 5, No.3 2011 ISSN 1978 5658
169
A = Kendaraan dengan
eksisting (Km/Jam),
Kecepatan
Kajian pustaka
Desain penelitian
Pengumpulan Data
Data Primer
Data Sekunder
Volume kendaraan
Guna lahan
Luas lahan parkir
Luas Bangunan (perdagangan dan Kantor)
Jumlah Pegawai/pedagang
Tingkat Pelayanan Jalan
Lebar efektif jalan
Volume lalu lintas
Kesimpulan/Saran
( JKOj x BSKOj (T
j =1
dengan :
BBKO
BBKE (Tn) =
( JKEi x BSKEi (T
j =1
))
dengan:
BBKE
Analisis Data
BBKO (Tn) =
JKOj
))
=Besaran
biaya
korban
kecelakaan
lalu
lintas
disuatu ruas jalan
atau
persimpangan atau wilayah,
dalam rupiah/tahun.
170
Nilai t
6,628
1,682
,896
,897
Signifikan
t
,000
,099
,375
,374
171
Koefisien
Regresi
78,012
,181
,625
Nilai t
(Konstan)
4,404
Luas Bangunan
1,706
Luas Parkir
1,812
Jumlah
,536
,331
Karyawan
2
R
: ,994
R2 Yang Disesuaikan : ,994
Nilai F
: 1440,447
Signifikan F
: ,000
Signifikan
t
,000
,487
,321
,744
172
dari
jumlah
karyawan
akan
menyebabkan pertambahan total
0,536 pergerakan.
Berdasarkan persamaan diatas maka
didapat jumlah tarikan pergerakan
untuk penggunaan lahan perdagangan
retail pada segmen I berjumlah 788
perhari, segmen II berjumlah 466
perhari dan segmen III berjumlah 270
perhari.
c. Tarikan
Pergerakan
untuk
Penggunaan Lahan Kantor
Setelah diuji terdapat hanya satu
variabel bebas
jumlah karyawan
(X3). Maka pada tahap berikutnya
variabel bebas diuji dalam satu model
persamaan, identifikasi hasilnya
sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Penghitungan Regresi
Kantor
Variabel
Koefisien
Regresi
-,682
(Konstan)
Jumlah
5,335
Karyawan
2
R
: ,762
R2 Yang Disesuaikan : ,714
Nilai F
: 15,999
Signifikan F
: ,010
Nilai t
Signifikan t
-,033
,975
4,000
,010
173
Sepeda
Motor
(Rp/Km)
Kendaraan
Ringan
(Rp/Km)
Angkutan
Umum
(Rp/Km)
Truk
(Rp/Km)
Bus
(Rp/Km)
5-10
1642,908
8646,692
10393,78
6871,937
14512,06
10-15
1211,371
5474,014
6508,736
4990,979
9732,901
15-20
1000,679
4205,577
4967,81
4215,464
7843,132
20-25
859,3508
3483,265
4097,114
3765,753
6784,781
25-30
753,5803
3003,99
3523,183
3467,821
6098,293
30-35
671,2123
2658,776
3111,789
3259,074
5618,269
35-40
606,7274
2398,139
2802,014
3111,081
5269,507
Volume
Kendaraan
(smp/Jam)
Waktu
Tempuh
(Jam)
Nilai
Waktu
(Rp/Kend
/ Jam)
Nilai
Waktu
Perjln
Total
(Rp/Ken/
Jam)
Gol I
1.082
0,035
3.072
272.538
Gol II
1.216
0,037
4.634
619.777
Gol II
623
0,056
3.442
332.377
c. Biaya Kemacetan
Biaya kemacetan di jalan KH. Abdul
Fatah Kapten Kasihin waktu puncak
untuk setiap segmen dapat dilihat
pada Tabel 6.
Tabel 6. Biaya Kemacetan
Puncak Tahun 2011
Segmen
I
II
III
Waktu
kecelakaan
berat
sebesar
Rp.394.007.279,-. Untuk kecelakaan
ringan sebesar Rp.698.650.656,-.
Sedangkan untuk biaya kecelakaan
dengan kerugian harta benda sebesar
Rp.616.050.463,-.
Analisis Jalur (Path Analisis).
Analisis ini terdiri dari variabel bebas
guna lahan (X1) dan tarikan pergerakan
(X2). Variabel bebas tarikan pergerakan
berfungsi sebagai variabel perantara.
Variabel tergantung terdiri dari dua
variabel yaitu biaya kemacetan (Y1) dan
biaya kecelakaan (Y2). Berikut ini adalah
model diagram jalur yang terbentuk pada
Gambar 2.
Diagram jalur diatas terdiri atas tiga
persamaan structural, dimana X1 sebagai
variable eksogen, sedangkan X2, Y1 dan
Y2 sebagai variable endogen. Persamaan
strukturalnya dapat dilihat sebagai
berikut:
2
Guna Lahan
Biaya
Kemacetan
Tarikan
Pergerakan
Biaya
Kecelakaan
3
175
tarikan pergerakan DE X1 X2 +
DE X2 Y2 = 1,000 + 0,550 =
1,55
Pengaruh variabel guna lahan
terhadap biaya kecelakaan melalui
tarikan pergerakan dan biaya
kemacetan DE X1 X2 + DE X2
Y1 + DE Y1 Y2 = 1,000 +
0,476 + 0,338 = 1,814
Pengaruh
variabel
tarikan
pergerakan
terhadap
biaya
kecelakaan
melalui
biaya
kemacetan DE X2 Y1 + DE Y1
Y2 = 0,476 + 0,338 = 0,814
Hasil diagram jalur untuk model
berdasarkan substruktur dapat dilihat
pada Gambar 3.
Dari gambar diatas dapat di simpulkan
bahwa jalur yang paling besar nilainya
adalah pengaruh variabel guna lahan
terhadap biaya kecelakaan melalui tarikan
pergerakan dan biaya kemacetan yaitu
sebesar 1,814. Sedangkan jalur yang
paling kecil nilainya adalah pengaruh
variabel tarikan pergerakan terhadap
biaya
kecelakaan
melalui
biaya
kemacetan yaitu sebesar 0,814.
2 0,774
Px1y1 0,502
Biaya
Kemacetan
(Y1)
1 0,00
Px2y1 0,476
Guna
Lahan
(X1)
Px1x2 1,00
Tarikan
Pergerakan
(X2)
Py1y2 0,338
Px2y2 0,550
Px1y2 0,502
Biaya
Kecelakaan
(Y2)
3 0,609
Persentase
100
50,2
50,2
176
Pengaruh Variabel
X2 terhadap Y1
X2 terhadap Y2
X1,X2 bersama-sama terhadap Y1
X1,X2 bersama-sama terhadap Y2
Residu terhadap X2
Residu terhadap Y1
Residu terhadap Y2
Persentase
47,6
55
22,6
39,1
0
77,4
60,9
Kantor
94
117
154
177
Kasihin
kecelakaan
berat
berjumlah 9 kecelakan atau 18%,
kecelakaan ringan berjumlah 24
kecelakan atau 48 % dari total
kecelakaan, dan kecelakaan dengan
kerugian harta benda berjumlah 17
kecelakaan atau 34% dari total
kecelakaan.
3. Biaya
Kemacetan
dan
Biaya
Kecelakaan Di Jalan KH. Abdul
Fatah - Jalan Kapten Kasihin
a. Biaya kemacetan yang terjadi di
Jalan KH. Abdul Fatah Jalan
Kapten Kasihin pada waktu
puncak
yaitu
sebesar
Rp.12.537.848,-, biaya kemacetan
perhari sebesar Rp.82.485.844,-,
biaya kemacetan perbulan sebesar
Rp.2.474.575.332,-, dan biaya
kemacetan
pertahun
sebesar
Rp.29.694.903.981,-.
b. Biaya kecalakaan yang terjadi di
Jalan KH. Abdul Fatah Jalan
Kapten Kasihin terbagi menjadi
dua yaitu :
Biaya Korban Kecelakaan
Lalu Lintas ((BBKO)
Biaya korban kecelakaan lalu
lintas selama satu tahun yaitu
untuk korban luka berat
sebesar
Rp.187.964.238,-,
sedangkan untuk korban luka
ringan
sebesar
Rp.57.796.860,-.
Biaya Kecelakaan Lalu Lintas
((BBKE)
Biaya kecelakaan lalu lintas
selama satu tahun dan di bagi
berdasarkan kelas kecelakaan
yaitu untuk kecelakaan berat
sebesar
Rp.394.007.279,-,
untuk
kecelakaan
ringan
sebesar Rp.698.650.656,-, dan
sedangkan
untuk
biaya
kecelakaan dengan kerugian
harta
benda
sebesar
Rp.616.050.463,-.
178
179