Anda di halaman 1dari 3

ANALISA DATA MATERI 1

Pada praktikum teknologi fisiologi pasca panen dengan materi indeks rigor
mortis dengan sampel ikan nila (orochromis niloticus) dan ikan lele (clarias
batrachus) analisa data yang didapatkan yaitu sebagai berikut.
Pada menit ke 0 pada sampel ikan nila (oreochromis niloticu) dan ikan lele
(clarias batrachus) data terendah, tertinggi dan rata- rata % IR adalah 0 % karena
ikan masih dalam tahap segar. Sedangkan untuk menit ke 30 pada ikan nila
(oreochromis niloticus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 48.7 % oleh
kelompok 9 , % IR terendah sebesar 0% oleh kelompok 5 dan didapatkan rata- rata
% IR sebesar 8. 647% sedangkan pada ikan lele ( clarias batrachus) didapatkan nilai
% IR tertinggi sebesar 8,34% oleh kelompok 2, % IR terenda hsebesar 0% oleh
kelompok 18 dan 20 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 3,6524%. Pada menit
ke 60 pada ikan nila (oreochromis niloticus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar
54% oleh kelompok 9, % IR terendah sebesar 0 % oleh kelompok 5 dan didapatkan
rata- rata % IR sebesar 11,47 % sedangkan pada ikan lele ( clarias batrachus)
didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 16,68 % oleh kelompok 2 , % IR terendah
sebesar 0 % oleh kelompok 18 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 6.08080 %.
Pada menit ke 90 pada ikan nila (oreochromis niloticus) didapatkan nilai % IR
tertinggi sebesar 68 % oleh kelompok 11, % IR terendah sebesar 0% oleh kelompok
5 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 18,368 % sedangkan pada ikan lele
( clarias batrachus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 36,14 % oleh kelompok
2 , % IR terendah sebesar 1,25% oleh kelompok 18 dan didapatkan rata- rata % IR
sebesar 10.7%. Pada menit ke 120 pada ikan nila (oreochromis niloticus)
didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 72,9% oleh kelompok 11, % IR terendah
sebesar 0% dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 30,64% sedangkan pada ikan
lele ( clarias batrachus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 66,72% oleh
kelompok 2 , % IR terendah sebesar 1,28 % oleh kelompok 18 dan didapatkan ratarata % IR sebesar 14,2708%. Pada menit ke 150 pada ikan nila (oreochromis
niloticus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 75% oleh kelompok 1, % IR
terendah sebesar -15,38% dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 13,792%
sedangkan pada ikan lele ( clarias batrachus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar
80,62% oleh kelompok 1 , % IR terendah sebesar 3.125 % oleh kelompok 18 dan
didapatkan rata- rata % IR sebesar 17,8166 %. Pada menit ke 180 pada ikan nila
(oreochromis niloticus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 88.8% oleh
kelompok 13, % IR terendah sebesar7,69 % olh kelompok 17 dan didapatkan ratarata % IR sebesar 44,509% sedangkan pada ikan lele ( clarias batrachus)
didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 58,38% oleh kelompok 2 , % IR terendah
sebesar 3,125 % oleh kelompok 18 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar
17,25%. Pada menit ke 210 pada ikan nila (oreochromis niloticus) didapatkan nilai
% IR tertinggi sebesar 100 % oleh kelompok 13, % IR terendah sebesar 9,3 % oleh
kelompok 12 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 48,976% sedangkan pada
ikan lele ( clarias batrachus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 41,7% oleh
kelompok 2 , % IR terendah sebesar 7,5 % oleh kelompok 18 dan didapatkan rata-

rata % IR sebesar 19,82%. Pada menit ke 240 pada ikan nila (oreochromis
niloticus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 100% oleh kelompok 13, % IR
terendah sebesar 13,3% oleh kelompok 12 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar
56,338% sedangkan pada ikan lele ( clarias batrachus) didapatkan nilai % IR
tertinggi sebesar 47,26 % oleh kelompok 2, % IR terendah sebesar 9,3% oleh
kelompok 18 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 22,16%. Pada menit ke 270
pada ikan nila (oreochromis niloticus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 100%
oleh kelompok 13, % IR terendah sebesar 13,3% oleh kelompok 12 dan didapatkan
rata- rata % IR sebesar 65,528% sedangkan pada ikan lele ( clarias batrachus)
didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 58,38% oleh kelompok 2 , % IR terendah
sebesar 3,85% oleh kelompok 8 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 25,06%.
Pada menit ke 300 pada ikan nila (oreochromis niloticus) didapatkan nilai % IR
tertinggi sebesar 100% oleh kelompok 5 dan 13 , % IR terendah sebesar 24% oleh
kelompok 11 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 75,49% sedangkan pada ikan
lele ( clarias batrachus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 36,14% oleh
kelompok 2, % IR terendah sebesar 3,85% oleh kelompok 10 dan didapatkan ratarata % IR sebesar 23,68%. Pada menit ke 330 pada ikan nila (oreochromis
niloticus) didapatkannilai % IR tertinggisebesar 100% olehkelompok 5 dan 13, % IR
terendahsebesar 4% oleh kelompok11 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar
74,657% sedangkan pada ikan lele ( clarias batrachus) didapatkan nilai % IR
tertinggi sebesar 41,4% oleh kelompok 20 , % IR terendah sebesar 3,85% oleh
kelompok 10 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 23,397%. Pada menit ke
360 pada ikan nila (oreochromis niloticus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar
100% oleh kelompok 5 dan 13, % IR terendah sebesar 13,3 % oleh kelompok 11
dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 76,10% sedangkan pada ikan lele ( clarias
batrachus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 40 % oleh kelompok 4, % IR
terendah sebesar 3,85% oleh kelompok 10 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar
21,34%. Pada menit ke 390 pada ikan nila (oreochromis niloticus) didapatkan nilai
% IR tertinggi sebesar 100% oleh kelompok 5, % IR terendah sebesar 26,67% oleh
kelompok 11 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 73,91% sedangkan pada ikan
lele ( clarias batrachus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 42,67% oleh
kelompok 4, % IR terendah sebesar 3,85% oleh kelompok 10 dan didapatkan ratarata % IR sebesar 22,51%. Pada menit ke 420 pada ikan nila (oreochromis
niloticus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 100% oleh kelompok 5 dan 13 , %
IR terendah sebesar 13,3 % oleh kelompok 11 dan didapatkan rata- rata % IR
sebesar 74,65% sedangkan pada ikan lele ( clarias batrachus) didapatkan nilai % IR
tertinggi sebesar 44,67% oleh kelompok 4 , % IR terendah sebesar 3,85% oleh
kelompok 10 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 21,53%. Pada menit ke
450 pada ikan nila (oreochromis niloticus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar
100 % oleh kelompok 5,7 dan 15, % IR terendah sebesar 14,6 % oleh kelompok 11
dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 76,88% sedangkan pada ikan lele ( clarias
batrachus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 47,33% oleh kelompok 4, % IR
terendah sebesar 0% oleh kelompok 18 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar
19,80%. Pada menit ke 480 pada ikan nila (oreochromis niloticus) didapatkan nilai

% IR tertinggi sebesar 100% oleh kelompok 3,5,7 dan 13, % IR terendah sebesar
6,67% oleh kelompok 11 dan didapatkan rata- rata % IR sebesar 74,3% sedangkan
pada ikan lele ( clarias batrachus) didapatkan nilai % IR tertinggi sebesar 50,67 %
oleh kelompok 4 , % IR terendah sebesar 3,8% oleh kelompok 14 dan didapatkan
rata- rata % IR sebesar 21,18%.
Dari analisa grafik % indeks rigor dapat dilihat bahwa semakin bertambahnya
waktu kematian ikan, % indeks rigor juga akan bertambah. Pada sampel ikan nila,
nilai terendah yang didapatkan yaitu 0% pada menit ke 0 dan nilai tertinggi sebesar
80 pada pengamatan ke 16 menit ke 450. Sedangkan pada ikan lele nilai terendah
yaitu 0% pada menit ke 0 dan nilai tertinggi 25% pada pengamatan ke 10 menit ke
360. Semakin lama ikan mengalami fase kematian, ikan akan memiliki % indeks
rigor yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya waktu
maka akan diikuti pertambahan % indeks rigor.

Anda mungkin juga menyukai