A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian
Hernia inguinal adalah menonjolnya isi suatu rongga yang melalui anulus
inguinalis yang terletak di sebela lateral vaso epigastika inferior menyusuri kanal
inguinal dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus
(Mansjoer, 2000).
Hernia Inguinal adalah keluarnya sebagai usus melalui kanalis (tempat dimana
testis turun dan skrotum) (Warsuda, 1996).
Hernia Inguinal adalah menonjolnya suatu organ atau struktur oragn dari
tempatnya yang normal melalui sebuah detek konginital (Long, 1996).
Adapun macam-macam Hernia
a. Inguinalis Indirect
Batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran sperma masuk
kedalam kanalis inguinalis.
b. Inguinalis direct
Batang usus melewati dinding inguinal bagian posterior
c. Femoral
Batang usus melewati femoral ke bawah kedalam kanalis femoralis
d. Umibilikal
Batang usus melewati cincin umbilikal
e. Insicional
Batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan perut yang lemah.
(Barbara.C. Long, 1996 : 119 )
2. Etiologi
Hernia inguinal dapat terjadi kongenetal atau karena ukuran testis lebih besar
dari ukuran ovarium (Jacobs, 1998).
Hal yang mengakibatkan hernia adalah:
a. Kelemahan Abdomen
Lemahnya dinding abdomen bisa disebabkan karena cacat bawaan atau keadaan
yang didapat sesudah lahir dan usia dapat mempengaruhi kelemahan dinding
abdomen (semakin bertambah usia dinding abdomen semakin melemah).
b. Peningkatan Tekanan Intra Abdomen
Mengangkat benda berat, batuk kronis kehamilan, kegemukan dan gerak badan
yang berlebih.
c. Bawaan sejak lahir
Pada usia kehamilan 8 bulan terjadi penurunan testis melalui kanalis inguinal
menarik peritoneus dan disebut plekus vaginalis, peritoneal hernia karena
canalis inguinal akan tetap menutup pada usia 2 bulan.
3. Manifestasi Klinis
Mual muntah
Intelograf
6. Komplikasi
Ileus
Pada kebanyakan klien adalah sumber informasi yang terbaik. Klien juga sadar
(orientasi baik) dan menjawab pertanyaan secara tepat dapat memberikan
informasi yang akurat menunai persepsi tanda dan perubahan dalam aktiftas
sehari-hari.
b. Keluarga dan orang terdekat
Keluarga dan orang terdekat dapat diwawancarai sebagai sumber primer
informasi tentang bayi dan anak-anak dan klien yang sakit kritis cacat mental,
disorientasi atau klien tidak sadar pada kasus penyakit berat atau situasi darurat
kelaurga menjadi satu sating sumber data.
c. Keluarga dan teman dekat juga merupakan sumber penting artinya melibatkan
mereka dalam pengkajian bila mungkin. Sering kali pasangan atau teman dekat
selama pengkajian dan memberikan pandangan mereka tentang masalah atau
kebutuhan kesehatan klien.
d. Anggota tim perawatan kesehatan
Tim perawat kesehatan terdiri dari dokter perawat profesional kesehatan lain dan
petugas non profesional yang bekerja dalam lingkungan pelayanan kesehatan
karena pengkajian merupakan proses yang berkelanjutan maka perawat harus
berkomunikasi dengan anggota tim perawat kesehatan lain termasuk ahli terapi
fsik, pekerja sosial dan anggota kesehatan komunitas dan penasehat spiritual.
e. Catatan medis
Catatan medis klien saat ini dan masa lalu dapat menguatkan ionformasi tentang
pola keseatan dan pengobatan masa lalu atau memberikan informasi baru
dengan menirual catatan medis. Perawat dapat mengidentifkasi penyakit dan
riwayat terhadap pengobatan sebelumnya
Pola fungsional yang digunakan yaitu pola fungsional menurut Virginia
Handerson karena teori keperawatan Virginia Handerson mencakup seluruh
kebutuhan dasar seseorang manusia. Mendifnisikan sebagai:
Membantu individu yang sakit dan yasng sehat dalam melaksanakan aktivitas
yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhan dimana individu
tersebut pmampu mengerjakan tanpa bantuan bila memiliki kekuatan, kemauan
dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilakukan dengan cara membantu
mendapatkan kemandiriannya secara tepat.
14 kebutuhan dasar Handerson memberikan kerangka ketiga dalam
melakukan asuhan keperawatan (Handerson, 1966).
a. Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu
memilih tempat tidur, kursi yang cocok serta menggunakan bantal, alas dan
sejenisnya agar dapat bernafas dengan normal dan kemampuan
mendomonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya terhadap klien.
gejala yang dirasakan oleh pasien. Apakah pasien mengalami nyeri pada daerah
perut bagian bawah? Kapan rasa nyeri timbul? Apakah pernah ada riwayat sakit
seperti ini sebelumnya? Apakah pernah melakukan pembedahan sebelumnya?
Faktor pekerjaan seperti apa yang sering dilakukan misalkan bekerja terlalu
berat, sering mengejan.
Tanda yang diketahui selama pemeriksaan fsik mencakup nyeri tean abdomen,
adanya luka insisi, perubahan warna, turgor kulit dan tidak adanya gangguan.
Lamanya waktu dimana gejala saat ini hilang dan metode yang digunakan oleh
pasien untuk mengatasi gejala, serta efeknya juga diindentifkasi.
(Brunner & Suddarth, 2002)
Menurut Doengoes 2000 terdapat data:
a. Aktivitas
Gejala : Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat, duduk yang
terlalu lama.
Tanda : Atrosi otot pada bagian tubuh yang terkena gangguan dalam benjolan.
b. Eliminasi
Gejala : Konstipasi, mengalami kesulitan dalam defekasi.
c. Integritas ego
Gejala : Ketakutan akan timbulnya paralitik, ansietas masalah pekerja fnansial
keluarga.
Tanda : Cemas, depresi, menghidar dari keluarga.
d. Neurosensori
Gejala : Kesemutan, ketakutan, kelemahan.
Tanda : Kelemahan otot, nyeri tekan/spasme otot para vertebralis.
e. Nyeri
Gejala : Nyeri seperti tertusuk pisau
Tanda : Perubahan cara berjalan. Berjalan dengan terpincang-pincang.
2. Clinical Pathway dan Fokus Intervensi
a. Clinical Pathway