07-Konsep Desain Custom Plant Flotasi - 2 PDF
07-Konsep Desain Custom Plant Flotasi - 2 PDF
Desain
CustomMineral
Plant Flotasi
untuk Mengolah
Sulfida Marjinal
...2014
Ngurah
Jurnal
Teknologi
dan Batubara
Volume Bijih
10, Nomor
1, Januari
: 1 Ardha
14 dkk.
ABSTRACT
Marginal sulphide ores containing gold/silver have not been exploited yet due to fluctuated dissemination with low grade
ores. Currently, artisanal miners have excavated the ores sporadically causing disadvantages of the minerals beneficiation and uncontrollable environmental impacts. These typical ores contain low grade of base metals and discrete grade
of gold/silver that are uneconomically viable to be processed in a large industrial scale. Custom plant of flotation might
solve these problems. Conceptual design of the process is preceded by ores blending that creates an average grade of 5
g/ton Au. Flotation of sulphide mineral produces a bulk PbCu concentrate containing 44 g/ton Au and 730 g/ton Ag. It
also produces Zn concentrate containing 31.2 g/ton Au and 88 g/ton Ag. Pyrite concentrate contains 17 g/ton Au and
50 g/ton Ag. The recovery of gold, silver and zinc are 65, 75 and 80%, respectively. The general economic estimation
of this flotation custom plant technology tends to generate a profit. This conceptual design of small scale custom plant
would optimize the utilization of marginal ores to be economically viable.
Keywords: custom plant, marginal sulphide ore, gold/silver, flotation, ores blending
Naskah masuk : 05 September 2013, revisi pertama : 27 Nopember 2013, revisi kedua : 14 Desember 2013, revisi terakhir : Januari 2014
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 10, Nomor 1, Januari 2014 : 11 24
PENDAHULUAN
Saat ini keadaan endapan mineral sulfida timbal
(galena - PbS), tembaga (kalkopirit - CuFeS2), seng
(sfalerit - ZnS) yang mengandung emas/perak (Au/
Ag) di kawasan Cianjur dan Sukabumi Selatan
masih belum diekploitasi dengan cara penambangan dan pengolahan yang tepat. Kenyataan
menunjukkan bahwa belum ada industri dengan
teknologi yang sesuai untuk meningkatkan nilai
tambahnya. Kondisi ini karena besaran endapan
bijih di wilayah tersebut termasuk bijih marjinal dan
tidak ekonomis bila diproduksi pada skala industri.
Saat ini banyak penambang rakyat yang menggali
di lahan berstatus IUP (ijin usaha pertambangan)
untuk mendapatkan emas dengan menggunakan
gelundung (amalgamasi). Hasil pengamatan di
lokasi menunjukkan bahwa pemanfaatan bijih tidak
maksimal dan pencemaran lingkungan nampak
tidak terkontrol.
Pokok permasalahan pada bijih sulfida Cianjur dan
Sukabumi adalah berkadar logam sangat variatif
(ada yang tinggi tetapi kebanyakan berkadar rendah)
dengan total cadangan sumber daya diperkirakan
relatif kecil yaitu 1,15 juta ton dan tersebar tidak
merata (Kusnawan, 2012). Ada bijih yang berkadar
Pb, Zn cukup tinggi tetapi Au/Ag dan Cu rendah, sebaliknya ada bijih yang mengandung Au/Ag cukup
tinggi tetapi Pb, Cu, Zn rendah. Agar seluruh bijih
bisa dimanfaatkan secara optimal, pembangunan
custom plant mungkin cocok untuk diterapkan
menjadi sistem peningkatan nilai tambah terhadap
sumber daya mineral di kawasan Cianjur/Sukabumi
tersebut. Custom plant atau custom mill (Kamus
Pertambangan, 2011) adalah pabrik pengolahan
bijih tadahan yang mendapatkan bijih sebagai
bahan baku dengan cara membeli dari pihak luar
dan/atau menerima pekerjaan mengolah bijih dari
pihak luar (pelanggan) dengan memungut ongkos.
Dengan kata lain, konsep custom plant adalah suatu
pabrik yang berdiri sendiri, tidak memiliki sumber
bahan baku sendiri. Bahan baku diperoleh dengan
cara membeli bijih dari berbagai penambang yang
ada berdasarkan prinsip kerjasama atau kontrak.
Konsekuensinya, bijih yang diperoleh dari berbagai
sumber sangat variatif kualitasnya, karena itu perlu
dilakukan proses pencampuran (blending) sebelum
diolah. Sebenarnya masyarakat Indonesia sudah
lama mengenal cara mengolah bijih emas secara
sederhana yang tersebar di berbagai kawasan di
Indonesia yang menampung bijih dari penambang, namun kegiatannya terkendala oleh jumlah
pasokan dan kualitas bijih yang tidak konsisten.
Khusus di kawasan Cianjur/Sukabumi masyarakat
Konsep Desain Custom Plant Flotasi untuk Mengolah Bijih Sulfida Marjinal ... Ngurah Ardha dkk.
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 10, Nomor 1, Januari 2014 : 11 24
emas
emas
pirit
pirit
Foto 1
sfalerit
Foto 2
arsenopirit
Foto 3
Konsep Desain Custom Plant Flotasi untuk Mengolah Bijih Sulfida Marjinal ... Ngurah Ardha dkk.
Rendemen
berat (%)
Cikaresek
Cisaat Beben
Wilton Pasir Manggu
Au, g/ton
Ag, g/ton
%Pb
%Cu
%Zn
0,87
1,77
0,004
0,006
0,006
11,7
3,86
394
0,26
0,018
0,68
8,6
3,3
20,6
0,013
0,029
0,03
11,2
6,19
2,85
0,002
0,016
0,011
5,5
1,43
19,9
1,28
0,1
0,79
6,5
1,5
14
0,014
0,027
0,008
7,5
2,09
14,1
0,049
0,049
0,045
Ciawitali sumur
8,5
4,31
45
0,77
0,44
1,94
Mataram
Golden
7,3
2,74
12,9
0,13
0,19
0,22
Campaka-Cikondang
17,8
10,08
30
0,2
0,88
0,096
Celak-Cianjur
13,4
6,96
33,7
0,27
0,19
0,078
100
5,07
65,91
0,25
0,25
0,34
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 10, Nomor 1, Januari 2014 : 11 24
Kadar (%)
Berat
(%)
Kadar (g/ton)
Distribusi (%)
Pb
Cu
Zn
Au
Ag
Pb
Cu
Zn
Au
CPbCu
2.40
7.59
10.1
1.14
40.78
682.15
29.85
63.76
3.64
21.56
59.21
TPbCu
1.55
1.02
3.66
39.7
28.6
88
2.59
14.93
82.05
9.76
4.93
CZn
1.08
1.37
1.79
55.89
29
82
2.43
5.09
80.48
6.9
3.2
TZn
0.47
0.22
7.96
2.5
27.68
101.79
0.17
9.84
1.57
2.87
1.73
CPbCuZnCl
3.95
5.01
7.57
16.27
36
449
32.44
78.69
85.69
31.32
64.14
TPbCuZnCl
1.20
5.31
0.32
2.62
21.84
148.58
10.45
4.2
5.77
6.45
CPbCuZnRo
5.15
5.08
5.88
13.09
32.7
379
42.89
79.69
89.88
37.09
70.59
TPbCuZnRo
94.85
0.37
0.08
0.08
3.01
8.57
57.11
20.31
10.12
62.91
29.41
CFe
TFe (Final Tail)
Ag
7.35
1.37
0.59
0.35
15.8
47
3.08
2.13
0.64
4.77
2.33
87.50
0.28
0.04
0.06
1.94
5.35
54.03
18.18
9.48
58.14
27.08
100
0.61
0.38
0.75
4.54
27.65
100
100
100
100
100
Umpan
Catatan:
CPbCu
= konsentrat galena-kalkopirit,
CZn
= konsentart sfalerit,
CPbCuZnCl = kons galena-kalkopirit-sfalerit cleaner,
CPbCuZnRo = kons galena-kalkopirit-sfalerit rougher,
CFe
= konsentrat pirit.
TPbCu
TZn
TPbCuZnCl
TPbCuZnRo
Berat
(%)
Kadar (%)
Pb
Cu
Kadar (g/ton)
Zn
Au
Ag
Distribusi (%)
Pb
Cu
Zn
Au
Ag
CPbCu
2.44
8.35
11.28
1.19
43.88
730.42
29.99
63.56
3.64
TPbCu=FZn
1.58
1.12
4.09
41.42
30.79
94.26
2.61
14.88
81.79
9.76
4.93
CZn
1.10
1.51
2.00
58.32
31.22
87.84
2.44
5.07
80.23
6.89
3.20
TZn
0.48
0.24
8.89
2.61
29.79
109.00
0.17
9.81
1.56
2.86
1.73
CPbCuZnCl=FPbCu 4.02
5.52
8.46
16.97
38.74
480.83
32.60
78.44
85.42
TPbCuZnCl
1.22
5.85
0.36
2.73
23.51
159.16
10.49
1.01
4.18
CPbCuZnRo
5.24
7.39
6.57
13.66
35.20
405.90
43.09
79.45
89.60
37.07 70.58
TPbCuZnRo=F Fe
96.46
0.40
0.09
0.09
3.24
9.19
56.91
20.55
10.40
62.93 29.42
CFe
7.48
1.51
0.66
0.37
17.00
50.32
16.58
11.37
3.42
25.56 12.49
88.99
0.31
0.04
0.06
2.09
5.73
40.34
9.18
6.98
37.37 16.93
Umpan =
CPbCuZnRo+F Fe
101.70
0.67
0.43
0.78
4.89
29.61
100
100
100
21.54 59.20
31.30 64.13
5.77
100
6.45
100
Konsep Desain Custom Plant Flotasi untuk Mengolah Bijih Sulfida Marjinal ... Ngurah Ardha dkk.
Umpan
Umpan balik
Flotasi PbCuZn Penyesah
Flot PbCu
Flot Fe
Ampas (PbCuZn)
Kons. PbCu
Flot Zn
Kons. Zn
Ampas Zn
Deskripsi Proses
Berdasarkan hasil uji proses flotasi, maka custom
plant dapat dideskripsikan sebagai berikut: bijih/
batuan yang dibeli dari beberapa penambang
dikumpulkan di dalam ruang stockpile bersuhu
kamar (tidak kena panas matahari atau hujan untuk menghindari bijih cepat teroksidasi). Bijih dari
setiap lokasi dikumpulkan secara terpisah, diremukkan hingga berukuran sekitar 5 cm dengan crusher
primer. Selanjutnya masing-masing bijih dianalisis
kadar logamnya. Setelah itu dilakukan perhitungan dan pencampuran bijih agar diperoleh kadar
emas campuran sekitar 5 g/ton Au. Bijih campuran
dimasukkan ke dalam coarse ore bin. Dari coarse
ore bin bijih dikeluarkan melalui feeder dan screen
sesuai dengan laju tonase yang diinginkan. Bijih
yang berukuran >5 cm diremukkan kembali oleh
crusher primer (kapasitasnya harus 2 kali lebih
besar dari kapasitas umpan proses), sementara
bijih yang berukuran <5 cm diremukkan oleh
crusher sekunder (cone crusher) dengan kapasitas
yang sama dengan crusher primer. Produk cone
crusher yang berukuran kerikil 1 cm ditampung
dalam fine ore bin. Bijih halus dari fine ore bin
selanjutnya dikeluarkan melalui feeder kemudian
dicuci melalui proses awalanau (pelepasan slime)
dengan alat scrubber dan/atau sejenis spiral clas-
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 10, Nomor 1, Januari 2014 : 11 24
Ampas flotasi pirit adalah ampas akhir dengan rendemen tonase 87,5%, namun masih mengandung
emas/perak yang berasosiasi dengan kuarsa, karena
itu ampas flotasi ditampung dalam tangki sluri atau
Gambar 3. Konsep aliran bijih pada tiap peralatan proses flotasi sistem custom plant
Konsep Desain Custom Plant Flotasi untuk Mengolah Bijih Sulfida Marjinal ... Ngurah Ardha dkk.
Umpan/produk
Tonase bijih/konsentrat
(ton/hari)
Volume air
(m3/hari)
-
1.
270
2.
Peremukan
270
3.
270
2430
Lanau + air
20,4
2367.6
249,6
62,4
873,6
470.4
408
873,6
924
4.
453,6
624
416
249,6
508
5.
253,8
508
6.
Ampas akhir
225,85
452
7.
Konsentrat PbCu+AuAg
6,2
8.
Konsentrat Zn+AuAg
2,8
9.
Konsentrat pirit+AuAg
19
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 10, Nomor 1, Januari 2014 : 11 24
Berat/Tonase
Berat (%)
Au (g/ton)
Ag (g/ton)
Kons.PbCu+AuAg
6.2
24.60
43.88
730.42
Kons. Fe+AuAg
19
75.40
17
50.32
25.2
100.00
23.61
217.65
2,8
31,22
87,84
58,32
Campuran (kons.PbCuFe)
Kons.Zn+AuAg
10
Zn (%)
Konsep Desain Custom Plant Flotasi untuk Mengolah Bijih Sulfida Marjinal ... Ngurah Ardha dkk.
-
-
Air bersifat basa sebagai akibat penggunaan kapur dalam proses flotasi, karena lumpur mineral
yang diproses dalam kondisi pH sekitar 8 - 11.
Pencemar yang relatif ringan adalah kebisingan akibat beroperasinya peralatan-peralatan
pabrik, juga ada sedikit pembabatan tumbuhan
dan semak di sekitar pabrik.
11
12
Gambar 4. Lokasi ideal custom plant pada jarak sentral dari sumber-sumber bijih di kawasan Cianjur-Sukabumi
Sumber : Gambar dan perhitungan jarak tengah menggunakan perangkat lunak map-info oleh Kusnawan (2012).
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 10, Nomor 1, Januari 2014 : 11 24
Konsep Desain Custom Plant Flotasi untuk Mengolah Bijih Sulfida Marjinal ... Ngurah Ardha dkk.
Hubungan antara custom plant dengan pemasok bijih dan pembeli produk konsentrat
sebaiknya berbasis kontrak resmi, Pemda
(BUMD) setempat sebagai pengawas.
Pemda sebaiknya memberikan ijin resmi untuk wilayah pertambangan rakyat (WPR) jika
masih ada lahan, agar bermanfaat bagi para
penambang liar berubah menjadi penambang
legal sebagai pemasok bijih secara rutin ke
custom plant.
13
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Volume 10, Nomor 1, Januari 2014 : 11 24
DAFTAR PUSTAKA
14