Biokimia Tugass
Biokimia Tugass
Protein merupakan nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk membentuk jaringan otot. Jika
Anda seorang atlet, binaragawan maka Anda memerlukan asupan protein yang tinggi untuk
membentuk dan menambah massa otot tubuh Anda.
Fungsi protein yang selanjutnya adalah sebagai zat pengatur. Protein membantu mengatur
hormon-hormon yang berfungsi dalam proses pencernaan. Protein juga berperan dalam menjaga
keseimbangan pH asam dan basa tubuh.
Manfaat lainnya dari protein adalah sebagai cadangan makanan dan energi dalam tubuh. Karena
pentingnya fungsi protein untuk tubuh kita, maka kita perlu mencukupi kebutuhan protein
setiap harinya.
Berdasarkan sumbernya, protein dibagi menjadi dua, yaitu protein nabati dan protein hewani.
Protein nabati berasal dari tumbuhan sedangkan protein hewani berasal dari hewan. Protein
hewani mengandung profil asam amino yang lengkap termasuk asam amino esensial yang
mutlak dibutuhkan untuk perkembangan tubuh.
Daging dan telur merupakan makanan sumber protein yang paling populer. Namun, selain telur
dan daging masih banyak makanan yang mengandung protein tinggi. Dan berikut ini kami
pilihkan 20 makanan yang mengandung sumber protein tinggi yang bisa Anda konsumsi setiap
hari:
Lipid
BAB II
DEFINISI LIPID
Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar danhidrofobik.
Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut
nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya
untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan
sebagai pensinyalan molekul.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal
rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur
seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis
seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia:
gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi
ke dalam delapan kategori: asil lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid,sfingolipid, sakarolipid,
dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid
prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid
juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya (termasuk tri-,di-,
dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, sepertikolesterol.
Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk
lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui
makanan.
A.
1.
2.
3.
4.
BAB III
JENIS LIPID
Jenis-Jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
1. Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum
dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak
yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
Simbol
numerik
Nama
Umum
Struktur
Keterangan
CH3(CH2)12COOH
Sering terikat
dengan atom
N terminal
dari
membran
plasma
bergabung
dengan
protein
sitoplasmik
Produk akhir
dari sintesis
asam lemak
mamalia
14:0
Asam
miristat
16:0
Asam
palmitat
CH3(CH2)14COOH
16:1D9
Asam
palmitoleat
CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH
18:0
18:1D9
Asam oleat
CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH
18:2D9,12
Asam
linoleat
CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH
Asam lemak
esensial
18:3D9,12,15
Asam
linolenat
CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH
Asam lemak
esensial
20:4D5,8,11,14
Assam
arakhidonat
CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH
Prekursor
untuk
sintesis
eikosanoid
Asam oleat
Asam arakhidonat
2. Gliserida
a. Netral (Lemak Netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari
gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol
mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.
1.
2.
b.
1.
2.
Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks
Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa
jenis lipid, yaitu:
Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein
1. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali
ginjal
2. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak
3. LDL (low - density lypoproteins)
a.
Lipid campuran
yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain alkohol dan asam
lemak
a.
b.
c.
3.
1.
2.
3.
4.
a.
Derivat lipid
yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk didalamnya adalah
asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol dan benda-benda keton.
Lipid yang terdapat dalam plasma darah manusia adalah
trigliserid
fosfolipid
kolesterol
asam lemak bebas
Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak adalah trigliserida (teriester dari gliserol). Perbedaannya adalah
pada suhu kamar lemak berbentuk padat, minyak berbentuk cair.Asam karboksilat yang
diperoleh dari hidrolisis suatu lemak disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai
hidrokarbon panjang dan tak bercabang.
Contoh:
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
CHO2C(CH2)16CH3 + 3 H2O CHOH + 3CH3(CH2)16COOH
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
Tristearin gliserol asam stearat
Tripalmetin + 3H2O gliserol + asam palmitat
Hampir semua asam lemak yang terdapat di alam mempunyai jumlah atom karbon
genap, karena sam ini dibiosintesis dari gugus asetil berkarbon dua dalam asetil Ko-A.
Jumlah atom C
Formiat
Asetat
Propionat
Butirat
Valerat
Kaproat
Oktanoat
1
2
3
4
5
6
8
Dekanoat
Laurat
Miristat
Palmitat
Stearat
Arakhidat
Behenat
lignoserat
10
12
14
16
18
20
22
24
2. Asam lemak tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.
Contoh :
b.
1.
a.
b.
c.
2.
3.
a.
b.
c.
C.
1.
2.
3.
Seri
Nama sistematik
Nama Lazim
Keterangan
16:1;9
18:1;9
18:2;9,12
18:3;6,9,12
18:3;9,12,15
20:4;5,8,11,14
20:5;5,8,11,14,17
22:1;13
24:1;15
7
9
9
9
6
6
3
6
3
Heksadekanoat
Oktadekanoat
Oktadekadienoat
Oktadekatrienoat
Oktadekatrienoat
Eikosatetraenoat
Eikosapentaenoat
Dokosenoat
Tetrakosanoat
Palmitoleat
Oleat
Linoleat
Linolenat (g)
Linolenat (a)
Arakhidonat
Timnodonat
Erusat
Asam essensial
Asam essensial
Asam essensial
Asam essensial
Reaksi-reaksi lemak
Hidrolisis
dengan air berlebihan
denagn basa (penyabunan
dengan enzim
Pengerasan minyak, contoh pembuatan margarin
Penguraian (ketengikan, kerusakan) lemak
Sebab :
auto oksidasi
oleh udara, memcah ikatan rangkap, sehingga terjadi asam lemak bebas, aldehid, keton,
dengan bau tengik. Pencegahan diberi antioksidan : vitamin E, hidrokinon
hidrolisis
menghasilkan asam lemak
bakteri hidrolisis
dilanjutkan proses B-oksidasi dan dikarboksilasi, shg terbentuk metil keton-metil keton
dengan bau tidak sedap.
Fungsi Lemak
sebagai makanan
isolator, lemak adalah penghantar panas yang buruk, menghalangi keluarnya panas dari tubuh
zat pelindung
d.
e.
Bilangan reichert Meissel (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 2-6)
f.
Sel
A.
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding
tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang ruang kosong tersebut dengan
istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang
telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak
tentang sel.
Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (16321723) merancang
sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air
rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang
kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang
menemukan sel hidup.
Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang
sel. Dari sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai
berikut.
a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup
Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (18041881) dan Theodor Schwan
(18101882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan
pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor
Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka
menarik kesimpulan sebagai berikut.
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat yang
terdapat dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan
unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit
hereditas makhluk hidup.
Penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori sel sebagai berikut.
1) Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan benda kecil terapung dalam
cairan sel yang ia sebut nukleus.
2) Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel
yang sekarang disebut protoplasma.
3) Johanes Purkinye (17871869), orang pertama yang mengajukan istilah
protoplasma untuk menamai bahan embrional sel telur.
B.
1. Karbohidrat
Nama karbohidrat berasal dari bahasa Latin, carbo yang berarti arang kayu, dan dari
bahasa Yunani, hydratos yang berarti air. Karbohidrat adalah suatu mulekul yang memiliki
banyak gugus hidroksil. Adapun yang tergolong karbohidrat adalah monosakarida (gula
tunggal), disakarida (dua ikatan gula), dan polisakarida (banyak ikatan gula)
2. Lemak
Keseimbangan oksigen lemak lebih kecil daripada mulekul mulekul karbohidrat. Lemak
digunakan oleh hewan dan tumbuhan sebagai energi cadangan. Simpanan energy pada lemak
biasanya lebih efisien jika dibandingkan dengan energy yang disimpan dalam pati. Artinya
jumlah energi yang disimpan per gram lemak menghasilkan energi yang lebih besar daripada
yang dihasilkan pati. Hal ini dimungkinkan karena lemak tidak memerlukan banyak oksigen
untuk respirasinya.
3. Protein
Protein tersusun dari asam asam amino yang bergabung. Asam amino yang paling
sederhana adalaha glisin (NH2CH2COOH) . Semua asam amino memiliki struktur dasar yang
sama, yaitu terdiri atas sebuah ikatan karbon atom pusat, gugus karboksil (-COOH), dan
gugus amino (-NH2). Didalam protein mahluk hidup umumnya terdapat 20 jenis asam amino.
4. Asam Nukleat
Asam nukleat (asam inti) merupakan bentuk polimer nukleotida dengan fungsi sangat
spesifik didalam sel. Setiap nukleotida terdiri atas gula pentose, fosfat dan basa nitrogen.
Secara umum, dikenal dua tipe nukleotida, yaitu ribosanukleotida (mengandung gula ribosa )
dan deosiribosa (mengandung gula deoksiribosa)
Bentuk rantai panjang dengan deoksiribosa nukleotida dikenal sbagai asam
deoksiribonukleat ADN . ADN ditemukan didalam kromosom mahluk hidup. Rantai dari
ribose nukleotida disebut asam ribonukleat ARN, yaitu suatu salinan ADN didalam inti sel .
ARN berperan dalam membawa kode genetika ADN kedalam sitoplasma sehingga terjadi
proses pembentukan protein.
b.
sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system
membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi,
sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel
prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel
dinamakan nucleoid
-
yang
Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
Organel-organelnya dibatasi membrane
Membran selnya tersusun atas fosfolipid
Diameter selnya antara 10-100mm
Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
Susunan kromosomnya linier
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah protoplasma yang mengisi ruangan antara selaput plasma dan inti sel
(nucleus). Sitoplasma merupakan system koloid yang amat dinamis, senantiasa bergerak, dan
tidak pernh diam
Pada sel tumbuhan, sitoplasma terdiri atas:
a. Ektoplasma, yaitu sitoplasma yang berbatasan dengan membrane sel
b.
Endoplasma, yaitu sitoplasma yang terdapat dalam ektoplasma
Pada sel hewan , Ektoplasma adalah selaput plasma itu sendiri, sedangkan cairan disebelah
dalam ektoplasma merupakan Endoplasmanya. Ektoplasma tampak lebih jernih dan kompak
daripada Endoplasma
Sitoplasma tersusun atas bahan dasar cair yang disebut sitosol. Didalamsitosol terlarut
senyawa organic yg penting bagi kehidupan. Selain itu, juga terlarut ion ion gas, mulekul
mulekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotid, vitamin serta, mulekul
besar seperti protein dan RNA yang membentuk larutan koloid.
3. Organel
Untuk melaksanakan berbagai fungsi hidup, sel dilengkapi organel. Organel merupakan
bagian isi didalam sitoplasma, meliputi: inti sel, mitokondria ribosom,lisosom, plastida, RE,
badan golgi, dan badan mikro
Organel Sel Hewan dan sel Tumbuhan
Sel Tumbuhan
1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel dan dibentuk oleh badan golgi. Dinding sel
primer terbentuk pada waktu sel membelah, dan setelah mengalami penebalan dengan zat
lignin, kutin dan suberin (gabus) berubah menjadi dinding sekunder.
Fungsi dinding sel adalah sebagai berikut:
- Melindungi bagian sel yg berada di sebelah dalamnya
- Sebagai jalan masuk keluarnya air beserta materi terlarut
- Memberi bentuk tertentu dan memperkukuh sel
- Bersama sama vakuola berperan dalam menjaga turgiditas sel untuk menopang tubuh.
2. Vakuola
3.
a.
1.
2.
3.
b.
1.
2.
3.
4.
c.
Vakuola adalah rongga yang berada dalam sel,berisi suatu cairan dan memiliki mambran. Sel
hewan dan sel tumbuhan memiliki vakuola, hanya pada sel hewan vakuolanya kecil dan
jumlahnya sedikit dibandingkan dengan sel tumbuhan. Beberapan protista memiliki vakuola
yang berguna untuk mengkap makanan, dan vakuola kontraktil untuk mengeluarkan air dari
dalam sel. Tumbuhan mempunyai vakuola yang besar ditangah dikelilingi oleh membran
yang disebut tonoplas
Vakuola tengah pada sel tumbuhan antara lain berfungsi sebagai berikut:
Memasukjan air melalui tonoplas agar tekanan turgor dalam sel tetap baik.
pigmen/antosianin. Didalam vakuola pada sel sel makhota bunga terdapat pigmen merah
kuning biru atau yang lainnya.
Tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya amilum diakar ketela pohon, gula dibatang
tebu, dan protein pada biji kacang kedelai.
Menyimpan minyak atsiri, yaitu minyak yang mudah menguap. Misalnya minyak kayu putih
Menyimpan sisa metabolisme, misalnya alkaloid dan Kristal asam oksalat
Plastida
Plastida merupakan organel yang terdapat didalam sitoplasma, dan merupakan hasil
perkembangan dari badan kecil yang dikenal dengan proplastida yang banyak terdapat
didaerah meristematik. Didalam plastid terdapat zat warna atau pigmen fotosintesis yang
berperan menyerap energy cahaya dan kemudian diubah menjadi energy kimia. Berdasarkan
pigmen yg dikandungnya, plastid dibedakan menjadi luekoplas, kromoplas,dan kroloplas.
Leukoplas
Leukoplas merupakan plastid yang tidak berwarna dan berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan
Leukoplas dibedakan menjadi tiga yaitu:
Amiloplas, berfungsi membentuk dan menyimpan amilum
Elaioplas berfungsi untuk membentuk dan menyimpan minyak /lemak
Proteoplas berfumgsi untuk menyimpan protein
Kloroplas
Kloroplas adalah plastid yang mengandung klorofil, pigmen karotenoid, dan pigmen
fotosintesis lainnya. Klorpas banyak terdapat pada daun dan organ tubuh lain yang berwarna
hijau, mengan dng klorofil
Klorofil dibedaka menjadi:
Klorofil a, berwarna hijau bitu
Klorofil b, berwarna hijau kuning
Klorofil c, berwarna hijau coklat
Klorofil d, berwarna hijau merah
Kromoplas
Kromoplas adalah plastid yang memberikan aneka ragam warna non fotosintesis, seperti
pigmen merah, orange, kuning dll.
Pigmen yang termasuk dalam kelompok kromopls , antara lain:
Karoten, plastida yang memerikan warna kuning, misal pada wortel
Xantofil, plastida yang memerikan warna coklat misal pada ganggang coklat
Fikosianin, plastida yang memerikan warna biru misal pada ganggang biru
Fikoeritrin, plastida yang memerikan warna merah misal pada ganggang merah
Sel Hewan
Sel hewan tidak mempunyai dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungai oleh selaput
membrane yag tipis yg tidak kuat. Akan tetapi, ada beberapa sel hewan khususnya hewan
bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dank keras.
Pada bebrapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada amoeba dan
paramaecium terdapat dua macam vakuola, yaitu vakiola kontraktil, dan non kontraktil. Pada
hewan juga terdapat sentriol yaitu organel yg terdapat pada sitoplasma dekat inti sel, biasanya
berpasangan. Dalam keadaan demikian, sentriol disebut jugadiplosom. Sentriol merupakan
hasil perkembangan dari sentrosom, berupa kumpulan dari mikrotubulus yg berperan sebagai
kutub-kutub pembelahan sel secara tidak langsung. Sentrosom berupa struktur silinder yang
dibentuk oleh tabung tabung halus dan berfungsi mengatur arah gerak kromosom pada saat
membelah.
1. Nukleus (inti sel)
Nukleus merupakan organel terbesar dalam inti sel, terdapat dalam semua el eukariotik,
berbentuk bulat dan oval. Didalam nucleus, terdapat komponen-komponen berikut:
- Selaput inti (karioteks), terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai pembungkus sekaligus
sebagai pelindung inti.
- Matriks (nukleoplasma),berbentuk gel yang kaya akan subtansi kimia, seperti ion ion,
protein, enzim, nukleotida, dan benang-benang kromatin.
- Nukleolus (anak inti) berfungsi dalam sintesis protein, banyak menandung RNA, dan
protein.
Fungsi nucleus antara lain:
a. Pengatur pembelah sel
b. Pembawa informasi genetic
c. Pengendalian seluruh kegiatan sel
d. Memasukan RNA dari unit ribosom kedalam sitoplasma
2. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma merupakan system membran yang kompleks, terdiri atas saluransaluran yang menghubungkan sitoplasma dengan nucleus. RE hanya dijumpai dalam sel
eukariotik baik pada tumbuhan maupun sel hewan.
RE dibedakan menjadi dua yaitu:
- RE kasar/granuler yg banyak mengikat ribosom
- RE halus /agranuler yg tidak mengikat ribosom
Fungsi RE antara lain:
- Menampung protein yg disintesis oleh ribosom untuk disalurkan kebadan golgi da akhirnya
dikeluarkan dari RE kasar
- Mesintesis lemak dan kolesterol
- Menetralkan racun, misal RE yg ada dlam hati
- Transportasi mulekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.
3. Ribosom
Ribosom tersusun dari RNA ribosom (RNA-r) dan protein ribosom. Ribosom terdiri atas
butiran halus yang tersebar dalam sitoplsma dan ada yg melekat pd RE kasar. Ribosom
merupakan tempat sintesis protein yg dimulai dengan penggabungan mulekul asam amino
dan membentuk rantai polipeptida.
4. Sentriol
Organel ini terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung/silinder dan merupakan suatu
kesatuan yg disebut sentrosom. Sentriol berisi sekelompok mikrotubulus yg terdiri atas 9
triplet yg terletak dekat nucleus. sentiol berparan besar dalam pembelahan sel.
5. Kompleks Golgi
Badan golgi merupakan kelompok komponen terbesar dan letaknya tersebar diseluruh
sitoplasma, serta stukturnya sangat bervariasi. Pada sel tumbuhan kompleks golgi
disebut diktiosom.
Fungsi Kompleks Golgi antara lain:
- Mengangkut dan mengubah secara kimia materi materi yg ada didalamnya
- Menghasilkan lender, lili pada tanaman perca, dan secret yg bersifat lengket
- Kadang kadang untuk transport lemak
- Pembentukan lisosom
- Membuat enzim pencernaan yg belum aktif
- Mensintesis polisakarida untuk bahan bahan dinding sel pada tumbuhan.
6. Lisosom
Lisosom merupakan membrane yg berbentuk kantung kecil yg berisi enzim hidrolitik yg
berfungsi dalam pencernaan internal yaitu menguraikan mulekul mulekul yg masuk kedalam
sel. Enzim yg terkandung dalam lisosom misalnya protease, lipase, dan asam fosfatase.
Lisosom terdapat dalam sel eukariotik, baik pada tumbuhan maupun hewan, tetapi paling
banyak pada sel hewan. Pada sel tumbuhan vakuola tengah yg bertindak sebagai lisosom
Fungsi lisosom antara lain :
- Mencerna materi zat yg diambil secara endositosis dengan pencernaan intrasel
- Autofag, suatu proses penyingkiran struktur struktur yg tidak dikehendki didalam sel,
misalnya mnhancurkan organel organel yg tdk berfungsi lagi
- Eksositosis, yaitu pengeluaran/pembesaran enzim diluar sel
- Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan sis lisosom dalam sel.
Lisosom disebut juga sebagai saku pembunuh diri
7. Mitokondria
Mitokondia merupakan organel penghasil energy karena berguna untuk respirasi.
Mitokondria berbentuk oval dan dibatasi oleh membran rangkap. Didalam mitokondria
terdapat matriks subtansi dasar yg mengandung enzim ribosom, butir fosfat, dan DNA yg
berbentuk melingkar. Matriks adaah cairan yg berada didalam mitokondria yg bersifat gel dan
tersusun oleh air, protein, DNA, ion ion garam serta enzim pernafasan yg penting dalam
pembentukan ATP. Mitokondria terdapat didalam sel eukariotik aerob, sel hewan lebih
banyka memiliki mitokondria drpada sel tumbuhan, fungsi dr mitokondria adalah sbg tempat
respirasi aerob untuk pembentukan ATP dalam sel.
8. Badan mikro
Organel organel yg masuk kedalam badan mikro adalah glioksisom dan perioksisom. Disebut
badan mikro karna ukurannya sangat kecil yaitu antara 1-2 mm. glioksisom dan perioksisom
merupakan organel yg dibatasi membrane tunggal. Glioksisom terdapat pd jaringab yg
Pengertian Polisakarida,
Struktur, Contoh, Kegunaan,
Fungsi, Kimia
Pengertian Polisakarida, Struktur, Contoh, Kegunaan, Fungsi, Kimia Polisakarida terdiri dari banyak satuan monosakarida. Polisakarida dalam
bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur (selulosa, hemiselulosa,
pektin, lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin, glikogen, fruktan).
Polisakarida penguat tekstur ini tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi
merupakan serat-serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi enzim-enzim
pencernaan.
Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat
berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim
yang spesifik kerjanya. Hasil hidrolisis sebagian akan menghasilkan
oligosakarida dan dapat dipakai untuk menentukan struktur molekul
polisakarida.
Polisakarida dengan satuan monosakaridanya gula pentosa (C5H10O5) maka
polisakarida tersebut dikelompokkan sebagai pentosan (C5H8O4)x. Adapun jika
satuan monosakaridanya adalah gula heksosa (C6H12O6) maka polisakarida
tersebut dikelompokkan sebagai heksosan (C6H10O5)x.
Beberapa polisakarida mempunyai nama trivial yang berakhiran dengan -in
misalnya kitin, dekstrin, dan pektin.
Berikut beberapa polisakarida yang penting.
1) Amilum (Pati)
Pati termasuk polisakarida jenis heksosan. Pati merupakan homopolimer
glukosa dengan ikatan -glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama
sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta rantai molekulnya lurus
atau bercabang. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air
panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut disebut
amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan -(1,4)-dglukosa, sedang amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan -(1,4)-dglukosa sebanyak 45 % dari berat total. Perhatikan struktur amilosa berikut.
Seperti juga amilosa, selulosa adalah polimer berantai lurus -(1,4)-dglukosa. Perbedaan selulosa dengan amilosa adalah pada jenis ikatan
glukosidanya. Selulosa oleh enzim selobiose, yang cara kerjanya serupa
dengan -amilase, akan menghasilkan dua molekul glukosa dari ujung
rantai.
Pada penggilingan padi, dihasilkan hampir 50% sekam yang banyak
mengandung selulosa, lignin, serta mineral Na dan K yang mempunyai daya
saponifikasi. Selulosa dalam sekam padi dapat dipergunakan untuk makanan
ternak, tetapi kandungan ligninnya harus dihilangkan terlebih dahulu,
biasanya dengan KOH. Di beberapa negara, misalnya Taiwan, telah
diusahakan untuk melarutkan lignin dengan NH4OH sebagai pengganti KOH.
Penambahan NH4OH ini mempunyai keuntungan berupa penambahan sumber
N dalam makanan ternak.
Di samping itu NH4OH harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan KOH.
Selulosa sebagai bahan pembuatan kertas. Kayu dipotong kecil-kecil dan
dimasak dalam kalsium bisulfit untuk melarutkan ligninnya. Selanjutnya
selulosa diambil dengan penyaringan. Kegunaan selulosa yang lain adalah
sebagai bahan benang rayon.
3) Hemiselulosa
Bila komponen-komponen pembentuk jaringan tanaman dianalisis dan
dipisah-pisahkan, mula-mula lignin akan terpisah dan senyawa yang tinggal
adalah hemiselulosa. Hemiselulosa terdiri dari selulosa dan senyawa lain
yang larut dalam alkali. Dari hasil hidrolisis hemiselulosa, diperkirakan bahwa
monomernya tidak sejenis (heteromer). Unit pembentuk hemiselulosa yang
utama adalah d-xilosa, pentosa dan heksosa lain.
Perbedaan hemiselulosa dengan selulosa yaitu hemiselulosa mempunyai
derajat polimerisasi rendah dan mudah larut dalam alkali tapi sukar larut
dalam asam, sedangkan selulosa adalah sebaliknya. Hemiselulosa tidak
mempunyai serat-serat yang panjang seperti selulosa, dan suhu bakarnya
tidak setinggi selulosa.
4) Pektin
a) Senyawa Pektin
Pektin secara umum terdapat di dalam dinding sel primer tanaman,
khususnya di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa-senyawa
pektin juga berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel yang satu
dengan yang lain. Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan tersebut
disebut lamela tengah (midle lamella).
Senyawa-senyawa pektin merupakan polimer dari asam d-galakturonat yang
dihubungkan dengan ikatan -(1,4)-glukosida. Asam galakturonat merupakan
turunan dari galaktosa.
Pektin terdapat dalam buah-buahan seperti jambu biji, apel, lemon, jeruk,
dan anggur. Kandungan pektin dalam berbagai tanaman sangat bervariasi.
Bagian kulit (core) dan albeda (bagian dalam yang berbentuk spons putih)
buah jeruk lebih banyak mengandung pektin daripada jaringan perenkimnya.
Pektin berfungsi dalam pembentukan jeli. Potensi pembentukan jeli dari
pektin menjadi berkurang dalam buah yang terlalu matang. Selama proses
pematangan terjadi proses dimetilasi pektin dan ini menguntungkan untuk
pembuatan gel. Akan tetapi dimetilasi yang terlalu lanjut atau sempurna
akan menghasilkan asam pektat yang menyebabkan pembentukan gel
berkurang.
b) Gel Pektin
Pektin dapat membentuk gel dengan gula bila lebih dari 50% gugus karboksil
telah termetilasi (derajat metilasi = 50). Adapun untuk pembentukan gel
yang baik maka ester metil harus sebesar 8% dari berat pektin. Makin
banyak ester metil, makin tinggi suhu pembentukan gel.
5) Glikogen
Glikogen merupakan pati hewan banyak terdapat pada hati dan otot,
bersifat larut dalam air (pati nabati tidak larut dalam air). Jika bereaksi
dengan iodin akan menghasilkan warna merah. Senyawa yang mirip dengan
glikogen telah ditemukan dalam kapang, khamir, dan bakteri. Glikogen juga
telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn). Hal ini penting
diketahui karena sejak lama orang berpendapat bahwa glikogen hanya
terdapat pada hewan.
Glikogen merupakan suatu polimer yang struktur molekulnya hampir sama
dengan struktur molekul amilopektin. Glikogen mempunyai banyak cabang
(20 30 cabang) yang pendek dan rapat. Glikogen mempunyai berat molekul
(BM) sekitar 5 juta dan merupakan molekul terbesar di alam yang larut dalam
air.
Glikogen terdapat pula pada otot-otot hewan, manusia, dan ikan. Glikogen
disimpan dalam hati hewan sebagai cadangan energi yang sewaktu-waktu
dapat diubah menjadi glukosa. Glikogen dipecah menjadi glukosa dengan
bantuan enzim yaitu fosforilase.
Anda sekarang sudah mengetahui Polisakarida. Terima kasih anda sudah
berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.
Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/10/pengertianpolisakarida-struktur-contoh-kegunaan-fungsi.html#ixzz2ox4Qt6Uv
Monosakarida
Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan lain-lain.
1. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena memutar bidang
polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan komponen utama gula darah, menyusun 0,0650,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat
penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan
energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens
sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi.
-D-glukosa
-D-glukosa
D-glukosa
2. Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang terdapat bebas di
alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat
dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa
dan kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula
pereduksi.
-D-galaktosa
-D-galaktosa
D-galaktosa
3. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang
polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa
merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa.
Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida yang disebut sukrosa. Sama
seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
(b)
(a)
Struktur fruktosa: (a) struktur terbuka (b) struktur siklis
Disakarida
Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang
dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu
monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida
akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak
terdapat di alam.
1. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung
(amilum). Maltosa tersusun dari molekul -D-glukosa dan -D-glukosa.
Struktur maltosa
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antarunit yaitu
menghubungkan C 1 dari -D-glukosa dengan C 4 dari -D-glukosa. Konfigurasi ikatan
glikosida pada maltosa selalu karena maltosa terhidrolisis oleh -glukosidase. Satu
molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.
2.Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa
dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,2 .
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan D-glukosa dan -D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula
inversi, lebih manis daripada sukrosa.
Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon
karbonil dalam monosakarida) dari glukosa maupun
fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk berikatan
sehingga keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal.
Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam
kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau keton sehingga
sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan
gula pereduksi.
Struktur sukrosa
3.Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa
tersusun dari molekul -D-galaktosa dan -D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'.
Struktur laktosa
Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari pencernaan,
akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari -D-glukosa dan -D-galaktosa. Apabila
enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan susu. Keadaan ini dikenal
dengan penyakit galaktosemia yang biasa menyerang bayi.
Kompleks Enzim-Substrat
Sebagian besar daya katalitik enzim berasal dari kemampuan
enzim menempatkan substrat ke dalam kedudukan yang
menguntungkan pada kompleks enzim-substrat. Enzim memiliki situs
aktif, yaitu tempat tertentu pada molekul enzim untuk mengikat
substrat. Emil Fischer mengumpamakan substrat dan situs aktif
sebagai anak kunci dan kunci. Lihat Gambar berikut untuk ilustrasinya
yang lebih jelas
Gambar 5.
Sumber: www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The Biology
Project-Biochemistry
C. Klasifikasi Enzim
Enzim diklasifikasikan berdasarkan tipe reaksi dan mekanisme reaksi yang dikatalisis.
Pada awalnya hanya ada beberapa enzim yang dikenal, dan kebanyakan mengkatalisis reaksi
hidrolisis ikatan kovalen. Semua enzim ini diidentifikasi dengan menambahkan akhiran ase
pada nama substansi atau substrat yang dihidrolisis. Contoh: lipase menghidrolisis lipid,
amilase menghidrolisis amilum, protease menghidrolisis protein. Pemakaian penamaan
tersebut terbukti tidak memadai karena banyak enzim mengkatalisis substrat yang sama tetapi
1.
2.
3.
4.
-
dengan reaksi yang berbeda. Contohnya ada enzim yang megkatalisis reaksi reduksi terhadap
fungsi alkohol gula dan ada pula yang mengkatalisis reaksi oksidasi pada substrat yang sama.
Sistem penamaan enzim sekarang tetap menggunakan ase, namun ditambahkan pada
jenis reaksi yang dikatalisisnya. Contoh: enzim dehidrogenase mengkatalisis reaksi
pengeluaran hidrogen, enzim transferase mengkatalisis pemindahan gugus tertentu. Untuk
menghindari kesulitan penamaan karena semakin banyak ditemukan enzim yang baru,
maka International Union of Biochemistry (IUB) telah mengadopsi sistem penamaan yang
kompleks tetapi tidak meragukan berdasarkan mekanisme reaksi. Namun sampai sekarang
masih banyak buku-buku yang masih menggunakan sistem penamaan lama yang lebih
pendek.
Secara ringkas, sistem penamaan enzim menurut IUB dijelaskan sebagai berikut:
Reaksi dan enzim yang mengkatalisis membentuk 6 kelas, masing-masing mempunyai 4-13
subkelas
Nama enzim terdiri atas 2 bagian, pertama menunjukkan substrat dan kedua ditambah
dengan aseyang menunjukkan tipe reaksi yang dikatalisis. Contoh: heksosa isomerase
(subsrat: heksosa dengan reaksi isomerase).
Jika diperlukan, ditambah dengan informasi tambahan tentang reaksi dalam tanda kurung di
bagian akhir nama. Contoh: 1.1.1.37 L-malat:NAD+ oksidoreduktase (dekarboksilasi).
Setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yang terdiri atas:
Digit pertama
: kelas tipe reaksi
Digit kedua
: subkelas tipe reaksi
Digit ketiga
: subsubkelas tipe reaksi
Digit keempat
: untuk enzim spesifik
Contoh: 2.7.1.1 diuraikan menjadi:
Kelas 2
: transferase
Subkelas 7
: transfer fosfat
Subsubkelas 1
: alkohol merupakan akseptor fosfat
Enzim spesifik 1 : heksokinase atau ATP:D-heksosa 6-fosfotransferase
Suatu enzim yang mengkatalisis pemindahan fosfat dari ATP ke gugus hidroksil atom C ke
enam molekul glukosa.
D. Koenzim
Banyak enzim yang memerlukan koenzim untuk dapat berfungsi aktif sebagai
katalisator. Koenzim akan memperbesar kemampuan katalitik suatu enzim sehingga jauh
melebihi kemampuan yang ditawarkan. Koenzim yang berikatan secara erat dengan enzim
melalui ikatan kovalen atau non kovalen sering disebut sebagai gugus prostetik. Reaksireaksi yang memerlukan koenzim antara lain: reaksi oksidoreduksi, pemindahan gugus serta
isomerisasi, dan reaksi yang membentuk ikatan kovalen.
Vitamin
Sejarah Vitamin
Sebelum abad ke duapuluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat
mineral telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal.
Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa senyawasenyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan. Sebagai misal telah
diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan sayur-sayuran segar
ternyata berguna untuk pencegahan atau pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui,
dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan
pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke
seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin.
Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin A umumnya stabil terhadap panas, asam, dan alkali. Tetapi mempunyai
sifat yang mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu tinggi
bersama udara, sinar dan lemak yang sudah tengik. Sumber vitamin A adalah susu, ikan, sayuran
berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang,
pepaya, dan lain-lain). Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A adalah rabun senja,
katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lainlain.
2. Vitamin B1
Sumber vitamin B1 adalah gandum, beras, daging, telur,susu dan lainnya. Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 adlah kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya
tahan tubuh berkurang.
3. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah vitamin yang sangat kompleks molekulnya mengandung
sebuah atom cobalt. Vit B12 terjadi dalam beberapa bentuk dikenal sebagai kobalamina, salah
satu yang paling aktif adalah sianokobalamin. Sifat- sifatnya adalah larut dlm air, tahan
panas, inaktif oleh cahaya, asam keras atau larutan alkali. Sumber makanan yang
mengandung vitamin B12 adalah telur, daging, hati. Dan penyakit yang ditimbulkan jika
kekurangan vitamin ini adalah kurang darah, cepat lelah, lesu,lemas, dan sebagainya.
4. Vitamin C
Dari semua vitamin yang ada, vit C merupakan vitamin yang paling mudah
rusak. Sangat larut dalam air, mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas,
sinar, alkali, enzim, oksidator serta oleh katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat
bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam atau pada suhu rendah. Kelenjar adrenalin
mengandung vitamin C yang sangat tinggi.
Sumber utama vitamin C adalah jambu klutuk, jeruk, tomat, nanas dan sayur segar. Akibat
yang ditimbukkan jika tubuh kekurangan vitamin C adalah mudah infeksi pada luka, gusi
berdarah, sariawan, dll.
5. Vitamin D
Sumber makanan yang mengandung vitamin D adalah minyak ikan, susu, telur
dan keju. Akibat yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin D adalah gigi mudah rusak, otak
kejang dan pertumbuhan tulang tidak baik.
6. Vitamin E
Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena bersifat antioksidan,
Vitamin E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik, timah, garam besi serta
mudah rusak oleh sinar UV.
Sumber makanan yang mengandung vitamin E adalah ikan, ayam, kuning telur, minyak
tumbuhan, dll. Penyakit yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin E adalah bisa
menyebabkan mandul pada pria dan wanita, kerusakan syaraf, dll.
7. Vitamin K
Vit K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi, asam
dan alkali. Vit K sangat penting bagi pembentukan protrombin. Kadar protrombin dalam
darah yang tinggi baik untuk penggumpalan darah.
Sumber utama vitamin K adalah telur, susu, dan sayuran segarr. Akibat jika kekurangan
vitamin K adalah darah sulit membeku ketika luka atau pendarahan.
Pembagian Vitamin
1. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang
berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan
sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga
berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.Vitamin ini bersifat
mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak
mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau
dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai
merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan
katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran
pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan
asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat
ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan
pingsan.Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga
dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan
iritasi kulit.
2. Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di
dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawakoenzim yang dapat meningkatkan laju
reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin
yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah
merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayursayuran hijau.
3. Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu
jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari.
Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein danlemak. Bila
terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering
dan bersisik.Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung,
dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak
gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang
telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
4. Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh
manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin
mononukleotida (flavin mononucleotide,FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine
dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh
melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekulsteroid, sel
darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti
kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar,
kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya
tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
5. Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolismekarbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di
dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan
darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat
dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang
banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.
Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini
dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan,
muntah-muntah, dan mual.
6. Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam
tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme,
seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini
adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi
senyawa asam lemak, sterol,neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan
dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga
makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2,
defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu,
gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
7. Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang
esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim
A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid danfosfolipid.Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa
asing yang berbahaya bagi tubuh.Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan,
daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecahpecah, keram otot, dan insomnia.
8. Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus
diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak
berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah
satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan
molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan
sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini
akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
9. Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh
kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang
merupakan protein penting penyusun jaringankulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong
lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai
radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu
menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh
sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.
Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di
dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi
pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.
Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan
membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan
gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam
tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah.
10. Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan
pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju.
Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini
dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera
memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin
D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis
kaki akan membentuk huruf O dan X.Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan
dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalahosteomalasia, yaitu
hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya
ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah
osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan
vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntahmuntah, dan dehidrasiberlebihan.
11. Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam
tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga
dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan
kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak
ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun
hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita.
Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
12. Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang
baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam
tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K
juga berperan sebagaikofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam
glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran
segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam
tubuh.
III. PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah vitamin ini adalah:
1. Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan
yang normal.
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yaitu
vitamin A,
D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.
3. Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan
segera hilang
bersama aliran makanan.
4. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.
5. Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi reaksi biokimia di dalam tubuh
dan masing
masing vitamin dapat mendefenisikannya.