PENDAHULUAN
kesehatan
masyarakat.
Informasi
yang
ada
perlu
dibahas,
dilakukan
melalui
kegiatan
merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan
informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi
tersebut.
Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh bidan di komunitas
mengacu kepada Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
yang disyahkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 63/Menkes/II/1981
dan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan kesehatan Masyarakat No.
590/BM/DJ/Info/V/1996.
1.2. Rumusan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari pencatatan dan pelaporan
2. Mengetahui tujuan, manfaat dari pencatatan dan pelaporan
3. Mengetahui batasan-batasan pencatatan dan pelaporan dalm suatu
kegiatan
4. Mengetahui ruang lingkup pencatatan dan pelaporan
5. Mengetahui dan memahami pengelolaan dari pencatatan dan pelaporan
1.3. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui Konsep Pengorganisasian
Sumber Daya Masyarakat dengan Pencatatan dan Pelaporan, Pelaksanaan
Pencatatan dan Pelaporan Sumber Daya Masyarakat yang ada dalam rangkaian
kegiatan tersebut dan sebagai salah satu syarat mengerjakan tugas Keperawatan
Jiwa Komunitas di Akademi Keperawatan Panca Bhakti.
1.4. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada
berbagai literatur, analisis, dan diskusi.
BAB II
PEMBAHASAN
b.
Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen yang
saling berkaitan, berintegrasi dan mempunyai tujuan tertentu.
c.
pelaporan ini ini diharapkan mampu memberikan informasi baik bagi puskesmas
maupun untuk jenjang administrasi yang lebih tinggi, guna mendukung
manajemen kesehatan. SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data
umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang
bertujuan agar didapatnya semua data hasil kegiatan Puskesmas (termasuk
Puskesmas dengan tempat tidur, Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling, bidan
di Desa dan Posyandu) dan data yang berkaitan, serta dilaporkannya data tersebut
kepada jenjang administrasi diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan
teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas merupakan sumber
pengumpulan data dan informasi ditingkat puskesmas. Segala data dan informasi
baik faktor utama dan tenaga pendukung lain yang menyangkut puskesmas untuk
dikirim ke pusat serta sebagai bahan laporan untuk kebutuhan. Menurut Bukhari
Lapau (1989) data yang dikumpul oleh puskesmas dan dirangkum kelengkapan
dan kebenaranya. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
ialah laporan yang dibuat semua puskesmas pembantu, posyandu, puskesmas
keliling bidan-bidan desa dan lain-lain yang termasuk dalam wilayah kerja
puskesmas. Pencatatan dan pelaporan mencangkup: b.1: Data umum dan
demografi wilayah kerja puskesmas, b.2: Data ketenagaan puskesmas, dan b.3:
Data sarana yang dimiliki puskesmas.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup 3 hal: (1)
pencatatan, pelaporan, dan pengolahan; (2) analisis; dan (3) pemanfaatan.
Pencatatan hasil kegiatan oleh pelaksana dicatat dalam buku-buku register yang
berlaku untuk masing-masing program. Data tersebut kemudian direkapitulasikan
ke dalam format laporan SP3 yang sudah dibukukan. Koordinator SP3 di
puskesmas menerima laporan-laporan dalam format buku tadi dalam 2 rangkap,
yaitu satu untuk arsip dan yang lainnya untuk dikirim ke koordinator SP3 di Dinas
Kesehatan Kabupaten. Koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten
meneruskan ke masing-masing pengelola program di Dinas Kesehatan Kabupaten.
Dari Dinas Kesehatan Kabupaten, setelah diolah dan dianalisis dikirim ke
koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Provinsi dan seterusnya dilanjutkan proses
untuk pemanfaatannya. Frekuensi pelaporan sebagai berikut: (1) bulanan; (2)
tribulan; (3) tahunan. Laporan bulanan mencakup data kesakitan, gizi, KIA,
adalah agar semua data hasil kegiatan Puskesmas dapat dicatat serta dilaporkan ke
jenjang diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna
menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.
2.3 Manfaat Dari Pencatatan Dan Pelaporan
Manfaat pencatatan dan pelaporan antara lain :
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
b.
Sarana fisik
c.
Ketenagaan
d.
Kartu ibu
Kartu anak
Kartu anak adalah alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan,
pelayanan preventif-promotif-kuratif-rehabilitatif yang diberikan kepada
balita dan anak prasekolah.
Register
Register merupakn formulir untuk mencatat atau merekap data kegiatan
didalam dan di luar gedung puskesmas, yang telah dicatat di kartu dan
catatan lainnya.
Ada beberapa jenis register sebagai berikut :
1.
2.
Rawat jalan
3.
Register kunjungan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Register imunisasi
10.
Register gizi
11.
12.
13.
Mekanisme Pencatatan
Pencatatan dapat dilakukan di dalam dan diluar gedung. Di dalam gedung,
loket memegang peranan penting bagi seorang pasien yang berkunjung pertama
kali atau yang melakukan kunjungan ulang dan dapat Kartu Tanda Pengenal .
kemudian pasien disalurkan pada unit pelayanan yang akan dituju. Apabila diluar
gedung pasien dicatat dalam register dengan pelayanan yang diterima. Mekanisme
pencatatan dipuskesmas dapat digambarkan melalui berikut.
1. Pengelolaan Pelaporan
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan
masyarakat No.590/BM/DJ/Info/Info/96, pelaporan puskesmas menggunakan
10
tahun kalender yaitu dari bulan Januari sampai dengan Desember dalam tahun
yang sama. Formuler pelaporan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan/beban kerja di puskesmas.
Formulir Laporan dari Puskesmas ke Dati II
1. Laporan Bulanan
2. Laporan Sentinel
Berikut adalah bentuk laporan sentinel.
imunisasi (PD31), penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Dan diare,
menurut umur dan status imunisasi. Puskesmas yang memuat LB 1S adalah
puskesmas yang ditunjukyaitu satu puskesmas dari setiap DATI II dengan periode
laporan bulan serta dilaporkan ke dinas kesehatan DATI II, Dinas kesehatan DATI
I dan pusat (Ditjen PPM dan PLP).
11
Alur Laporan
Laporan Dati Iidikirimkan ke Dinas Kesehatan Dati 1 dan Kanwil
Departemen Kesehatan Provinsi serta Pusat (Ditjen Pembinaan Kesehatan
Masyarakat) dalam bentuk rekapitulasi dari laporan SP2TP. Laporan tersebut
meliputi :
1. Laporan Triwulan
a. Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB1
b. Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB2
c. Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB3
d. Hasil entri data / rekapitulasi laporan LB4
2. Laporan Tahunan
a. Hasil entri data / rekapitulasi laporan LT-1
b. Hasil entri data / rekapitulasi laporan LT-2
c. Hasil entri data / rekapitulasi laporan LT-3
Frekuensi Laporan
1. Laporan Triwulan
12
Laporan Tahunan
Laporan tahunan dikirim paling lambat akhir bulan Februari di tahun
13
14
terkait dan Pusat Data Kesehatan untuk dianalisis dan dimanfaatkan sebagai
umpan balik, kemudian dikirimkan ke Kanwil Depkes Provinsi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan
pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan
kesehatan di puskesmas termasuk puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui
surat keputusan Menteri Kesehatan RI No.63/Menkes/SK/II/1981. Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) bertujuan agar semua hasil
kegiatan puskesmas (di dalam dan di luar gedung) dapat dicatat serta dilaporkan
ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala, dan teratur,
guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan
kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu)
dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dengan tujuan agar semua data hasil
kegiatan Puskesmas dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang diatasnya sesuai
kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya
kesehatan masyarakat. Pencatatan kegiatan harian progam puskesmas dapat
dilakukan di dalam dan di luar gedung dan pelaporannya dapat berupa, Laporan
harian untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit tertentu, Laporan mingguan
untuk melaporkan kegiatan penyakit yang sedang ditanggulangi dan Laporan
bulanan untuk melaporkan kegiatan rutin progam.
Ruang lingkup pencatatan dan pelaporan, meliputi jenis data yang
dikumpulkan, dicatat, dan dilaporkan puskesmas. Jenis data tersebut mencakup :
a.
b.
15
c.
3.2 Saran
Semua hasil kegiatan puskesmas (di dalam dan di luar gedung) dapat
dicatat serta dilaporkan ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara
benar, berkala, dan teratur. Data dan informasi yang akurat dan reliable
memerlukan dukungan dari sumber daya manusia yang andal dalam
pengolahannya. Oleh karena itu, seharusnya petugas kesehatan diberikan
pengetahuan tentang bagaimana pencatatan dan pelaporan yang sesuai dan baik di
puskesmas dan diberi tahu seberapa pentingnya pencatatan dan pelaporan di
puskesmas itu.
DAFTAR PUSTAKA
16
17