Oleh Kelompok 2
1. Citra Tri Nalurita (Nenek Ny. D)
2. Debby Indri Widyanti (Perawat 1)
3. Dekta Ari Saputra (Suami Ny.D)
4. Desi Susanti (Ny.D)
5. Desti Mayang Sari (Perawat 3)
6. Dewi Riana (Anak Ny.D)
7. Dini Ineke Putri (Perawat 2)
8. Eka Restiana (Perawat 5)
9. Evi Septiyani (Perawat 4)
10. Fitri Hidayati (Narator)
Disebuah desa dikota Bandarlampung, terdapat keluarga yang terdiri dari sepasang suami
istri beserta 3 orang anak perempuan dan nenek bagi 3 anaknya. Sang suami hanya bekerja
sebagai Petani dan sang istri sehari-hari hanya mengurus Rumah Tangga. Ketiga anak
mereka yang masih kecil-kecil hanya terpaut usia 2 tahun. Sang istri saat ini sedang hamil 5
bulan. Menurut perbincangan antara perawat dengan ketua RT setempat, keluarga ini belum
mempunyai rencana KB. Ketua RT mengatakan bahwa keluarga Ny.D tergolong keluarga
dengan penghasilan pas-pasan. Oleh karena itu, perawat Puskesmas Kota Karang
berinisiatif mendatangi kediaman Ny.D untuk melaksanakan pengkajian keperawatan
keluarga.
Keesokkan harinya..
Dini: Assalamualaikum.. (mengetuk pintu)
Desi: Waalaikumsalam.. eh rame juga yah susternya yang datang. Mari sus masuk.
Perawat: Iya bu.
Desi: Duduk sus, eh kursinya kurang satu yah. Papah.. tolong ambilkan kursi diruang
makan, ini ada tamu.
Dekta: Iya mah. Wah rame juga, ada apa ini ya?
Desti: Sebelumnya perkenalkan kami dari puskesmas kota karang, kemarin teman saya,
debby dan dini telah membuat perjanjian untuk melengkapi data kesehatan keluarga bapak.
Perkenalkan saya suster desti, yang ini suster evi, sebelahnya suster eka, suster debby, dan
paling ujung suster dini pak.
Dekta: Oh iya iya.
Evi: Bapak, disini tinggal dengan siapa saja?
Dekta: Ada istri saya, ibu saya, sama 3 anak perempuan saya.
Eka: Anaknya umur berapa ya?
Desi: Yang pertama umur 9 tahun sudah kelas 3 sd, yang kedua umur 7 tahun kelas 1 sd,
yang ketiga umur 4 tahun belum sekolah, sama ini mau nambah satu lagi, masih hamil ke 5
bulan.
Debby: Ibu dan bapak umurnya berapa?
Desi: Saya 42 tahun kalau suami saya 46 tahun sus.
Dewi: tapi sus, aku tuh gak mau punya adek tau sus. Nanti aku gak disayang lagi sama
mama papa.
Debby: loh pak, nek, anak perempuan dan laki-laki itu sama saja loh.
Citra: ya beda lah sus, kalau dalam adat orang lampung, kalau belum ada anak laki-laki tuh
gak ada penerus keluarga.
Dini: tapi nek, coba bayangin kalau harus gitu mau punya berapa anak? Sedangkan
penghasilan mungkin tidak mencukupi.
Desti: banyak anak memang bagus, tapi kita sebagai orang tua harus memberikan
pendidikan dan materi yang cukup untuk anak-anak kita, supaya kedepannya anak-anak bisa
menjadi penerus keluarga yang membanggakan.
Citra: tapi tetep aja sus, kalau belum ada anak laki-laki gak boleh kb, apa gak cerai aja lah
cerai biar anak saya, saya carikan istri lagi yang bisa memberikan saya cucu laki-laki.
Dini: jangan gitu nek, apa gak kasian sama anak-anaknya? Jangan terlalu memaksakan
kehendak ingin cucu laki-laki.
Debby: ibu sebenernya pengen banget gak punya anak laki-laki?
Desi: ya saya juga pengen, tapi kalau dikasih anak perempuan yaudah gapapa, menurut saya
sama saja mau laki-laki ataupun perempuan, tetep darah daging saya, tetep saya sayang.
Citra: (tampak diam, merenung) yaudah saya terserah sama keluarga ini, tapi saya berharap
sekali anak yang keempat ini bisa lahir dengan sehat dengan jenis kelamin laki-laki.
Eka: iya amin ya nek,pak,bu, semoga ini anak laki-laki dan lahir sehat tanpa ada kecacatan.
Desi: kb tuh ada apa aja ya sus? Terus kb tuh maksudnya apasih?
Evi: kb itu singkatan dari keluarga berencana bu, itu gunanya untuk menunda kehamilan dan
menentukan jarak usia antar anak, nah kb itu ada kb suntik, ada kb pil, implan dan IUD.
Dini: nah untuk info lebih lanjutnya besok akan kami jelaskan dengan media ya
pak,bu,nek.
Desi: yang bagus tuh kb apa? Kalau bisa yang gak bikin gendut?
Desti: kalau itu sih cocok-cocokan ya bu.
Debby: baiklah bu, waktu perjanjian kita sudah habis, gimana kita lanjutin hari kamis?
Desi: iya sus..
Debby: besok kami ada jam dari jam 08.00-14.00, ibu ingin kami kemari jam berapa bu?
Desi: jam 11.00 lagi aja ya sus setelah saya beres-beres rumah.
Dini: baiklah bu, hari kamis jam 11 ya bu, kita akan membahas masalah mana yang kita
dahulukan untuk diatasi serta penjelasan apa saja itu kb, serta kekurangan dan kelebihannya.
Perawat: kalau begitu kami pamit pulang ya.
Keluarga: ya mari sus, hati-hati dijalan.