Anda di halaman 1dari 2

KEBEBASAN BERBICARA DAN BERPENDAPAT

Kebebasan berbicara atau berpendapat adalah kebebasan yang mengacu pada sebuah hak
untuk berbicara atau berpendapat secara bebas tanpa ada pembatasan, kecuali dalam hal
menyebarkan kejelekan. Seperti yang tertera dalam UUD '45 pasal 28E ayat 3. Di Indonesia,
masih banyak terjadi pelanggaran HAM. Kebebasan berpendapat merupakan salah satu HAM
yang masih sering dilanggar. Sampai saat ini, masih banyak orang yang belum menghargai
dan menghormati hak kebebasan berpendapat seseorang. Tidak sedikit kasus yang terjadi
akibat pelanggaran HAM, khususnya hak kebebasan berpendapat. Banyak sekali orang-orang
yang mengeluarkan pendapatnya di media sosial bisa berujung di pengadilan.
Contoh: Bila anda merasa nama baik tercoreng, anda boleh memilih menghukum
atau tidak lewat jalur hukum. Ketika iyapun, hukum yang tertulis sudah digodok
untuk merepresentasikan kasus-kasus serupa. Hukum itu digunakan orang untuk
membalas ketika mereka merasa memang jalur hukumlah yang terbaik. Dan
mereka berhak menggunakan apa yang tertulis dalam hukum, karena itu hak
mereka berpendapat dan berekspresi.

Contoh kasus yang berkaitan dengan kebebasan mengeluarkan pendapat, wartawan fuad
Muhammad Syarifuddin atau akrab dipanggil Udin pada tahun 1996.Jujur awalnya saya tidak
tahu menahu tentang berita ini,Padahal dijalan jalan banyan dijumpai poster yang mengusung
berita tentang Wartawan Udin ini.Jadi berdasarkan artikel yang say abaca Wartawan Udin ini
meninggal karena telah mengkritisi kekuasaan Orde Baru dan MiliteBeberapa Tulisan nya
sebagai berikut : Kolonel Ramaikan Bursa Calon Bupati Bantul', 'Soal Pencalonan Bupati
Bantul: banyak 'Invisible Hand' Pengaruhi Pencalonan', 'Di Desa Karangtengah Imogiri, Dana
IDT Hanya Diberikan Separo' dan 'Isak Tangis Warnai Pengosongan Parangtritis'.Fuad
Muhammad Syarifudin meninggal setelah dianiaya orang tak dikenal disekitar rumahnya
dengan sebatang besi.

KEBEBASAN BERAGAMA
Kebebasan beragama adalah prinsip yang mendukung kebebasan individu
atau masyarakat, untuk menerapkan agama atau kepercayaan dalam ruang
pribadi atau umum. Kebebasan beragama termasuk kebebasan untuk mengubah
agama dan tidak menurut setiap agama. Dalam negara yang mengamalkan
kebebasan beragama, agama-agama lain bebas dilakukan dan ia tidak
menghukum atau menindas pengikut kepercayaan lain yang lain dari agama
resmi. Pasal 18 dalam Kovenan Internasional PBB tentang Hak-Hak Sipil dan
Politik menyatakan kebijakan yang menafikan kebebasan seseorang untuk
mengamalkan agamanya adalah satu kezaliman spiritual. Kebebasan beragama
merupakan satu konsep hukum yang terkait, tetapi tidak serupa dengan,
toleransi agama, pemisahan antara agama dan negara, atau negara sekuler
(lacit).
Contoh

o 2 Januari 2009
Aparat gabungan Polda Jawa Tengah membubarkan pengajian jemaatAhhmadiyah
Indonesia (JAI) dengan alasan belum mendapat izin pelaksanaan.
o 16 Oktober 2009
Bupati Purwakarta mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja Stasi Santa Maria
yang akan dibangun di Desa Bungur Sari, Kecamatan Cinangka, dengan alasan
pesyaratan yang kurang lengkap yakni dukungan warga sekitar rumah ibadah yang tidak
mencapai 60 orang. Jumlah dukungan masyarakat yang kurang ternyata karena
masyarakat takut akan teror dari Front Pembela Islam (FPI).
o Pernyataan Kapolri setelah terjadi peristiwa pengrusakan bangunan yang biasa
digunakan untuk beribadah umat Kristen di Yogyakarta pada 1 Juni 2014, bahwa rumah
hunian tidak boleh dipakai untuk ibadah rutin.

KEBEBASAN DARI KETAKUTAN

Jadi apa kebebasan? Apa yang kita butuhkan untuk bebas dari? Dikatakan bahwa ada hanya
dua emosi - cinta dan rasa takut. Melihat dari perspektif itu, maka apa yang kita butuhkan
untuk bebas dari rasa takut. Ini mencakup segala sesuatu yang lain. Jika Anda merenungkan
segala sesuatu dalam hidup Anda yang Anda rasa menindas Anda, Anda akan menyadari
bahwa apa yang kurang adalah cinta dan apa yang berbau adalah ketakutan. Keyakinan dalam
ketidakadilan, dalam kekurangan, penindasan, semua ekspresi ketakutan.
Jadi jalan yang benar untuk kebebasan dan kemerdekaan adalah melalui melepaskan
ketakutan dan merangkul jalan cinta. Setelah kita benar-benar datang dari hati dalam semua
keputusan dan persepsi kita, maka kita benar-benar bebas. Kami kemudian menjadi
independen dari pikiran picik dan ketakutan. Kita menjadi bebas dari kekhawatiran,
keraguan, kebencian, dan merasa bahwa kita telah diperlakukan tidak adil. Ketika kita dapat
mengangkat pikiran kita dari kotoran takut, kita melihat bahwa kita telah benar-benar telah
bebas selama ini. Kami hanya perlu mengubah persepsi kita dari salah satu kekurangan dan
pemisahan, ke salah satu Keesaan.

KEBEBASAN DARI KEKURANGAN


bebas dari kekurangan, atau kalau diterjemahkan dalam istilah yang lebih
umum, berarti berkaitan dengan pengertian bahwa setiap negara di masa damai
harus menjamin kehidupan ekonomi yang sehat bagi rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai