Anda di halaman 1dari 86

BAB I

PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang
Akademik merupakan sebuah lembaga pendidikan formal baik pendidikan

anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan


maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan ilmu pengetahuan,
teknologi, atau seni tertentu (Aditama, 2012). Dalam suatu lembaga pendidikan,
perancangan sistem informasi Akademik perlu dibuat agar pengolahan data
akademik lebih akurat serta dapat diakses secara online (Saputra, 2012), juga
memberikan gambaran umum mengenai profil lembaga pendidikan yang
bersangkutan dan fasilitas-fasilitas lain.
SMP 1926 belum memiliki sistem informasi akademik, sehingga siswa
masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi nilai serta bahan materi
pelajaran, dan sulitnya pemantauan nilai siswa oleh orang tua siswa, juga pihak
sekolah harus mengeluarkan banyak biaya promosi untuk menyediakan informasi
mengenai sekolah.
Model yang biasa digunakan untuk perancangan sistem informasi
akademik yaitu model waterfall, Rapid Application Development dan prototyping
(Sanders, Chandima, & Williams, 2007). Model rappid application development
merupakan model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekan
siklus perkembangan yang sangat pendek, kelemahan model ini adalah tidak
cocok untuk proyek berskala besar dan proyek dapat gagal karena waktu yang
disepakati tidak dapat terpenuhi. Model prototyping merupakan model yang
bersifat hanya memberikan beberapa kebutuhan umum software tanpa detail
(Jogiyanto, 2003), kelemahan model ini adalah teknik dan tools yang tidak
optimal dan sulitnya pemeliharaan juga pengambangan sistem itu sendiri. Dan
model waterfall merupakan model software yang bersifat sistematik dan
sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan dalam membangun software
secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada yang terdapat pada

penerapan sistem ini (Britton, 2001), kelebihan dari sistem ini adalah model
pengembangan lebih handal dan lebih lama digunakan, cocok untuk sistem
software berskala besar, cocok untuk sistem software yang bersifat generik dan
pengerjaan project sistem akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
Pada penelitian ini akan merancang sistem informasi akademik dengan
model waterfall dan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL
untuk database-nya. Dengan tujuan agar memudahkan siswa dalam mendapatkan
informasi nilai dan bahan materi pelajaran, juga memudahkan orang tua dalam
memantau nilai siswa, serta mengurangi pengeluaran biaya promosi sekolah.
I.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

diatas

maka

penulis

mencoba

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:


1. Belum adanya sistem informasi akademik di SMP 1926, sehingga Siswa
kesulitan untuk mendapatkan informasi nilai dan bahan materi pelajaran.
2. Sulitnya pemantauan nilai siswa oleh orang tua siswa.
3. Pihak sekolah harus mengeluarkan banyak biaya promosi untuk
menyediakan informasi mengenai sekolah untuk mengenalkan sekolah
kepada masyarakat luas.
I.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas,maka dapat

dirumuskan permasalahan, yaitu:


1. Seberapa efektif sistem informasi akademik dapat mempermudah siswa
dalam mendapatkan informasi nilai dan bahan materi pelajaran?
2. Seberapa efektif sistem informasi akademik dapat mempermudah orang
tua dalam memantau nilai siswa?
3. Seberapa efisien sistem informasi akademik dapat mengurangi biaya
promosi untuk menyediakan informasi mengenai sekolah?
I.4

Batasan Masalah
Untuk memperjelas arah permasalahan yang akan dibahas dari rumusan

masalah di atas, maka batasan masalah pada sistem informasi akademik ini
hanya membahas sebagai berikut:
2

1. Pada penelitian ini hanya membahas tentang perancangan sistem informasi


akademik dalam ruang lingkup SMP 1926, tetapi tidak membahas tentang
keamanan jaringan dan sistem.
2. Sistem ini dibuat untuk menampilkan informasi pengelolaan data siswa,
data guru, data nilai, data mata pelajaran dan data materi pelajaran saja,
tidak membahas masalah pembayaran dan pendaftaran siswa baru online.
3. Sistem informasi ini hanya membahas penjadwalan mata pelajaran
berdasarkan kelas, tidak membahas penjadwalan mata pelajaran secara
global atau menyeluruh, dan tidak membahas pembagian ruangan kelas.
4. Tidak membahas masalah keterampilan atau tingkat pendidikan orang tua
siswa yang berkenaan dengan internet atau pengaksesan website.
5. Sistem ini hanya menampilkan akumulasi nilai per semester dan tidak
membahas nilai secara keseluruhan atau nilai raport.
6. Proses penggantian password siswa hanya bisa dilakukan oleh admin.
7. Proses penginputan nilai hanya bisa dilakukan oleh admin, tidak dapat
dilakukan secara langsung oleh guru yang bersangkutan dengan mata
pelajaran.
8. Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
MySQL untuk databasenya.
I.4.1

Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini pengembangan sistem menggunakan model waterfall,

secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :


Analisa, Desain, Penulisan, Pengujian dan Penerapan serta Pemeliharaan (Kadir,
Pengenalan Sistem Informasi, 2003), pemodelan pengembangan sistem teknik
waterfall meliputi aktifitas-aktifitas seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1.1 Skema model waterfall


1. Analisa Kebutuhan
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan
data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau
studi literatur.
2. Desain Sistem
Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem
terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan
perangkat pemodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram),
diagram hubungan entitas (entity relationship diagram) serta struktur dan
basis data.
3. Penulisan Kode Program
Merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh
komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan
transaksi yang diminta oleh user.
4. Pengujian Program
Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuannya sehingga
didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan
pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan
sempurna.
5. Penerapan Program dan Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan
mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami
kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan
baru atau karena pelanggan membutuhkan perkebangan fungsional

BAB II
LANDASAN TEORI

II.1

Tinjauan Studi
Penelitian tentang sistem informasi akademik sudah banyak dilakukan

diantaranya:
Penelitian yang dilakukan oleh Lusi Melian pada tahun 2010 dengan judul
Perancangan sistem informasi akademik berbasis web dalam penelitian ini
model pengembangan sistem yang digunakan adalah model prototyping, tujuan
pembuatan sistem informasi ini adalah untuk membantu dalam penyampaian
informasi mengenai hasil seleksi, hasil belajar siswa, serta jadwal belajar siswa di
sekolah kepada orang tua.
Penelitian yang dilakukan oleh Suci Lestari pada tahun 2011 dengan judul
Perancangan sistem informasi sekolah menggunakan PHP dan MySQL di SMKN
5 Jakarta dalam penelitian ini model pengembangan sistem yang digunakan
adalah model waterfall dengan berfokus pada pembuatan database dan hak akses
berdasarkan tingkatan atau level user yang ada di sekolah, tujuan pembuatan
sistem informasi ini adalah untuk memudahkan siswa dalam melihat hasil belajar,
melihat jadwal pelajaran dan melihat laporan absensi siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Ardian pada tahun 2013 dengan judul
Sistem informasi akademik berbasis web pada SMA Negri 11 Semarang dalam
penelitian ini model pengembangan sistem yang digunakan adalah model spiral
klasik boehm, tujuan pembuatan pembuatan sistem informasi ini adalah
menunjang proses pengolahan data akademik, serta penyajian informasi akademik
bagi orang tua siswa dengan memanfaatkan fasilitas internet.
Pada penelitian ini akan merancang sistem informasi akademik dengan
model waterfall dan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL
untuk database-nya. Dengan tujuan agar memudahkan siswa dalam mendapatkan
informasi nilai dan bahan materi pelajaran, juga memudahkan orang tua dalam
memantau nilai siswa, serta mengurangi pengeluaran biaya promosi sekolah.
5

II.2

Landasan Teori

II.2.1 Konsep Dasar Sistem


Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir, Pengenalan Sistem Informasi,
2009). Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu
(Jogiyanto, 2001), yaitu:
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem.
2. Batas Sistem
Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan satu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
Batas suatu sistem merupakan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem
Merupakan media penghubung antar satu subsistem dengan subsistem
yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber
daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran
(output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
5. Masukan (input)
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima
seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data,
frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

6. Keluaran (output)
Merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih
berguna.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem
sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem.
1

Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,

diantaranya:
1. Sistem abstrak (abstrac system) dan sitem fisik (physical system)
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pikiran atau ide yang tidak
tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, sedangkan sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem
akutansi, sistem produksi, dan lain-lain.
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made
system)
Sistem alamiah merupakan sistem yang tejadi melalui proses alam, tidak
bisa dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi sedangkan
sistem buatan manusia merupakan sistem yang memang sengaja dirancang
oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antar
manusia dengan mesin disebut human machine system, misalnya sistem
informasi, karena penggunaan komputer yang dilakukan oleh manusia.

3. Sistem tentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilisItic


system)
Sistem tentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Ineraksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, misalnya
pada sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
program-program yang dijalankan, sedangkan sistem tak tentu merupakan
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung umur probabilitas.
Sistem infomasi termasuk dalam klasifikasi sistem fisik, sistem
buatan manusia dan sistem tentu. Sebagai sistem fisik, sistem informasi
mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manusia,
karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem. Sebagai
sistem tentu, karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi (Jogiyanto
H. , 2009), merupakan hasil yang sudah dirancang dan sudah ditentukan
sesuai dengan pemakainya.
2.2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu
(Jogiyanto, 2001), yaitu:
1. Komponen sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinterkasi,
yang artinya saling berkerja sama membentuk satu kesatuan komponenkomponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat
dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment)


Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan
luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan
luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak
maka akan mengganggu kelansungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
subsistem berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan. Keluaran (output) dari suatu subsistem memungkinkan menjadi
masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui media
penghubung.
5. Sasaran sistem (Objective) atau Tujuan sistem (Goal)
Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu
sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran tujuannya.
2.2.1.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna
bagi pemakai (Alamsyah, 2003), dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi
pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan.
Kualitas dari informasi yang dihasilkan haruslah berisikan 3 (tiga) hal berikut
(Jogiyanto, 2001), yaitu :
1. Relevan (relevance) atau tepat kepada orangnya, berarti informasi tersebut
mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2. Tepat waktu (time liness), berarti informasi yang datang kepada penerima
tidak boleh terlambat.

3. Akurat (accurate) atau tepat nilainya, berarti informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
2.2.1.3 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan
informasi. Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan
data. Untuk melakukan siklus ini, maka sebagai suatu sistem diperlukan
komponen-komponen tertentu. Telah diketahui bahwa data perlu diolah untuk
dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut juga
dengan nama siklus hidup informasi (information life cycle). Dengan demikian
sistem informasi mempunyai enam buah komponen (Jogiyanto H. , 2009), yaitu:
1. Komponen Masukan (Input)
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen
ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.
Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah
menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan
terlebih dahulu di storage dalam bentuk basis data.
2. Komponen Model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang
diambil dari basis data yang diolah melalui suatu model-model tertentu.
Model-model yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model
logika yang menunjukan proses perhitungan matematika.
3. Komponen Keluaran (Output)
Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi. Sistem
informasi yang tidak pernah menghasilkan output, tetapi selalu menerima
input dikatakan bahwa input yang diterima masuk ke dalam lubang yang
dalam (deep hole). Output dari sistem informasi dibuat denga
menggunakan data yang ada di basis data dan diproses menggunakan
model tertentu.
4. Komponen Teknologi

10

Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa


adanya teknologi yang mendukung makan sistem informasi tidak akan
dapat manghasilkan informasi yang tepat waktunya. Komponen teknologi
mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya.
5. Komponen Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan membutuhkan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Komponen Kontrol atau Pengendalian
Komponen kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada
di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin
bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan
informasi yang akurat.
II.2.2 Pengembangan Sistem
2.2.2.1 Objek Oriented Concept
Object oriented (OO) adalah suatu paradigma yang menggunakan objek
dengan identitas yang membungkus properties, operasi, melewatkan pesan, class,
inheritence, polymorphism dan dynamic binding untuk menyelesaikan domain
permasalahan. Konsep dasar dalam sistem berorientasi objek memiliki 3 konsep
(Sanders, Chandima, & Williams, 2007), yaitu:
1. Inheritance
Merupakan kumpulan class dari objek-objek yang mempunyai struktur
umum, behavior umum, relasi umum dan semantic (kata) yang umum.
Pengelompokan class berdasarkan objek-objek dalam sequence diagram
dan collaboration diagram.
2. Enkapsulasi
Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dari
sebuah objek dengan cara yang tidak layak, hanya metode dalam objek
tersebut yang diberi izin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek
mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat
11

berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan


tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
3. Polimorfisme
Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek
dapat mengirimkan pesan, metode tertentu yang berhubungan dengan
sebuah pengirim pesan tergantung kepada objek tertentu dimana pesan
tersebut dikirim.
Adapun beberapa model yang terdapat dalam Object Oriented (OO)
(Sanders, Chandima, & Williams, 2007) adalah:
1. Model Rapid Application Development (RAD)
Merupakan sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier
yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek.
Kekurangan dari model RAD adalah:
a. Bagi proyek yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan sumber daya
manusia yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik.
b. RAD menuntut pengembang dan user memiliki komitmen di dalam
aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di
dalam kerangka waktu yang sangat pendek. Jika komitmen tersebut
tidak ada, proyek RAD akan gagal.

Gambar 2.2 Model Rapid Application Development (RAD)

12

2. Model Prototype
Model prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang
dan user bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software,
megidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar
dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan, kemudian dilakukan
perancangan. Namun dalam prosesnya prototype cenderung lambat karena
user akan menambah komponen dari luar sistem. Sehingga kepastian
penyelesaian project tidak jelas.

Gambar II.3 Model Prototype

3. Model spiral / incremental


Model spriral adalah model proses software yang evolusioner yang
merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek
sistematis dari model sekuensial linier. Kekurangan model spiral ini adalah
sulitnya untuk meyakinkan konsumen (khususnya dalam situasi kontrak)
bahwa pendekatan evolusioner bisa dikontrol.

13

Gambar 2.4 Model Spiral


4. Model waterfall
Model waterfall adalah sebuah perkembangan software yang sistematik
dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh
analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.
Model ini melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a. Rekayasa atau pemodelan sistem informasi, merancang model yang
akan ditetapkan.
b. Analisis kebutuhan,

mengumpulkan

kebutuhan

secara

lengkap

kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi


oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara
lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
c. Desain, desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara
lengkap.
d. Coding, desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan
menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan.
e. Pemeliharaan, mengoprasikan program di lingkungannya

dan

melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena


adaptasi dengan situasi sebenarnya.
f. Pengujian, penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara
keseluruhan (system testing).

14

Setiap phase pada waterfall dilakukan secara berurutan. Dalam


pengembangan sistem infromasi sistem waterfall sangat baik digunakan. Dimana
sistem waterfall selalu berkembang baik dalam teknologi ataupun lingkungannya.

gam

Gambar 2.5 Model Waterfall

System Development Life Cycle (SDLC) atau siklus hidup pengembangan


sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini (Turban,
2003), SDLC adalah kerangka kerja (framework) yang terstruktur yang berisi
proses-proses sekuensial dimana sistem informasi dikembangkan. Tahapan
tersebut terdiri dari:
1. Investigasi sistem
Studi kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan suksesnya
proyek pengembangan sistem yang diajukan dan menentukan kelayakan
teknis, ekonomi dan perilaku proyek.
2. Analisa sistem
Analisa sistem merupakan tahapan menganalis sisem untuk menemukan
kelemahan-kelemahannya sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
3. Perancangan sistem
Perancangan sistem merupakan persiapan dari perancangan yang
mengidentifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan
dirancang secara rinci.
4. Pemrograman
Pemrograman meliputi translasi atau terjemahan dari perancangan
spesifikasi ke dalam kode komputer.
5. Testing

15

Testing bertujuan untuk melihat apakah kode komputer akan memberikan


hasil yang diinginkan dan diharapkan dalam kondisi tertentu.
6. Implementasi
Implementasi sistem yaitu tahapan menerapkan sistem supaya sistem siap
dioperasikan.
7. Perawatan sistem
Perawatan sistem merupakan tahapan setelah pengembang sistem selesai
dilakukan atau sistem telah dioperasikan.
Tahapan dalam siklus pengembangan sistem atau System Development
Life Cycle (SDLC) sebagai berikut:

Gambar 2.6 Tahapan SDLC

2.2.2.2 Unified Modeling Language (UML)


Unified Modeling Language adalah bahasa standar yang digunakan untuk
menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan disain
berorientasi objek (Henderi, 2007). UML menjadi bahasa yang bisa digunakan

16

untuk berkomunikasi dalam perspektif obyek antara user dengan developer, antara
developer dengan developer, antara developer analis dengan developer desain, dan
antara developer desain dengan developer pemrograman.
UML memungkinkan developer melakukan permodelan secara visual,
yaitu penekanan pada penggambaran, bukan didominasi oleh narasi. Permodelan
visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakuan dari obyek,
mempermudah penggambaran interaksi antara elemen dengan sistem, dan
mempertahankan konsistensi antara desain dan implementasi dalam
pemrograman.
Pada UML terdiri dari beberapa macam diagram, berikut penjelasan
masing masing diagram yang penulis gunakan dalam mendesain sistem:
1. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggabarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut
merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas sedangkan
operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

Tabel 2.1 Diagram kelas


Simbol

Deskripsi
Kelas pada struktur sistem.

Kelas
Nama_kelas
+atribut
+operasi()
17

Antarmuka (interface)

Sama

dengan

konsep

interface

dalam pemrograman berorientasi


nama_interface
Asosiasi (Association)

obyek.
Relasi antar kelas dengan makna
umum,

asosiasi

biasanya

juga

Asosiasi berarah (directed

disertai dengan multiplicity.


Relasi antar kelas dengan makna

association)

kelas yang satu digunakan oleh


kelas yang lain, asosiasi biasanya
juga disertai dengan multiplicity
Relasi antar kelas dengan makna

Generalisasi

generalisasi

spesialisasi

(umum-

khusus).
Relasi antar kelas dengan makna

Ketergantungan (dependence)

ketergantungan antar kelas.


Agregasi (aggregation)

Relasi antar kelas dengan makna


semua-bagian (whole-part).

2. Use Case Diagram


Use case atau diagram user case merupakan permodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan
sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang
akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi
apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada use case
adalah nama didefinisikan sesederhana mungkin dan dapat dipahami. Ada
dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor
dan use case. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use
case:
Tabel 2.2 Diagram use case
Simbol

Deskripsi
Fungsionalitas yang

Use case

disediakan

sistem sebagai unit-unit yang saling


nama use case
18

bertukar pesan antar unit atau aktor.


Biasanya

dinyatakan

dengan

menggunakan kata kerja di awal


frase nama use case
Orang proses, atau sistem lain yang

Aktor / actor

berinteraksi

dengan

sistem

informasi yang akan dibuat di luar


sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun simbol

nama aktor

dari aktor adalah gambar orang, tapi


aktor belum tentu merupakan orang.
Biasanya dinyatakan menggunakan
kata benda di awal frase nama aktor
Komunitas antar aktor dan use case

Assosiasi / assosiation

yang berpartisipasi pada use case


atau use case memiliki interaksi
dengan aktor.
Relasi use case tambahan ke sebuah

Ekstensi / extend

use case dimana use case yang

<<extend>>

ditambahkan dapat berdiri walau


tanpa

use

Biasanya

case
use

tambahan
case

itu.

tambahan

memiliki nama depan yang sama


dengan use case yang ditambahkan.
3. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran kerja
(workflow) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu
diperhatikan di sini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan
aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat
dilakukan oleh sistem. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada
diagramaktivitas:

19

Tabel 2.3 Diagram aktivitas


Simbol
Status awal

Deskripsi
Status awal aktivitas sistem. Sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah
status awal.
Aktivitas yang dilakukan sistem,

Aktivitas
aktivitas
Percabangan

aktivitas biasanya diawali dengan kata


kerja.
Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan / join

Asosiasi penggabungan dimana lebih


dari satu aktivitas digabungkan menjadi
satu.
Status akhir yang dilakukan sistem,

Status akhir

sebuah diagram aktivitas memiliki


sebuah status akhir.
Memisahkan organisasi bisnis yang

Swimlane
nama swimlane

bertanggung jawab terhadap aktivitas


yang terjadi

4. Sequence Diagram
Diagram sekuen (sequence diagram) menggambarkan kelakuan objek
pada use case dengan mendiskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk

20

menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang


terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas
yang diinstansiasi menjadi banyaknya objek itu. diagram sekuen yang
harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki
proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan
interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen, sehingga
semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang
harus dibuat juga semakin banyak.

Tabel 2.4 Diagram sekuen


Simbol

Deskripsi
Orang proses atau sistem lain yang

Aktor

berinteraksi dengan sistem informasi


yang akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri,
nama aktor

jadi walaupun simbol dari aktor

atau

adalah gambar orang, tapi aktor belum


nama aktor

tentu merupakan orang. Biasanya


dinyatakan menggunakan kata benda

tanpa waktu aktif

di awal frase nama aktor.

Garis hidup / lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek

Menyatakan objek yang berinteraksi


pesan.

nama objek : nama kelas

Waktu aktif

Menyatakan

objek

aktif

dan

berinteraksi pesan.
Pesan tipe create

Menyatakan suatu objek membuat

21

<<create>>

objek

yang

lain,

arah

panah

menyatakan objek yang dibuat.


Pesan tipe call

Menyatakan suatu objek memanggil


operasi/metode yang ada pada objek

1 : nama_metode()

lain atau dirinya sendiri,

1 : nama_metode()
arah panah mengarah pada objek yang
memiliki operasi atau metode, karena
ini memanggil operasi atau metode
yang

dipanggil

harus

ada

pada

diagram kelas sesuai dengan objek


yang berinteraksi.
Menyatakan bahwa

Pesan tipe send

suatu

objek

mengirimkan data atau masukan atau

1 : masukan

informasi ke objek lainnya, arah

>

panah mengarah pada objek yang


dikirimi.
Menyatakan bahwa suatu objek yang

Pesan tipe return

telah menjalankan suatu operasi atau

1 : keluaran

metode

>

menghasilkan

suatu

kembalian ke objek tertentu, arah


panah mengarah pada objek yang
menerima kembalian.
Menyatakan suatu objek mengakhiri

Pesan tipe destroy

hidup objek yang lain, arah panah

<<destroy>>

mengarah pada objek yang diakhiri,


sebaliknya jika ada create maka ada
destroy.

22

2.2.2.3 Kamus Data


Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan
definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem
mempunyai pengertian yang sama tentang input, output dan komponen data store.
Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data
yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan
dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam
tahap analisis dan perancangan suatu sistem.
Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antar user dan
analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang
masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu,
pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input
laporan dan database.
Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada
ERD. Alur data pada ERD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama
alur datanya tanpa menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan
struktur dari alur data secara terinci maka dibentuklah kamus data yang
didasarkan pada alur data di dalam ERD.
Tabel 2.5 Notasi Kamus Data
No

Simbol

Uraian

Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinya

Dan

()

Opsional (boleh ada atau boleh tidak)

{}

Pengulangan

[]

Memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksi

**

Komentar

Identifikasi atribut kunci

Pemisahan sejumlah alternatif pilihan antara simbol [ ]

23

II.2.3 Perangkat Lunak Pendukung


2.2.3.1 PHP
Page Hypertext Preprocessor (PHP) adalah salah satu bahasa server-side
yang dirancang khusus untuk aplikasi web (Sutarman, 2007). PHP merupakan
bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan, pembuatan
dan pengembangan sebuah web dan dapat digunakan pada Hypertext Markup
Language (HTML), PHP merupakan bahasa yang disertakan dalam dokumen
HTML sekaligus bekerja di sisi server (server-side HTML embedded scripting),
artinya sintaks dan perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server
tatapi disertakan pada halaman HTML biasa, sehingga script-nya tidak tampak di
sisi client.
PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan basis data server dan
dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat
mengakses basis data menjadi begitu mudah. Tujuan dari bahasa scripting ini
adalah untuk membuat aplikasi dimana aplikasi tersebut yang dibangun oleh PHP
pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara
keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada
permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk
mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan PHP sebagai serverside embedded script language. maka server akan melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Membaca permintaan dari client / browser.
2. Mencari halaman atau page di server.
3. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan
modifikasi pada halaman.
4. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet.
PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh script sejenis
(Peranginangin, 2006), yaitu:
1. Bersifat open source

24

PHP adalah aplikasi bahasa web yang dapat diperoleh secara gratis. Jadi
setiap orang yang menggunakannya dapat merubah source code dan
mendistribusikannya secara bebas.
2. Mudah dipelajari
PHP mudah dipelajari dibandingkan dengan produk lain yang mempunyai
fungsi yang sama, tidak seperti java server page atau C-base CGI tidak
membutuhkan persyaratan untuk mendalami beberapa bahasa
pemrograman lain. PHP mempunyai sintaks yang sangat mudah dan userfriendly.
3. Bersifat embedded
Penulisan script PHP menyatu dengan HTML sehingga memudahkan
pembuatannya.
4. Dapat dijalankan dibanyak platform
PHP yang menyatu dengan dokumen HTML bisa diakses oleh seluruh
browser di seluruh platform yang ada. Dengan kata lain, aplikasi yang
dibangun dengan PHP berlaku secara universal. PHP dapat dijalankan di
bawah sistem operasi UNIX dan Windows.
5. Meningkatkan kecepatan dan proses script
Pada proses eksekusinya terutama saat di compile sebagai module apache
di sisi UNIX. Saat ini PHP lebih cepat untuk hampir semua pengguna
Common Gateway Interface (CGI) script.
6. Mempunyai fleksibilitas tinggi
PHP mempunyai fleksibilitas yang tinggi menyamai high level
programming language seperti bahasa C.
7. Life cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti perkembangan
teknologi internet.

2.2.3.2 MySQL
My Structure Query Language (MySQL) adalah sebuah perangkat lunak
sistem manajemen basis data Structure Query Language (SQL) yang cepat dan
akurat disebut juga (DBMS) Database Management System (Welling & Thomson,
25

2001). MySQL merupakan Relation Database Management System (RDBMS)


yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi General Public License (GPL),
sehingga setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL.
MySQL menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yaitu
bahasa query basis data yang baku bagi seluruh dunia. MySQL kembali
dipublikasikan sejak tahun 1996, tetapi sejarah pengembangannya telah dilakukan
dari tahun 1979. MySQL tersedia dengan lisensi open source (Welling &
Thomson, 2001), tetapi lisensi komersil pun tersedia apabila diperlukan.
Sebagai basis data server MySQL dapat dikatakan lebih unggul
dibandingkan basis data server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk
query yang dilakukan oleh singleuser, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali
lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.
Kelebihan dari MySQL (Welling & Thomson, 2001), yaitu :
1. Performance MySQL begitu cepat dalam pemrosesan data.
2. MySQL tersedia dan dapat digunakan tanpa dikenakan biaya, dibawah
lisensi open source. Namun tersedia dengan biaya yang sanat murah
dibawah lisensi komersil.
3. Kebanyakan dari berbagai sistem basis data modern menggunakan SQL.
Jika pengguna memiliki RDBMS yang lain, pengguna tidak akan
menghadapi masalah yang berarti ketika beradaptasi dengan SQL bahkan
MySQL lebih mudah dalam persiapan dibandingkan dengan produk lain
sekelasnya.
4. MySQL dapat digunakan dan diimplementasikan pada berbagai sistem,
UNIX dan juga pada Microsoft Windows.
5. Sama seperti PHP, pengguna dapat mengubah dan menambahkan source
code bagi MySQL.
2.2.3.3 Apache
Apache merupakan turunan dari web server yang dikembangkan oleh
National Center For Super Computing Aplication (NCSA) sekitar tahun 1995
yang dikenal dengan NSCA HTTP Daemon (NCSA HTTPd) yang pada RedHat
Linux 7.1 telah digunakan patch untuk mengganti NCSA HTTPd tersebut.

26

Web server merupakan suatu server internet yang menggunakan protokol


Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) untuk melayani semua proses pentransferan
data hingga saat ini, web server dapat dikatakan sebagai tulang punggung bagi
semua pengguna internet. Hal ini dikarenakan, web server bukan hanya bisa dapat
melayani jenis data dalam bentuk text, akan tetapi juga dapat menampilkan
format-format data dalam bentuk gambar, baik gambar dalam bentuk 2D atau 3D,
suara dan juga dapat berinteraksi dalam dunia Wireless Access Protocol (WAP)
gateway dan sebagainya.
Apache web server memiliki program pendukung cukup banyak yang
dapat memberikan layanan yang cukup bagi penggunanya. Berikut ini adalah
beberapa program pendukung dari apache web server tersebut (Andry Syahputra,
2003), diantaranya yaitu:
1. Kontrol akses
2. Common Gateway Interface (CGI), yang paling terkenal dan sangat sering
digunakan adalah Pratical Extraction Report Language (Perl).
3. Personal Home Page (PHP)
4. Server Side Include (SSL)
II.2.4 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antara 2 komputer
atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau wireless dan dapat
mengakses informasi (Melwin, 2005), sehingga dapat saling berbagi data
informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer
atau harddisk. Prinsip dasar dalam sistem jaringan ini adalah proses pengiriman
data atau informasi dari pengirim ke penerima melalui suatu media komunikasi
tertentu, ada beberapa jaringan komputer, antara lain:
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan work station dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik
untuk memakai bersama sumber daya (resource), seperti printer, dan
sebagainya.

27

2. Wide Area Network (WAN)


Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas, seperti mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri
dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan programprogram (aplikasi) pemakai.
3. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang
sama dengan LAN, MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pribadi (swasta) dan umum. MAN mampu menunjang data dan
suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

III.1

Analisa Sistem Saat Ini


Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

kedalam bagian komponen-komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan


mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang terjadi, dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum
tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis karena kesalahan
dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Misalnya anda
dihadapkan pada suatu masalah untuk menentukan seberapa jauh sistem tersebut
telah mencapai sasarannya.
Analisa sistem informasi akan membantu dalam mengetahui informasiinformasi tentang sistem yang sedang berjalan, sehingga dalam analisa sistem
diharapkan bisa diketahui sejauh mana kebutuhan yang telah ditangani oleh sistem
yang berjalan dan bagaimana agar kebutuhan-kebutuhan yang belum bisa

28

terpenuhi dapat diberikan solusinya dan diterapkan dalam tahap perancangan


sistem.
III.1.1 Analisa Sistem Akademik
Analisa sistem akademik saat ini di SMP 1926 dibuat oleh peneliti dalam
bentuk use case diagram, karena notasi UML ini mewakili secara sederhana dan
bisa dijadikan sebagai bahan dalam evaluasi sistem yang berjalan secara efektif,
sehingga sistem dapat terlihat tanpa harus mengetahui secara detail prosedur yang
sedang berjalan.

1.1.1.1 Use Case Diagram Saat Ini

37

Gambar 3.7 Use case diagram analisa sistem saat ini

29

Dibawah ini merupakan deskripsi dari use case yang sedang berjalan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Siswa menerima materi pelajaran.


Siswa melihat nilai hasil evaluasi pembelajaran.
Siswa menerima raport yang diberikan wali kelas
Guru memberikan materi pelajaran
Guru menilai hasil evaluasi pembelajaran
Guru merekap dan menyerahkan nilai tugas, ulangan harian, uts, uas

kepada wali kelas.


7. Wali kelas menyerahkan hasil nilai (raport) kepada siswa.
1.1.1.2 Evaluasi Sistem Saat Ini
Setelah dilakukan penelitian pada sistem yang sedang berjalan, ditemukan
beberapa hal yang sedang terjadi pada sistem diantaranya:
1. Belum adanya sistem informasi akademik di SMP 1926.
2. Siswa kesulitan untuk mendapatkan informasi nilai dan bahan materi
pelajaran.
3. Sulitnya pemantauan nilai siswa oleh orang tua siswa.
4. Pihak sekolah harus mengeluarkan banyak biaya promosi untuk
menyediakan informasi mengenai sekolah untuk mengenalkan sekolah
kepada masyarakat luas.
Tabel 3.6 Permasalahan dan Solusinya
Masalah
Sulit untuk mendapatkan

Aktor
Siswa

Solusi
Setiap siswa akan dapat

informasi nilai dan bahan materi

dengan mudah mendapatkan

pelajaran

informasi nilai dan bahan


materi pelajaran pun bisa
langsung di download melalui

Sulitnya orang tua untuk

Orang Tua

media website.
Orang tua akan dapat dengan

memantau nilai siswa.

mudah memantau nilai siswa

Pihak sekolah harus

melalui media website.


Dengan menggunakan media

Yayasan

mengeluarkan banyak biaya

website pihak sekolah tidak

promosi untuk menyediakan

perlu lagi mengeluarkan


30

informasi mengenai sekolah

banyak biaya promosi untuk


menyediakan informasi
mengenai sekolah.

III.2

Model Yang Diusulkan


Sistem yang diusulkan adalah untuk memberikan gambaran secara umum

kepada siswa dan admin mengenai sistem informasi yang baru, perancangan
sistem secara umum juga sudah dapat mengenai komponen sistem informasi yang
akan didesain. Penentuan persyaratan sistem dilakukan agar arah perancangan
sistem dapat terarah pada sasaran, oleh sebab itu sistem yang dirancang harus
memenuhi batasan sistem dimana perancangan sistem ini merupakan kebutuhan
fungsional dan persiapan untuk rancang bangun. Pada tahap perancangan sistem
informasi dirancang dengan tujuan sebagai alat komunikasi antar pemakai dengan
pembuat program guna mendapatkan sistem aplikasi yang sesuai dengan apa yang
dibutuhkan.
1. Use Case Diagram Yang Diusulkan
Berikut ini use case sistem yang menggambarkan proses yang akan
diusulkan:

31

Gambar 3.8 Use case diagram yang diusulkan


Deskripsi use case sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:
1. Admin melakukan login terlebih dahulu.
2. Admin dapat mengelola data guru seperti memasukan data baru, melihat
data yang telah dimasukan, mengubah dan menghapus data yang sudah
ada.
3. Admin dapat mengelola data siswa seperti memasukan data baru, melihat
data yang telah dimasukan, mengubah dan menghapus data yang sudah
ada.
4. Admin dapat mengelola data mata pelajaran seperti memasukan data baru,
melihat data yang telah dimasukan, mengubah dan menghapus data yang
sudah ada.
5. Admin dapat mengelola data bahan materi pelajaran seperti memasukan
data baru, melihat data yang telah dimasukan dan menghapus data yang
sudah ada.
6. Admin dapat mengelola data nilai seperti memasukan data baru, melihat
data yang telah dimasukan dan mengubah data yang sudah ada.
7. Admin dapat mencetak data nilai dari keseluruhan siswa.
8. Siswa melakukan login terlebih dahulu.

32

9. Siswa dapat melihat data nilai dari masing-masing nis yang melakukan
login.
10. Siswa dapat mencetak nilai dari masing-masing nis yang melakukan login.
11. Siswa dapat melihat data mata pelajaran dari masing-masing nis yang
melakukan login.
12. Siswa dapat mengunduh bahan materi pelajaran dari masing-masing nis
yang melakukan login.
2. Activity Diagram Yang Diusulkan
Berikut activity diagram yang diusulkan:

Gambar 3.9 Activity diagram yang diusulkan


Pada gambar diatas menjelaskan kegiatan dari perancangan sistem
informasi akademik, dari mulai siswa browsing ke sistem informasi akademik,
dimana siswa dapat melihat mata pelajaran, mengunduh (download) bahan materi
pelajaran, melihat nilai yang kemudian dapat dicetak siswa setelah login terlebih
dahulu.
III.2.1 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan tahaan untuk memetakan model
konseptual ke model basis data yang akan dipakai. Perancangan basis data terbagi

33

menjadi lima, yaitu ERD, transformasi ERD ke LRS, LRS, spesifikasi basis data
dan normalisasi.
3.2.1.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Dari hasil analisis terdapat data yang akan digunakan dalam proses
perancangan sistem informasi akademik. Dari data yang telah diperoleh akan
digunakan untuk mendesain basis data dengan atribut-atribut yang
melengkapinya. Dalam hal ini akan digunakan Entity Relationship Diagram
(ERD) untuk merancang basis data. ERD yang merupakan hasil analisis sebagai
berikut :

Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram (ERD)

Diagram ERD diatas menggambarkanstruktur database yang akan


dibangun dalam sistem informasi akademik.
3.2.1.2 Transformasi ERD ke LRS
Di bawah ini adalah gambar transformasi ERD (Entity Relationship
Diagram) diubah kebentuk LRS (Logical Record Structure).

34

Gambar 3.11 Transformasi ERD ke LRS


Diagram ERD ke LRS diatas adalah diagram yang sudah dipisahkan antara
database dengan penghubung yang menjadi primary key dan foreign key.

3.2.1.3 Logical Record Stucture (LRS)


Setelah ditransformasikan ERD ke LRS, maka bentuk LRS yang sudah
terbentuk seperti pada gambar di bawah ini:

35

Gambar 3.12 Logical Record Structure (LRS)


Diagram LRS diatas yang sudah ditransformasikan dari ERD yang
menggambarkan database yang sesungguhnya dalam sistem informasi akademik.

3.2.1.4 Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk pengubahan data dari bentuk tidak
normal menjadi bentuk normal. Berikut ini adalah langkah-langkah normalisasi
yang dilakukan dengan menguraikan gambar ketergantungan fungsional dan tahap
normalisasi.
1. Relasi Siswa
36

Gambar 3.13 Ketergantungan fungsi pada relasi siswa

Keterangan gambar :
a. Tabel siswa sudah bernilai tunggal (1NF) karena sudah tidak ada
atribut yang berulang (Repeating Group) atau sudah tidak ada
atribut yang bernilai banyak (Multivalues Atribute).
b. Tabel siswa sudah normal bentuk kedua (2NF) karena semua
atribut non key yaitu nama_siswa, tempat_lahir, tgl_lahir, alamat,
kelas, semester, jenis_kelamin, agama, password, foto, telp
bergantung sepenuhnya kepada atribut key yaitu nis (Functional
Dependency).
c. Tabel siswa sudah normal bentuk ketiga (3NF) karena semua
atribut non key tidak bergantung kepada atribut key lainnya tetapi
terhadap key yaitu nis (Transitive Dependency).
2. Relasi Guru

37

Gambar 3.14 Ketergantungan fungsi pada relasi guru

Keterangan gambar :
a. Tabel guru sudah bernilai tunggal (1NF) karena sudah tidak ada
atribut yang berulang (Repeating Group) atau sudah tidak ada
atribut yang bernilai banyak (Multivalues Atribute).
b. Tabel guru sudah normal bentuk kedua (2NF) karena semua atribut
non key yaitu nama_guru, tempat_lahir, tgl_lahir, alamat,
golongan, jabatan, hp, jenis_kelamin, agama, foto bergantung
sepenuhnya kepada atribut key yaitu nip (Functional Dependency).
c. Tabel guru sudah normal bentuk ketiga (3NF) karena semua atribut
non key tidak bergantung kepada atribut key lainnya tetapi terhadap
key yaitu nip (Transitive Dependency).

3. Relasi nilai

38

Gambar 3.15 Ketergantungan fungsi pada relasi nilai

Keterangan gambar :
a. Tabel nilai sudah bernilai tunggal (1NF) karena sudah tidak ada
atribut yang berulang (Repeating Group) atau sudah tidak ada
atribut yang bernilai banyak (Multivalues Atribute).
b. Tabel nilai sudah normal bentuk kedua (2NF) karena semua atribut
non key yaitu nilai, idmapel, nis bergantung sepenuhnya kepada
atribut key yaitu idnilai (Functional Dependency).
c. Tabel nilai sudah normal bentuk ketiga (3NF) karena semua atribut
non key tidak bergantung kepada atribut key lainnya tetapi terhadap
key yaitu idnilai (Transitive Dependency).
4. Relasi materi

Gambar 3.16 Ketergantungan fungsi pada relasi materi


Keterangan gambar :
a. Tabel materi sudah bernilai tunggal (1NF) karena sudah tidak ada
atribut yang berulang (Repeating Group) atau sudah tidak ada
atribut yang bernilai banyak (Multivalues Atribute).
b. Tabel materi sudah normal bentuk kedua (2NF) karena semua
atribut non key yaitu deskripsi, namafile, klik, idmapel, nip
39

bergantung sepenuhnya kepada atribut key yaitu idmateri


(Functional Dependency).
c. Tabel materi sudah normal bentuk ketiga (3NF) karena semua
atribut non key tidak bergantung kepada atribut key lainnya tetapi
terhadap key yaitu idmateri (Transitive Dependency).
5. Relasi mata pelajaran

Gambar 3.17 Ketergantungan fungsi pada relasi mata pelajaran

Keterangan gambar :
a. Tabel mata pelajaran sudah bernilai tunggal (1NF) karena sudah
tidak ada atribut yang berulang (Repeating Group) atau sudah tidak
ada atribut yang bernilai banyak (Multivalues Atribute).
b. Tabel mata pelajaran sudah normal bentuk kedua (2NF) karena
semua atribut non key yaitu kdmapel, nama_mapel, kkm
bergantung sepenuhnya kepada atribut

key yaitu idmapel

(Functional Dependency).
c. Tabel mata pelajaran sudah normal bentuk ketiga (3NF) karena
semua atribut non key tidak bergantung kepada atribut key lainnya
tetapi terhadap key yaitu idmapel (Transitive Dependency).
6. Relasi user

Gambar 3.18 Ketergantungan fungsi pada relasi user

40

Keterangan gambar :
a. Tabel user sudah bernilai tunggal (1NF) karena sudah tidak ada
atribut yang berulang (Repeating Group) atau sudah tidak ada
atribut yang bernilai banyak (Multivalues Atribute).
b. Tabel user sudah normal bentuk kedua (2NF) karena semua atribut
non key yaitu password, level bergantung sepenuhnya kepada
atribut key yaitu username (Functional Dependency).
c. Tabel user sudah normal bentuk ketiga (3NF) karena semua atribut
non key tidak bergantung kepada atribut key lainnya tetapi terhadap
key yaitu username (Transitive Dependency).
3.2.1.5 Spesifikasi Basis Data
Basis data telah mempunyai bentuk normal selanjutnya dijelaskan dalam
spesifikasi basis data yang meliputi nama file, media penyimpanan yang
digunakan, isi yang disimpan, primarykey, dan struktur file.
Spesifikasi basis data yang memberikan penjelasan secara detail tentang
masing-masing basis data yang digunakan dalam sistem informasi akademik SMP
1926 adalah sebagai berikut:

1. Nama file
Media
Isi
Primary key

: tblsiswa
: hard disk
: data siswa
: nis
Tabel 3.7 Struktur tabel tblsiswa

No
1

Nama Field
Nis

Type data

Lebar

int

Keterangan

10

Nomor induk

nama_siswa

char

30

siswa
Nama siswa

tempat_lahir

varchar

35

Tempat lahir

41

tgl_lahir

date

alamat

varchar

50

Alamat

kelas

varchar

10

Kelas

semester

int

Semester

jenis_kelamin

varchar

10

Jenis kelamin

agama

varchar

10

Agama

10

Foto

varchar

15

Foto

11

password

varchar

15

Password

12

Telp

varchar

12

Telepon

2. Nama file
Media
Isi
Primary key

yyyy-mm-dd

Tanggal lahir

: tblguru
: hard disk
: data guru
: nip
Tabel 3.8 Struktur tabel tblguru

No
1

Nama Field
Nip

Type Data
int

Lebar
10

Keterangan
Nomor induk
pegawai

nama_guru

char

30

Nama guru

tempat_lahir

varchar

20

Tempat lahir

tgl_lahir

date

yyyy-mm-dd

Tanggal lahir

alamat

varchar

50

Alamat

golongan

varchar

Golongan

jabatan

varchar

20

Jabatan

Hp

varchar

15

Telepon

jenis_kelamin

varchar

10

Jenis kelamin

10

agama

varchar

10

Agama

11

Foto

varchar

15

Foto

42

3. Nama file
Media
Isi
Primary key

: tblmapel
: hard disk
: data mata pelajaran
: idmapel
Tabel 3.9 Struktur tabel tblmapel

No

Nama Field

Type Data

Lebar

Keterangan

idmapel

int

Id urut mata pelajaran

kdmapel

varchar

Kode mata pelajaran

nama_mapel

varchar

30

Nama mata pelajaran

Kkm

int

Kriteria ketuntasan
minimal

4. Nama file
Media
Isi
Primary key

: tblnilai
: hard disk
: data nilai
: idnilai
Tabel 3.10 Struktur tabel tblnilai

No

Nama Field

Type Data

Lebar

idnilai

int

10

Id nilai

Nis

int

10

Nomor induk siswa

idmapel

int

10

Id mata pelajaran

nilai

int

nilai

43

Keterangan

5. Nama file
Media
Isi
Primary key

: tblmateri
: hard disk
: data materi pelajaran
: idmateri
Tabel 3.11 Struktur tabel tblmateri

No

Nama Field

Type Data

idmateri

int

Id materi

Nip

int

10

Nomor induk pegawai

idmapel

int

10

Id mata pelajaran

deskripsi

varchar

50

Deskripsi bahan materi

namafile

varchar

20

Nama file

Klik

int

Total jumlah klik

6. Nama file
Media
Isi
Primary key

Lebar

Keterangan

: user
: hard disk
: data user
: username
Tabel 3.12 Struktur tabel user

No

Nama Field

Type Data

Lebar

username

varchar

15

Username

password

varchar

50

Password

level

varchar

10

Hak level akses

44

Keterangan

III.2.2 Perancangan Prosedur Sistem


Berikut ini akan dijelaskan rancangan sistem yang akan dibangun meliputi,
rancangan UML (Unified Modeling Language) yaitu, use case diagram, activity
diagram, sequence diagram, dan class diagram
.
1.2.2.1 Use Case Diagram
1. Use case diagram mengelola file master guru

Gambar 3.19 Use case diagram mengelola file master guru


Dibawah ini merupakan deskripsi dari use case diagram mengelola file
master guru :
a. Admin melakukan login terlebih dahulu
b. Admin dapat menambahkan data guru baru dan menyimpannya ke
dalam sistem
c. Admin dapat mencari data guru yang telah dimasukan ke sistem
45

d. Admin dapat mengubah data guru yang telah dimasukan ke sistem


e. Admin dapat menghapus data guru yang telah dimasukan ke sistem
2. Use case diagram mengelola file master siswa

Gambar 3.20 Use case diagram mengelola file master siswa

Dibawah ini merupakan deskripsi dari use case diagram mengelola file
master siswa :
a. Admin melakukan login terlebih dahulu
b. Admin dapat menambahkan data siswa baru dan menyimpannya ke
dalam sistem
c. Admin dapat mencari data siswa yang telah dimasukan ke sistem
d. Admin dapat mengubah data siswa yang telah dimasukan ke sistem
e. Admin dapat menghapus data siswa yang telah dimasukan ke sistem
3. Use case diagram mengelola file master mata pelajaran

46

Gambar 3.21 Use case diagram mengelola file master mata pelajaran
Dibawah ini merupakan deskripsi dari use case diagram mengelola file
master mata pelajaran:
a. Admin melakukan login terlebih dahulu
b. Admin dapat menambahkan data mata

pelajaran

baru

dan

menyimpannya ke dalam sistem


c. Admin dapat mencari data mata pelajaran yang telah dimasukan ke
sistem
d. Admin dapat mengubah data mata pelajaran yang telah dimasukan ke
sistem
e. Admin dapat menghapus data mata pelajaran yang telah dimasukan
ke sistem

47

4. Use case diagram mengelola file master materi pelajaran

Gambar 3.22 Use case diagram mengelola file master materi pelajaran
Dibawah ini merupakan deskripsi dari use case diagram mengelola file
master materi pelajaran:
a. Admin melakukan login terlebih dahulu
b. Admin dapat menambahkan data materi

pelajaran

baru

dan

menyimpannya ke dalam sistem


c. Admin dapat menghapus data materi pelajaran yang telah dimasukan
ke sistem
5. Use case diagram mengelola file master nilai

48

Gambar 3.23 Use case diagram mengelola file master nilai


Dibawah ini merupakan deskripsi dari use case diagram mengelola file
master nilai:
a. Admin melakukan login terlebih dahulu
b. Admin dapat memasukan data nilai dan menyimpannya ke dalam
sistem
c. Admin dapat menghapus data nilai yang telah dimasukan ke sistem
d. Admin dapat mencetak nilai siswa yang ada pada sistem

6. Use case diagram melihat mata pelajaran

49

Gambar 3.24 Use case diagram melihat mata pelajaran


Dibawah ini merupakan deskripsi dari use case diagram melihat mata
pelajaran siswa:
a. Siswa melakukan login terlebih dahulu
b. Siswa dapat melihat data mata pelajaran
7. Use case diagram mengunduh materi pelajaran

Gambar 3.25 Use case diagram mengunduh materi pelajaran


Dibawah ini merupakan deskripsi dari use case diagram melihat mata
pelajaran siswa:
a. Siswa melakukan login terlebih dahulu
b. Siswa dapat mengunduh bahan materi pelajaran
8. Use case diagram melihat dan mencetak nilai

50

Gambar 3.26 Use case diagram melihat dan mencetak nilai

Dibawah ini merupakan deskripsi dari use case diagram melihat dan
mencetak nilai siswa:
a. Siswa melakukan login terlebih dahulu
b. Siswa dapat melihat nilai
c. Siswa dapat mencetak nilai

1.2.2.2 Activity Diagram


1. Activity diagram admin

51

Gambar 3.27 Activity diagram admin


2. Activity diagram siswa

52

Gambar 3.28 Activity diagram siswa

III.2.3 Perancangan Antar Muka (Interface)


Dalam perancangan sistem informasi ini peneliti membuat layout yang
terdiri dari beberapa form yaitu, form index, form login area, form login siswa,
form nilai siswa, form cetak nilai, form data mata pelajaran, form download
53

materi, form login admin, form input data siswa, form input data guru, form input
data mata pelajaran, form upload materi pelajaran, form input nilai siswa, form
admin cetak nilai. Teknik penyimpanan data pada tahap perancangan ini adalah
dengan menggunakan teknik penyimpanan secara record.
3.2.3.1 Rancangan Layar Public
1. Rancangan Form Index

Gambar 3.29 Rancangan Form Index

3.2.3.2 Rancangan Layar Siswa


1. Form login

54

Gambar 3.30 Form login

2. Form menu utama siswa

Gambar 3.31 Form menu utama siswa

3. Form menu lihat nilai siswa

55

Gambar 3.32 Form menu lihat nilai siswa

4. Form menu cetak nilai

Gambar 3.33 Form menu cetak nilai

5. Form menu lihat mata pelajaran

56

Gambar 3.34 Form menu lihat mata pelajaran

6. Form menu download bahan materi pelajaran

Gambar 3.35 Form menu download bahan materi pelajaran

57

3.2.3.3 Rancangan Layar Admin


1. Form login

Gambar 3.36 Form login

2. Form menu utama admin

Gambar 3.37 Form menu utama admin

3. Form input data siswa


58

Gambar 3.38 Form input data siswa

4. Form input data mata pelajaran

59

Gambar 3.39 Form input data mata pelajaran


5. Form input data guru

Gambar 3.40 Form input data guru


6. Form ambil mata pelajaran
60

Gambar 3.41 Form ambil mata pelajaran

7. Form ambil materi

Gambar 3.42 Form ambil materi

8. Form penilaian

61

Gambar 3.43 Form penilaian

9. Form cetak nilai siswa

Gambar 3.44 Form cetak nilai siswa

62

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IV.1.1 Pengguna Program


1. Tampilan halaman public

Gambar 4.45 Tampilan halaman public


Pada halaman umum (public) ini berisi informasi-informasi
mengenai sekolah, yaitu login, kontak, profil, visi dan misi, fasilitas,
struktur organisasi dan extrakulikuler yang ada pada SMP 1926.
2. Tampilan Menu Login

63

Gambar 4.46 Tampilan Menu Login


Pada menu utama terdapat login, apabila menu login dipilih maka
akan tampil pilihan akses login antara admin dan siswa. Apabila setelah
melakukan inputan data dan diterima maka akan tampil menu sesuai
dengan akses login yang dipilih masing-masing.
3. Tampilan menu login siswa

Gambar 4.47 Tampilan menu login siswa

64

Pada menu login siswa diatas merupakan akses bagi siswa untuk
masuk ke halaman siswa dengan memasukan NIS dan password masingmasing siswa.
4. Tampilan menu halaman utama siswa

Gambar 4.48 Tampilan menu halaman siswa


Menu halaman utama siswa diatas akan tampil jika data masukan
berupa username (NIS) dan password sesuai dengan pengguna.

65

Gambar 4.49 Tampilan login gagal


jika username (NIS) atau password yang dimasukan tidak terdaftar
atau tidak valid, maka akan muncul pesan kesalahan.
5. Tampilan menu lihat nilai

Gambar 4.50 Tampilan menu lihat nilai siswa

66

Halaman lihat nilai diatas merupakan halaman yang dapat


menampilkan data nilai siswa dari masing-masing siswa yang melakukan
login.
6. Tampilan menu cetak nilai siswa

Gambar 4.51 Tampilan menu cetak nilai siswa


Pada menu diatas merupakan halaman dimana siswa dapat
mencetak nilai. Jika memilih aksi print maka akan tampil halaman nilai
yang siap untuk dicetak.
7. Tampilan form nilai

67

Gambar 4.52 Tampilan print out nilai siswa

Halaman form nilai diatas merupakan halaman nilai dari masingmasing siswa yang siap untuk dicetak.
8. Tampilan menu data mata pelajaran

68

Gambar 4.53 Tampilan menu data mata pelajaran


Pada menu data mata pelajaran diatas merupakan halaman yang
dapat menampilkan daftar mata pelajaran siswa beserta nilai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal).

9. Tampilan menu download materi pelajaran

69

Gambar 4.54 Tampilan menu download materi pelajaran


Pada menu download materi pelajaran diatas merupakan halaman
yang dapat menampilkan daftar bahan materi pelajaran siswa yang dapat
diunduh langsung.
10. Tampilan Menu Login Admin

Gambar 4.55 Tampilan menu login admin


Pada menu login admin diatas merupakan akses bagi admin untuk
masuk ke halaman utama admin dengan memasukan username dan
password yang valid.
11. Tampilan halaman utama admin

70

Gambar 4.56 Tampilan halaman admin


Menu halaman utama admin diatas akan tampil jika data yang
dimasukan berupa username dan password sesuai dengan pengguna.

Gambar 4.57 Tampilan login gagal


Jika username atau password yang dimasukan tidak terdaftar atau
tidak valid, maka user tidak dapat login dan akan muncul pesan kesalahan.
71

12. Tampilan menu manajemen data siswa

Gambar 4.58 Tampilan menu manajemen data siswa


Pada menu manajemen data siswa diatas merupakan halaman yang
dapat memasukan, mencari, mengubah, dan menghapus data siswa.

13. Tampilan menu manajemen data mata pelajaran

72

Gambar 4.59 Tampilan menu manajemen mata pelajaran


Pada menu manajemen data mata pelajaran diatas merupakan
halaman yang dapat memasukan, mencari, mengubah, dan menghapus data
mata pelajaran siswa.

14. Tampilan menu manajemen data guru

73

Gambar 4.60 Tampilan menu manajemen data guru

Pada menu manajemen data guru diatas merupakan halaman yang


dapat memasukan, mencari, mengubah, dan menghapus data guru.

15. Tampilan menu pengambilan mata pelajaran

74

Gambar 4.61 Tampilan menu pengambilan mata pelajaran

Pada menu pengambilan mata pelajaran diatas merupakan halaman


yang dapat mengelola data pengambilan mata pelajaran siswa.

75

Gambar 4.62 Tampilan pengambilan mata pelajaran

Jika pada menu pengambilan mata pelajaran memilih aksi dari


salah satu NIS, maka akan tampil halaman pengambilan data mata
pelajaran siswa seperti pada gambar diatas.

16. Tampilan menu manajemen materi pelajaran

76

Gambar 4.63 Tampilan menu manajemen materi pelajaran


Pada menu manajemen materi pelajaran diatas merupakan halaman
yang dapat memasukan, dan menghapus bahan materi pelajaran siswa.
17. Tampilan menu manajemen nilai

Gambar 4.64 Tampilan menu manajemen nilai

77

Pada menu manajemen nilai diatas merupakan halaman yang dapat


mengelola data nilai dengan memilih mata pelajaran yang akan dimasukan
data nilainya.

Gambar 4.65 Tampilan halaman input nilai siswa per mata pelajaran

Jika pada menu manajemen nilai memilih tombol submit maka


akan tampil halaman input nilai masing-masing siswa berdasarkan mata
pelajaran yang dipilih.

18. Tampilan menu cetak nilai siswa dari halaman admin

78

Gambar 4.66 Tampilan menu cetak nilai siswa dari halaman admin

Pada menu cetak nilai siswa diatas merupakan halaman yang dapat
mencetak nilai seluruh siswa dengan memilih data yang ingin dicetak
nilainya.

79

Gambar 4.67 Tampilan cetak nilai yang siap dicetak


Pada menu cetak nilai siswa, jika memilih salah satu siswa yang
ingin dicetak nilainya, dan mengklik tombol print, maka akan tampil form
nilai yang siap untuk dicetak.

80

BAB V
PENUTUP

V.1

Kesimpulan
Berdasarkan implementasi dan pengujian pada bab-bab sebelumnya, maka

dapat ditarik kesimpulan dari perancangan sistem informasi akademik berbasis


web ini yaitu:
1. Siswa lebih mudah dalam mendapatkan informasi nilai dan bahan materi
pelajaran.
2. Orang tua dapat lebih mudah dalam memantau nilai siswa.
3. Bagi pihak sekolah dapat menghemat biaya promosi informasi mengenai
sekolah.
Perancangan sistem informasi akademik ini telah memberikan kemudahan
dan dapat dijadikan alternatif untuk sekolah-sekolah lainnya, karena mampu
memberikan informasi dengan mudah dan akurat, sehingga dapat membantu
mempermudah akses dan pengolahan data akademik.
V.2

Saran
Dari hasil analisa dan perancangan sistem ini, peneliti menyadari masih

banyak kekurangan dan kesalahan dalam pengembangan sistem ini. Saran-saran


yang dapat peneliti berikan antara lain:
1. Sistem informasi akademik ini baru membahas penilaian siswa secara
global, diharapkan kedepannya daat membahas penilaian secara lebih
terperinci.
2. Sistem informasi akademik ini dapat dikembangkan dengan sistem
informasi administrasi pembayaran dan penerimaan siswa baru secara
online.
3. Sistem informasi akademik ini dapat dikembangkan dengan sistem

informasi penjadwalan yang lebih menyeluruh seperti, penjadwalan waktu


dan kelas, juga penjadwalan mengajar guru.

81

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, R. (2012). Sistem Informasi Akademik Kampus Berbasis Web dengan


PHP. Yogyakarta: Lokomedia.
Alamsyah, Z. (2003). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Ardian. (2013). Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMA Negri 11.
Semarang: Skripsi.
Britton, C. (2001). Object Oriented System Development. McGraw: Hill.
Gulo, W. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Henderi. (2007). Analysis and Design System with Unified Modeling Language
(UML). STMIK Raharja Tangerang.
Irawan, B. (2005). Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jogiyanto. (2001). Sistem Teknologi Informasi. Jogjakarta: Andi Publisher.
Jogiyanto, H. (2009). Sistem Teknologi Informasi Edisi III. Yogyakarta: Andi.
Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Publisher.
Kadir, A. (2009). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Lestari, S. (2011). Perancangan Sistem Informasi Sekolah Menggunakan PHP
dan MySQL. Jakarta: Skripsi.

82

Melian, L. (2010). Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web.


Skripsi.
Melwin. (2005). Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi.
Nasir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peranginangin. (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL . Yogyakarta: Andi.
Sanders, Chandima, & Williams. (2007). Object Oriented Programing Technique.
United States of America: OReilly Media.
Saputra, A. (2012). Sistem Informasi Nilai Akademik Untuk Panduan Skripsi.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Siswanto, N. a. (2010). Satelit TIK: Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.
Sutarman. (2007). Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Turban. (2003). Introduction to Information Technology, 2nd Edition. USA: John
Wiley & Sons, Inc.
Welling, L., & Thomson, L. (2001). PHP and MySQL Web Development. United
States: Sams.

83

PERANCANGAN WEB SEKOLAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah


PERANCANGAWEB

Andi Putra

12140341

Aris Afrizal M

12143789

Danu Permana

12146177

Reza Zulqarnain

12146571

12.32.5B

Jurusan Manajemen Informatika


Akademi Manajemen Informatika Bina Sarana Informatika
Warung Jati
2016

84

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas
terselesaikanya Tugas Kelompok dengan judul WEB PROGRAM
PERPUSTAKAAN. Tugas ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
nilai Tugas Kelompok pada mata kuliah Web Programing.
Selama menyelesaikan makalah ini, kelompok kami telah banyak
menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk, dan saran, serta fasilitas yang
membantu hingga tugas kelompok kami dari penulisan tugas kelompok ini. Untuk
itu kelompok kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terlibat dalam pembuatan tugas kelompok ini.
kelompok kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini belum sempurna,
oleh karena itu kelompok kami mengharapkan saran dan kritik dari semua.Akhir
kata kelompok kami berharap semoga makalah ini berguna bagi kelompok kami
pada khususnya dan semua pihak yang membutuhkan.

Penulis

Jakarta, 22Desember 2016

85
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................1
1.1

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2

Identifikasi Masalah..................................................................................2

1.3

Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.4

Batasan Masalah........................................................................................3

41.

Pengembangan Sistem.......................................................................3

BAB II ....................................................................................................................5
2.1

Tinjauan Studi...........................................................................................5

2.2

Landasan Teori..........................................................................................6

2.1

Konsep Dasar Sistem.........................................................................6

2.

Pengembangan Sistem.....................................................................11

2.3

Perangkat Lunak Pendukung...........................................................23

2.4

Jaringan Komputer...........................................................................27

BAB III .................................................................................................................28


3.1

Analisa Sistem Saat Ini............................................................................28

13.

Analisa Sistem Akademik................................................................28

3.2

Model Yang Diusulkan............................................................................30

23.1

Perancangan Basis Data...................................................................33

23.

Perancangan Prosedur Sistem..........................................................45

23.

Perancangan Antar Muka (Interface)...............................................54

BAB IV .................................................................................................................63

86

Anda mungkin juga menyukai