Anda di halaman 1dari 24

Laporan Praktik Lapang

Ekonomi Mikro
Analisis Produksi Usaha Penangkapan Ikan Belanak
Berdasarkan Alat Tangkap Jaring Tasi

Fitria Purnamasari
G1E111005

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
BANJARBARU
2013

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
sehingga laporan praktik lapang mata kuliah Ekonomi Mikro dengan judul
Analisis Produksi Usaha Penangkapan Ikan Belanak Berdasarkan Alat Tangkap
Jaring Tasi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan
penjabaran mengenai hasil tangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap
jaring tasi dengan 5 variabel independen.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu praktikan masih
membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk dapat menyempurnakan
laporan ini.
Akhirnya praktikan berharap semoga laporan yang telah disusun ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Banjarbaru, 18 Desember 2013

Praktikan

ii

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................

ii

I.

PENDAHULUAN...........................................................................

A.

Latar Belakang.............................................................................

B.

Rumusan Masalah.......................................................................

C.

Tujuan...........................................................................................

D.

Manfaat.........................................................................................

TINJAUAN PUSTAKA.................................................................
A. Klasifikasi Ikan Belanak...........................................................
B. Teori Produksi............................................................................
METODE PRAKTIK....................................................................

3
3
3
6

A. Waktu dan Tempat....................................................................

B. Metode Pengumpulan Data......................................................

C. Metode Analisis Data.................................................................

HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................


A. Karakteristik Responden..........................................................
B. Analisis Fungsi Produksi..........................................................
C. Pembahasan...............................................................................
PENUTUP.......................................................................................

10
10
10
13
14

II.
III.

IV.

V.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang

ii

Indonesia dikaruniai lautan yang lebih luas dari daratan. Dua pertiga
wilayah Indonesia adalah perairan laut yang terdiri dari laut pesisir, laut lepas,
teluk dan selat. Luas wilayah laut termasuk didalamnya Zona Ekonomi Eksklusif
mencapai 5,8 km2 atau sekitar dari luas keseluruhan wilayah Indonesia
(Conyer, 1994).
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup atau
pendapatan nelayan tidak hanya bertumpu pada peningkatan produksi hasil
tangkapan semata, tetapi mencakup seluruh aspek. Salah satu cara meningkatkan
produksi adalah dengan mengusahakan unit penangkapan yang lebih produktif
dalam jumlah dan hasil tangkapan. Unit penangkapan haruslah bersifat ekonomis,
efisien dan sesuai dengan kondisi setempat dengan tidak merusak kelestarian
sumberdaya perikanan dan lingkungan hidup yang didukung oleh pengembangan
agroindustri, prasarana dan peningkatan kualitas tenaga kerja. Nelayan pada
umumnya terdiri dari masyarakat yang pendidikannya relatif rendah dan hidupnya
miskin. Mereka bekerja pada juragan yang mempunyai kapal dan alat tangkap
yang memadai untuk melakukan penangkapan ikan di laut. Kegiatan ditentukan
oleh alam dan lingkungannya.
Kemampuan mereka dalam meningkatkan pendapatan, menghidupi keluarga
serta membangun hari depan yang lebih baik sangat rendah. Mereka memiliki
banyak kesulitan karena usaha penangkapan ikan yang mereka lakukan sangat
bergantung pada alam dan lingkungan. Menurut Kusnadi (2004) hanya sebagian
kecil golongan masyarakat nelayan yang kehidupannya makmur, seperti para
pemilik payang (glatheh) atau purse seine (sleret).
Struktur masyarakat pesisir bawah nelayan memiliki kerawanan sosial yang
tinggi disebabkan oleh dua hal. Pertama, masalah tekanan kemiskinan dan
keterbatasan peluang kerja. Kedua, secara kultural (budaya) nelayan bersifat lebih
terbuka dan temperamental karena masa-masa yang harus diwaspadai adalah
ketika musim barat tiba.
Usaha penangkapan ikan dikenal dua musim, yaitu musim banyak ikan
(musim timur) dan musim sedikit ikan (musim barat) yang lebih sering dikenal
dengan musim paceklik. Bila musim ikan datang (musim timur), mereka baru bisa
berusaha, nelayan tidak perlu mengeluarkan energi yang banyak. Hanya dengan
usaha yang relatif kecil, mereka sudah mendapatkan ikan, tetapi mereka kurang

ii

kuat (tanpa motor tempel). Banyak yang tidak mampu melakukan penangkapan
ikan, padahal kebutuhan rumah tangga harus terpenuhi dari hasil menangkap ikan.
Terhadap kesulitan seperti itu, juragan memberikan bantuan barang-barang
konsumsi (pangan) dengan perjanjian bahwa sebagian hasil tangkapan diserahkan
kepada juragan sebagai pelunasan bantuan yang telah diberikan. Nelayan merasa
ditolong dari kesulitan yang dihadapi. Mereka cenderung menyetujui pendapat
juragan, sehingga di antara nelayan-juragan tumbuh sikap saling tergantung. Akan
tetapi, bila musim tidak memungkinkan untuk melaut, nelayan harus
mengeluarkan tenaga ekstra untuk mendapatkan ikan, bahkan menunggu musim
penangkapan ikan berikutnya dan hidup seadanya.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pendapatan nelayan bergantung
pada banyak hal. Maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana jumlah produksi yang didapatkan nelayan dengan variable tertentu?


Apakah variable tersebut sangat berpengaruh nyata pada jumlah produksi hasil
tangkap?
C. Tujuan
Tujuan praktik lapang ini sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui variable yang berpengaruh pada hasil tangkapan.
2. Mengetahui persamaan fungsi produksi dari hasil tangkap ikan belanak.
D. Manfaat
Manfaat yang didapat pada praktik lapang ini :
1. Dapat memahami pengaruh variable tertentu pada hasil tangkapan.
2. Dapat memahami analisis fungsi produksi.
3. Dapat menjadi fasilitator untuk meningkatkan hasil tangkap nelayan.

Bab II Tinjauan Pustaka


A. Klasifikasi Ikan Belanak
Klasifikasi ikan belanak (Mugil spp) menurut Saanin (1984) adalah sebagai
berikut :

ii

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Kelas

: Pisces

Subkelas

: Teleostei

Ordo

: Percesoces

Family

: Mugillidae

Genus

: Mugil

Spesies

: Mugil spp

Nama lokal

: Belanak

Ikan belanak mempunyai badan yang memanjang, bagian depan


subsilindris, sedangkan bagian belakang agak kompres. Kepala mendatar pada
bagian atas dan bila dipotong memotong melintang berbetuk segitiga. Celah
insang lebar, mulut di ujung dengan posisi mendatar (Kuronuma dan Abe diacu
dalam Sulistiono 1987).
Ikan belanak umunya ditemukan di laut dangkal yang beriklim hangat dan
bervegetasi. Namun ada juga yang hidup di muara sungai, daerah pantai,
sepanjang tahun (Panikawongse diacu dalam Effendi 1984). Ikan belanak
merupakan ikan yang suka bergerombol 20-30 ekor di pantai sekitar 1,5 meter dan
memasuki laguna serta

estuaria

untuk

mencari

makanan (Fischer dan

Whitehead; Dwiponggo diacu dalam Sulistiono 1987).


B. Teori Produksi
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu
barang untuk memenuhi kebutuhan. Atau proses mengubah input menjadi output
dan produksi meliputi semua kegiatan untuk menciptakan/menambah nilai/guna
suatu barang/jasa.
Teori Produksi berguna untuk melihat hubungan antar input (faktor
produksi) dan, output (hasil poduksi). Sehingga dapat menerangkan terjadinya
suatu proses produksi dapat meramalkan apa yang akan terjadi.
Dalam kegiatan usahatani selalu diperlukan faktor-faktor produksi berupa
lahan, tenaga kerja, dan modal yang dikelola seefektif dan seefisien mungkin
sehingga memberikan manfaat sebaik-baiknya.

ii

Soekartawi (2001), mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan faktor


produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman
tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor produksi dikenal
pula dengan istilah input dan korbanan produksi. Faktor produksi memang sangat
menentukan besar-kecilnya produksi yang diperoleh. Faktor produksi lahan,
modal untuk membeli bibit, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja dan aspek
manajemen adalah faktor produksi yang terpenting. Hubungan antara faktor
produksi (input) dan produksi (output) biasanya disebut dengan fungsi produksi
atau faktor relationship.
Terdapat tiga pola hubungan antara input dan output yang umum digunakan
dalam pendekatan pengambilan keputusan usahatani yaitu:
1. Hubungan antara input-output, yang menunjukkan pola hubungan penggunaan
berbagai

tingkat

input

untuk

menghasilkan

tingkat

output

tertentu

(dieksposisikan dalam konsep fungsi produksi).


2. Hubungan antara input-input, yaitu variasi penggunaan kombinasi dua atau
lebih input untuk menghasilkan output tertentu (direpresentasikan pada konsep
isokuan dan isocost).
3. Hubungan antara output-output, yaitu variasi output yang dapat diperoleh
dengan menggunakan sejumlah input tertentu (dijelaskan dalam konsep kurva
kemungkinan produksi dan isorevenue).
Ketiga pendekatan di atas digunakan untuk mengambil berbagai keputusan
usahatani guna mencapai tujuan usahatani yaitu:
1. Menjamin pendapatan keluarga jangka panjang.
2. Stabilisasi keamanan pangan.
3. Kepuasan konsumsi.
4. Status sosial, dsb.
Fungsi produksi digunakan untuk :

ii

Sebagai alat analisis yang menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dalam proses
produksi.

Sebagai alat analisis normatif yang dapat menentukan keadaan terbaik untuk
memaksimukan kentungan.
Fungsi produksi disajikan dalam bentuk matematik dan seringkali tidak

dapat menggambarkan secara langsung fenomena yang ada. Pada dasarnya fungsi
produksi adalah pola hubungan yang menunjukkan respon output terhadap
penggunaan input sebagai contoh produksi padi tergantung pada penggunaan
pupuk N. Secara umum diketahui bahwa output akan meningkat seiring dengan
penambahan input pupuk hingga tingkat penggunaan pupuk tertentu. Pada tingkat
penggunaan input yang lebih banyak output akan menurun karena terjadi
ketidakseimbangan unsur hara di dalam tanah.

ii

Bab III Metode Praktik


A. Waktu dan Tempat
Praktik lapang ini dilaksanakan pada tanggal 02-03 Desember 2013. Lokasi
praktik bertempat di desa Muara Kintap, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah
Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data, sebagai berikut :
1. Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap
proses penyelenggaran kegiatan pada obyek penelitian.

ii

2. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab


kepada pembudidaya ikan dan pedagang pengumpul ikan betutu.
Responden yang dipilih berdasarkan metode Random Sampling, yaitu
pemilihan secara acak di desa Muara Kintap.
C. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan data kuantitatif, antara faktor-faktor
produksi yang bersifat teknis dengan produksi hasil tangkapan. Variabel yang
berkaitan dengan penelitian ditentukan oleh variabel bebas (independent variable)
dan variabel tidak bebas (dependent variable), pengolahan data akan
menggunakan program MS Excel.
Soekartawi (1990) menyatakan bahwa fungsi Cobb-Douglas adalah suatu
persamaan atau fungsi yang melibatkan dua atau lebih variabel, di mana variabel
yang satu disebut variabel dependen, yang dijelaskan (Y) dan yang lain disebut
variable independen, yang menjelaskan (X). Penyelesaian hubungan antara Y dan
X adalah biasanya dengan cara regresi di mana variasi dari Y akan dipengaruhi
oleh variasi X. Dengan demikian, kaidah-kaidah pada garis regresi juga berlaku
dalam penyelesaian fungsi Cobb-Douglas.
Secara matematik, fungsi produksi Cobb-Douglas dapat dituliskan seperti
persamaan berikut ini :

Bila fungsi Cobb-Douglas tersebut dinyatakan oleh hubungan Y dan X, maka :

Keterangan :
Y

= variabel yang dijelaskan

= varibel yang menjelaskan

a,b = besaran yang akan diduga


u

= kesalahan (disturbance tern)

= logaritma natural

ii

Untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan (1), maka persamaan


tersebut diubah menjadi bentuk linear berganda dengan cara melogaritmakan
persamaan tersebut. Persamaan (1) dituliskan kembali untuk menjelaskan hal ini
yaitu :

Logaritma dari persamaan diatas, adalah :

Keterngan :
Y* = log Y
X* = log X
a* = log a
b* = log b
v* = log v
dan yang lain telah dijelaskan sebelumnya. Persamaan (4) dapat dengan mudah
diselesaikan dengan cara regresi berganda. Pada persamaan tersebut terlihat
bahwa nilai b1 dan b2 adalah tetap walupun variabel yang terlibat telah
dilogaritmakan. Hal ini dapat dimengerti karena b1 dan b2 pada fungsi CobbDouglas adalah sekaligus menunjukkan elastisitas X terhadap Y. perbedaan lokasi
(pada fungsi produksi) seperti iklim sudah tercakup pada faktor kesalahan, v.
Karena penyelesaian fungsi Cobb-Douglas selalu dilogaritmakan dan
diubah bentuk fungsinya menjadi fungsi liniear, maka ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi sebelum seseorang menggunakan fungsi Cobb-Douglas.
Persyaratan ini antara lain :
a

Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol. Sebab logaritma dari nol adalah

suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinity);


Dalam fungsi produksi, perlu asumsi bahwa tidak ada perbedaan teknologi
pada

setiap

pengamatan

(non-neutral

difference

in

the

respective

technologies). Ini artinya, kalau fungsi Cobb-Douglas yang dipakaisebagai


model dalam suatu pengamatan dan bila diperlukan analisis yang memerlukan
lebih dari satu model katakanlah dua model, maka perbedaaan model tersebut

ii

terletak pada intercept dan bukan pada kemiringan garis (slope) model
c
d

tersebut;
Tiap variabel X adalah perfect competition;
Perbedaan lokasi (pada fungsi produksi) seperti iklim sudah tercakup pada
faktor kesalahan, v.

(Soekartawi, 1990).
Secara umum persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut :
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + + bn Xi
Keterangan :
Y = dugaan produksi hasil penangkapan
b0 = intersep
b1 - bn = koefisien regresi faktor-faktor produksi
X1 - Xn = koefisien faktor produksi yang digunakan
n = jumlah variabel
Dalam analisis ini dipilih faktor-faktor produksi yang dianggap merupakan
parameter penentu keberhasilan operasi penangkapan jaring tasi. Faktor-faktor
produksi (Xi) tersebut adalah ukuran mesin kapal (X1), jumlah tenaga kerja (X2),
ukuran alat tangkap (X3), jumlah BBM (X4) dan lamanya waktu tangkap atau
melaut (X5).
Pengujian terhadap hubungan faktor-faktor produksi dengan hasil
tangkapan yang dihasilkan dalam persamaan regresi adalah sebagai berikut :
a

Pengujian faktor-faktor produksi secara bersama-sama terhadap hasil


tangkapan (Y) dilakukan dengan uji statistik F, yaitu :
H0 : b1, b2, b3. . . bn = 0 (untuk i = 1, 2, 3, . . . , n), ini berarti bahwa antara (Y)
dan (Xi) tidak ada hubungan.
H1 : minimum salah satu bi 0 (untuk i = 1, 2, 3, . . . , n), ini berarti bahwa

(Y) tergantung pada (Xi).


Jika : Fhitung > Ftabel
H0 ditolak
Fhitung < Ftabel
H0 diterima
Pengujian pengaruh masing-masing faktor produksi terhadap hasil tangkapan,
yaitu :
H0 : bi = 0, untuk i = 1, 2, 3, . . . , n), ini berarti antara (Y) dan (X i) tidak ada
hubungan.
H1 : bi 0, (untuk i = 1, 2, 3, . . . , n), ini berarti antara (Y) dan (X i) ada
hubungan.

ii

Keterangan :
- H0 ditolak, artinya pada selang kepercayaan tertentu, faktor produksi (X i)
yang bersangkutan berpengaruh nyata terhadap perubahan hasil tangkapan
-

(Y).
H0 diterima, artinya pada selang kepercayaan tertentu, faktor produksi
(Xi) yang bersangkutan tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan hasil
tangkapan (Y).

Bab IV Hasil Dan Pembahasan


A. Karakteristik Responden
No.

Responden

Umur
(Tahun)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Udin
Agus
Slamet
Umar
Tono
Baharudin
Syamsudin
Adi
Yamin
Yusuf
Rudi
Imam
Said
Amin

45
40
38
37
41
22
24
30
29
33
34
35
45
35

Pendidikan
SD
SD
SD
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
SMP
SMA
SMP
Tidak Tamat
SD

ii

Jumlah
Tanggungan
(Orang)
8
6
3
4
5
2
2
3
2
4
3
4
4
6

Alamat
RT 03
RT 03
RT 03
RT 03
RT 03
RT 04
RT 04
RT 04
RT 04
RT 04
RT 04
RT 04
RT 10
RT 10

15.

Muhaidin

31

Tidak Tamat

RT 10

B. Analisis Fungsi Produksi


Persamaan fungsi produksi hasil tangkap ikan belanak :
Ln Y

= 5,62 + (-0,07) X1 + (-0,09) X2 + 0,14 X3 + 0,67 X4 + (-0,01) X5

YIkan Tangkap

= 275,88 . X1 0,93 . X2 0,91 . X3 1,15 . X4 1,95 . X5 0,99

Nilai b

= 5,93

Hasil analisis dari masing-masing hubungan variabel sebagai berikut :


1. Hubungan variabel hasil tangkap (Y) dengan ukuran mesin kapal (X1)

Y Hasil Tangkap
30
20

10
0
5.8

6.2

6.4

6.6

6.8

7.2

2. Hubungan variabel hasil tangkap (Y) dengan tenaga kerja (X2)

Y Hasil Tangkap
30
20

10
0
1.8

2.2

2.4

2.6

2.8

3.2

3. Hubungan variabel hasil tangkap (Y) dengan ukuran alat tangkap (X3)

ii

Y Hasil Tangkap
30
20

10
0
9

10

11

12

13

14

15

16

4. Hubungan variabel hasil tangkap (Y) dengan jumlah BBM (X4)

Y Hasil Tangkap
30
20

10
0
77.5

78

78.5

79

79.5

80

80.5

5. Hubungan variabel hasil tangkap (Y) dengan waktu tangkap (X5)

Y Hasil Tangkap
30
20

10
0
8.5

9.5

10

10.5

11

11.5

12

12.5

Dilanjutkan dengan perhitungan marginal produk dan average produk :


15
10

MP X1
AP X1

5
0
-5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
-10

ii

15
10
MP X2
AP X2

5
0
-5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

3
2

MP X3
AP X3

1
0
-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
-2

1.5
1

MP X4
AP X4

0.5
0
-0.5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 121314 15
-1

6
4

MP X5
AP X5

2
0
-2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
-4

C. Pembahasan
Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam pegujian ini berjumlah 5
variabel dari 15 responden yang terpilih secara acak. Faktor produksi tersebut
antara lain ukuran mesin kapal dalam satuan horse power (HP), jumlah tenaga

ii

kerja, jumlah alat tangkap, jumlah bahan bakar yang digunakan untuk melaut dan
waktu tangkap yang dihitung dalam jam.
Pengujian dilakukan satu per satu berdasarkan masing-masing faktor
produksi. Setelah dilakukan pengujian, dari kurva diatas dapat dilihat bahwa
faktor produksi ukuran mesin kapal, jumlah tenaga kerja, ukuran alat tangkap dan
jumlah bahan bakar berpengaruh positif pada hasil tangkapan. Sedangkan waktu
tangkapan tidak berpengaruh nyata pada hasil tangkap.
Nilai b > 1 artinya hasil tangkap dari 5 faktor produksi mengalami peningkatan.
Dari perbandingan Y observasi dan Y persamaan diketahui bahwa :

6 data < 1 berarti data tersebut belum optimal.


9 data = 1 berarti data tersebut diatas sudah optimal.
Berdasarkan kurva tersebut diketahui bahwa :

Pada variabel X1 nilai MP dan AP saling bersilangan, artinya variable X1

(ukuran mesin kapal) berada di daerah rasional atau daerah II.


Pada variabel X2 nilai MP dan AP tidak saling bersilangan, artinya variable X 2

(jumlah tenaga kerja) tidak berada di daerah rasional.


Pada variabel X3 nilai MP dan AP tidak saling bersilangan, artinya variable X 3

(jumlah alat tangkap) tidak berada di daerah rasional.


Pada variabel X4 nilai MP dan AP saling bersilangan, artinya variable X4

(jumlah BBM) berada di daerah rasional atau daerah II.


Pada variabel X5 nilai MP dan AP saling bersilangan, artinya variable X5
(waktu tangkap) berada di daerah rasional atau daerah II.

Bab V Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa :

ii

1. Faktor produksi ukuran mesin kapal, jumlah tenaga kerja, ukuran alat tangkap
dan jumlah bahan bakar berpengaruh nyata pada hasil tangkapan.
2. Faktor produksi waktu tangkap tidak berpengaruh nyata pada hasil tangkapan.
B. Saran
Untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan harus lebih memperhatikan
mesin kapal yang digunakan, jumlah tenaga kerja yang dipakai, ukuran alat
tangkap dan jumlah bahan bakar yang diperlukan. Agar pendapatan nelayan bisa
meningkat dan tingkat kesejahteraan pun ikut meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Conyer D. 1994. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

ii

Effendie HMI. 1984. Penilaian Perkembangan Gonad Ikan Belanak,

Liza

subviridis Valcucines, di Perairan Muara Sungai Cimanuk, Indramayu bagi


Usaha Pengadaan Benih (Tesis). Bogor. Fakultas Pasca Sarjana. Institut
Pertanian Bogor.
Helena Tatcher Pakpahan, Richard W. E. Lumintang, dan Djoko Susanto. 2006.
Hubungan Motivasi Kerja dengan Perilaku Nelayan Pada Usaha Perikanan
Tangkap. Institut Pertanian Bogor.
Kusnadi. 2004. Diversifikasi Pekerjaan di Kalangan Nelayan. Prisma No. 7.
Juli-Agustus. Jakarta: LP3ES
Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bandung:
Binacipta. 508 hal.
Soekartawi. 1987. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi. Edisi
Revisi. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Soekartawi, Dr. 1990. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Khusus
Analisis Fungsi Cobb-Douglas. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal 159187.
Sulistiono. 1987. Fauna Ikan-Ikan Liar di Daerah pertambakan Kecamatan Pedes,
Kabupaten Karawang. Laporan PKL (Tidak dipublikasikan). Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 256 hal.

LAMPIRAN

No
.

Nilai variabel masing-masing faktor produksi :


Responden
Mesin
Tenaga
Alat
Jumlah
Kapal
Kerja
Tangkap
BBM
(Hp)
(Orang)
(Piece)
(Liter)

ii

Waktu
Tangkap
(Jam)

Hasil
Tangkap
(Kg)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Udin
Agus
Slamet
Umar
Tono
Baharudin
Syamsudin
Adi
Yamin
Yusuf
Rudi
Imam
Said
Amin
Muhaidin
Jumlah

X1
6,5
6
7
6,5
7
7
7
6
6,5
6
6,5
6
6
6
6

X2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
2
96

X3
10
12
10
10
10
15
10
10
10
10
10
10
10
10
10
25

X4
78
78
78
78
78
80
78
80
80
78
78
78
78
78
78
157

X5
10
12
11
10
10
10
12
11
11
12
12
9
11
9
9
1176

Y
20
22
25
20
20
21
19
19
20
21
19
22
22
20
20
159

Hasil Ln 5 variabel :
Ln X1

Ln X2

Ln X3

Ln X4

Ln X5

1,871802177

0,693147181

2,302585093

4,356708827

2,30258509
3

1,791759469

0,693147181

2,48490665

4,356708827

1,945910149

0,693147181

2,302585093

4,356708827

1,871802177

0,693147181

2,302585093

4,356708827

1,945910149

0,693147181

2,302585093

4,356708827

1,945910149

1,098612289

2,708050201

4,382026635

1,945910149

0,693147181

2,302585093

4,356708827

1,791759469

1,098612289

2,302585093

4,382026635

1,871802177

1,098612289

2,302585093

4,382026635

2,48490665
2,39789527
3
2,39789527
3

1,791759469

0,693147181

2,302585093

4,356708827

2,48490665

1,871802177

0,693147181

2,302585093

4,356708827

1,791759469

0,693147181

2,302585093

4,356708827

1,791759469

1,098612289

2,302585093

4,356708827

2,48490665
2,19722457
7
2,39789527
3

ii

2,48490665
2,39789527
3
2,30258509
3
2,30258509
3
2,30258509
3

Ln Y
(Observasi)
2,99573227
4
3,09104245
3
3,21887582
5
2,99573227
4
2,99573227
4
3,04452243
8
2,94443897
9
2,94443897
9
2,99573227
4
3,04452243
8
2,94443897
9
3,09104245
3
3,09104245
3

Y Persamaan
3,029169797
3,059404059
3,021922113
3,029169797
0,641562843
3,061934338
3,020489508
3,011902498
3,005769313
3,032301134
3,02616795
3,037037698
2,994848386

2,19722457 2,99573227
7
4
2,19722457 2,99573227
1,791759469 0,693147181 2,302585093 4,356708827
7
4
35,3332217 45,3887586
27,81316559 12,42453325 35,12656306 65,42658582
9
4
Hasil analisis regresi 5 variabel yang telah diubah dalam bentuk Ln :
1,791759469

1,098612289

2,302585093

4,356708827

2,998152344
3,037037698
43,00686947

SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R
0,999977935
R Square
0,999955871
Adjusted R Square
0,999933806
Standard Error
0,08616738
Observations
16

df
5
10
15

Regression
Residual
Total

Intercept
Ln X1
Ln X2
Ln X3
Ln X4
Ln X5

Coefficient
s
5,62114
E-06
-0,07662
3901
-0,09590
3083
0,1486
5453
0,67360
1431
-0,01646
4577

SS
1682,448969
0,074248174
1682,523218

Standard
Error
0,02461
9251
0,3751
4482
0,12716
9082
0,22695
5915
0,20122
4344
0,21951
0231

ANOVA
MS
336,4897939
0,007424817

t Stat
0,00022
8323
-0,20425
1525
-0,75413
8358
0,65499
2975
3,34751
4605
-0,07500
5967

P-value
0,99982
2315
0,84225
3954
0,46815
2369
0,52725
0847
0,00739
6243
0,94168
9237

F
45319,60519

Lower
95%
-0,05484
9488
-0,91249
8651
-0,37925
3456
-0,35703
4762
0,22524
5652
-0,50556
3852

Significance F
1,96298E-21

Upper
95%
0,05486
0731
0,75925
0848
0,1874
4729
0,65434
3821
1,1219
5721
0,47263
4698

Lower
95,0%
-0,05484
9488
-0,91249
8651
-0,37925
3456
-0,35703
4762
0,22524
5652
-0,50556
3852

Setelah nilai Ln dan hasil regresi ditemukan, selanjutnya memasukkan


persamaan produksi.
Ln Y

= Ln a + b1 Ln X1 + b2 Ln X2 + b3 Ln X3 + b4 Ln X4 + b5 Ln X5
= 5,62 + (-0,07) X1 + (-0,09) X2 + 0,14 X3 + 0,67 X4 + (-0,01) X5

YIkan Tangkap

= aIkan Tangkap b1. ukuran mesin kapal b2. jumlah tenaga kerja b3. jumlah
alat tangkap b4. jumlah BBM b5. waktu tangkap b6
= 275,88 . X10,93 . X20,91 . X31,15 . X41,95 . X50,99

ii

Upper
95,0%
0,05486
0731
0,75925
0848
0,1874
4729
0,65434
3821
1,1219
5721
0,47263
4698

Nilai b

= b 1 + b2 + b 3 + b4 + b 5
= 0,93 + 0,91 + 1,15 + 1,95 + 0,99
= 5,93

Dihitung nilai Y persamaan dan nilai masing masing sampel data.


Y
20
22
25
20
20
21
19
19
20
21
19
22
22
20
20

Y Persamaan
3,029169797
3,059404059
3,021922113
3,029169797
0,641562843
3,061934338
3,020489508
3,011902498
3,005769313
3,032301134
3,02616795
3,037037698
2,994848386
2,998152344
3,037037698

Nilai data
1,01116172
0,989764491
0,938812889
1,01116172
0,214158938
1,005719091
1,025828529
1,022912181
1,003350446
0,995985806
1,02775706
0,982528627
0,968879733
1,000807839
1,013788089

Dilanjutkan dengan menghitung nilai marginal produk average produk dari


masing masing variabel.
X1
6,5
6
7
6,5
7
7
7
6
6,5
6
6,5
6
6
6
6

Y
20
22
25
20
20
21
19
19
20
21
19
22
22
20
20

MP X1
3,076923077
-4
3
10
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
2
-2
-4
-6
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

ii

AP X1
3,076923077
3,666666667
3,571428571
3,076923077
2,857142857
3
2,714285714
3,166666667
3,076923077
3,5
2,923076923
3,666666667
3,666666667
3,333333333
3,333333333

X2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
2

Y
20
22
25
20
20
21
19
19
20
21
19
22
22
20
20

X3
10
12
10
10
10
15
10
10
10
10
10
10
10
10
10

Y
20
22
25
20
20
21
19
19
20
21
19
22
22
20
20

MP X2

AP X2
10

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
1
2
0
#DIV/0!
-1
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
MP X3
2
1
-1,5
#DIV/0!
#DIV/0!
0,2
0,4
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

ii

10
11
12,5
10
10
7
9,5
6,333333333
6,666666667
10,5
9,5
11
7,333333333
6,666666667
10
AP X3
2
1,833333333
2,5
2
2
1,4
1,9
1,9
2
2,1
1,9
2,2
2,2
2
2

X4
78
78
78
78
78
80
78
80
80
78
78
78
78
78
78

Y
20
22
25
20
20
21
19
19
20
21
19
22
22
20
20

MP X4
0,256410256
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0,5
1
0
#DIV/0!
-0,5
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

AP X4
0,256410256
0,282051282
0,320512821
0,256410256
0,256410256
0,2625
0,243589744
0,2375
0,25
0,269230769
0,243589744
0,282051282
0,282051282
0,256410256
0,256410256

X5
10
12
11
10
10
10
12
11
11
12
12
9
11
9
9

Y
20
22
25
20
20
21
19
19
20
21
19
22
22
20
20

MP X5
2
1
-3
5
#DIV/0!
#DIV/0!
-1
0
#DIV/0!
1
#DIV/0!
-1
0
1
#DIV/0!

AP X5
2
1,833333333
2,272727273
2
2
2,1
1,583333333
1,727272727
1,818181818
1,75
1,583333333
2,444444444
2
2,222222222
2,222222222

ii

Anda mungkin juga menyukai