Anda di halaman 1dari 8

LI SGD 7 BLOK 7 LBM 1

1.Bagaimana klasifikasi,sifat ,fungsi dan komposisi bahan cetak?


Klasifikasi

NON ELASTIK ELASTIK (Elastomer)

1. Plaster of Paris
2. Impression Compound
3. Zink oksida eugenol/
ZOE
4. Impression waxes

Hidrokoloid

1. Agar-agar (reversibel)
2. Alginat (ireversibel)

ELASTIK (Elastomer)

1. Polisulfida
2. Polieter
3. Silikon
(elisa.ugm.ac.id)
SIFAT
A. Plaster of Paris (Gips plaster)
1. Komposisi
Secara umum komposisi material cetak gips plaster sama dengan gips
plaster yang digunakan untuk mengisi cetakan (gips untuk model) hanya
ditambahkan beberapa bahan lain untuk mendapatkan sifat yang
diperlukan
sebagai material cetak.
Komponen utama -> kalsium sulfat beta hemihidrat.
Komponen tambahan -> potasium sulfat (mengurangi ekspansi)
borax (mengatur waktu setting)
starch (pemisah dengan stone model)
2. Reaksi setting
Serbuk gips plaster bila dicampur dengan air akan bereaksi membentuk

massa kalsium sul fat dehidrat yang kaku. Reaksi yang terjadi sama
dengan
reaksi pada gips plaster untuk model.
(CaSO4)2.H2O + 3H2O > 2 CaSO4.2 H20
Kalsium sul fat
hemihidrat

air Kalsium sulfat


dihidrat

3. Sifat-sifat
a. Viskositas rendah sehingga material cetak ini bersifat mukostatik.
b. Hidrofilik sehingga dapat beradaptasi baik dan dapat mencetak detil.
c. Kaku setelah setting sehingga tidak dapat mencetak undercut sehingga
hanya digunakan untuk mencetak rahang tanpa gigi.
d. Menimbulkan sensasi kering pada pasien.
B. Impression Compound
Material cetak ini sekarang jarang digunakan.
1. Komposisi
Komposisi bahan cetak ini sangat bervariasi dan biasanya menjadi
rahasia pabrik. Komposisi material cetak ini adalah campuran resin alami
(mis.
shellac, dammar, rosin), wax (beeswax, colophony), plasticiser (guttapercha,
asam stearat), dan bahan pengisi (kalsium karbonat, lime stone).
2. Sifat-sifat
a. Material cetak ini sangat kental maka bersifat mukokompresif sehingga
tidak dapat mencetak detil.
b. Bila dingin kaku sehingga tidak dapat mencetak undercuts.
c. Stabiltas dimensi jelek dan konduktivitas panas rendah.
3. Manipulasi
Material cetak ini sebelum digunakan harus dilunakkan terlebih dahulu
dalam waterbath dengan suhu 55 - 60o C.
4. Aplikasi
Material cetak ini digunakan untuk cetakan awal rahang tak bergigi
Sehingga memerlukan sendok khusus.
C. Pasta Zink Oksida Eugenol
1. Komposisi

Material cetak ini sediaannya berupa 2 pasta dengan warna yang kontras.
Pasta 1 adalah pasta base (dasar) dan pasta 2 adalah pasta katalis. Pasta
1 =
base
Zink oksida -> komponen utama
Olive oil/linseed oil -> plasticiser & pasta
Air -> inisiasi reaksi
Zink asetat -> akselerator
Pasta 2 = reaktor, katalis
Eugenol -> komponen utama
Kaolin/talk -> bahan pengisi
2. Reaksi setting
Asam + basa --> garam + air
2C101H2O2 + ZnO > Zn (C101H2O2)2 +H2O
Eugenol + Zink oksida --> Zink eugenolate + air
3. Manipulasi
Dua pasta dengan perbandingan sesuai pabrik (biasanya dengan panjang
yang sama) diletakkan di atas paper pad, kemudian diaduk dengan
spatula
fleksibel hingga homogen (wama tercampur rata).
4. Sifat-sifat
a. Viskositas rendah maka bersifat mukostatik.
b. Adaptasi baik sehingga dapat mencetak detil.
c. Setelah setting bersi fat kaku, maka tidak dapat mencetak undercuts
dan
hanya digunakan untuk mencetak rahang tanpa gigi.
d. Stabilitas dimensi baik.
e. Pengkerutan selama setting kecil.
f. Dapat memmbulkan sensasi terbakar & rasa tak enak.
g. Melekat pada kulit, maka kulit disekitar rongga mulut pasien perlu dilindungi
dengan petroleum jelly.
(((elisa.ugm.ac.id)

2. bagaimana tahap manipulasi bahan cetak?


Material cetak alginat tersedia dalam kantung besar (untuk beberapa kali
pencetakan) atau sachet. Sebelum digunakan, material cetak harus dikocok
agar homogen atau komponennya tersebar merata. Perbandingan serbuk
dengan air (Water- powder ratio , atau W/P ratio) diukur sesuai petunjuk pabrik.
Biasanya telah disediakan sendok ukur untuk serbuk dan gelas ukur untuk
aimya. Digunakan ai r dengan suhu ruang bila air lebih panas dan suhu ruang
akan mempercepat reaksi, dan bila lebih dingin akan memperlambat reaksi
Pengadukan air dan material cetak dilakukan dalam rubber bowl
(mangkuk plastik) dengan memakai spatula. Retensi alginat dengan sendok
cetak dapat melalui pemakaian sendok cetak berlubang atau bahan adesif
(sticky wax atau metil selulosa). Cetakan alginat harus dilepas dan secara
cepat dan jaringan mulut agar elastisitasnya tetap baik. Setelah dilepas,
cetakan alginat sebaiknya dicuci dengan air dingin untuk menghilangkan saliva
ditutup dengan serbet basah untuk mencegah sineresis, dan segera diisi
gips
(kurang dan 15 menit dan pencetakan).
((elisa.ugm.ac.id)

3. Macam-macam material cetak keuntungan dan kerugian?


4. apa yang dimaksud dengan undercut?
5. apa saja faktor akurasi untuk membuat cetakan?
a. Reologi
Agar dapat mencetak rincian halus jaringan keras dan lunak rongga
mulut, material cetak hams berbentuk cair ketika dimasukkan ke dalam
mulut pasien. Hal mi memerlukan viskositas yang rendah atau derajat
pseudoplastisitas. Saat pencetakan, material cetak dapat berinteraksi
dengan saliva. Hal ini dapat mempengaruhi reproduksi rincian halus. Ada
material cetak yang bersifat hidrofobik (tidak suka air) sehingga dapat

memmbulkan lubang-lubang kecil pada hasil cetakan. Beberapa material


cetak bersi fat hidrofilik sehingga Iebih kompatibel dengan kelembaban dan
saliva.
b. Perubahan dimensi saat Setting
Setting material cetak melalui penibahan fisik yang sederhana atau
reaksi kimiawi. Proses tersebut dapat menyebabkan perubahan dimensi
yang biasanya akan mempengaruhi akurasi. Material cetak yang mengalami
kontraksi selama setting akan menghasilkan ekspansi/pembesaran rongga
cetakan, sedangkan material cetak yang mengembang selama setting akan
menghasilkan model yang ukurannya lebih kecil. Material cetak akan
mengalami perubahan temperatur sekitar 100 saat dikeluarkan dan mulut
pasien. Hal tersebut dapa menimbulkan kontraksi termal.
c. Elastisitas
Material cetak harus memiliki elastisitas dan tear resistance yang
cukup baik agar dapat mencetak undercut. Material cetak yang elastis akan
mampu mencetak undercut secara akurat. Material cetak yang plastis akan
mengalami distorsi selama pelepasan cetakan dan tidak dapat mencetak
undercut. Material cetak viskoelastis menghasilkan bentuk yang berubah
dan aslinya. Saat dilepas dari rongga mulut, material cetak akan mengalami
tegangan tank yang besar di daerah undercut. Material cetak hams mampu
menahan tegangan tersebut tanpa robek. Dengan demikian, diperlukan
material cetak dengan tear resistance (ketahanan terhadap perobekan)
yang tinggi. (elisa.ugm.ac.id)
6. cara menyimpan bahan cetak yang baik?
Simpan alginat di tempat yang kering dan dingin (repository usu)
Setelah menggunakan alginat,harus segera ditutup,tidak boleh terbuka (dr.niluh)
Aplikasi

Material cetak

Sendok cetak

GTL (gigi tiruan lengkap)

GTS (gigi tiruan


sebagian)

Plaster of Paris
Zink oksida eug.
Compo/ZOE
Alginat
Alginat
Elastomer

Stok/khusus
Khusus
Stok
Stok/khusus
Stok/khusus
Khusus

Elastomer

Khusus

Mahkota, jembatan &


inlay
Compo

7. perbedaan cara,bahan,hasil cetakan dari rongga mulut berupa 1 gigi,sebagian


gigi,satu rahang,tanpa gigi dan seluruh gigi?

((elisa.ugm.ac.id)

Aplikasi

Material cetak

Sendok cetak

GTL (gigi tiruan lengkap)


(edentolus/tidak ada
giginya)

Plaster of Paris
Zink oksida eug.
Compo/ZOE
Alginat

Stok/khusus
Khusus
Stok
Stok/khusus

GTS (gigi tiruan


sebagian)

Alginat
Elastomer

Stok/khusus
Khusus

Elastomer

Khusus

Mahkota, jembatan &


inlay
Compo

8. Proporsi takaran?
Idealnya bubuk alginat harus ditimbang dan bukan diukur secara volumetrik
dengan sendok penakar, seperti yang banyak dianjurkan oleh pabrik. Meskipun
metode
penakaran dengan sendok sangat menyimpang, tidak mungkin ada variasi berat
bubuk
per sendok takaran yang lebih besar dari 0,2-0,4 gr. Variasi semacam itu dalam
sekali
pengadukan tidak banyak mempengaruhi sifat fisik.
Namun bila petunjuk pabrik tidak ditaati dengan baik, sifat manipulasi dari
campuran alginat akan terpengaruh. Misalnya, variasi perbandingan bubuk
alginat dan
air sebesar 15% sudah dapat mempengaruhi waktu pengerasan dan konsistensi
secara
nyata.
(REPOSITORY USU)
9. setting time?
Bila material cetak alginat dicampur dengan air, maka sodium alginat,
kalsium sul fat dan natrium fosfat akan terurai/terion. Pada tahap pertama
akan
terjadi reaksi antara sodium fosfat dan kalsium sulfat membentuk kalsium fosfat

yang mengendap (reaksi 1).


fosfat

Reaksi ini akan terus terjadi hingga sodium

habis. Guna reaksi ini adalah untuk memperlambat pembentukan gel


( reaksi
antara sodium alginat dengan kalsium sulfat ) agar didapat waktu krja yang
cukup.
(1) 2 Na3PO4 +3 CaSO4 Ca3(PO4)2 + 3Na2SO4
(2) NanAlg + n CaSO4 n Na2SO4+Can/2 Alg
Selanjutnya, sodium alginat akan bereaksi dengan kalsium sulfat
membentuk kalsium alginat yang tidak larut dalam air. Hanya partikel
sodium
alginat pada lapisan terluar yang bereaksi. Fibril gel saling berikatan melalui ion
kalsium. Setiap ion kalsium mengikat 2 gugus karboksil dan molekul
alginat/polisakarida yang berbeda (Gambar 3).

((elisa.ugm.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai