Anda di halaman 1dari 64

RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

(DENTO-MAXILLO-FACIAL RADIOLOGY)
Radiologi kedokteran gigi adalah ilmu yang
mempelajari (pancaran partikel sub atom atau
gelombang elektromagnetik yang mampu
membebaskan elektron dari atom atau air) dalam
bidang kedokteran gigi, meliputi teknik pemotretan,
radiodiagnostik, dan radiotherapi .
SEJARAH
DASAR HUKUM
UU no 10 tahun 1997 ttg Ketenaganukliran.
PP No.63 tahun 2000 ttg Keselamatan dan
Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi
Pengion.
UU no 29 tahun 2004 ttg Praktik Kedokteran.
Pengakuan PB PDGI terhadap keberadaan Ilmu
Radiologi Kedokteran Gigi melalui Surat
Keputusan Nomor: Skep/029a/PB PDGI/ IX /2002
tanggal 5 September 2002 tentang pengesahan
IKARGI

Majelis Kolegium KGI mengukuhkan 18 orang


dokter gigi sebagai Spes I RKG di Indonesia sesuai
dengan surat Ketua Majelis No.45/MKK
61/IX/2004 tanggal 28 September 2004.
APLIKASI
RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

Radiodiagnosis
Radioanatomi, Radiopatologi, Evaluasi
perawatan

Radiotherapy
Dental Radiologi Dalam DVI
Dalam DVI, radiologi mengambil peran yang
sangat penting.

Dental evidence foto rontgen seringkali


mengantar tim DVI kepada keberhasilan dalam
identifikasi.

6
Alur Pemeriksaan pada Operasi DVI
TIM
BB yang DISASTER
TKP
diharapkan:
1. Dental
BB yang
Record
diharapkan:
2. Foto TIM TIM
Dental
Rontgen AM PM
evidences
DMF
3. Cetakan
Gigi REKONSILIASI
4. Foto ??

DEBRIEFING
Yang diharapkan

antemortem postmortem
ARE DENTAL RADIOGRAPHS SAFE?
Pengambilan foto rontgen dental = radiasi kecil ??
Waspada efek samping Radiasi
Pengion
Cancer risk among radiology examinations

Type of Cancer Risk


Dose Unit
Examination (10-6)
Periapical 2 0,06
Occlusal 8 0,7
Panoramic 7 - 26 0,21 1,9
Cephalometric 3 0,1
Thorax 20 2,0
Ba- contrast 5000 265
MINIMALISASI
EFEK SAMPING RADIASI
International Commission on Radiation
Protection (ICRP) SOP

Prinsip As Low As Reasonably Achieveable


(ALARA) harus tetap di pegang teguh:
1. Azas Justifikasi
2. Azas Optimasi
3. Azas Limitasi
TOTAL BODY EXPOSURE

LOCALIZED EXPOSURE
= 1 10-4 TOTAL BODY EXPOSURE
KONVENSIONAL VS DIGITAL RADIOGRAFI

VS
D
speed
x-ray film

FILM
VIEWER
Comparing radiation exposure among systems

mR 300

250
200
150
100

50

0
D-speed E-speed F-speed Digital
Digital radiographs
Sistem Digital Imaging memungkinkan untuk
menghasilkan gambar yang lebih tajam , cepat dan
akurat,

Teknik yang digunakan :


- Teknik Langsung (direct)
- Teknik Tidak Langsung (Indirect)
Teknik Langsung
(direct)
Digital imaging direct hanya memerlukan sensor
digital dan hasil langsung termuat dalam
Komputer/Laptop
Penggunaan Photon Collecting
System (PCS) menghasilkan film
digital yang praktis, tanpa kabel
dan reliability yang baik
TEKNIK TIDAK LANGSUNG
(indirect)
Imaging digital dilakukan dengan
mereproduksi foto rontgen
konvensional dengan menggunakan
foto digital atau film scanner

Laptop/PC

Film scanner
KEUNGGULAN DENTAL IMAGING

Sensor digital dapat digunakan ribuan kali dengan


tetap menghasilkan gambaran yang baik

Tidak seperti film konvensional, digital imaging hanya


memerlukan waktu dalam hitungan detik dalam
memproduksi hasil.

Image/gambaran yang diperoleh bisa dalam format


JPEG dll dan media penyimpanan hanya memerlukan
harddisk.
Time exposure dapat dikurangi sehingga dapat
mengurangi dosis radiasi.

Hasil image yang didapat bisa diolah untuk


memberikan gambaran yang kita inginkan.

Apabila dibutuhkan oleh pasien atau keluarga korban,


drg dapat memberikan copy file dalam bentuk CD/DVD.
POSTMORTEM
RADIOGRAPHY
DARI SETIAP KASUS IDENTIFIKASI,
PARA ODONTOLOGIST
MEMERLUKAN GAMBARAN FOTO
RONTGEN DARI GIGI JENAZAH.

24
JENIS FOTO RONTGEN GIGI YANG
MUNGKIN DIPERLUKAN:

INTRA ORAL:
A.DENTAL FOTO
B.BITEWING FOTO
C.OCCLUSAL FOTO

EKSTRAORAL:
PANORAMIK
BITEWING RADIOGRAPH
Kegunaan Bitewing Radiograph
1. Deteksi dini caries proksimal
2. Deteksi karies sekunder antara restorasi dan
mahkota
3. Melihat hubungan proksimal tambalan dengan
gigi tetangganya
4. Melihat akumulasi kalkulus di proksimal
5. Kondisi alveolar ridge pada earl periodontitis
6. Maloklusi akibat hubungan antar gigi yang tidak
baik
RADIOLUCENT MATERIAL

32
FRAGMEN DARI GIGI DAN RAHANG

Apabila ditemukan fragmen gigi


dan rahang tetap dilakukan
pengambilan foto rontgen
Daerah edentolous

35
Extraoral Radiographs

PANORAMIC

36
Improper positioning of the skull
Improper positioning of the skull
Diagram of the technique
Diagram of the technique
Diagram of the technique
CBCT (cone beam computed tomography)
3D Dental Imaging
Apabila terjadi korban
massal, pengambilan foto
panoramik postmortem bisa
menjadi opsi yang baik.

Harga Alat yang Mahal

Memerlukan ruangan khusus


ALAT PANORAMIK UNTUK JENAZAH
Full Mouth Series Radiograph

DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 52


Posterior Dextra Bitewing Periapikal 36,37

Periapikal 41,42,43
Periapikal 47,46,45 DATA AM
DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 53
PERBANDINGAN

SERVICO-DISTO PROXIMAL CROWN SHAPE


Positive MATCH
DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 54
PERBANDINGAN

PULP CHAMBER SHAPE


Positive MATCH
DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 55
DISTAL BOX PREPARATION 45
MATCH ???
DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 56
CARIES CUSP 44
Positive MATCH
DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 57
ALVEOLAR HORIZONTAL RESORBTION
Positive MATCH
DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 58
CARIES SERVICO-DISTO PROXIMAL+ CALCULUS OVER HANGING
Positive MATCH

DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 59


PULP CHAMBER SHAPE
Positive MATCH
DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 60
RADIOOPAQUE SHAPE
Positive MATCH
DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 61
ALVEOLAR HORIZONTAL RESORBTION+ CALCULUS OVER HANGING
Positive MATCH

DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 62


RADIOOPAQUE SHAPE ??

DVI OVERVIEW Indonesian National DVI Team SECRETARIAT 63


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai