Anda di halaman 1dari 32

Introduction to Digital

Substraction Angiography
Pengertian
• Digital Substraction Angiography (DSA)
adalah suatu teknik radiografi untuk
memperlihatkan atau mendiagnosa
penyakit pada pembuluh darah
• DSA dilakukan untuk menghasilkan citra
pembuluh darah yang overlap dengan
organ yang lain
• Prosedur membutuhkan pemasukan
kateter dalam sistem vaskuler dengan
panduan flouroskopi
• Angiografi biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi anatomi atau
proses patologi
Prinsip dasar DSA
• DSA merupakan bagian dari radiologi
digital
• Pada DSA, citra flouroskopi di konversi
point to point menjadi data digital
• Data kemudian dimanipulasi menjadi dua
operasi
Prinsip dasar DSA
• Operasi pertama adalah substraksi citra
• Dikenal juga sebagai subtraksi temporal
atau waktu
• Tujuan dari proses substraksi adalah
mengurangi atau citra tulang dan soft
tissue yang superposisi dengan
arteri
Prinsip dasar DSA

• Citra mask di subtraksi secara digital dari


citra yang diberikan media kontras secara
berturut-turut
• Hasil berupa struktur dengan media
kontras dengan bebas dari daerah
background
Prinsip dasar DSA

• Operasi kedua terjadi setelah proses


subtraksi dan peningkatan rentang
dinamis pada citra substraksi yang
menghasilkan peningkatan citra akhir.
• Hal ini perlu karena rentang kontras pada
citra subtraksi asli sangat kecil.
Angiographic studies
= Media Kontras =
• Media kontras yang bersifat opaque dan
menggunakan bahan organic iodine
• Meskipun bersifat toleran, kadang
menyebabkan konsekuensi yang tidak
diinginkan
• Kontras dialirkan ke pembuluh darah oleh
ginjal, hal ini menyebabkan efek
samping fisiologis cardiovaskular,
termasuk vasodilasi pheriperal,
penurunan tekanan darah dan
Angiographic studies
= Media Kontras =
• Pemberian MK juga dapat menyebabkan
mual, sensasi terbakar (1:10 pasien)
• Dapat menimbulkan reaksi alergi. Dapat
berupa reaksi minor (gatal atau sesak)
• Reaksi jarang adalah terjadinya shock,
kondisi pasien napas
tersengal/pendek dan detak jantung
cepat.
• Reaksi alergi terjadi pada 1: 14.000
pasien
Angiographic studies
= Teknik Injeksi =
• Perubahan besar pada DSA, bukan pada
instrumennya atau desain alat tetapi pada
praktek klinis
• The initial success and promise of DSA
were predicated on the intravenous ( I V )
injection of contrast media.
• IV procedures were less risky and less
expensive than the intraarterial procedures
used for conventional angiography
Angiographic studies
= Teknik Injeksi =
• This was advantageous because
conventional intraarterial film angiograph
usually required an overnight hospital stay.
In addition, IV DSA was less painful for
the patient.
• However, IV DSA did have serious
drawbacks. Cardiac motion, diaphragmatic
motion, bowel peristalsis, swallowing,and
coughing all caused image artifacts.
Angiographic studies
= Teknik Injeksi =
• Media kontras diinjeksikan dengan tangan
dengan sebuah syringe, tetapi idealnya
dengan menggunakan automatic injeksi
• Keuntungan automatic injeksi adalah
jumlah yang dialirkan selama pemeriksaan
dapat dilakukan dengan konstan
• Keuntungan lain dapat mengontrol
injection rate, volume, tekanan dan
interval waktu/setting waktu.
Angiographic studies
= Digital Spot Imaging =
• Perkembangan sistem pencitraan digital
sudah mengembangkan sistem untuk citra
substraksi
• Pada general R/F, unsubtracted digital
image dengan kualitas citra yang baik
menggantikan tradisional spot-film dengan
berbasis film.
• Citra memungkinkan dapat dilihat dalam
monitor secara langsung
Kompenen DSA
• Tabung sinar X dan generator
• Image Intensifier
• Sistem televisi
• Image processor
• Data transfer dan storage
DSA technical

requirements
• DSA generally requires:
– A large field image intensifier (or flat panel) with good
contrast resolution
– A stable TV system (if applicable)
– X ray tube with small focal spot (0,6 dan 1,2 mm)
– A high voltage generator capable of giving a large
number of very short exposures in rapid sequence
– A large tube current (mA) to reduce quantum noise
down to acceptable levels
– Moving table with accurate positioning
EQUIPMENT
• Angiogram merecord jalannya media
kontras secara series, dimana dibutuhkan
rapid film charger, alat cineflourografi
atau Digital Substraction Angiography
(DSA)
• II/sistem TV (flouroskopi) dapat digunakan
untuk menghasilkan citra dengan sedikit
interferensi listrik untuk menghasilkan
resolusi yang baik dengan dikombinasikan
dengan image processor pada sebuah
EQUIPMENT
EQUIPMENT
• Permukaan II di lapisi oleh bahan phospor
yang sensitif terhadap x-ray, biasanya
cesium iodide (CsI)
• Phospor terbungkus dalam tabung gelas
tertutup dan hampa udara
• X-ray yang diserap oleh CsI (input
phospor) akan mengubah cahaya tampak
menjadi elektron didalam II
EQUIPMENT
• Elektron akan diperkuat (aplifier) dan
diakselerasi sepanjang tabung dan
kemudian diserap oleh output phospor
dalam II
• Output phospor dengan diameter 1 inch
(2.5 cm) akan memancarkan cahaya saat
menyerab elektron.
• Hal ini akan menghasilkan intensitas
cahaya menjadi 5000-10000 kali lebih
cerah.
EQUIPMENT
• Output phospor difokuskan ke camera TV
dan mengubah intensitas cahaya
menjadi sinyal listrik
• Kamera membentuk citra secara scanning
elektronik dengan semikonduktor
photosensitif, yang disebut target, dimana
cahaya difokuskan.
• Adanya sedikit cahaya pada target
merubah properti elektrik pada area target.
Perubahan inilah yang dideteksi oleh TV
camera
EQUIPMENT
• Citra disebut frame ditampilkan 30
perdetik
• Pada sistem pencitraan imaging membagi
setiap segmen disebut piksel.
• Sinyal video elektronik menghubungkan
setiap piksel yang digitalisasi dan
disimpan dalam memory digital
• Biasanya direpresentasikan 512 atau 1024
yang direpresentasikan dalam grey level
Diagram sistem DSA
Prosedur DSA
• Studi DSA dimulai dengan penentuan
letak cateter
• Teknik injeksi bervariasi biasanya sekitar
15-20 ml media kontras yang diinjeksikan
MK dengan rate 10 ml/sec.
• Kateter intravaskuler diposisikan dengan
flouroskopi konvensional, dengan alat dan
teknik dan posisi tertentu.
Prosedur DSA
• Citra dengan rentang dynamic yang
sempit, menghasilkan citra dengan bagian
yang tidak terlalu jelas karena overlaping
dengan obyek dasar/sekitarnya.
• Hal ini dapat dikompensasi dengan
posisitioning atau dengan menggunakan
filter.
• Jika letak filter tidak tetap, maka kualitas
citra akan berkurang
Prosedur DSA
• Saat pencatatan sekuens dimulai, citra
akan digunakan sebagai substraction
mask (tanpa media kontras) digitalisasi
dan disimpan dalam memori digital.
• Faktor eksposi yang biasa digunakan 65-
95 kVp dan 5-150 mAs setiap eksposi.
Skema sekuen
pencitraan
DSA
DSA vs CONVENTIONAL
ARTERIOGRAPHY
Aplikasi Klinik
SAFETY
• Safety didefinisikan sebagai kepastian resiko relatif yang
diterima pada kondisi tertentu
• Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai