“Angiografi Coronary”
NIM.171141053
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, Saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
3
4.2 Saran ............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
2.1 Rumusan Masalah
2.1.1 Apakah pengertian Angiografi?
2.1.2 Apakah fungsi dan Manfaat Angiografi?
2.1.3 Tujuan dari Angiografi?
2.1.4 Apakah indikasi dari Angiografi?
2.1.5 Bagaimana prosedur pemeriksaan Angeografi?
2.2 Tujuan
2.2.1 Menjelaskan pengertian Angiografi
2.2.2 Menjelaskan fungsi dan manfaat Angiografi
2.2.3 Menjelaskan tujuan Angiografi
2.2.4 Menjelaskan indikasi dari Angiografi
2.2.5 Menjelaskan bagaimana pemeriksaan kerja
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.2.1 Angiografi Cerebral
Yaitu zat kontras disuntikan ke arteri karotis dan arteri vertebral bertujuan untuk
mendeteksi Aneurisma serebrovaskular, trombosis cerebral, hematoma, tumor dari
peningkatan vaskularisasi, plak serebral atau spasme dan untuk mengevaluasi aliran
darah serebral.
2.2.2 Angiografi Pulmonal
Yaitu kateter dimasukan ke arteri pulmonalis dan kontras disuntikan untuk melihat
pembuluh darah pulmonal. Bertujuan untuk mendeteksi emboli
paru,tumor,perubahan vaskuler yang berhubungan dengan emfisema dan untuk
mengevaluasi sirkulasi pulmonal.
2.2.3 Angiografi Ginjal
Yaitu pemeriksaan ini memungkinkan penglihatan terhadap pembuluh dan
parenkim ginjal dan untuk mendeteksi kelainan pembuluh di aorta serta untuk
memperlihatkan hubungan ginjal ke aorta. Angiografi Ginjal dilakukan dengan
tujuan untuk mendeteksi stenosis arteri ginjal, trombus atau emboli ginjal dan untuk
menentukan faktor penyebab hipertensi atau gagal ginjal, serta untuk mengevaluasi
sirkulasi ginjal.
8
cairan kontras disuntikkan. Setelah itu Anda akan merasa hangat dan
kemerahan, nyeri kepala sebentar, atau merasa asin di mulut. Bahkan
mungkin Anda akan mual dan muntah.
dan untuk mencek kondisi pembuluh tersebut.
d. Setelah injek di, dilakukan penyinaran -X, hasilnya diproses, dan dilihat.
Tergantung pada hasil tersebut, mungkin akan dimasukkan cairan kontras
lagi dan dilakukan penyinaran sinar-X serial.
e. Jika sudah didapatkan hasil penyinaran sinar-X serial yang memuaskan,
dokter menarik jarum. Perawat akan mencek apakah ada perubahan dan
memasang perban
2.3.2.2 sinar Yang Tejadi Selama Tes :
a. Biasanya, Anda akan beristirahat di tempat tidur selama 12 sampai 24 jam
dan mendapat obat untuk nyeri. Perawat akan memeriksa Anda setiap jam
selama 4 jam pertama dan kemudian tiap 4 jam.
b. Anda akan dikompres es pada tempat suntikkan untuk membuat rasa
nyaman dan mengurangi pembengkakan.
c. Jika injeksi pada paha dalam, maka jagalah kaki tetap lurus selama 12 jam
atau lebih. Jika pada daerah leher, perawat akan memeriksa kemampuan
menelan dan pernafasan Anda.
d. Setelah tes. Anda bisa kembali ke diet normal. Minumlah cairan untuk
membantu mengeluarkan cairan kontras.
2.4 INDIKASI
9
2.4.2 Infark miocard
a. Angina tidak stabil post infark
b. Gagal thrombosis
c. Shock
d. Komplikasi mekanik
2.4.3 Evaluasi
a. Post operasi CABG (Coronary Bypass Graff)
b. Post PTCA
c. Penelitian
2.5 Kontrak Indikasi
a. Relatif
- Cronic heart failure tidak terkontrol, hipertensi, aritmia
1 bulan- Cerebrovasculer accident / cerebrovasculer desease
- Infeksi / demam
- Elektrolit inbalance
- Perdarahan gastro intestinal akut
- Kehamilan
- Anti koagulasi
- Pasien tidak kooperatif
- Keracunan obat
- Gagal ginjal
b. Mutlak
- Tidak cukup perlengkapan / fasilitas
2.6 PERSIAPAN
a. Alat
1) Satu set angio pack yang terdiri dari
Abdominal sheet 1
Towel segi empat 3
Lithotomy sheet 1
I/I cover 1
10
Hand towel 2
Goun 2
Sigle Layer 1
11
18). Obat-obatan
- Lidokain 2%/xylocain 5 amp/20 cc
- Kontras secukupnya
b. Pasien
Pasien biasanya di puasakan 4 – 6 jam sebelum tindakan dan dilakukan
pemeriksaan lab ( Hb, Ht, ureum, creatinin)
Berikan penjelasan tentang tindakan / prosedur yang akan dilakukan, tehnik batuk,
nafas dalam dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama tindakan berlangsung
c. Administrasi
Informed concent
Status/file pasien
Surat jaminan
12
i. Masukan kateter JUDKIN RIGHT 4. 6 F .yang didalam nya sudah ada J wire panjang.
masukan sampai + 1/3 bawah lutut dan tahan wire.
j. Bila kateter sudah sampai di sinus valsava, dorong wire panjang pada saat sistolik
supaya masuk ke LV(Left Ventrikel),setelah masuk LV tarik wire panjang .saambung
dengan three way aspirasi sedikit kemudian di lakukan pengukuran dan pullback kateter
untuk mengukur gradien .
k. Bila kateter sudah masuk ke muara RCA(Right Coronary Arteri)
l. Dilakukan kororanografi dengan posisi RAO(Right Anterior Obliqe) 300 dan
LAO(Left Anterior Obliqe) 400, CRANIAL 150 – 200.
m. Cabut cartheter dan ganti dengan JUDKIN LEFT 4 6 F.
n. Lakukan pengambilan gambar pada posisi :
• LAO – CRANIAL ( 400 – 250)
• RAO – CAUDAL ( 20 – 20 )
• CRANIAL ( 300 )
• CAUDAL ( 30 )
• ( LAO 45 – CAU 20 )
o. Cabut kateter dan ganti dengan pigtail untuk LV grafi bila diperlukan.
p. Masukkan pigtail sampai LV dan sambung kateter dengan alat injektor dengan
ketentuan volume 30 kecepatan 12 ml / sec dengan posisi RAO 30 tekanan 450 Psi
q. Prosedur selesai pasien diberi penjelasan bersihkan daerah tusukan, alat – alat di
bersihkan dan di rendam Pasien di pindahkan ke RR(Recovery Room).
BAB III
Askep Kateterisasi ( Koronary Angiografi )
13
3.1 Pengertian
Angiografi adalah tehnik untuk pemberian zat kontras ke arteri koroner dengan kateter
judgkin kanan / kiri.Sedangkan berdasarkan istilah coronary angiography adalah sebuah
prosedur diagnostik invasif,dimana akan didapatkan hasil kelainan dari pembuluh darah arteri
koroner,baik prosentase penyempitan lumen, letak penyempitan jumlah pembuluh darah yang
menyempit, kondisi penyempitan ( panjang/tidak ), besar atau kecil pembuluh darah, ada atau
tidaknya kolateral dan fungsi ventrikel kiri akan diketahui.
Tingkat kebenaran atau keakuratan dari diagnostik coronary angiography ini mendekati
100%, maka diharapkan hasil dari pemeriksaan ini dapat diberikan terapi yang sesuai atau
tepat.
3.2 Indikasi
3.2.1 Penyakit koroner yang sudah diketahui atau diduga ,berupa : serangan angina baru,
angina tidak stabil, evaluasi sebelum operasi yang besar, iskemia tidak tampak, treadmill
positif, nyeri dada atipikal atau spasme koroner
3.2.2 Infark Miokard : angina tak stabil post infark, gagal trombolisis, shock, komplikasi
mekanik ( VSD, ruptur dinding/otot papilaris ).
3.3 Kontraindikasi
3.3.1 Relatif
a. Penyakit gagal jantung kongestif tidak terkontrol, hipertensi,aritmia
b. Penyakit pembuluh darah yang kurang dari 1 bulan
c. Infeksi demam
d. Elektrolit tidak seimbang
e. Perdarahan gastrointestinal akut atau anemia
f. Kehamilan
g. Antikoagulasi ( atau diketahui perdarahan akut tidak terkontrol )
h. Pasien tidak kooperatif
i. Keracunan obat ( seperti digitalis,phennothizine )
j. Gagal ginjal
14
3.3.2 Mutlak
Tidak cukup perlengkapan atau fasilitas kateterisasi
3.4 Komplikasi
Hal yang mungkin terjadi akibat dilakukannya coronary angiography yaitu :
3.4.1 Mayor
Tromboemboli
Infark miokard
Alergi berat terhadap zat kontras : spasme laring, bronkus hipotensi berat atau henti
jantung
Aritmia berat seperti : fibrilasi ventrikel
Kematian
3.4.2 Minor
Pre Kateterisasi
15
a. Nyeri dada berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
miokard
b. Takut, cemas berhubungan dengan ketidak tahuan tindakan kateterisasi
c.
Post Kateterisasi
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.1.1 Angiografi adalah pencitraan pembuluh darah menggunakan air-larut ionik atau
nonionik media kontras sinar X disuntikkan ke dalam aliran darah arteri
(arteriografi) atau vena (Venography)
4.1.2 Tujuan angiografi antara lain; untuk mendeteksi problem pada pembuluh darah
yang ada di dalam atau yang menuju otak, Untuk mempelajari pembuluh darah
otak yang letaknya tidak normal.
4.1.3 Angiografi sangat bermanfaat untuk memperlihatkan tumpukan plak pada
pembuluh darah jantung, mendeteksi plak pada arteri carotis di leher yang
menggangu aliran darah ke otak yang menyebabkan stroke, mengetahui kelainan
pada pembuluh darah di otak, serta mengidentifikasi aneurisma intracranial atau
bahkan adanya aneurisma pembuluh darah aorta.
4.2 SARAN
Bagi para mahasiswa diharapkan semakin menambah pengetahuan tentang angiografi,
baik itu dari buku, majalah, internet atau pun jurnal-jurnal kesehatan agar semakin
menguatkan pengetahuan tentang angiografi ini
17
DAFTAR PUSTAKA
18