Disusun Oleh
Sella Mardiana
171151009
A. Arif Munandar
171151010
Devi Kumala Sari 171151018
Disusun Oleh
Sella Mardiana
171151009
A. Arif Munandar
171151010
Devi Kumala Sari 171151018
Menyetujui,
CI Akademik CI Lahan Praktik
Mengetahui,
Ka. Program Studi D3 RMIK
STIKes Widya Cipta Husada
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Praktik Kerja
Lapangan III di Puskesmas Gondanglegi dengan judul “Pelayanan
Kesehatan, Penyelenggaraan SP2TP, SIMPUS, dan Pelayanan BPJS di
Puskesmas Gondanglegi Kabupaten Malang Tahun 2019” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan III ini dapat
diselesaikan atas dukungan dari berbagai pihak sehingga dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Miftachul ‘Ulum, ST., MM. selaku Ketua Program Studi DIII Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan sekaligus selaku pembimbing (CI) akademik,
2. dr. Titik Ari Respatilatsih selaku Kepala Puskesmas Gondanglegi,
3. Nur Slamet, SE selaku Kepala Bidang Tata Usaha Puskesmas Gondanglegi
sekaligus selaku pembimbing (CI) lahan praktik Puskesmas Gondanglegi,
4. Bapak dan Ibu pembimbing ruang yang telah membimbing kami dalam
melaksanakan tugas,
5. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan material dan do’a
sehingga PKL kami berjalan dengan lancar,
6. Dosen pengajar dan staf Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan STIKes Widya Cipta Husada,
7. Seluruh staf dan karyawan Puskesmas Gondanglegi,
8. Rekan – rekan Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan,
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian Laporan
Praktik Kerja Lapangan III ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini belum sempurna.
Untuk itu, penulis mengharapkan saran untuk menyempurnakannya.
Semoga laporan ini bermanfaat.
ii
Penulis
iii
ABSTRAK
Laporan Praktik Kerja Lapangan III dengan judul “Pelayanan
Kesehatan, Penyelenggaraan SP2TP, SIMPUS, dan Pelayanan BPJS di
Puskesmas Gondanglegi Kabupaten Malang Tahun 2019” merupakan hasil
akhir dari praktik kerja lapangan III yang dilaksanakan oleh mahasiswa
semester V STIKes Widya Cipta Husada di Sub bagian Rekam Medis
Puskesmas Gondanglegi mulai dari tanggal 2 Desember – 28 Desember
2019.
Dalam penerapan rekam medis di Puskesmas Gondanglegi
meliputi : (1) unit kerja pendaftaran pasien mulai dari menerima dan
mendaftar pasien satu persatu, mencari dan menyiapkan dokumen
rekam medis, menuliskan poliklinik yang dituju pasien, kemudian
meng-input tanggal kunjungan dan poliklinik yang dituju, selanjutnya
dokumen rekam medis di distribusikan ke poliklinik. Setelah pemeriksaan
selesai petugas meng-entry hasil pemeriksaan pasien ke aplikasi
ePuskesmas, berikutnya mengembalikan dokumen rekam medis ke
dalam rak asal dokumen (2) unit kerja filing pada puskesmas Gondanglegi
berupa pengambilan, pendistribusian, dan penyimpanan dokumen rekam
medis. Penyimpanan dokumen di puskesmas Gondanglegi menggunakan
sistem sentralisasi yaitu penyimpanan penggabungan antara dokumen
rawat jalan dan dokumen rawat inap. Sedangkan sistem penjajaran di
puskesmas Gondanglegi menggunakan Sistem Penomoran Langsung
(Straight Digit Filing System) yaitu penyimpanan dokumen rekam medis
secara berurutan sesuai dengan nomor urut rekam medis.
Puskesmas Gondanglegi sudah berganti cara penyimpanan
dokumen dari family folder menjadi penyimpanan satu orang satu rekam
medis sejak tanggal 31 Desember 2013. Penyelenggaraan SIMPUS pada
puskesmas Gondanglegi sudah berjalan dengan menggunakan aplikasi
berbasis online yang bernama ePuskesmas Next Generation.
iv
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
PETA PUSKESMAS............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Umum...............................................................................................3
C. Tujuan Khusus..............................................................................................3
D. Manfaat.........................................................................................................4
E. Ruang Lingkup..............................................................................................4
BAB IV PENUTUP..............................................................................................43
A. Kesimpulan.................................................................................................43
B. Saran............................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................45
vi
LAMPIRAN...........................................................................................................46
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
PETA PUSKESMAS
UPT PUSKESMAS GONDANGLEGI
Faskes Tingkat Pertama BPJS Kesehatan di Kabupaten Malang
Alamat : Jl. Diponegoro No.62 Gondanglegi Kulon
Kode Pos : 65174
Telpon : +62 341 879223
Fax : (0341) 879223
Jenis Puskesmas : Faskes Tingkat I
Penyelenggara : Pemerintah Kabupaten Malang
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas
merupakan unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (Depkes, 2011). Puskesmas merupakan kesatuan organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat
dengan peran aktif masyarakat serta hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah
dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009). Apabila
ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
merupakan sumber pengumpulan data dan informasi di tingkat puskesmas.
Segala data dan informasi baik faktor utama dan tenaga pendukung lain yang
menyangkut puskesmas dikirim ke pusat sebagai bahan laporan.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) dilaksanakan oleh
puskesmas pembantu, posyandu, puskesmas keliling, bidan-bidan desa dan
jaringan puskesmas yang lain. Pencatatan dan pelaporan mencakup data
umum dan demografi wilayah kerja puskesmas, data ketenagaan puskesmas
dan data sarana yang dimiliki puskesmas (Syaer, 2011).
Rekam medis berperan serta dalam menunjang sistem pencatatan dan
pelaporan. Optimalisasi pengisian rekam medis akan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di puskesmas. Selain itu akan didapatkan SP2TP yang
1
mencerminkan keadaan yang sebenarnya mengenai keadaan pelayanan
kesehatan di puskesmas yang bersangkutan sehingga perencanaan program
2
3
B. Tujuan Umum
1. Mahasiswa mengatahui gambaran tentang sistem informasi manajemen
puskesmas khususnya Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP) guna meningkatkan kemampuan dalam upaya
menentukan permasalahan yang berkaitan dengan pengolahan rekam
medis, dan populasi, dan pengolahan sistem informasi kesehatan.
2. Mahasiswa mempunyai perilaku yang berbudi luhur, disiplin, role model
perilaku kesehatan, mampu bekerja sama ke pasien dan kolega, menerima
dan beradaptasi terhadap perubahan.
3. Mahasiswa mempunyai kemampuan komunikasi efektif terhadap pasien
dan rekan sejawat baik dalam pengkajian kesehatan maupun terapi.
4. Mahasiswa mampu berpikir kritis dan menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi di lapangan.
C. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan data-data dasar puskesmas.
2. Menjelaskan laporan-laporan puskesmas.
3. Melakukan pencatatan, pelaporan, pengolahan, dan penyajian data di
puskesmas.
4. Melakukan analisis kelengkapan formulir rekam medis (kualitatif dan
kuantitatif).
5. Mengetahui tentang pelaksanaan asuransi dan sistem pembiayaan
kesehatan.
6. Mengetahui tentang pelaksanaan sistem informasi kesehatan (SIK).
7. Mengklasifikasi dan mengkode penyakit yang meliputi neoplasma dan
infeksi.
8. Mengklasifikasi dan mengkode penyakit yang meliputi penyebab
kematian.
5
D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Mahasiswa :
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang sistem pelayanan kesehatan
puskesmas khususnya sistem pencatatan dan pelaporan terpadu serta
sistem informasi manajemen puskesmas.
2. Manfaat Bagi Institusi (STIKes Widya Cipta Husada – Kepanjen) :
Sebagai acuan dan kajian untuk mahasiswa yang akan melakukan Praktik
Kerja Lapangan (PKL).
3. Manfaat Bagi Puskesmas :
Sebagai bahan analisis pihak Puskesmas Gondanglegi dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan serta sebagai bahan pertimbangan dalam memenuhi
standar mutu pelayanan.
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Waktu
Praktek Kerja Lapangan III dilaksanakan pada tanggal 2 Desember-28
Desember.
2. Lingkup Tempat
Praktek Kerja Lapangan III dilaksanakan di Puskesmas Gondanglegi.
3. Lingkup Materi
Dalam lingkup materi Praktek Kerja Lapangan III ini meliputi pelayanan
kesehatan, penyelenggaraan SP2TP, SIMPUS, dan pelayanan BPJS di
Puskesmas Gondanglegi.
4.
BAB II
GAMBARAN UMUM/PROFIL LAHAN PRAKTIK
LAPANGAN
6
7
C. Demografi
1. Penduduk
a. Jumlah penduduk
1) Jumlah penduduk laki-laki
2) Jumlah penduduk perempuan
b. Jumlah kepala keluarga
c. Jumlah keluarga miskin
d. Jumlah penduduk menurut kelompok umur
1) Umur 0 – 9 tahun : 7,286 orang
2) Umur 10 – 19 tahun : 9,968 orang
3) Umur 20 – 29 tahun : 8,284 orang
4) Umur 30-39 tahun : 7,985 orang
5) Umur > 39 tahun : 15,937 orang
9
18000
15937
16000
14000
12000
9968
10000
8284 7985
8000 7286
6000
4000
2000
0
Umur
0-9 tahun 10-19 tahun 20-29 tahun 30-39 tahun >39 tahun
2. Agama
Jumlah penduduk pemeluk agama :
a. Budha : 7 jiwa
b. Hindu : 16 jiwa
c. Kristen : 185 jiwa
d. Katolik : 97 jiwa
e. Islam : 49.155 jiwa
Hindu 0.37
Kristen 0.01
Katolik 0.20
Islam 99.38
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00
4. Sasaran Kesehatan
a. Jumlah bayi (0-12 bln) : 733 bayi
b. Jumlah anak balita (1-4 thn) : 2.930 orang
c. Jumlah Balita (0-4 thn) : 3.652 orang
d. Jumlah anak pra sekolah (5-6 thn) : 741 orang
e. Jumlah murid SD / MI : 4.564 murid
f. Jumlah wanita usia subur (15-49 thn) : 12.498 orang
g. Jumlah pasangan usia subur : 8.359 orang
h. Jumlah ibu hamil : 807 orang
i. Jumlah ibu bersalin : 770 orang
j. Jumlah ibu meneteki : 1.635 orang
D. Sosial Ekonomi
1. Pendidikan rata – rata penduduk
Sejumlah 22,90 % atau sebanyak 10.679 jiwa adalah berpendidikan
setara dengan Sekolah Dasar (SD), sejumlah 15,18 % atau sebanyak
7.078 jiwa adalah berpendidikan setara dengan Sekolah Lanjutan Tingkat
11
f. Puskesmas keliling : 1
g. BP PMI : 1
h. Dokter Umum Praktek Swasta : 10
i. Dokter gigi praktek swasta : 2
j. Dokter spesialis praktek swasta : 2
k. Bidan Praktek Swasta : 7
l. Apotek : 7
m. Posyandu : 64
2. Jenis Layanan Puskesmas
a. Balai pengobatan Umum
b. Poli KIA termasuk pelaksanaan program MTBS, DDTK, PMTCT dan
Kelas Ibu
c. Poli KB
d. Imunisasi
e. Balai pengobatan gigi
f. Laboratorium lengkap termasuk didalamnya program pemeriksaan
HIV dan siphilis
g. Rawat inap persalinan ( PONED ) & rawat inap umum
h. Poli sanitasi
i. Poli Gizi
j. Poli VCT HIV/AIDS + Konseling Adiksi
k. Poli Terapi Rumatan Metadon
l. Poli IMS
m. UGD 24 jam
F. Ketenagaan
1. Medis
a. Dokter umum : 3 orang
b. Dokter gigi : 1 orang
2. Paramedis
a. Bidan Puskesmas : 6 orang
13
G. Pendanaan
Pendanaan Puskesmas diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:
1. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
2. Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
3. Dana Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
14
15
16
17
18
Keterangan:
Tanggal : Tanggal pelaksanaan waktu PKL
Blok Hijau : Hari libur/tanggal merah
Huruf R : Ruang rekam medis (Filing)
Huruf L : Loket
2. Kegiatan PKL
a. Apel Pagi
Apel pagi adalah suatu sarana untuk membangun komitmen dan
disiplin bagi pegawai yang dilakukan setiap hari sebelum memulai
bekerja. Fokus utama kegiatan apel pagi di Puskesmas Gondanglegi
adalah pengabsenan pegawai dan penyampaian hal-hal penting dari
pembina apel, lalu dilanjutkan dengan pembacaan doa dan ditutup
dengan pengucapan Jargon dari Puskesmas Gondanglegi. Khusus pada
setiap hari senin ada pengucapan Visi Misi Puskesmas Gondanglegi,
pengucapan, tugas pokok dan fungsi puskesmas, tata nilai, kebijakan
mutu, enam sasaran keselamatan pasien, dan lima waktu cuci tangan
di awal apel pagi.
b. Senam Pagi
Pada kegiatan senam pagi di Puskesmas Gondanglegi
dilaksanakan setiap hari Jum’at mulai jam 07.00 – 07.30, senam ini
dinamakan senam jantung sehat yang di ikuti oleh seluruh karyawan
dan mahasiswa yang praktik di UPT Puskesmas Gondanglegi.
c. Mengetahui Alur Pelayanan Puskesmas Gondanglegi
Pasien datang mengambil nomor urut antrian dibantu oleh
resepsionis. Setelah itu petugas resepsionis meminta kartu identitas
pasien, yang mana berupa KTP, KIB, atau kartu BPJS bila pasien
adalah peserta jaminan kesehatan nasional. Setelah itu petugas
resepsionis menulis tracer dan melampirkan kartu identitas pasien,
serta nomor antrian pasien dan poli yang akan dituju. Selanjutnya
petugas resepsionis memberikan tracer kepada petugas filing. Setelah
19
dengan membawa kartu identitas pasien dan kartu BPJS pasien bila
ada.
20
h. Laporan Tahunan
32
d. Penulisan yang dibuat oleh residen harus diketahui oleh dokter yang
membimbingnya.
e. Dokter yang merawat harus dengan jelas menuliskan di Dokumen
Rekam Medis (DRM) pasien dan melakukan pada saat pelayanan
berlangsung serta dibubuhi paraf dengan jelas.
f. Penghapusan total tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan,
pembenaran diperbolehkan asal diubuhi paraf dokter.
a. Analisis Kuantitatif
Menurut Edna K Huffman (1994) analisis kuantitatif adalah
telaah review bagian tertentu dri isi Rekam Medis dengan maksud
yang berkaitan dengan pencatatan Rekam Medis. Analisis kuantitatif
yang ditujukan untuk memeriksa bagian tertentu dari isian rekam
medis dengan maksud menemukan kekurangan khusus yang berkaitan
dengan pendokumentasian rekam medis. Komponen analisis
kuantitatif menurut Huffman (1994 : 25) adalah:
1) Mengoreksi identifikasi pasien pada setiap formulir.
2) Review Autentifikasi.
3) Review cara pencatatan.
Dari tabel diatas didapatkan 100% berkas rekam medis belum lengkap
dalam pengisiannya dan 0% berkas yang lengkap. Berikut ini adalah
uraian hasil analisa kuantitatif data rekam medis rawat jalan di Puskesmas
Gondanglegi pada masing-masing komponen :
1) Komponen Analisa Identifikasi
a) Pada komponen No.RM, nama pasien, tanggal lahir, alamat
sudah lengkap 100%.
b) Pada komponen jenis kelamin tidak lengkap masih karena
petugas pendaftaran kadang lupa mengisi pada pilihan jenis
kelamin
c) Pada komponen Agama tidak lengkap karena petugas
pendaftaran kadang lupa mengisi
d) Pada komponen pendidikan dan pekerjaan masih tidak diisi
dengan lengkap karena tidak semua pasien bersekolah dan tidak
semua pasien sudah bekerja. Sehingga tidak diisi lengkap oleh
petugas pendaftaran
35
b. Analisis Kualitatif
Menurut Dirjen Yanmend (1994 : 24), analisis kualitatif adalah
suatu review pengisian Rekam Medis yang berkaitan tentang
kekonsistenan isi Rekam Medis. Tujuan analisis kualitatif menurut
Hatta (2013 : 354) adalah demi terciptanya isi Rekam Medis yang
terhindar dari masukan yang tidak ajeg/ taat asas (konsisten) maupun
pelanggaran terhadap rekaman yang berdampak pada hasil yang tidak
akurat dan tidak lengkap. Komponen analisis kualitatif menurut
Huffman (1994 : 27) adalah:
1) Review kelengkapan dan kekonsistenan pencatatan diagnosa.
37
S W O T
1. Pelayanan di 1. Sistem
pendaftaran lebih cepat jarang 1. Pelayanan 1. Listrik
dan mudah bridging yang cepat padam
2. Tidak boros kertas 2. Printer sehingga 2. Komputer
3. Mempermudah nomor dapat sering error
pelayanan karena sudah antrian menarik
terintegrasi antar unit sering perhatian
4. Semua data sudah macet masyarakat
online
5. Dapat mengecek faskes
tingkat 1 manakah yang
digunakan oleh pasien
BPJS
Umumnya karakter ke-4 (.0, .1, .2, .3, .4, .5, .6, .7) adalah untuk
membedakan pernyataan diagnose yang disertai rincian spesifikasinya.
Sedangkan (.8) adalah untuk yang disertai rincian lain-lain yang
specifiednamun tidak dapat dikelompokkan ke (.0) sampai dengan (.7).
Untuk (.9) adalah untuk yang unspecified.
Berdasarkan hasil Praktik Lapangan III di Puskesmas Gondanglegi,
koding yang ada tidak sesuai dengan teori dimana kode yang spesifik yaitu
4 digit sedangkan yang ada hanya 3 digit saja. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan kualitas koding di Puskesmas Gondanglegi sebaiknya ada
petugas khusus yang melakukan koding. Selain itu, sangat penting untuk
47
48
49
6.
7. Koding diagnosa dan tindakan di Puskesmas Gondanglegi dilakukan oleh
tenaga medis yang melakukan pemeriksaan pasien. Kode diagnosa yang ada
hanyalah 3 digit dimana kode tersebut kurang spesifik.
8. Penulisan lima belas besar penyakit tidak sesuai dengan aturan ICD-10 dan
ICD 9CMkarena tidak adanya petugas khusus koding atau petugas yang
memahami tentang ICD-10 dan ICD 9 CM.
B. Saran
1. Sebaiknya perlu adanya komunikasi yang lebih kuat lagi antar Bidan Desa
dengan koordinator SP2TP, agar tidak ada lagi keterlambatan
2. Sebaiknya petugas yang ada di Puskesmas Gondanglegi diikutsertakan
dalam seminar dan pelatihan mengenai sistem pelayanan dan sistem
informasi kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan di
Puskesmas terutama dalam hal pengisian formulir rekam medis.
3. Sebaiknya dilakukan penambahan sumber daya manusia minimal lulusan
D3 Rekam Medis Informasi Kesehatan untuk melakukan koding
diagnosa/tindakan, analisa kuantitatif maupun kualitatif, dan klaim asuransi
kesehatan.
4. Sebaiknya ada petugas khusus yang melakukan pengkodingan. Selain itu,
sangat penting untuk mengikutsertakan petugas dalam pelatihan dan
seminar tentang tata cara pengkodean yang baik dan benar, agar petugas
tidak lagi melhat internet untuk menentukan koding penyakit pasien.
5. Kelengkapan Berkas Rekam Medis seharusnya di cross check setiap hari
oleh petugas agar tidak ada kekurangan atau kesalahan dalam pengisian
formulir Rekam Medis.
DAFTAR PUSTAKA
50
LAMPIRAN
51