Anda di halaman 1dari 5

Microorganisms Number On X-Ray Cassette

Mikroorganisme Yang Terdapat Pada Kaset Sinar-X

Dartini
Sugiyanto
Widi Hidayati

Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi


Poltekkes Kemenkes Semarang
Jl. Tirto agung, Pedalangan, Semarang, Banyumanik, Semarang
E-mail: dartini.tini@gmail.com

Abstract
X-ray cassette is a light-tight container to cover radiographic film during radiographic
examination. Cassette can directly or indirectly contact with the patient's body. It can be a spreading
medium of bacteria from patient to patient, or patient to radiographer. The aims of this study are to
determine the number of microorganisms contained in the cassette before and after cleaning, and to know
the difference between those two numbers. The study is an observational study with cross-sectional
approach. The survey was done to 17 cassettes to measure the number of bacteria using swap method.
Then, the data were analyzed using Wilcoxon test. Result shows that the mean of bacteria, fungi,
staphylococcus and ALT on cassettes before cleaning was larger than the mean after cleaning the cassette
using 70 % alcohol. The Wilcoxon test in bacteria, fungi, staphylococcus and ALT showed ñ = 0.0001,
0.012, 0.0001 , 0.0001 < 0.05 means that there was a significant difference in the content of bacteria, fungi,
staphylococcus and ALT before and after cleaning the cassette using alcohol 70%. Based on these results
the cassette should be cleaned regularly every morning to avoid the possible spread of bacteria.
Key word: microorganisms , X-ray cassette, alcohol

Abstrak
Kaset harus diperiksa dan dibersihkan secara teratur setiap hari, tetapi pada pelaksanaannya tidak
semua radiografer membersihkan kaset setiap hari. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah
mikroorganisme yang terdapat pada kaset sebelum kaset dibersihkan, mengetahui jumlah
mikroorganisme yang terdapat pada kaset setelah kaset dibersihkan dan mengetahui perbedaan jumlah
mikroorganisme yang terdapat pada kaset sebelum dan sesudah kaset dibersihkan. Jenis penelitian
adalah observasional dengan pendekatan crossectional Rancangan penelitian yang digunakan adalah
rancangan survey dengan teknik pengambilan data pengukuran dengan metode usap (swap). Analisa
data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan bakteri, kapang,
staphylococcus dan ALT rata-rata sebelum kaset dibersihkan lebih besar di bandingkan setelah kaset
dibersihkan dengan alkohol 70%. Berdasarkan uji Wilcoxon pada bakteri, kapang, staphylococcus dan
ALT diperolehñ = 0,0001, 0,012, 0,0001, 0,0001 < 0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna kandungan
bakteri, kapang, staphylococcus dan ALT sebelum dan sesudah dibersihkan dengan alkohol.
Berdasarkan hasil tersebut maka sebaiknya kaset harus dibersihkan rutin setiap pagi untuk menghindari
kemungkinan menyebarnya bakteri dari pasien ke pasien dan dari pasien ke radiografer.

Kata kunci: mikroorganisme, kaset sinar –x, alkohol

Dartini; Sugiyanto; Widi Hidayati 555


1.Pendahuluan radiasi, sehingga dapat menghitamkan film.
Mikroorganisme ialah agen Kaset mudah cedera yang dapat
penyebab infeksi, termasuk didalamnya mengakibatkan kebocoran kaset dan
bakteria, virus, fungi dan parasit. Untuk ketidak kontakkan film dengan screens.
tujuan pencegahan infeksi bakteri Kaset harus diperiksa dan dibersihkan
selanjutnya dapat dibagi menjadi tiga secara teratur. Pencatatan harus dilakukan
kategori yaitu vegetatif (misalnya setiap kali pemeriksaan, perawatan, atau
stafilokokus), mikobakteria (misalnya pemeliharaan dan penggantian intensifying
tuberkulosis) dan endospora (misalnya screens (Kepmenkes RI No.
tetanus). Dari semua agen infeksi yang 1250/Menkes/SK/XII/2009 Tentang
umum, endosporalah yang paling sulit Pedoman Kendali Mutu (Quality Control)
dimusnahkan disebabkan oleh lapisan Peralatan Radiodiagnostik).
pelindungnya. Menurut Kepmenkes RI No.
Pencegahan infeksi pada umumnya 375/Menkes/SK/III/2007 tentang standar
tergantung pada penempatan pembatas profesi radiografer menyebutkan bahwa
antara orang yang rentan (orang yang salah satu tugas radiografer di dalam bidang
kurang mendapat perlindungan alamiah) pelayanan radiologi salah satunya ialah
dan mikroorganisme. Pembatas pelindung pengelolaan sarana dan prasarana peralatan
adalah proses-proses fisikal, mekanikal, radiologi dan radioterapi. Salah satu sarana
atau kimiawi yang dapat membantu yang digunakan yaitu kaset radiografi.
mencegah penyebaran mikroorganisme Pemeliharaan tersebut meliputi kaset,
infeksi dari orang ke orang (pasien, klien kontak film dengan screen, viewing box,
petugas kesehatan, atau petugas safe light untuk kerja otomatis prosesing
kesehatan), peralatan, instrumen, dan film, kebersihan pesawat yang semuanya
permukaan lingkungan sekitar manusia. tercakup dalam upaya dan tindakan Quality
Radiodiagnostik merupakan bagian Assurance (QA) radiology.
dari cabang ilmu radiologi yang Prosedur atau kegiatan perawatan
memanfaatkan sinar pengion untuk dan pembersihan kaset sinar-X di beberapa
membantu diagnosa dalam bentuk foto literatur yang sudah ada, sebagian besar
yang dapat didokumentasikan (Malueka, bertujuan untuk menghindarkan kaset dari
2008). Pada pembuatan foto radiografi benda-benda atau material yang dapat
perlu diperhatikan hal-hal seperti jenis mengganggu kualitas radiograf seperti
pemeriksaan dan posisi pemotretan, timbulnya artefak atau ketidak kontakkan
pengetahuan pesawat roentgen, film dengan screens serta supaya kaset tidak
pengetahuan kamar gelap, proses cepat rusak. Tetapi peneliti berpendapat
terjadinya gambaran radiografi serta kegiatan membersihkan kaset tersebut
perlengkapan untuk membuat foto dapat memberikan kontribusi lain yaitu
radiografi. Perlengkapan untuk membuat untuk meminimalisir mikroorganisme yang
foto radiografi (radiograf) ini terdiri atas mungkin terdapat pada kaset sinar-X
film roentgen (film x-ray), intensifying mengingat pemakaian kaset yang
screen, kaset, grid (kisi-kisi), alat-alat digunakan berulang kali pada pasien yang
fiksasi, alat-alat pelindung (proteksi) dan berbeda-beda. Dilihat dari penggunaannya
marker (Rasad, 2009). itu, maka kaset dapat menjadi sebuah agen
Kaset adalah wadah yang kedap infeksius di mana mikroorganisme yang
cahaya tampak untuk menempatkan film mungkin terdapat pada pasien satu dan
diantara intensifying screens (IS). Kaset yang lainnya dapat menempel pada kaset
memiliki berbagai ukuran sesuai dengan setelah pemeriksaan radiologi berlangsung.
kebutuhan. Intensifying screens tersebut Di beberapa rumah sakit radiografer
terbuat dari bahan flourosen yang akan belum melakukan pemeliharaan kaset
memancarkan cahaya tampak bila terkena secara rutin dengan cara membersihkan

556 Mikroorganisme Yang Terdapat Pada Kaset Sinar-X


kaset. Radiografer membersihkan kaset ini adalah sampel penuh yaitu seluruh dari
apabila kaset terkena percikan darah dan anggota populasi tersebut.
muntahan pasien serta media kontras. Metode pengumpulan data dengan
Yang sering terjadi membersihkan kaset melakukan pengukuran mikroorganisme
karena terpercik media kontras. menggunakan metode SWAP pada kaset
Radiografer membersihkan kaset tersebut sebelum kaset dibersihkan dan seudah kaset
sebagian besar mempunyai tujuan untuk dibersihkan dengan alkohol 70 %. Analisa
membersihkan kaset supaya gambaran dengan uji Wilcoxon,.
radiograf terbebas dari artefak percikan
media kontras. 3. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang di atas Berdasarkan grafik 4.1. dapat
penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang diketahui bahwa terjadi penurunan
jumlah mikroorganisme sebelum dan rata–rata angka di semua spesies setelah
sesudah dilakukan. membersihkan kaset dibersihkan baik angka lempeng total,
radiografi dan mengetahui perbedaan staphylococus, kapang maupun bakteri.
jumlah mikroorganisme yang terdapat Besarnya penurunan bisa dilihat pada grafik
pada kaset sebelum dan sesudah kaset 4.2 dimana besar persen penurunan angka
dibersihkan. mikroorganisme setelah kaset radiograf
Manfaat riset ini yaitu memberi dibersihkan dengan alkohol 70% paling
masukan pada Rumah Sakit khususnya stabil terjadi pada penurunan angka bakteri.
berkaitan dengan quality control Hal ini terlihat dari nilai persen penurunan
pemeliharaan kaset dengan cara pada semua sampel di atas 75% kecuali satu
membersihkan kaset radiografi yang sampel yaitu kaset ukuran 35 x 35 kesatu di
bertujuan untuk keselamatan pasien pada mana nilai penurunan hanya 28,57%.
pemeriksaan radiografi dan juga bagi Berdasarkan prosentase
Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan penurunan, baik pada ALT, staphylococcus,
Radioterapi Politeknik Kesehatan kapang dan bakteri sebagian besar besar
Kemenkes Semarang dalam membekali persen penurunan angka mikroorganisme
mahasiswa pentingnya melakukan quality setelah kaset radiograf dibersihkan dengan
control pemeliharaan kaset dengan cara alkohol 70% paling stabil terjadi pada
membersihkan kaset radiografi untuk penurunan angka bakteri. Hal ini terlihat
keselamatan pasien pada pemeriksaan dari nilai persen penurunan pada semua
radiografi. sampel di atas 75%, menurut Darmadi, 2008,
untuk pengendalian infeksi nosokomial
2. Metode yaitu dengan cara pensterilan alat yang
Jenis penelitian adalah digunakan. Alat yang terbuat dari karet dan
ob servasional deng an pendek at an logam yang paling memungkinkan untuk
crossectional. Rancangan penelitian yang membebaskan dari mirkoorganisme yaitu
digunakan adalah rancangan survey dengan mencuci menggunakan etil alkohol
dengan teknik pengambilan data karena sifat etil alkohol yaitu mendenaturasi
pengukuran dengan metode usap (swap). protein dengan jalan dehidrasi dan
Populasi dalam penelitian ini melarutkan lemak sehingga membran sel
adalah seluruh kaset sinar-X yang rusak dan enzim-enzim akan diinaktifkan
digunakan untuk pemeriksaan radiografi oleh alkohol. Jadi membersihkan kaset
di Instalasi Radiologi RSUD Prof. Dr. supaya terbebas dari bakteri paling sesuai
Margono Soekarjo Purwokerto yang menggunakan etil alkohol karena sifat
berjumlah 17 buah. Populasi tersebut alkohol tersebut dapat membunuh bakteri
terdiri dari 2 (18x24 cm), 5 (24x30 cm), 6 tetapi tidak merusak bahan kaset tersebut.
(30x40 cm) dan 4 (35x35 cm). Sedangkan
sampel yang digunakan dalam penelitian

Dartini; Sugiyanto; Widi Hidayati 557


Tabel 1 Perbedaan jumlah mikroorganisme membersihkan selain menggunakan sabun
pada kaset sebelum dan sesudah juga menggunakan alkohol yang bertujuan
dibersihkan dengan alkohol 70%. untuk membunuh kuman penyakit yang
ada di permukaan kaset, sehingga infeksi
Variabel Nilai Uji Sig. Kesimp nosokomial dapat dicegah. Saat ini ada
W ilcoxon ulan
(Z )
beberapa radiografer sudah membersihkan
Jumlah Alt - 3,621 0,0001 Berb eda kaset tetapi tidak rutin setiap hari, mereka
Jumlah - 3,535 0,0001 berbeda membersihkan kaset apabila kaset terkena
Staphyloc ocus
Jumlah - 2,524 0,012 berbeda
noda. Selain itu membersihkannya hanya
kapang menggunakan sabun saja tanpa
Jumlah - 3,622 0,0001 berbeda menggunakan alkohol. Jadi sebaiknya
bakteri
membersihkan kaset dilakukan setiap hari
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon pada pagi hari sebelum aktivitas
tersebut, bahwa memberikan perlakuan pemeriksaan radiografi dilakukan dan
dengan membersihkan kaset dengan membersihkan itu selain tujuan untuk
menggunakan sabun dan alkohol menghilangkan noda pada kaset juga untuk
mengakibatkan adanya perubahan jumlah menghilangkan mokroorganisme pada
mikroorganisme berupa ALT, kaset sehingga harus menggunakan
staphylococcus, kapang dan bakteri, alkohol.
perubahan tersebut menjadi turun dan
turunnya mengakibatkan jumlah yang 4. Simpulan dan Saran
berbeda secara analisis statistik. Simpulan
Alat yang terbuat dari karet dan logam yang Hasil rata-rata pengukuran
paling memungkinkan untuk kandungan mikroorganisme pada kaset
membebaskan dari mirkoorganisme yaitu sebelum kaset dibersihkan menggunakan
dengan mencuci menggunakan etil alkohol alkohol 70 %yaitu ALT sebanyak 1549,76,
karena sifat etil alkohol yaitu staphyilococcus 57,06, kapang 39,59 dan
mendenaturasi protein dengan jalan bakteri 747,53. Hasil rata-rata pengukuran
dehidrasi dan melarutkan lemak sehingga kandungan mikroorganisme pada kaset
membran sel rusak dan enzim-enzim akan setelah kaset dibersihkan menggunakan
diinaktifkan oleh alkohol. Selain itu alkohol 70 %yaitu ALT sebanyak 206,
Menurut Rasad, 2005, kaset merupakan alat staphyilococcus 9,94, kapang 0,18 dan
yang digunakan dalam prosedur bakteri 33,82. Terdapat penurunan
pemeriksaan radiografi. sedangkan prosentase jumlah mikroorganisme ALT,
menurut Ismaya, 2010, selain perawatan staphylococcus, kapang dan bakteri. Ada
agar kaset tidak mudah rusak juga perlu perbedaan yang bermakna jumlah ALT,
dibersihkan, dimana cara membersihkan staphylococcus, kap ang dan bakteri pada
selain menggunakan sabun juga kaset sebelum dan sesudah kaset di
menggunakan alkohol yang bertujuan bersihkan dengan nilai ñ : 0,0001, 0,0001,
untuk membunuh kuman penyakit yang 0,012 dan 0,0001 < 0,05.
ada di permukaan kaset. Dengan demikian
perlakuan membersihkan kkaset oleh
Saran
seorang radiografer adalah merupakan
Sebaiknya radiografer
keharusan. Selama ini ada beberapa
membersihkan kaset setiap hari
radiografer Menurut Rasad, 2005, kaset
menggunakan sabun dan alkohol supaya
merupakan alat yang digunakan dalam
kaset tidak sebagai media infeksi
prosedur pemeriksaan radiografi.
nosokomial. Untuk lebih meningkatkan
sedangkan menurut Ismaya, 2010, selain
penurunan prosentase dapat menggunakan
perawatan agar kaset tidak mudah rusak
alkohol dengan prosentase yang lebih
juga perlu dibersihkan, dimana cara
tinggi.

558 Mikroorganisme Yang Terdapat Pada Kaset Sinar-X


Sebaiknya dilakukan penelitian Keputusan Menteri Kesehatan Republik
lebih lanjut untuk mengetahui I n d o n e s i a N o m o r : .
mikroorganisme jenis lain yang berbahaya 1250/Menkes/SK/XII/2009
bagi kesehatan dan penggunaan bahan Tentang Pedoman Kendali Mutu
desinfektan dengan prosentase yang lebih (Quality Control) Peralatan
tinggi. Radiodiagnostik.
Malueka, Rusdy Ghazali. 2008. Radiologi
5. Ucapan Terimakasih Diagnostik. Yogyakarta: Pustaka
Ucapan terimakasih disampaikan Cendekia Press Yogyakarta.
atas kesempatan yang diberikan untuk Rahman, Nova. 2009. Radiofotografi. Padang :
mendapatkan Dana Risbinakes DIPA Penerbit Universitas Baiturrahmah.
Poltekkes Kemenkes Semarang sehingga Rasad, Sjahriar. 2009. Radiologi Diagnostik.
penelitian ini dapat terselesaikan. Jakarta : Balai Pustaka.
Sastroasmoro, Sudigdo. 2010. Dasar-dasar
6. Daftar Pustaka Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta :
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Sagung Seto.
Problematika dan Pengendaliannya. Tietjen, Linda. Bossemeyer, Debora.
Jakarta: Salemba Medika. McIntosh, Noel. 2004. Panduan
Ismaya. 2010. Kaset Film Radiologi. Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas
D i a k s e s d a r i Pelayanan Kesehatan dengan Sumber
http://siavent.blogspot.com/201 Daya Terbatas. Jakarta : Tridasa
0/03/kaset-film-radiologi.html Printer.
pada hari Selasa, 12 Februari 2013
pukul 17.30 WIB.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
I n d o n e s i a N o m o r :
375/Menkes/SK/III/2007
Tentang Standar Profesi
Radiografer.

Dartini; Sugiyanto; Widi Hidayati 559

Anda mungkin juga menyukai