Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT


atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Faktor yang
Mempengaruhi Respon Seluler” ini dengan lancar. Penulisan ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari radiobiologi ini
ditulis dari hasil penyusunan data-data yang kami peroleh dari
beberapa buku dan situs blog di internet.

Selanjutnya kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini


belum sepenuhnya sempurna. Sehingga kami mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna menambah kualitas serta mutu
dari karya tulis ilmiah tersebut. kami berharap semoga karya tulis
ilmiah ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita semua.

Pekanbaru, 15 oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1


B. Rumusan masalah....................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
D. Manfaat...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian respon seluler............................................................ 3


B. Faktor yang mempengaruhi respon seluler .................................. 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 7
B. Saran ......................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sel adalah bagian terkecil pada makhluk hidup ada 3 struktur


terpenting dalam sel yaitu membran sel, sitoplasma, dan nukleus atau inti sel.
Membran sel disebut juga membran plasma, yang menyelubungi sel adalah
suatu struktur yang elastis,fleksibel,tipis,dan ketebalan 7,5 sampai 10
nanometer. Membran sel hampir seluruhnya tersusun dari protein dan lipid.
Komposisinya adalah protein, 55 persen pospolipoid, 25 persen kolestrol, 13
persen lipi lain, 4 persen dan karbohidrat 3 persen.
Sitoplasma dan organel dipenuhi oleh partikel dan organel berukuran
besar dan kecil yang tersebar. Bagian kecil dari sitoplasma merupakan
tempat partikel yang tersebar disebut sitasol yang mengandung protein,
elektrolit, dan glukosa yang terlarut. Didalam sitoplasma tersebar lemak
netral berbentuk globulus, granula glikogen, ribosom, vesikal sekrotoris, dan
lima macam organel sangat penting : retikulum endosplasme, aparatus golgi,
mitokondria lisasom, dan peroksisom
Nukleus merupakan pusat pengaturan sel, nukleus mengandung
sejumlah besar DNA. yang merupakan gen. Gen tersebut menentukan
karakteristikprotein sel, termasuk protein struktural, enzim intrasel,yang
mengontrol aktivitas sitoplasma dan nukleus. Gen mengatur dan memulai
proses reproduksi sel sendiri, gen pertama akan memulai dan memproduksi
untuk membentuk dua unit gen yang identik kemudian sel akan membelah
diri melalui proses khusus yang disebut mitosis untuk membentuk dua sel
anak yang masing masing membentuk menerima satu dari dua unit gen
DNA yang terbentuk tadi, nukleus yang tampak dengan menggunakan
microsop cahaya tidak dapat memberikan banyak petunjuk mengenai
mekanisme nukleus dalam hal pengaturan sel.
Apabila radiasi mengenai sel maka akan mengakibatkan kerusakan
pada sel tersebut, ada 3 faktor yang mempengaruhi nya, faktor biologi, fisik,
dan kimia.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang diatas penulis menarik


rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan respon seluler?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi respon seluler?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan saya membuat makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan respon seluler
2. Untuk memahami apa saja faktor yang mempengaruhi respon seluler

D. MANFAAT PENULISAN
1. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
2. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
3. Meningkatkan pengorganisasian fakta dan data secara jelas dan
sistematis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Respon Seluler


Saat radiasi mengenai suatu sel maka akan mengakibatkan
kerusakan pada sel tersebut yang disebut juga dengan Respon seluler
dimana apabila radiasi mengenai suatu sel dengan dosis yang rendah
maka sel tersebut dapat memulihkan dirinya sendiri dengan cepat dan
tidak akan menumbuhkan efek jika radiasi mengenai sel dengan dosis
yang lebih tinggi maka kemungkinan sel tersebut tidak dapat
memulihkan dirinya sehingga sel tersebut akan mengalami kerusakan
yang permanen atau mati.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Respon Seluler


1. Faktor biologi
1). Interphase Death
Adalah respon sel terhadap radiasi dimana terjadi kematian sel
sebelum mengalami mitosis.
Dapat terjadi pada :
Sel-sel yang tidak membelah, dan sel-sel yang hidupnya lama
Sel-sel yang membelah cepat. Dosis yang menyebabkan
terjadinya respon ini berbeda-beda tergantungt type selnya contoh:
Lymphocyte < 50 rad, pada spermatogonia < 25 rad.
Secara umum :
Sel-sel yang aktif membelah, tidak berdeferensiasi (radiosensitif)
mengalami interphase death pada dosis yang lebih rendah dibandingkan
pada sel-sel yang tidak membelah dan berdeferensiasi(radioresistan)→
kecuali pada lymphocyte.

3
Penyebab terjadinya interphase death tidak jelas, tetapi
penjelasan yang memungkinkan adalah interphase death disebabkan oleh
perubahan biokemikal di dalam sel, seperti penurunan produksi energi
oleh mithokondria.
Mekanisme awal interphase death secara umum berlangsung
beberapa jam setelah radiasi berlangsung, tetapi kematian itu sendiri
tidak terjadi pada saat itu juga.
Dalam beberapa hari pasca radiasi inti sel menampakkan
perubahan besar, bentuk normalnya menghilang dan nukleus tampak
sebagai suatu area noda hitam tanpa material kromatin yang mudah
dikenali.Keseluruhan sel pada saat ini menampakkan perubahan sebagai
tanda bahwa sel mengalami necrosis (sel menuju ke kematian sel

2). Division Delay


Sel-sel yang mengalami mitosis pada saat terjadinya radiasi akan
mengalami penundaan pembelahan. Disini terdapat istilah Mitotic Index
yaitu perbandingan antara jumlah sel dalam mitosis dengan jumlah total
sel dalam populasi .

Division delay adalah fenomena yang tergantung pada dosis


radiasi, penurunan mitotic index dan panjangnya waktu penundaan
berkaitan dengan dosis.

Pada dosis rendah waktu penundaan dan penurunan mitotic index lebih
rendah daripada dosis radiasi yang tinggi.
Penyebab pasti tentang mitotic delay tidak diketahui, Beberapa
teori yang memungkinkan adalah :
1. Unsur kimiawi dalam pembelahan terganggu oleh radiasi
2. Protein yang dibutuhkan untuk mitosis tidak tersintesa
3. Sintesa DNA tidak terprogres pada tingkat yang sama pada
penyinaran berikutnya.

4
3). Reproduktif Failure
Diartikan sebagai ketidakmampuan sel untuk mengalami
pembelahan ulang setelah terkena radiasi.
Dari definisi ini maka dapat dikatakan sel yang tidak dapat membelah
ulang dikatakan tidak survive atau “mati” walaupun secara teknik
mereka tetap hidup (tetap bermetabolisma atau mampu membelah dalam
jumlah terbatas).

2. Faktor fisik
1). Let atau Linear Energy Transfer
Adalah istilah yang mendiskripsikan ukuran energi berbagai type
radiasi yang hilang pada saat melintasi suatu bahan.
Radiasi yang ber-LET tinggi dengan densitas ionisasi yang tinggi lebih
efisien dalam menyebabkan kematian sel daripada yang ber -LET
rendah.

2). Faktor fisik

Salah satu faktor fisik lain yang mempengaruhi respon sel


terhadap radiasi adalah jumlah dosis yaitu jumlah dosis yang
mengantarkan radiasi.

Bentuk respon yang dipengaruhi oleh jumlah dosis ini antara lain
kegagalan reproduksi, tertundanya pembelahan
Semua penelitian telah membuktikan bahwa dosis rendah akan lebih
kurang efisien dalam mengakibatkan kerusakan dari pada dosis tinggi.

3. Faktor kimia
Banyak bahan kimiawi yang dapat mengubah respon sel terhadap
radiasi, beberapa bahan kimia yang dapat meningkatkan respon disebut
dengan Sensitizer.

5
Radiosensitizer yang sebenarnya adalah yang dapat meningkatkan efek
mematikan sel dari radiasi yang diberikan
Bahan yang paling dramatik meningkatkan respon seluler adalah
oksigen, maka proses ini disebut dengan efek oksigen (The Oxygen
Effect) Paling efektif bila oksigen diberikan bersamaan dengan radiasi.
Sedangkan yang menghambat respon disebut dengan
radioprotektor. Radioprotector bertindak sebagai pengurang efek radiasi
pada sel. Untuk alasan ini radioprotektor sering disebut pula dengan
Dose Modifying Compounds.
Salah satu group yang memiliki sifat radioprotektan adalah bahan
kimia yang mengandung group sulfhydryl ( ikatan sulfur dan hidrogen).
Dua asam amino dalam tubuh yang yang mengandung unsur sulhydryl
adalah cysteine dan cysteamine.
Ketika satu unsur radioprotektan terdapat dalam suatu
penyinaran, maka dosis yang lebih besar diperlukan untuk menghasilkan
respon yang sama dengan bila tidak ada unsur radioprotektan.Ini disebut
dengan Dose Reduction Factor (DRF) Didefinisikan sebagai rasio dari
dosis radiasi yang diperlukan untuk menghasilkan efek dalam keadaan
ada protectan dengan dosis yang diperlukan untuk menghasilkan efek
yang sama dalam keadaan tidak ada unsur protectan.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sel adalah bagian terkecil pada makhluk hidup ada 3 struktur
terpenting dalam sel yaitu membran sel, sitoplasma, dan nukleus atau inti
sel. Saat radiasi mengenai suatu sel maka akan mengakibatkan kerusakan
pada sel tersebut yang disebut juga dengan Respon seluler dimana
apabila radiasi mengenai suatu sel dengan dosis yang rendah maka sel
tersebut dapat memulihkan dirinya sendiri dengan cepat dan tidak akan
menumbuhkan efek jika radiasi mengenai sel dengan dosis yang lebih
tinggi maka kemungkinan sel tersebut tidak dapat memulihkan dirinya
sehingga sel tersebut akan mengalami kerusakan yang permanen atau
mati. ada 3 faktor yang mempengaruhi nya, faktor biologi, fisik, dan
kimia.

B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kekurangan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kelompok kami demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis
khususnya dan pembaca umumnya mengenai kelainan uterus.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell.2005. Biologi, Edisi


ke-5 dari: Biology. 5 th ed. Oleh Manalu, W. Jakarta. Penerbit
Erlangga.
2. Brinson C, Quinn J:Arthur C. Guyton-His Life, His Family, His
Archievement. Jacson, MS,Hederman Brothers Press, 1989.
3. Guyton AC, Coleman TG, Granger HJ: Circulation: overal
regulatio, Ann Rev Physiol 34 :13-46, 1972,
4. Guyton ac : past-president address, physiology, a Beauty and a
Phylosophy. The Physiologist 8:495-501,1975.
5. Bode R : A Doctor Who’s Dad to Seven Doctors-So Far!
Readers’ Digest, December,1982, pp.141-145.
6. Guyton AC : Texbook of Medical Physiology. Philadelphia,
Saunders, 1959.
7. Guyton ac : an author’s philosophy of physiology testbook
writing. Adv physiol ed 19:s1-s5, 1998.

Anda mungkin juga menyukai