Anda di halaman 1dari 4

4.

Faktor yang Mempengaruhi Promosi Kesehatan


Kegiatan promosi kesehatan harus disesuaikan dengan. Menurut Lawrence Green
(1980) perilaku ditentukan oleh tiga factor utama yakni : factor predeisposisi, factor,
pemungkin, dan factor penguat.
Bersarkan tiga faktor tersebut, maka kegiatan promosi kesehatan hendaknya
diarahkan kepada tiga faktor :
a. Kegaitan promosi kesehatan yang ditunjukkan kepada faktor predisposisi adalah
pemberian informasi atau pesan kesehatan dan penyuluhan kesehatan. Tujuannya
untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan dan sikap kessehatan.
b. Kegiatan promosi kesehatan yang ditunjukkan kepada factor pemungkin adalah
pemberdayaan masyarakat melalui pengorganisasian dan pengembangan masyarakat.
Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu ntuk memfalitasi masyarakat
untuk berperilaku sehat.
c. Kegiatan promosi kesehatan ditunjukkan kepada faktor penguat adalah pelatihanpelatihan kepada tokoh masyarakat, baik formal maupun informal. Kegiatan ini
mempunyai dua tujuan : pertama, agar para tokoh masyarakat mampu berprilaku
contoh bagi masyarakat sekitar. Kedua, agar tokoh masyarakat dapat
mentransformasikan pengetahuan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan
ketokohannya.
( promosi kesehatan teori dan aplikasi)
5. Upaya Puskesmas
a. Program Pokok
1. Promosi Kesehatan
- Penyuluhan Kesehatan
- Sosialisasi Program Kesehatan
- Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
- Survey Epidemiologi
- Pelacakan kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, Diare, dll.
3. Program Perawatan
- Rawat Jalan Poli Umum
- Rawat Jalan Poli Gigi
- Unit Rawat Inap : keperawatan, kebidanan
- Unit Gawat Darurat (UGD)

4. Kesehatan Ibu dan Anak


- Persalinan, Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun
5. Upaya Peningkatan Gizi
- Penimbangan, Pelacakan gizi buruk, Penyuluhan gizi
6. Kesehatan Lingkungan
- Pengawasan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
- Survey Jentik Nyamuk
7. Pencatatan dan Pelaporan
- Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu PUSKESMAS (SP2TP)
b. Program Tambahan / Penunjang
program penunjang ini biasanya dilakukan atau dilaksanakan sebagai kegiatan
tambahan, sesuai kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalam
melakukan pelayanan.
Programnya adalah :
-Kesehatan mata : pelacakan kasus, rujukan
-Kesehatan lansia : pemeriksaan, penjarinagan
-Kesehatan Repruduksi Remaja : penyuluhan, konseling
-Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokte kecil
-Kesehatan Olahraga : senam kesegaran jasmani.

( depkes RI.1990. Kerja Puskesmas jilid I)

*Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat


a. Faktor Internal
- Jenis ras atau keturunan
- Jenis Kelamin

- Sifat Fisik
Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang perilaku seseorang
berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, wajah
berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergauk,
ramah dan banyak teman.
-Kepribadian
Kepribadian adalah segala aspek corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam
dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala
rangsang baikyang dating dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga
corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk
manusia itu.
-Intelegensi
Adalah seluruh / keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak
secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian itu, tingkah laku individu
sangat dipengaruhi oleh intelegensi. Tingkah laku yang dipengaruhiyang dipengaruhi
oleh intelegensi adalah tingkah laku intelegen dimana seseorang dapat bertindak
cepat, dan mudah terutama dalam mengambil keputusan.
-Bakat
Adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkan dengan suatu latihan
khusus ntuk mencapai suatu kecakapan, dan keterampilan.
b. Faktor Eksternal
-Pendidikan
Inti dari proses/kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses
belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian
pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang.
-Agama
Agama akan menjadikan individu bertikah laku sesuai dengan norma dan nilai yang
diajarkan oleh agama yang diyakininya.
-Kebudayaan
Diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku
sesorang dalam satu kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada
kebudayaan lainnya.
-Lingkungan
Adalah segala sesuatu yang disekitar individu,baik lingkungan fisik, biologis, maupun
social. Lingkungan berpengaruh unuk mengubah sifat dan perilaku individu karena

lingkungan itu dapat lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya.
Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga dapat menjadi jinak dan
dapat dikuasai.
-Status Sosial Ekonomi
Status sosial dalam masyarakat seseoran akan menentukan tersedianya fasilitas yang
diperlukan untuk kegiatan tertentu,sehingga status sosial ekonomi akan
mempengaruhi perilaku seseorang.
(Kusmiati, Sri.1990. Dasar-dasar Perilaku. Jakarta: Penerbit Depkes RI)

KESIMPULAN
Konsep sehat dan sakit selalu berhubungan, seseorang yang tidak sehat belum bisa
dikatakatakan bahwa orang tersebut sedang sakit, begitu pula sebaliknya. Sehat dan
sakit juga tidak terlepas dari perilaku kesehatan. Bagaiman sebenarnya orang sehat itu
bertindak, atau apa yang seharusnya dilakukan seseorang untuk bisa dikatakan bahwa
orang tersebut sehat. Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada
kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang suatu fenomena yang dinamis.
Promosi kesehatan sangat pentinga dalam meningkatkan derajat kesehatan di
masyarakat. Dengan promosi tersebut, masyarakat bisa mengetahui apa itu sehat yang
sebenarnya. Upaya PUSKESMAS atau program layanan PUSKESMAS juga
mempengaruhi dalam peningkatan kesehatan di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai