Mekanisme lapar
Lapar adalah sinyal normal yang mengingatkan bahwa tubuh purlu
menambah energy yang kurang, sehingga mendorong untuk makan.
Stimulasi dari factor lapar akan membawa impuls menuju pusat lapat di otak
tepatnya di hipotalamus bagian lateral di nucleus bed otak tengah yang
berikatan dengan pollidohypothallamus sehingga menimbulkan rasa lapar.
Factor yang mempengaruhi rasa lapar :
1) Hipotesis lopostatik
Berupa leptin di kelenjar adipose yang menghitung oersen lemak. Jika
kurang maka, akan memberikan stimulasi ke otak sehingga
menimbulkan lapar dan rasa ingin makan.
2) Hipotesisi hormone peptide pada organ pencernaan
Makanan di saluran gastrointes akan merangsang peptida, seperti
kolesitokinin yang berfungsi menyerap nutrisi makanan. Jiak
kekurangan maka hipotalamus akan menstimulasinya, sehingga
menimbulkan lapar.
3) Hipotesis glukostatik
Jika kekungan glukosa dalam darah, maka tubuh akan memerintahkan
otak, sehingga menimbulkan lapar.
4) Hipotesis termostatik
Merupakan teori Brubeck. Jika suhu tubuhmenurun, maka hiptalamus
akan meningkatkan nafsu makan. Jika suhu tubuh meningkat, maka
hipotalamus akan menurunkan nafsu makan
5) Neurotransmitter
Contohnya norapineprin dan neuropeptide Y yang menimbulkan
keinginan makan karbohidrat. Dopamine dan serotonin yang
menimbulkan keinginan untuk tidak mengonsumsi karbohidrat.
6) Kontraksi abdomen dan lambung
Terjadi saat lambung dalam keadaan kosong, yang berupa kontraksi
paristaltik yang ritmis dalam korpus lambung, sehingga menimbulkan
rasa lapar yang ditandai dengan rasa nyeri di bagian bawah perut.
7) Psikososial
Rasa lapar yang ditimbulkan bergantung pada masing-masing individu,
seperti jadwal makan, kabiasaan makan dan jumlah energy yang
dikeluarkan.
2. Mekanisme kenyang
Rasa kenyang yang dirasakan karena interaksi antara efek mekanistis
makanan dalam lambung (berupa distersi atau pengembungan lambung oleh
makanan) dengan efek kimia dari makanan berupa pelepasan hormonehormon tertentu, seperti kolesistokinin dari usus halus.
Jika nutrisi yang diminta telah terpenuhi, maka stimulasi dari factor kenyang
akan mengirim impuls ke pusat kenyang ( nucleus ventromedial di
hipotalamus ) sehingga akan menimbulkan rasa kenyang dan membuat
keinginan untuk berhenti makan.
Zat gizi yang dimakan dapat merangsang produksi hormone yang
mengantarkan rasa kenyang, seperti kolesistokinin, yang dikirim ke otak
sehingga menimbulkan rasa kenyang, yangt berbeda dengan air yang tidak
dapat merangsang hormone, sehingga tidak dapat menimbulkan rasa
kenyang.
A. Gizi buruk
Gizi buruk adalah suatu kondisi dimana seseorang dinyatakan kekurangan zat gizi
atau status gizinya berada di bawah rata-rata.
Gizi buruk biasanya terjadi pada anak balita dan ditampakkan dengan
membusungnya perut.
Klasifikasi gizi buruk :
Kwashiorkor
Berupa kekurangan konsumsi protein pada anak-anak yang dapat
menyebabkan terganggunya pertumbuhan badan si anak.
Tampilan kwashiorkor seperti super baby dan pada bagian tubuh
lainnya, terutama pada bagian pantat terlihat adanya atrofi, sangat
kurus dan edema pada kedua punggung kaki.
Ciri-ciri :
Perubahan status mental, seperti sering rewel, cengeng dan
kadang apatis
Rambut tipis kemerahan, seperti rambut jagung dan mudah
dicabut
Wajah membulat dan sembab
Padangan mata sayu
Pembesaran hati yang dapat diraba
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas
Marasmus
Pada orang=orang yang melakukan diet dan membatasi konsumsi
karbohidrat, dan jiak terlalu membatasi maka akan menyebabkan
lemah, letih dan lesu
Akibat kekurangan karbohidrat yang lebih berbahayaq adalah
marasmus
Gajala :
Muka seperti orang tua
Sangat kurus
Rambut mudah patah
Iga gambang dan perut cekung
Gangguan pencernaan (diare)
Cengeng dan rewel
Marasmik kwarsiorkor
Sumber :
Defesiensi karbihidrat dan protein pada kejadian gizi buruk balita oleh
Dr.Dra.Nurhaedar Jafar,Apt,M.Kes
Prodi kesehatan masyarakat universitas hasanuddin.
Gizi lebih oleh Nimas Ayu Arce Roselli 2008 FKM UI