Anda di halaman 1dari 14

TERMODINAMIKA II

PEKEMBANGAN TERMODINAMIKA DI INDUSTRI CARBON BLACK


PT. CABOT INDONESIA
NAMA : AHMAD RIFKI
NIM : 21113005
KELAS : R1/A1

FAKULTAS TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS SERANG RAYA
2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Awalnya carbon black hanya digunakan sebagai agen penguat dalam ban. Namun,
karena sifatnya yang unik, penggunaan carbon black telah diperluas dalam industri meliputi
tinta printer, toner mesin fotokopi, reinforcing agent pada penggunaan bahan plastik,
kertas, dan bahan bangunan. Tujuan penggunaannya sebagai zat pigmen, absorpsi sinar
UV, elektronik dan juga dalam berbagai produk sehari-hari.
Carbon black didefinisikan sebagai bahan hitam yang berbentuk bubuk atau granula.
Terbentuk

melalui proses pembakaran bahan bakar hidrokarbon seperti minyak, gas,

atau acetylene dengan suplai udara berlebih. Proses ini dilakukan pada temperatur antara
1200-1900C (650-1040F).
sebagian besar

Hal ini menghasilkan

asap hitam yang komposisinya

adalah carbon black dalam bentuk partikel kecil dan disertai gas

buangnya (tail gas). Terdapat enam jenis produk carbon black yang diproduksi dengan
cara oil furnace, yaitu: GPF (General purpose), FEF (Fast Extruding), HAF (High
Abrasion), ISAF (Intermediate abrasion), SAF (Superabrasion),
Carbon black merupakan important member of the family of industrial carbons
(Kirk&Othmer,1985).

Di

Indonesia,

permintaan

carbon

black semakin meningkat

seiring dengan berkembangnya industri-industri tersebut. Saat ini di Indonesia telah


berdiri

pabrik

carbon

black

dengan

kapasitas 130.000 ton/tahun, yaitu PT Cabot

Indonesia (Cilegon). Tapi mengingat kebutuhan akan carbon black diprediksikan akan terus
meningkat, maka pendirian pabrik carbon black ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
tersebut. Di samping itu, pendirian pabrik juga dapat menciptakan lapangan kerja pada
sektor industri serta meningkatkan devisa negara. Ketersediaan bahan baku pembuatan
carbon black (minyak berat) yang melimpah di Indonesia juga menjadi salah satu alasan
pendirian pabrik ini, apalagi belum banyak industri yang memanfaatkan minyak berat
sebagai bahan baku.

1.2 Alasan Pemilihan Judul


Pentingnya industry carbon black tidak lepas dari factor kegunaan
yang sangat begitu penting. Adapun kegunaan Carbon black adalah
sebagai berikut :
Bahan penguat karet
Carbon black adalah bahan aditif penguat karet yang banyak digunakan dalam sebagian
besar produk karet. Dalam hal kendaraan, sejumlah besar carbon black digunakan untuk
ban. Sebagai tambahan, carbon black digunakan bersama karet untuk menahan getaran
gempa bumi, pada sol sepatu dan banyak produk lainnya.
Warna dan pigmen untuk Tinta
Dibandingkan dengan pewarna lainnya, carbon black digunakan sebagai tinta untuk
mencetak koran, sebagai toner untuk ink-jet, dan sebagainya
Carbon black juga cocok digunakan sebagai pigmen untuk bahan plastik, bahan baku
cat serta sebagai bahan pelapis kabel dan produk lainnya.

BAB II
ISI/PEMBAHASAN
Carbon black adalah istilah yang sering digunakan untuk menamakan beberapa bahan yang
digunkan sebagai penguat bahan karet, sebagai pigment hitam, dank arena konduktivitasnya
digunakan dalam beberapa alat elektrik. Carbon black adalah sebuah serbuk yang sangat halus
dengan luas permukaan sangat besar dan terdiri hanya dari atom carbon. Carbon black
merupakan salah satu bahan kimia paling stabil yang ada. Carbon black merupakan material
nano yang paling banyak digunakan dan agregat nya berukuran dari belasan sampai ratusan
nanometer, ukuran tertentu akan memberikan sifat tertentu pada komposit dimana carbon black
digunakan.
Carbon black adalah sebuah bentuk dari unsur karbon yang diproduksi dengan pembakaran
parsial atau pirolisis terkontrol dari hidrokarbon. Dalam pembuatannya terdapat beberapa proses
yang telah berkembang, diantaranya oil-furnace, lampblack, thermal black, acetylene black, dan
chanel black. Carbon black berbeda dengan jelaga. Perbedaan paling mendasar antara keduanya
adalah jelaga umumnya banyak mengandung bahan dengan komposisi tidak diketahui dan
merupakan produk samping yang tidak diinginkan dari pembakaran tidak sempurna minyak
bumi atau bahan lainnya. Jelaga memiliki kadar karbon yang rendah dan luas permukaan yang
kecil serta ukuran partikel yang lebih besar.
Carbon black merupakan material yang diproduksi dari pembakaran tidak sempurna dari
petroleum berat seperti Fluid Catalytic Cracking (FCC) tar, coal tar, ethylene cracking tar, dan
dari minyak nabati dalam jumlah kecil. Berdasarkan International Agency for Research on
Cancer (IARC), carbon black bersifat karsinogen, dan debu carbon black dalam jumlah yang
tinggi dapat menyebabkan iritasi (Sumber: http://Wikipedia/carbon black.co.id)
Kualitas carbon black dipengaruhi oleh ukuran partikel, surface area, dan pH. Penelitian
mengungkapkan bahwa lebih kecil partikel karbon hitam yang memberikan kualitas ketahanan
abrasi yang lebih baik bila dibandingkan dengan partikel yang lebih besar. Digunakan terutama
dalam industri rubber. (Sumber: www.carboncycle.biz/carbon-black.html)

Gambar 1. Carbon Black


2.2 Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan carbon di PT CABOT INDOENSIA yaitu
Methane, Propane, Butane, Condensate, Naphta, Gas Oil ,Paraffin, Olefin, Napthena,( feedstock
oil ), api dan air.
Metana (CH4)
Gas ini sekitar 60%-80% volume gas bumi yang dihasilkan sesuatu lapangan gas, dan dapat
dipergunakan sebagai bahan baku gas sintetis CO dan H2, yang selanjutnya dapat dipergunakan
untuk pembuatan amonia/urea, metanol, carbon black, dll.
. Propane (C3H8)
Bahan baku untuk menghasilkan polipropilen, suatu bahan plastik sintetik.
. Kondesat
Yang disebut juga sebagai natural gasoline yang mempunyai sifat-sifat seperti
minyak/nafta dan dapat dipergunakan untuk bahan baku dalam industry.
Paraffin
Paraffin yang merupakan senyawa alkana (CnH2n+2), kelompok senyawa paraffin
dikaarkteristik sebagai senyawa yang sangat stabil dan mempunyai rantai lurus seperti: methane,
ethane, propane, butane, pentane dan lain-lain.
Olefin
Olefin terdiri dari gugus alkena (CnH2n) dan siklo parapin, kelompok senyawa olefin atau
juga disebut etilen terdiri dari senyawa rantai lurus yang tak jenuh yang mempunyai ikatan
rangkap menghubungkan dua atom karbon. Olefin tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi
terbentuk dalam distilasi minyak mentah atau dalam proses perengkahan, oleh karena itu dalam
bensin rengkahan banyak mengandung senyawa olefin. Olefin merupakan bahan dasar utama
dalam industri petrokimia, misalnya etilena (C2H4) dan propilena (C3H6).

Napthena
Nafthena yang terdiri dari hidrokarbon cincin jenuh, mempunyai rumus umum (CnH2n)
karena senyawa hidrokarbon ini mempunyai sifat kimia seperti senyawa hidrokarbon parafin
dan mempunyai struktur molekul siklis, maka senyawa ini juga disebut sikloparafin.
Senyawa hidrokarbon nafthena yang terdapat dalam minyak bumi ialah siklopentan dan
sikloheksan yang terdapat dalam fraksi naphtha dan fraksi minyak bumi dengan titik didih
yan lebih tinggi.
2.3 Tahap Pembutan Carbon Black
Proses yang telah diperkenalkan di pasar, masing-masing tergantung pada jenis hidrokarbon
yang digunakan.
1. The furnace black process (gambar 3) menjadi yang paling umum. Furnace black process
menggunakan minyak berat berbasis aromatic dan minyak ringan sebagai umpan. Produksi
furnace menggunakan reaktor tertutup untuk mengatomisasi feedstock dibawah kondisi kontrol
(temperatur dan tekanan). Feedstock dikontakkan dengan aliran gas panas (melalui burning
secondary feedstock, misalnya natural gas atau minyak) di mana terjadi penguapan dan
kemudian dipirolisis pada fase uap menjadi partikel karbon mikroskopik. Pada reaktor furnace,
kecepatan reaksi dikontrol menggunakan steam atau water spray. Carbon black diproduksi di
sepanjang reaktor melalui konveyor, didinginkan, dan dikumpulkan pada bag filter secara
kontinyu. Residual gas, atau tail gas dari

reaktor furnace mengandung berbagai jenis gas

misalnya karbon monoksida dan hidrogen. Banyak pabrik furnace black menggunakan residual
gas ini untuk memproduksi panas, steam atau sebgai pembangkit listrik. (Sumber: www.carbonblack.org/what_is.html)
Penggunaan carbon black jenis furnace black process:

Diameter partikel kecil sehingga dapat digunakan sebagai bahan penguat karet alam

Derajad keasaman sangat aktif sehingga digunakan bahan pembuat karet tahan asam

Gambar 3. The Furnace Black Process


Sumber : International Carbon Black Assosiation, 2004
2. The thermal black process, menggunakan gas alam, terutama terdiri dari methane atau minyak
aromatik berat, sebagai bahan bahan baku. Proses menggunakan sepasang tungku alternatif yang
kira-kira setiap lima menit antara preheating dan produksi karbon hitam. Gas alam disuntikkan
ke tungku api tahan panas berjajar, dan dengan tidak adanya udara, panas dari refraktori
mengurai gas alam menjadi karbon hitam dan hidrogen. Aliran dari materi aerosol dipadamkan
dengan semprotan air dan disaring di sebuah bag house. Karbon hitam yang keluar dapat
diproses lebih lanjut untuk menghilangkan kotoran, pelletized, disaring, dan kemudian dikemas
untuk pengiriman. Hidrogen off-gas dibakar di udara untuk panaskan tungku kedua. (Sumber:
International Carbon Black Assosiation, 2004).
Reaksi yang terjadi pada suhu 650 oC 750 oC adalah :

Reaksi oksidasi :
5CH4

+ O2

C2H2 + 6H2O + 6H2 + 3CO (1)

Reaksi pirolisis :
C2H2

2C + H2

.. (2)

3. The acetylene black process menggunakan asetilena dan mengalami proses yang sama dengan
proses termal, kecuali bahwa karbon hitam tidak diubah menjadi pelet.
Penggunaan asetilen carbon black :

Sebagai bahan baku ban pesawat terbang

Bahan atap rumah anti sambaran petir

Untuk bahan pembuat dry cell

4. Proses tertua adalah the lampblack process (coal tar base) dimana pemanasan dilakukan pada
wajan besi untuk menghasilkan karbon hitam.
5. Proses kelima disebut the bone black process. Proses ini walaupun tidak termasuk dari kategori
manufaktur karena tidak mengalami proses pembakaran yang terkait.
6. The channel process, proses ini dirancang pada tahun 1872. Umpan (gas alam) dibakar dengan
jumlah udara yang terbatas. Reaksi yang terjadi adalah :
CH4
CH4

+ 2O2

CO2

2H2O

H = -799 kJ .. (3)

2H2

H = 92 kJ . (4)

Proses ini menghasilkan carbon black tidak lebih dari 5%, sehingga sudah ditinggalkan.

Carbon black dari proses ini pertama kali bahan penguat karet alam

Diameter partikel besar(Sumber: www.carboncycle.biz/carbon-black.html)

Proses pembuatan di PT CABOT INDONESIA

A. Kegunaan Carbon Black


Dulu, karbon hitam telah digunakan sebagai agen penguat ban. Sekarang, karena sifat unik,
penggunaan karbon hitam yang telah diperluas untuk mencakup pigmentasi, ultraviolet (UV)
stabilisasi, karbon untuk farmasi, karbon untuk komposit, adsorben (penjerap) limbah dan
konduktif agen dalam berbagai sehari-hari dan khusus produk performa tinggi, termasuk:

Tires and Industrial Rubber Products: Karbon hitam ditambahkan untuk karet baik
sebagai pengisi dan sebagai agen penguat. Untuk berbagai jenis ban, digunakan dalam
innerliners, bingkai (produk ornamental), dinding samping dan tapak memanfaatkan berbagai
jenis berdasarkan pada persyaratan kinerja spesifik. Karbon hitam juga digunakan di banyak
industri ekstrusi dicetak dan produk karet, seperti ikat pinggang, selang, gasket, diafragma,
getaran perangkat isolasi, Bushings, udara air, bemper chassis, dan beberapa jenis bantalan,
sepatu bot, wiper blades, fascia, konveyor roda, dan grommets. . Sejak karbon hitam yang
digunakan seperti yang telah tersebut, berbagai spesifikasi, ukuran partikel, struktur dan luas
permukaan memainkan peranan penting sebagai komponen dari karet, plastik dan produk-produk
terkait lainnya. Demikian, karbon hitam diproduksi di kelas yang berbeda untuk memenuhi
kebutuhan berbagai produsen. Carbon black dapat juga dimanfaatkan untuk mengurangi
kerusakan ban karena panas. Dalam ban karet, karbon hitam digunakan sebagai pigmen dan
memperkuat perisai yang membantu untuk mengalihkan panas dari tapak dan kawasan sabuk,
sehingga mengurangi kerusakan termal dan memperpanjang livetime rata-rata dari ban.

Tabel 3. Tipe Carbon Black Yang Digunakan Pada Ban

Name

Super Abrasion
Furnace
Intermediate SAF

Abb
v.

SAF
ISA
F

AS

Parti

Desig.

Size nm

N11

20-

0
N22

25
24-

33

Tensi
l
Strength

Relative

Relatie

Laboratory Roadwear
Abrasion

Abrasion

25.2

1.35

1.25

23.1

1.25

1.15

MPa

High Abrasion Furnace


Easy Processing

HAF

EPC

Channel
Fast Extruding Furnace

High Modulus Furnace


Semi-Reinforcing

FEF
HM
F

0
N30
0
N55
0
N68
3

SRF

Furnace

N33

Fine Thermal

FT

Medium Thermal

MT

N77
0
N88
0
N99
0

2836
3035
3955
4973
7096
180200
250350

22.4

1.00

1.00

21.7

0.80

0.90

18.2

0.64

0.72

16.1

0.56

0.66

14.7

0.48

0.60

12.6

0.22

--

9.8

0.18

--

Sumber : http//www.Wikipedia/carbonblack.co.id

Plastics: Karbon hitam saat ini sudah banyak digunakan untuk kemasan konduktif, film,
serat, moldings, pipa dan semi-konduktif kabel senyawa dalam menolak produk-produk seperti
karung, industri tas, fotografi kontainer, pertanian pupuk film, stretch wrap, dan aplikasi untuk
molding termoplastik otomotif, listrik / elektronik, peralatan rumah tangga dan pukulan-dibentuk
wadah.

Electrostatic Discharge (ESD) Compounds: Karbon hitam secara hati-hati dirancang


untuk mengubah karakteristik listrik dari isolasi ke konduktif dalam produk-produk seperti
kemasan elektronik, keamanan aplikasi, dan bagian otomotif.

High

Performance

Coatings:

Karbon

memberikan

pigmentasi

kulit

hitam,

konduktivitas, dan UV protection untuk sejumlah aplikasi lapisan termasuk otomotif (primer
basecoats dan clearcoats), laut, aerospace, hiasan, kayu, dan industri coating.

Toners and Printing Inks: Karbon kulit hitam meningkatkan formulasi dan memberikan
fleksibilitas luas dalam memenuhi persyaratan warna tertentu.
Sumber: www.carbon-black.org/uses.html

Norit: sebagai bahan obat-obatan (obat diare).

Gambar 4. Gambar Amorf Carbon Black


(www.wikipedia.com)

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Carbon black adalah sebuah serbuk yang sangat halus dengan luas permukaan sangat besar
dan terdiri hanya dari atom carbon. Carbon black merupakan salah satu bahan kimia paling stabil
yang ada. Carbon black merupakan material nano yang paling banyak digunakan dan agregat nya
berukuran dari belasan sampai ratusan nanometer, ukuran tertentu akan memberikan sifat tertentu
pada komposit dimana carbon black digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

http//www.Wikipedia/carbon black.co.id
www.carbon-black.org/uses.html
www.carboncycle.biz/carbon-black.html
International Carbon Black Assosiation, 2004
PT.CABOT INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai