Anda di halaman 1dari 5

Pemahaman Ketahanan Ekonomi Nasional

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan ekonomi nasional karena sesuatu
organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan
masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi.
Ketahanan ekonomi nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang
datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang
mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Konsepsi ketahanan ekonomi nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yan
seimbang, serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh yang berlandaskan
Pancasila, UUD 45 dan Wawasan Nusantara.
Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan
niali-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata antara rohani
dan jasmani.
Keamanan adalah kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasional terhadap
ancaman dari luar maupun dari dalam.
Contoh bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin Hankamnas (catur dharma eka karma) :
1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat
Indonesia.
2. Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme
serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh luar negeri.
Ciri-ciri Ketahanan Ekonomi Nasional
Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi Negara berkembang. Difokuskan
uantuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya
untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dan
gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Didasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam
sistematika astagrata yang terdiri atas 3 aspek alamiah(trigatra) yang meliputi geografi;
kekayaaan alam dan kependudukan serta liam aspek social(pancagtra) yang meliputi ideology,
politik, ekonomi, soasial budaya dan pertahanan keamanan.
Berpedoman pada wawasan nasional. Wawasan nusantara merupakan cara pandang
bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai
wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.
Kondisi Ketahanan Ekonomi Nasional
Stabilisasi ekonomi terwujud jika stabilitas polittik dan keamaan terjaga. Sedangkan
stabilitas politik dan keamanan bisa dicapai jika kesejahteraan rakyat terjamin. Aspek kesejahteraan rakyat belakangan ini amatlah rapuh. Untuk itulah, aspek ini yang harus jadi fokus pemerintahan lima tahun ke depan.
Potret derajat kesejahteraan rakyat kita bisa dipahami dengan cara menyimak isu tentang
pengangguran, rumah tangga miskin (RTM) dan perkembangan konsumsi rumah tangga. Kita
harus obyek menyikapinya agar memiliki dasar yang relevan dalam merumuskan aneka
kebijakan untuk mewujudkan stabilitas politik, keamanan dan stabilitas ekonomi.
Jumlah pengangguran meningkat cukup signifikan akibat krisis ekonomi. Sementara
pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dari kisaran 6 persen menjadi sedikit di atas 4
persen tahun ini. Ditambah lagi dengan niat pemerintah menghentikan pengiriman TKI ke
Malaysia.
Organisasi Buruh Internasional (ILO) memprediksi pengangguran di Indonesia akan
bertambah 170 ribu hingga 650 ribu orang pada 2009. Akibat anjloknya daya beli, konsumsi
rumah tangga tahun ini hanya 4,1 persen. Sementara itu, jumlah rumah tangga miskin masih
tinggi, sekitar 17,1 juta keluarga. Tiga indikator ini menggambarkan ketidaknyamanan hidup
puluhan juta warga. Gabungan masalah ini jelas-jelas menjadi bom waktu, yang setiap saat bisa
menimbulkan ledakan masalah sosial yang akan mereduksi stabilitas politik, keamanan dan
stabilitas ekonomi. Potensi masalah besar inilah yang harus jadi fokus pemerintah lima tahun
mendatang.
Dengan kondisi itu, pemerintahan baru harus bisa memanfaatkan 100 hari pertama
dengan bekerja ekstra cepat menstimulir perekonomian dalam negeri. Target pertama
menurunkan suku bunga pinjaman bank dari 13-14 persen ke level 10 persen. Langkah
berikutnya merumuskan program revitalisasi ketahanan ekonomi dengan fokus pemberdayaan
usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM).

Berdasarkan data resmi pemerintah, siapa saja rasanya akan yakin bahwa UMKM yang
tangguh bisa memulihkan ketahanan ekonomi nasional. Agar produktivitas UMKM terjaga,
pemerintah harus berbuat maksimal melindungi pasar dalam negeri dari serbuan produk yang
diimpor secara ilegal.
Penyebab Dan Dampak Krisis Ekonomi
1. Penyebab krisis ekonomi.
a. Pengaruh Global
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi terutama tehnologi komunikasi
informasi dan transportasi, menyebabkan dunia terasa semakin sempit, transparan dan tanpa
batas yang semakin mengglobal. Proses globalisasitercermin dalam globalisasi informasi dan
globalisasi ekonomi, yang membawa sistem nilai yang positif yang mendorong ke arah kemajuan
dan modernisasi maupun yang bersifat negatif yang dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan
bangsa serta sendi kehidupan di seluruh aspek kehidupan nasional, bahkan juga menjungkir
balikkan nilai-nilai dasar yang telah berakar dan telah mapan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Adanya kecenderungan dan nominasi negara adidaya yang selalu memaksakan
kehendaknya merupakan permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan politik luar negeri.
Negara-negara yang kuat cenderung menerapkan kepentingan politik serta dilandasi nilai-nilai
yang berlaku di masyarakanya kepada negara lain dalam hal demokrasi, Ham dan lingkungan
hidup serta pandangan bebas. hal ini menyebabkan tekanan politik dan krisis ekonomi nasional.
Kecenderungan proteksionisme dan meningkatnya masalah perdagangan yang
mempunyai dimensi politik merupakan hambatan bagi bangsa Indonesia untuk memperluas
kegiatan perdagangan global, hal ini menyebabkan krisis ekonomi bangsa.
b. Pengaruh nasional
Secara sosiologis bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang terdiri dari
berbagai suku bangsa dan etnis dengan adat-istiadat, bahasa, pandangan hidup serta agama dan
kepercayaan yang berbeda-beda, hal ini dapat merupakan titik rawan yang menimbulkan
primordialisme sempit yang mengarah kepada perpecahan bangsa dan pada akhirnya krisis
ekonomi melanda kehidupan bangsa. Kepemimpinan Nasional yang belum terlepas dari KKN
dapat menimbulkan krisis ekonomi.
Tingginya tingkat pengangguran akan menimbulkan kesenjangan ekonomi antara yang
kaya dan yang miskin sehingga menimbulkan krisis ekonomi yang berlanjut. Terbatasnya sarana
dan prasarana ekonomi mempengaruhi arus bahan, barang dan jasa sehingga perkembangan
ekonomi sulit mengakibatkan krisis ekonomi berkepanjangan. Pengaruh Keamanan dalam negeri

yang belum stabil mempengaruhi kelancaran pembangunan ekonomi sehingga krisis ekonomi
berkelanjutan.
2. Dampak Krisis Ekonomi
Dampak Krisis Ekonomi akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan nasional sehingga
dapat mempengaruhi ketangguhan Ketahanan Nasional
Peranan Ketahanan Nasional Dalam Pemulihan Krisis Ekonomi
1. Peranan Konsepsi Ketahanan
Adalah sebagai pedoman atau sarana untuk meningkatkan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan
dan keamanan sehingga terwujudnya ketahanan idiologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi,
ketahanan Sosial budaya dan ketahanan pertahanan keamanan.
a. Implementasi Konsepsi Ketahanan Nasional
Konsepsi ketahanan nasional pada hakekatnya juga merupakan metode pemecahan
persoalan dalam upaya mewujudkan kondisi kehidupan nasional menuju kajayaan bangsa dan
negara. Oleh karena itu konsepsi Ketahanan Nasional harus dioperasionalisasikan serta
disebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat sehingga diyakini kebenarannya dan pada akhirnya
diimplementasikan.
b. Pendekatan Implementasi Konsepsi Ketahanan Nasional.
Pendekatan dari atas Pancasila sebagai landasan idiil, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional serta wawasan nusantara sebagai landasan Visional dijadikan pedoman untuk
melakukan arah pembinaan terhadap geografi, kekayaan alam dan kependudukan.
c. Arah Pembinaan Kependudukan.
1. Pengaturan laju pertumbuhan penduduk
2. Pengaturan penyebaran penduduk
3. Meningkatkan kwalitas penduduk/SDM
4. Pemberdayaan Wanita dan generasi muda
d. Arah Pembinaan Ketahanan Idiologi.
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangtingkatkan
Pancasila sebagai idiologi terbuka perlu terus direkvansikan dan diaktualisasikan nilai

instrumentalnyaC Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber
dari Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk.
e. Arah Pembinaan Ketahanan Politik.
Sistem pemerintah yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekusaan yang bersifat
absolut, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan di MPR. Mekanisme politik yang
memungkinkan adanya perbedaan pendapat.
Kepemimpinan Nasional yang berwibawa dengan tetap dalam lingkup Pancasila, UUD
1945 dan wawasan nusantara. Terjalinnya komunikasi politik timbal balik. Hubungan luar negeri
ditunjukan untuk lebih meningkatkan kerja sama internasional.
f. Arah Pembinaan Ketahanan Nasional.
Sistem ekonomi harus dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan
merata di seluruh wilayah nusantara melalui ekonomi kerakyatan. Pemerataan pembangunan dan
pemanfaatan hasil-hasilnya secara seimbang dan serasi antar wilayah/daerah dan sekitarnya.
Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis.
G. Arah Pembinaan Pertahanan dan Keamanan.
Mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara yang berisi keuletan dan
ketangguhan melalui penyelenggaraan sistem keamanan nasional. Cinta damai tetapi lebih cinta
kemerdekaan dan kedaulatan. Pembangunan kekuatan dan kemampuan Hankam. Potensi
nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala macam
ancaman dan gangguan. Budayakan industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan
perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan Hankam.
Pembangunan dan kekuatan Hankam harus diselenggarakan oleh manusia yang berbudi luhur,
arif bijaksana, menghormati HAM, menghayati makna nilai dan hakekat perang dan damai. TNI
berpedoman pada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang merupakan penjabaran Pancasila.
Polri berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya. Meningkatkan kesatuan dan persatuan serta
ketaatan masyarakat pada persatuan secara terus-menerus.
Referensi
SERI DIKTAT KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Penerbit : Universitas
gunadarma.
http://www.slideshare.net/imp0et/ketahanan-nasional

Anda mungkin juga menyukai