TULANG
Fungsi tulang :
Mendukung pergerakan, lokomosi, karena pada
tulang melekat otot-otot. Otot berkontraksi,
tulang ikut bergerak. Pada dasarnya, gerakan
tulang secara pasif mengikuti gerakan otot.
Sebagai proteksi. Tulang melindungi organ-organ
di bawahnya, contohnya tengkorak melindungi
otak. Selain itu, tulang juga melindungi sumsum
tulang.
Fungsi homeostasis (menjaga keseimbangan).
Apa saja yang dijaga keseimbangannya?
Cadangan mineral => 99% Kalsium, 85%
Phosphor, dan 65% Magnesium dari total
tubuh disimpan di tulang.
Cadangan growth factor dan sitokin.
Keseimbangan asam basa => tulang akan
melepas dan menguptake garam Alkaline
dalam darah sehingga keseimbangan asam
basa dalam darah akan terjaga.
Cadangan lemak.
Detoksifikasi. Tulang menguptake logamlogam berat dan elemen-elemen lain yang
tidak diperlukan oleh tubuh.
Fungsi endokrin. Osteocalcin adalah salah
satu hormon yang dihasilkan oleh tulang,
yang berkontribusi dalam regulasi glukosa
darah dan deposisi lemak.
Komposisi sel terdiri dari sel dan matriks tulang.
Sel
Osteoprogenitor : prekursor
osteoclast
Matriks
Organik
Terdiri dari kolagen, Growth Factor, sitokin
dan protein-protein spesifik tulang. Proteinprotein spesifik tulang inilah yang akan
digunakan sebagai marker biokimia.
Anorganik
Osteoblast memproduksi osteocalcin dan juga matriks.
Selain itu, osteoblast juga mempunyai reseptor untuk
parathiroid hormone dan estrogen.
DEVISI COLLEGE
Page 1 of 3
PGE2 (prostaglandine)
Setelah tugas osteoclast selesai, maka selanjutnya
osteoblast yang bertugas untuk pembentukan tulang.
Osteoblast akan mensintesis matriks. Matriks ini akan
menutupi lacuna howship yang dibuat oleh osteoclast.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas
osteoblast:
Faktor sistemik
DEVISI COLLEGE
Page 2 of 3
Genetic
Orang ras kulit hitam mempunyai tulang
yang lebih padat dibandingkan dengan
orang ras kulit putih.
Sex
Jenis kelamin: Laki-laki struktur tulangnya
lebih kuat daripada perempuan Laki-laki
punya hormon-hormon kelamin yang
mempunyai aktivitas osteoblastik dominan
sehingga tulang lebih kuat. Pada perempuan
pada fase reproduksi terlindung oleh
estrogen, pada fase menopouse, efek
perlindungan
itu
hilang.
Sehingga
perempuan
lebih
rentan
terkena
osteoporosis pada fase menopouse.
Age
DEVISI COLLEGE
Page 3 of 3