Anda di halaman 1dari 41

I KOMANG ADI BRAMMANA PUTRA

NIM : 65514019

ORGANISASI DISK
BAB I
A. Pengertian RAID
RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disk merujuk kepada
sebuah

teknologi

di

dalam

penyimpanan

data

komputer

yang

digunakan

untuk

mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (terutama


hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan
menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah.

Kata RAID juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks,
Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives.
Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID
didesain untuk meningkatkan keandalan data dan meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.

RAID merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan
sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel
ini menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat.

B. Konsep RAID
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut
dengan RAID Level. Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan,
tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan
beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang
tidak menjadi standar RAID.
RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis
penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras
khusus. Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa
hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja
skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya diimplementasikan di
dalam level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah
kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan penyimpanan.
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah
hard disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di

mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat
dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault tolerance/toleransi
kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang
disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah
untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang
sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan
kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video
on demand ke banyak penonton secara sekaligus.
Konfigurasi RAID yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada
keandalan dan juga kinerja. Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk
adalah salah satunya akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik
pengecekan kesalahan, sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan
melakukan reparasi terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya selamat dari kerusakan yang
fatal.
Teknik mirroring dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang
menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis
kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa
hard disk yang tergabung ke dalam larik tersebut.
Teknik striping, bisa meningkatkan performa, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari
beberapa hard disk secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk
mengalami kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi.
Teknik pengecekan kesalahan / koreksi kesalahan juga pada umumnya akan menurunkan
kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan
dengan checksum yang ada. Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan
sistem secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang
administrator jaringan sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID modern umumnya menyediakan
fasilitas bagi para penggunanya untuk memilih konfigurasi yang diinginkan dan tentunya sesuai
dengan kebutuhan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan.
Beberapa hard disk yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala
(hot-swap) dan data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskan
shutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan dalam sistemsistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia (highly available), dengan waktu downtime yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat saja.
C. Struktur RAID

Disk memiliki resiko untuk mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat berakibat turunnya
kinerja atau pun hilangnya data. Meski pun terdapat backup data, tetap saja ada kemungkinan
data yang hilang karena adanya perubahan setelah terakhir kali data di-backup. Karenanya
reliabilitas dari suatu disk harus dapat terus ditingkatkan.
Berbagai macam cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan juga reliabilitas dari disk.
Biasanya untuk meningkatkan kinerja, dilibatkan banyak disk sebagai satu unit penyimpanan.
Tiap-tiap blok data dipecah ke dalam beberapa subblok, dan dibagi-bagi ke dalam disk-disk
tersebut. Ketika mengirim data disk-disk tersebut bekerja secara paralel, sehingga dapat
meningkatkan kecepatan transfer dalam membaca atau menulis data. Ditambah dengan
sinkronisasi pada rotasi masing-masing disk, maka kinerja dari disk dapat ditingkatkan. Cara ini
dikenal sebagai RAID. Selain masalah kinerja RAID juga dapat meningkatkan realibilitas dari
disk dengan jalan melakukan redundansi data.
Tiga karakteristik umum dari RAID ini, yaitu :
1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal
disk.
2. Data didistribusikan ke drive fisik array.
3. Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang
menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.
Jadi, RAID merupakan salah satu jawaban masalah kesenjangan kecepatan disk memori
dengan CPU dengan cara menggantikan disk berkapasitas besar dengan sejumlah disk-disk
berkapasitas kecil dan mendistribusikan data pada disk-disk tersebut sedemikian rupa sehingga
nantinya dapat dibaca kembali.
D. Level RAID
RAID dapat dibagi menjadi 8 level yang berbeda, yaitu level 0, level 1, level 2, level 3, level
4, level 5, level 6, level 0+1 dan 1+0. Setiap level tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangannya. :

1. RAID level 0
RAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa
redundansi. Jadi hanya menyimpan melakukan striping blok data ke dalam beberapa disk.
Level ini sebenarnya tidak termasuk ke dalam kelompok RAID karena tidak menggunakan
redundansi untuk peningkatan kinerjanya.

2. RAID level 1
RAID level 1 ini merupakan disk mirroring, menduplikat setiap disk. Cara ini dapat
meningkatkan kinerja disk, tetapi jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat, sehingga
biayanya menjadi sangat mahal. Pada level 1 (disk duplexing dan disk mirroring) data pada
suatu partisi hard disk disalin ke sebuah partisi di hard disk yang lain sehingga bila salah satu
rusak , masih tersedia salinannya di partisi mirror.

3. RAID level 2
RAID level 2 ini merupakan pengorganisasian dengan error-correcting-code (ECC). Seperti
pada memori di mana pendeteksian terjadinya error menggunakan paritas bit. Setiap byte data
mempunyai sebuah paritas bit yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit di dalam
byte data tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah bit genap atau paritas=1 jika ganjil. Jadi, jika
salah satu bit pada data berubah, paritas berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang
tersimpan. Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat
dibentuk kembali dengan membaca error-correction bit pada disk lain.

4. RAID level 3
RAID level 3 merupakan pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Pengorganisasian
ini hampir sama dengan RAID level 2, perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya
memerlukan sebuah disk redundan, berapapun jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak
menggunakan ECC, melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan bit
yang mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang berisi data. Selain itu juga
menggunakan data striping dan mengakses disk-disk secara paralel.

5. RAID level 4
RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok interleaved, yaitu
menggunakan striping data pada level blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk
yang terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah disk
gagal, blok paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data pada
disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data tinggi, karena setiap disk-disk
data dapat diakses secara paralel. Demikian juga dengan penulisan, karena disk data dan
paritas dapat ditulis secara paralel.

6. RAID level 5
RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok interleaved tersebar. Data dan
paritas disebar pada semua disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah satu
dari disk menyimpan paritas dan disk yang lainnya menyimpan data. Sebagai contoh, jika
terdapat kumpulan dari 5 disk, paritas blok ke n akan disimpan pada disk (n mod 5) + 1; blok ke
n dari empat disk yang lain menyimpan data yang sebenarnya dari blok tersebut. Sebuah
paritas blok tidak menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama, karena kegagalan
sebuah disk akan menyebabkan data hilang bersama dengan paritasnya dan data tersebut
tidak dapat diperbaiki. Penyebaran paritas pada setiap disk ini menghindari penggunaan
berlebihan dari sebuah paritas disk seperti pada RAID level 4.

7. RAID level 6
RAID level 6 disebut juga redundansi P+Q, seperti RAID level 5, tetapi menyimpan informasi
redundan tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID level
6 melakukan dua perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-blok
yang terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi, jika disk data yang digunakan sebanyak n
buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan untuk RAID level 6 ini adalah n+2 disk.
Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk
menyebabkan data hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval rata-rata
untuk perbaikan data (Mean Time To Repair atau MTTR). Kerugiannya yaitu penalti waktu pada
saat penulisan data, karena setiap penulisan yang dilakukan akan mempengaruhi dua buah
paritas blok.

8. RAID level 0+1 dan 1+0


RAID level 0+1 dan 1+0 ini merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan 1. RAID level 0
memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam
kenyataannya kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip,
kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip-strip data yang
sama.
Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di mana disk-disk di-mirror secara berpasangan, dan
kemudian hasil pasangan mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih
dibandingkan dengan RAID 0+1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1,
seluruh strip-nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang dapat diakses, sedangkan
pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat diakses, tetapi pasangan mirror-nya
masih

dapat

diakses,

yaitu

disk-disk

selain

dari

disk

yang

gagal.

Media Penyimpanan 2
(Magnetic Disk)
Floppy disk (diskette)
Hard disk
Magnetic Disk : diskette
FloppyFloppy disks adalah media penyimpanan yang bersifat flexible removable disket
dibuat dari plastik. Disk melingkar didalam suatu bagian yang melingkupinya.. Disk
dilapisi dengan partikel magnetic. Partikel magnet tersebutberlaku sebagai media
penyimpanan data.
Disket dipasang pada floppy drive akan diputar dengan kecepatan 360RPM, dan
menggunakan read/
write head yang menyentuh permukaan dari disket.
5 inch

3 inch

DZip rives

Hardisk
Hardisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa
magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi.

Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam
beberapa segment yang dikenal sebagai sector.
Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head
untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan.
Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan
operasi terhadapnya.
Seek time : Waktu yang dibutuhkan untuk menggerakan read/write head pada disk ke
posisi silinder yang tepat.
Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency.

Disk Akan Terbagi Menjadi


Tracks, Cylinder Dan Sector

SECTOR
Sektor adalah unit penyimpanan fisik terkecil pada disk dan besarnya tetap (biasanya
masing-masing dapat menyimpan informasi 512 byte)
Sektor 0 berada pada track yang terluar dari cylinder yang paling luar, kemudian sektor
berikutnya pada track yang sama, kemudian sektor pada track berikutnya(pada cylinder
yang sama), jika semua sector pada semua track telah dibaca maka berpindah ke
silinder berikutnya.
Dalam sector ini bit per bit data disimpan
Sektor pertama disebut juga dengan Master Boot Record (MBR), pada sector ini
berisikan table partisi yaitu suatu table yang berisi informasi mengenai partisi yang ada
pada hard disk.
Berisi maksimum 4 entry, dibagi dalam 4 partisi yang disebut partisi primer. Setiap entry
pada table partisi berisi bermaca-macam informasi diantaranya nomer sector saat
dimulainya partisi, nomer akhir sector dan juga type partisi.

Tipe Partisi berisikan spesifikasi dari system file. Dimana setiap system operasi akan
mengenalinya
Figure : MBR (first sector) layout

Gambar Partisi Primer dan gambar hardisk 2 partisi primer

CLUSTER
adalah sebuah unit penyimpanan disk yang berisi sejumlah sector yang digunakan
Sistem Operasi untuk membaca atau menulis intruksi.

R W HEAD
Mekanisme proses READ dan WRITE dijalankan oleh HEAD R/W yang merupakan
bagian dari disk drive.
Sebelum data diakses, maka bagian permukaan disk dari data yang akan dibaca/ ditulis
akan berputar sampai berada dibawah R-W HEAD.
Waktu yang dibutuhkan data untuk berputar dari suatu posisi ke posisi yang berdekatan
dengan R-W HEAD disebut Latency Time.
Untuk Hard disk yang terdiri dari beberapa platter, maka akan terdapat beberapa head
(tiap sisi satu head) dan dihubungkan oleh lengan-lengan mekanik. Semua lengan
mekanik dihubungkan oleh actuator yang digerakkan oleh sebuah motor.
Disk Drive memutar disket atau hard disk dengan kecepatan tetap.Khusus pada disket,
disk drive berputar jika ada perintah READ atau WRITE dan segera berhenti jika data
telah tertransfer.
Kalau pada Hard disk semakin cepat piringan hard disk berputar, semakin cepat data
diantarkan ke sistem memori.Kecepatan putar hard disk ada yang 5400 rpm(putaran per
menit), 7200 rpm.
Cara Kerja R-W Head :
Ketika R-W HEAD sudah tepat terarah pada suatu track tertentu dan blok dengan
address yang dikehendaki berputar tepat dibawah R-W Head, maka komponen
elektronik dari head diaktifkan untuk mentransfer data
Untuk READ :
R-W Head mengartikan sifat kemagnitan dari bit-bit yang tersimpan dalam
permukaan disk dan mentransfernya ke buffer dalam memori utama
Untuk WRITE :
Data dari buffer ditransfer ke piranti I/O dan signal elektrik dialirkan ke R-W
HEAD untuk membentuk sifat kemagnitan dari bit-bit yang ditransfer pada
permukaan disk
Waktu yang diperlukan untuk membaca dan menulis disk dipengaruhi oleh
beberapa hal :
Seek Time
Latency Time (Rotational Latency Time)
Random Acces Time

SEEK TIME
Seek adalah proses untuk memindahkan R-W Head pada disk drive ke tempat
yang tepat
Seek Time adalah waktu yang diperlukan untuk memindahkan R-W Head ke
posisi track yang dituju dengan rumus : S = Sc + di
Dimana :
Sc : waktu penyalaan awal (initial startup time)
d : waktu yang bergerak antar track
I : jarak yang ditempuh (dalam ukuran ruang antar track)
Seek Time diukur dalam milidetik (ms)
Seek Time tidak mencerminkan seluruh kinerja drive, tetapi merupakan bagian dari
operasi drive yang acak, yang tidak melibatkan sequential read time
Access time = seek time (pemindahan arm ke cylinder)
+ Head activition time (pemilihan track)
+ Rotational Delay (pemilihan record)
+ Transfer Time
Keuntungan penggunaan Magnetic Disk
Akses terhadap suatu record dapat dilakukan secara sequential atau direct
Waktu yang dibutuhkan untuk mengakses suatu record lebih cepat
Respontime cepat
Optical Disk
ROM : Read Only Memory
WORM : Write Once, Read Many
CD-Recordable (CDR)
Menulis CD dengan cara membakar (burn) permukaan piringan
WMRM : Write Many Read Many
ReWrite CD (CDRW)
CD (Compact Disk) :
CD-ROM
CD-R
CD-RW
mini-CD
DVD (Digital Video Disk, Digital Versatile Disk) :
DVD-ROM
DVD-R
DVD-RAM

B. Media Penyimpanan Optikal (Optical Disk)


CD (Compact Disc atau Laser Optic Disk)
CD-ROM merupakan akronim dari compact disc read-only memory)) adalah sebuah
piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data.
Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700MB atau 700 juta bita.
CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulisi). Untuk dapat
membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD Drive. Perkembangan CDROM terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re Write / RW) yang lebih
dikenal
DVD

dengan
(Digital

Video

nama
Disc/Digital

CD-RW.
Versatile

Disc)

DVD adalah sejenis cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan data, termasuk
film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD. DVD pada
awalnya adalah singkatan dari digital video disc, namun beberapa pihak ingin agar
kepanjangannya diganti menjadi digital versatile disc (cakram serba guna digital) agar jelas
bahwa format ini bukan hanya untuk video saja. Karena konsensus antara kedua pihak ini
tidak dapat dicapai, sekarang nama resminya adalah DVD saja, dan huruf-huruf tersebut
secara resmi bukan singkatan dari apapun.

MEDIA PENYIMPANAN FILE /BERKAS


C. Media Penyimpanan chip
Peralatan fisik yang menyimpan representasi data.
Media Penyimpanan/storage atau memori dapat dibedakan atas 2 bagian yaitu :

1.
2.

Primary Memory
: Primary Storage atau Internal Storage
Secondary Memory : Secondary Storage atau External Storage

PRIMARY MEMORY / MAIN MEMORY


1. Ada 4 bagian didalam primary storage, yaitu :

Input Storage Area


: Untuk menampung data yang dibaca

Program Storage Area


: Penyimpanan instruksi-instruksi untuk pengolahan

Working Storage Area


: Tempat dimana pemrosesan data dilakukan

Output Storage Area


: Penyimpanan informasi yang telah diolah untuk
sementara waktu sebelum disalurkan ke alat-alat
output

Control Section, Primary Storage Section, ALU Section adalah bagian dari

CPU
2. Primary storage dapat juga terbagi berdasarkan pada hilang atau tidaknya data /
program di dalam penyimpanan yaitu :
Volatile Storage
Berkas data atau program akan hilang jika listrik padam
Non Volatile Storage
Berkas data atau program tidak akan hilang sekalipun listrik dipadamkan

3.

Berdasarkan Pengaksesan nya primary memory terbagi menjadi dua yaitu :

RAM (RANDOM ACCESS MEMORY)


Bagian dari main memory, yang dapat kita isi dengan data atau program dari diskette
atau sumber lain. Dimana data-data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana
saja didalam memori. RAM bersifat VOLATILE

ROM (READ ONLY MEMORY)


Memori yang hanya dapat dibaca. Pengisian ROM dengan program maupun data,
dikerjakan oleh pabrik. ROM biasanya sudah ditulisi program maupun data dari
pabrik dengan tujuan-tujuan khusus. Misal : Diisi penterjemah (interpreter) dalam
bahasa basic.
Jadi ROM tidak termasuk sebagai memori yang dapat kita pergunakan untuk
program-program yang kita buat. ROM bersifat NON VOLATILE

Tipe Lain dari ROM Chip yaitu :


PROM ( Programable Read Only Memory )

merupakan sebuah chip memory yang hanya dapat diisi data satu kali saja. Sekali
saja program dimasukkan ke dalam sebuah PROM, maka program tersebut akan
berada pada PROM seterusnya. Berbeda halnya dengan RAM, pada PROM data
akan tetap ada walaupun komputer dimatikan.
Perbedaan mendasar antara PROM dan ROM (Read Only Memory) adalah bahwa
PROM diproduksi sebagai memory kosong, sedangkan ROM telah diprogram pada
waktu diproduksi. Untuk menuliskan data pada chip PROM, dibutuhkan PROM
Programmer atau PROM Burner
EPROM ( Erasable Programable Read Only Memory )
Jenis khusus PROM yang dapat dihapus dengan bantuan sinar ultra violet.
Setelah dihapus, EPROM dapat diprogram lagi. EEPROM hampir sama dengan
EPROM, hanya saja untuk menghapus datanya memerlukan arus listrik.
EEPROM ( Electrically Erasable Programable Read Only Memory )
EEPROM adalah tipe khusus dari PROM (Programmable Read-Only Memory ) yang
bisa dihapus dengan memakai perintah elektris. Seperti juga tipe PROM lainnya,
EEPROM dapat menyimpan isi datanya, bahkan saat listrik sudah dimatikan.
EEPROM sangat mirip dengan flash memory yang disebut juga flash EEPROM.
Perbedaan mendasar antara flash memory dan EEPROM adalah penulisan dan
penghapusan EEPROM dilakukan dilakukan pada data sebesar satu byte,
sedangkan pada flash memory penghapusan dan penulisan data ini dilakukan pada
data sebesar satu block. Oleh karena itu flash memory lebih cepat.
Dengan ROM biasa, penggantian BIOS hanya dapat dilakukan dengan mengganti
chip. Sedangkan pada EEPROM program akan memberikan instruksi kepada
pengendali chip supaya memberikan perintah elektronis untuk kemudian
mendownload kode BIOS baru untuk diidikan kepada chip. Hal ini berarti
perusahaan dapat dengan mudah mendistribusikan BIOS baru atau update,
misalnya dengan menggunakan disket. Hal ini disebut juga flash BIOS.(dna)

SECONDARY MEMORY
Memori dari pada CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk
sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan.
Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU
pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan secondary memory / auxiliary memory atau
backing storage.
Hirarki Storage

Jenis Secondary Storage

Serial / Sequential Access Storage Device (SASD)


Contoh : Magnetic Tape, Punched Card, Punched Paper Tape

Direct Access Storage Device (DASD)


Contoh : Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage
Pada memori tambahan pengaksesan data dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan
menggunakan instruksi-instruksi seperti GET, PUT, READ atau WRITE.
Beberapa pertimbangan didalam memilih alat penyimpanan :
Cara penyusunan data
Kapasitas penyimpanan
Waktu Akses
Kecepatan transfer data
Harga
Persyaratan pemeliharaan
Standarisasi

Serial / Sequential Access Storage Device (SASD)


Magnetic Tape
Magnetic Tape (Pita Magnetik) merupakan model pertama dari External Storage
(Secondary Storage). Pita ini juga dipakai untuk alat input/output dimana informasi
dimasukkan ke CPU dari Media ini dan informasi dapat diambil dari CPU lalu disimpan
pada media ini juga.
Panjang pita ini pada umumnya 2400 feet, lebarnya 0.5 inch dan tebalnya 2 mm.
Jumlah data yang ditampung tergantung pada model pita magnetik yang digunakan.
Untuk pita yang panjangnya 2400 feet, dapat menampung kira-kira 23.000.000
karakter. Penyimpanan data pada pita ini adalah dengan cara sequential.

Sekarang pita magnetik berbentuk cartridge. Data ditulis pada pita magnetik dengan
memberikan sifat magnetis pada daerah sepanjang pita.
Representasi Data dan Density pada pita magnetik
Data direkam secara digit pada media ini sebagai titik-titik magnetisasi pada
lapisan ferroksida. Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi
negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya.
Tape terdiri atas 9 track, 8 track dipakai untuk merekam data dan track yang ke
9 untuk koreksi kesalahan.
Salah satu karakteristik yang penting dari pita magnetic ini adalah density
(kepadatan) dimana data disimpan. Density adalah fungsi dari media tape dan
drive yang digunakan untuk merekam data ke media tadi. Satuan yang digunakan
density adalah bytes per inch (bpi). Umumnya density dari tape adalah 1600 bpi
dan 6250 bpi. (bpi ekivalen dengan charakter per inch)
Parity dan Error Control pada Magnetic Tape
Salah satu teknik untuk memeriksa kesalahan pada pita magnetik adalah dengan
parity check.

Jenis Parity Check adalah

ODD PARITY (Parity Ganjil)


Jika data direkam dengan menggunakan odd parity, maka jumlah 1 bit yang
merepresentasikan suatu karakter adalah ganjil.
Jika jumlah 1 bitnya sudah ganjil, maka parity bit yang terletak pada track ke
9 adalah 0 bit, akan tetapi jika jumlah 1 bitnya masih genap maka parity
bitnya adalah 1 bit.
EVEN PARITY ( Parity Genap)
Bila kita merekam data dengan menggunakan even parity, maka jumlah 1 bit
yang merepresentasikan suatu karakter adalah genap jika jumlah 1 bitnya
sudah genap, maka parity bit yang terletak pada track ke 9 adalah 0 bit, akan
tetapi jika jumlah 1 bitnya masih ganjil maka parity bitnya adalah 1 bit.

Misal

Track
1
:
0
0
0
0
0
0

2
:
1
1
1
1
1
1

3
:
1
1
1
1
1
1

4
:
0
1
0
1
0
1

5
:
1
1
0
1
1
0

6
:
1
1
1
1
0
0

7
:
0
1
1
1
1
0

8
:
0
0
1
1
1
1

Bagaimana isi dari track ke 9, jika untuk merekam data digunakan odd parity
dan even parity ????
Jawab :
ODD PARITY
Track 9
:
1
1
0
0
0
1
EVEN PARITY
Track 9
:
0
0
1
1
1
0
LATIHAN :

Lihat suatu bagian dari tape yang berisi :

Track
1
:
1
0
0
0
1
1

2
:
1
1
1
1
1
0

3
:
0
0
0
1
1
1

4
:
0
0
0
1
0
1

5
:
0
1
0
1
1
1

6
:
1
0
0
1
1
1

7
:
1
1
1
0
0
0

8
:
1
0
0
0
0
0

Bagaimana isi dari track ke 9, jika untuk merekam data digunakan

1. Even Parity

2. Odd Parity
Sistem Block pada Pita magnetik
Data yang dibaca dari atau ditulis ke media ini dalam suatu grup karakter disebut
block. Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat ditransfer
antara secondary memory dan primary memory pada saat akses. Sebuah block
dapat terdiri dari satu atau lebih record. Sebuah block dapat merupakan
physical record.
Diantara 2 block terdapat ruang yang disebut sebagai gap (inter block gap).
Panjang masing-masing gap adalah 0.6 inch. ukuran block dapat mempengaruhi
jumlah data/record yang dapat disimpan dalam tape.
Menghitung Kapasitas Penyimpanan & waktu akses pada Tape

Misal :

Akan dibandingkan berapa banyak record yang disimpan dalam tape bila :

1 block berisi 1 record

1 record = 100 charakter ; dengan

1 block berisi 20 record

1 record = 100 charakter


Panjang tape yang digunakan adalah 2400 feet, density 6250 bpi dan panjang gap
0.6 inch.

Jawab ;

1.
2400 feet/tape * 12 inch/feet

1 rec/block * 100 char/rec


+ 0.6 inch/gap * 1 gap/block

6250 char/inch

= 46753 block/tape

2.
2400 feet/tape * 12 inch/feet

20 rec/block * 100 char/rec


+ 0.6 inch/gap * 1 gap/block

6250 char/inch

= 31304 block/tape

Jadi tape tersebut berisi = 20 * 31304

= 626.080 record.

Menghitung waktu akses.


Misal ;
Kecepatan akses tape untuk membaca/menulis adalah 200 inch/sec.
Waktu yang dibutuhkan untuk berhenti dan mulai pada waktu terdapat gap
adalah 0.04 second.
Hitung waktu akses yang dibutuhkan tape tersebut, dengan menggunakan data
pada contoh sebelumnya.
Jawab :
1 block 1 record
46753 block/tape * 0.016 inch/block + 46753 block/tape * 0.004 sec/gap * 1
gap/block

200 inch/sec
= 190.75 sec/tape
Jadi waktu akses yang dibutuhkan tape tersebut adalah 190.75 sec
1 block 20 record
2338 block/tape * 0.32 inch/block + 2338 block/tape * 0.004 sec/gap * 1
gap/block

200 inch/sec
= 10.55 sec/tape
Jadi waktu akses yang dibutuhkan tape tersebut adalah 10.55 sec
Keuntungan Penggunaan Magnetic Tape
Panjang record tidak terbatas
Density data tinggi
Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah
Kecepatan transfer data tinggi
Sangat efisiensi bila semua atau kebanyakan record dari sebuah tape file
memerlukan pemrosesan seluruhnya
Keterbatasan penggunaan Magnetic Tape
Akses langsung terhadap record lambat
Masalah lingkungan
Memerlukan penafsiran terhadap mesin
Proses harus sequential
Organisasi Berkas dan Metode Akses pada Magnetic Tape
Untuk membaca atau menulis pada suatu magnetic tape adalah secara sequential.
Artinya untuk mendapatkan tempat suatu data maka data yang didepannya harus
dilalui terlebih dahulu.
Maka dapat dikatakan organisasi data pada file didalam tape dibentuk secara
sequential dan metode aksesnya juga secara sequential
Macam - macam Magnetik tape, misalnya:
- Mini cartridge : dapat menampung data sebesar 250 MB sampai 8 GB).
- Videotape/Videocassette (Pita Video/Kaset Video) : merupakan alat
penyimpanan komputer yang banyak ditemui dipasaraan.Videotape terdiri dari
berbagai macam format, baik dalam format analog maupun digital. Format analog
misalnya VHS, S-VHS ataupun format berkualitas broadcast, yaitu : Betacam,
Format digital dapat dalam MiniDV, DVC-Pro,DVCAM, HDCAM, Hi8, DVHS, atau
format digital untuk kualitas broadcast Betacam Digital.

BAB II
FAT(File allocation table)
Jenis file sistem FAT32
1. Pengertian file system secara umum :
Metode untuk menyimpan dan mengatur file-file dan data yang tersimpan
didalamnya
untuk membuatnya mudah di temukan dan di akses. File system dapat
menggunakan
media penyimpanan Hard Disk dan CD Rom.
Pengertian file system lebih umum :
File system merupakan data base khusus untuk penyimpanan, pengelolaan,
manipulasi,
dan pengambilan data.
2. Pengertian FAT32 secara khusus :
Sebuah system berkas yang menggunakan struktur table alokasi berkas sebagai

cara dirinya beroperasi. FAT32 merupakan versi system berkas FAT yang paling
baru,
yang diperkenalkan ketika Microsoft merilis Windows 95 OEM Service Release 2
(Windows 95 OSR2). FAT32 menawarkan kemampuan menampung jumlah cluster
yang
lebih besar dalam partisi, selain itu juga mengembangkan kemampuan hard disk
menjadi
lebih baik dibandingkan FAT16.
3. Kelebihan FAT32 :
a. Performa yang cukup baik untuk menghandle kapasitas hard disk yang tidak
terlalu besar.
b. Kompabilitas terhadap data dan software lawas.
c. Hampir semua system operasi ( Microsoft maupun non-Microsoft ) mampu
melakukan read-write terhadap partisi FAT32.
d. File system ideal untuk system operasi Windows 9x dan Windows ME.
e. Dapat bekerja pada system operasi yang berbeda.
f. Dapat menampung jumlah cluster yang lebih banyak dibanding FAT16.
4. Kekurangan FAT32 :
a. Tidak dapat mendukung semua system operasi.
b. Tidak ada fitur keamanan.
c. Tidak ada fitur kompresi data.
d. Tidak ada enkripsi data.
5. CARA KERJA FAT32
Sistem berkas FAT atau FAT File System adalah sebuah sistem berkas yang
menggunakan
struktur tabel alokasi berkas sebagai cara dirinya beroperasi. Untuk penyingkatan,
umumnya
orang menyebut sistem berkas FAT sebagai FAT saja. Kata FAT sendiri adalah
singkatan dari
File Allocation Table, yang jika diterjemahkan secara bebas ke dalam Bahasa
Indonesia
menjadi Tabel Alokasi Berkas. Arsitektur FAT sekarang banyak digunakan secara
luas dalam
sistem komputer dan kartu-kartu memori yang digunakan dalam kamera digital
atau pemutar
media portabel.
FAT pertama kali dikembangkan oleh Bill Gates dan Marc McDonald, pada tahun
1976-1977.
Sistem berkas ini merupakan sistem berkas utama untuk sistem operasi yang ada
saat itu,
termasuk di antaranya adalah Digital Research Disk Operating System (DR-DOS),
OpenDOS,
FreeDOS, MS-DOS, IBM OS/2 (versi 1.1, sebelum berpindah ke sistem HPFS), dan
Microsoft
Windows (hingga Windows Me). Untuk disket floppy, FAT telah distandardisasikan
sebagai
ECMA-107 dan ISO/IEC 9293. Standar-standar tersebut hanya mencakup FAT12 dan
FAT16
tanpa dukungan nama berkas panjang, karena memang beberapa bagian dalam
standar nama file

panjang di dalam sistem berkas FAT telah dipatenkan.


Sistem berkas ini digunakan oleh sistem operasi MS-DOS (hanya versi FAT12 dan
FAT16),
Windows (hampir semua versi Windows; untuk versi FAT yang didukung olehnya
lihat pada
bagian versi), GNU/Linux, dan masih banyak sistem operasi lainnya yang juga
mendukung,
termasuk Macintosh Mac OS/X.

Versi
Ada beberapa versi dari sistem berkas FAT, yang dibedakan dari berapa banyak unit
alokasi
yang didukungya, yakni sebagai berikut:
FAT12
FAT16
FAT32
exFAT
FAT12
FAT12 adalah sistem berkas yang menggunakan ukuran unit alokasi yang memiliki
batas hingga
12-bit, sehingga hanya dapat menyimpan maksimum hingga 212 unit alokasi saja
(4096 buah).
Sistem berkas ini adalah sistem berkas asli dari FAT yang pertama kali digunakan
dalam sistem
operasi MS-DOS.
Karena beberapa sistem operasi Windows menggunakan ukuran unit alokasi sistem
berkas yang
dibuat berdasarkan ukuran sektor (kelipatan 512 byte, dari 1 sektor hingga 16
sektor), FAT12
memiliki batasan pada kapasitasnya, yakni hingga 32 Megabyte. Karena itulah,
FAT12
umumnya hanya digunakan sebagai sistem berkas untuk media penyimpanan
floppy disk. Tabel
berikut berisi informasi sistem operasi apa saja yang mendukung sistem berkas
FAT12.
Sistem operasi Dukungan
MS-DOS Ya (semua versi MS-DOS)
Windows 95 (semua versi) Ya
Windows 98 Ya
Windows Millennium Edition Ya
Windows NT 3.x Ya
Windows NT 4.0 Ya
Ya
Windows XP Ya
Windows Server 2003 Ya
Windows Vista Ya
FAT16
FAT16 adalah sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas
hingga 16-bit,

sehingga dapat menyimpan hingga 216 unit alokasi (65536 buah). Sistem berkas ini
memiliki
batas kapasitas hingga ukuran 4 Gigabyte saja. Ukuran unit alokasi yang digunakan
oleh FAT16
bergantung pada kapasitas partisi yang hendak diformat: jika ukuran partisi kurang
dari 16
Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas FAT12, dan jika ukuran
partisi
lebih besar dari 16 Megabyte, maka Windows akan menggunakan sistem berkas
FAT16. Tabel
berikut berisi informasi sistem operasi apa saja yang mendukung sistem berkas
FAT16.
Sistem operasi Dukungan
MS-DOS Ya (versi 4.x ke atas); Tidak (sebelum versi 4.x)
Windows 95 (semua versi) Ya
Windows 98 Ya
Windows Millennium Edition Ya
Windows NT 3.x Ya
Windows NT 4.0 Ya
Windows 2000 Ya
Windows XP Ya
Windows Server 2003 Ya
Windows Vista Ya
VFAT (Virtual FAT)
VFAT adalah sebuah variasi sistem berkas FAT16 yang mendukung nama berkas
panjang,
hingga 255 karakter. Sistem berkas ini diintegrasikan ke dalam sistem operasi
Windows 95 dan
Windows NT 3.51. Meskipun mendukung nama berkas panjang, sebenarnya dalam
struktur
sistem berkas ini tidak ada perubahan yang signifikan. Bahkan nama berkas
panjang akan
memakai beberapa entri direktori secara sekaligus.
FAT32
FAT32 adalah versi sistem berkas FAT yang paling baru, yang diperkenalkan ketika
Microsoft
merilis Windows 95 OEM Service Release 2 (Windows 95 OSR2). Tabel sistem
operasi
Windows yang mendukung sistem berkas FAT32 ini sebagai berikut.
Sistem operasi Dukungan
MS-DOS Tidak
Windows 95 (versi
awal) Tidak
Windows 95 OSR2 Ya
Windows 98
Ya (Windows 98 juga memiliki utilitas untuk mengonversi FAT16 ke
FAT32)
Windows Millennium
Edition
Ya

Windows NT 3.x Tidak


Windows NT 4.0
Tidak
(Beberapa perusahaan, seperti Winternals membuat driver FAT32 untuk
Windows NT 4.0)
Windows 2000
Ya
(Windows 2000 membatasi kapasitas partisi FAT32 yang dapat dibuat
hingga 32768 Megabytes saja)
Windows XP
Ya
(Windows XP membatasi kapasitas partisi FAT32 yang dapat dibuat
hingga 32768 Megabytes saja)
Windows Server 2003 Ya
(Windows Server 2003 membatasi kapasitas partisi FAT32 yang dapat
dibuat hingga 32768 Megabytes saja)
Windows Vista
Ya
(Windows Vista membatasi kapasitas partisi FAT32 yang dapat dibuat
hingga 32768 Megabytes saja)
Karena menggunakan tabel alokasi berkas yang besar (32-bit), FAT32 secara teoritis
mampu
mengalamati hingga 232 unit alokasi (4294967296 buah). Meskipun demikian,
dalam
implementasinya, jumlah unit alokasi yang dapat dialamati oleh FAT32 adalah 228
(268435456
buah). Ukuran unit alokasi maksimum dapat mencapai 32768 byte (64 sektor),
sehingga secara
teoritis dapat mengalamati 8 terabytes (8192 Gigabytes), meski tidak disarankan.
Selain itu,
program instalasi beberapa keluarga sistem operasi Windows NT 5.x ke atas hanya
mengizinkan
pembuatan partisi FAT32 hingga 32 Gigabyte (jika partisi lebih besar dari 32 GB,
maka program
instalasi Windows hanya menyediakan sistem berkas NTFS). Dalam instalasi sistem
operasi
Windows NT 5.x ke atas, jika ukuran partisi di mana Windows diinstalasikan kurang
dari 2
Gigabyte, program instalasi akan menggunakan sistem berkas FAT16; dan berlaku
sebaliknya,
jika partisi di mana Windows hendak diinstalasikan lebih dari 2 Gigabyte, program
instalasi akan
menggunakan sistem berkas FAT32.
Program pengonversi FAT16 menjadi FAT32 dalam sistem operasi Windows 98
FAT32 menggunakan ukuran unit alokasi yang lebih kecil dibandingkan dengan
sistem berkas
FAT12/FAT16, sehingga FAT32 lebih efisien ketika diaplikasikan pada partisi yang
besar
(ukurannya lebih besar dari pada 512 Megabyte). Penghematan yang dilakukan oleh
FAT32

dibandingkan dengan FAT16/FAT12 kira-kira adalah 20% hingga 27%. Windows 98


memiliki
utilitas yang dapat digunakan untuk mengonversi partisi FAT16 menjadi FAT32
tanpa
kehilangan data.
Karakteristik dan fitur setiap versi
Berikut ini adalah tabel perbandingan ukuran partisi dan ukuran unit alokasi sistem
berkas
(default) yang digunakan oleh sistem berkas FAT.
Ukuran partisi FAT12 FAT16 FAT32
0 MB hingga 6 MB
1024 byte (2
sektor) Tidak didukung Tidak didukung
7 MB hingga 16 MB 2048 byte (4
sektor)
Tidak didukung Tidak didukung
17 MB hingga 32 MB
4096 byte (8
sektor) 512 byte (1 sektor) Tidak didukung
33 MB hingga 64 MB Tidak didukung 1024 byte (2 sektor) 512 byte (1 sektor)
65 MB hingga 128 MB Tidak didukung 2048 byte (4 sektor)
1024 byte (2
sektor)
129 MB hingga 256 MB Tidak didukung 4096 byte (8 sektor) 2048 byte (4
sektor)
257 MB hingga 512 MB Tidak didukung 8192 byte (16 sektor)
4096 byte (8
sektor)
513 MB hingga 1024
MB
Tidak didukung 16384 byte (32 sektor) 4096 byte (8
sektor)
1025 MB hingga 2048
MB Tidak didukung 32768 byte (64 sektor)
4096 byte (8
sektor)
2049 MB hingga 4096
MB Tidak didukung
65536 byte (128 sektor)
Hanya dapat digunakan dalam keluarga
Windows NT
4096 byte (8
sektor)
4097 MB hingga 8192
MB Tidak didukung Tidak didukung
4096 byte (8
sektor)
8192 MB hingga 16384
MB
Tidak didukung Tidak didukung 8192 byte (16

sektor)
16385 MB hingga
32768 MB Tidak didukung Tidak didukung
16384 byte (32
sektor)
32769 MB - 127.5 GB Tidak didukung Tidak didukung 32768 byte (64
sektor)
127.5 GB - 2 TB Tidak didukung Tidak didukung 65536 (128 sektor)
Tabel berikut berisi informasi mengenai karakteristik dan fitur sistem berkas FAT
Karakteristik FAT12 FAT16 FAT32
Panjang nama
berkas maksimum
8.3 dalam sistem
operasi MS-DOS,
hingga 260
karakter dalam
sistem operasi
Windows 32-bit
8.3 dalam sistem operasi MSDOS,
hingga 260 karakter dalam
sistem operasi Windows 32-bit
Hingga 260 karakter dalam sistem
operasi Windows 32-bit,
juga membuat format nama berkas
8.3
Fitur keamanan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Fitur kompresi
data Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Jumlah unit
alokasi tabel
alokasi berkas
12-bit (4096 buah) 16-bit (65536 buah), 32-bit (teoritis), 28-bit (praktik)
Jumlah unit
alokasi fisik tiap
partisi
32680 sektor
65524 buah unit alokasi
(seharusnya 65536 buah, tapi
beberapa unit alokasi telah
direservasikan)
65527 buah unit alokasi
(seharusnya 65536 buah, tapi
beberapa unit alokasi telah
direservasikan)
Ukuran unit
alokasi maksimum
64 KB (maksimum); 32 KB
(disarankan)
64 KB (teoritis); 32 KB (praktik);
16 KB (disarankan)

Kisaran ukuran
unit alokasi
512 byte hingga
2048 byte 512 byte hingga 65536 byte 512 byte hingga 65536 byte
Ukuran partisi
maksimum
32 MB
2 GB (pada semua sistem
operasi); 4 GB (hanya pada
keluarga Windows NT)
8 TB (teoritis), 2 TB
(implementasi; limitasi ini
dikarenakan tabel partisi dalam
skema partisi MBR yang
digunakan oleh FAT32), 32 GB
(Windows NT 5.x ke atas)
Ukuran berkas
maksimum 4 GB - 1 byte (232-1 byte) 4 GB - 1 byte (232-1 byte)
Jumlah berkas tiap
partisi
65536 berkas 4177920 berkas
Jumlah berkas
maksimum dalam
direktori akar
512 berkas (Penggunaan nama
berkas panjang (nama berkas
yang tidak menggunakan
format 8.3) dapat mengurangi
jumlah ini secara signifikan)
65534 berkas (Penggunaan nama
berkas panjang dapat mengurangi
jumlah ini secara signifikan)
Saran penggunaan Media Media penyimpanan dari 16 Media penyimpanan dari 512
MB
penyimpanan
kurang dari 16 MB MB hingga 511 MB
hingga 32768 MB. Gunakan
NTFS atau sistem berkas lainnya
untuk media penyimpanan yang
lain.
Tabel Alokasi Berkas
Tabel alokasi berkas atau File Allocation Table merupakan sebuah tabel yang
dipelihara di
dalam hard disk atau media penyimpanan lainnya oleh sistem operasi yang
bertindak sebagai
"daftar isi media penyimpanan", yang menunjukan di mana direktori dan berkas
disimpan di
dalam disk.
Ketika sebuah media penyimpanan diformat dengan menggunakan FAT, sistem
berkas ini akan

membuat sebuah tabel alokasi berkas yang disimpan pada lokasi yang dekat
dengan permulaan
media penyimpanan tersebut. Media penyimpanan yang dimaksud adalah media
penyimpanan
seperti sebuah hard disk, sebuah partisi dalam sebuah hard disk, atau media
penyimpanan
portabel. Selain membuat satu tabel alokasi berkas, sistem berkas tersebut juga
membuat salinan
dari sistem berkas tersebut, dan berada pada media penyimpanan yang sama. Jika
salah satu
salinan mengalami kerusakan, maka sistem berkas akan menggunakan salinan
yang lain, dan
mengganti tabel yang rusak tersebut dengan salinan yang masih baik (cara kerja ini
disebut
dengan FAT Mirroring, yang bekerja seperti layaknya RAID 1). Lokasi tabel alokasi
berkas
ditentukan di dalam sebuah area yang disebut dengan BIOS Parameter Block (BPB)
dalam boot
sector sebuah media penyimpanan yang menggunakan sistem berkas FAT.
FAT16 akan membuat dua buah tabel alokasi berkas, yang diberi nama FAT1 dan
FAT2. Tabel
alokasi berkas akan diletakkan pada area tertentu, yakni pada lokasi yang
berdekatan dengan
boot sector. Tabel alokasi berkas akan berisi informasi-informasi berikut:
Unused, yang menandakan bahwa unit alokasi tersebut tidak terpakai
In use, yang menandakan bahwa unit alokasi tersebut tidak dapat digunakan
karena sedang
digunakan oleh sebuah berkas tertentu.
Bad, yang menandakan bahwa unit alokasi tersebut tidak dapat digunakan karena
mengalami
kerusakan.
Last cluster, yang menandakan bahwa unit alokasi tersebut merupakan unit
alokasi terakhir yang
dimiliki oleh sebuah berkas.
Dalam strukturnya, FAT16 membedakan antara direktori akar (root directory) dan
direktori
lainnya, karena memang desain FAT16 menentukan lokasi direktori akar pada lokasi
yang
spesifik, dan memiliki batasan jumlah entri yang dapat disimpan (hanya dapat
menampung 512
entri).
Direktori akar pada sistem berkas FAT16 terdiri dari sebuah ukuran yang tetap dan
diketahui,
karena berkas-berkas sistem operasi biasanya langsung diletakkan segera setelah
direktori akar
tersebut. Lokasi yang diketahui untuk berkas-berkas sistem operasi ini mengizinkan
sistem
operasi DOS, OS/2, atau Windows NT untuk langsung memulai proses booting
sistem operasi.

Tetapi, keputusan desain ini juga membatasi jumlah file yang dapat ditampung di
dalam sebuah
direktori akar dari sebuah volume FAT16.
Entri-entri di dalam direktori akar dan juga sub-direktori tidak diurutkan sehingga
proses
pencarian terhadap berkas-berkas tertentu dapat memakan waktu yang lama,
apalagi jika volume
tersebut mengandung banyak berkas dalam sebuah direktori.
Tabel alokasi berkas dan juga direktori akar selalu diletakkan pada awal sebuah
volume, atau
biasanya terletak pada lokasi track terluar dari sebuah disk. Entri-entri tersebut
merupakan entrientri
yang sering sekali dibaca dari sebuah disk, utamanya pada sistem operasi yang
mendukung
multitasking, yang membutuhkan banyak pergerakan head hard disk yang lamban.
Bagaimana sebuah berkas disimpan dalam volume FAT16
Sistem berkas FAT-16 menggunakan unit alokasi (atau cluster) sebagai unit terkecil
bagaimana
ia dapat menyimpan berkas. FAT-16 mendukung ukuran cluster dari 1 hingga 128
sektor.
Selanjutnya, ada juga entri direktori yang menyediakan ruangan yang cukup untuk
menampung
berkas dengan nama berkas berformat 8.3 (delapan nama berkas plus tiga nama
ekstensi). Entri
direktori pada sistem berkas FAT-16 memiliki entri sebesar 32 byte untuk setiap
berkas dan
subdirektori yang dikandung oleh direktori tersebut. Entri direktori tersebut
mengandung fieldfield
berikut.
Field Ukuran dalam bit Ukuran dalam byte
Nama berkas 64 8
Ekstensi berkas 24 3
Atribut berkas 8 1
Ruangan yang dicadangkan untuk berkas 80 10
Stempel waktu berkas 16 2
Stempel tanggal berkas 16 2
Alamat cluster pertama berkas dalam tabel alokasi berkas 16 2
Ukuran berkas terbesar 32 4
Struktur organisasi dalam sistem berkas FAT16 tidaklah terlalu rumit rumit. Berkasberkas akan
diberikan lokasi yang pertama kali ditemukan oleh sistem berkas dalam sebuah
partisi.
Selanjutnya, sistem berkas akan memberikan nomor terhadap lokasi tersebut, yang
disebut
dengan cluster number, yang merupakan alamat lokasi cluster di mana berkas
dimulai. Setiap
cluster berisi penunjuk (pointer) terhadap cluster berikutnya untuk berkas yang
sama, atau
indikasi bahwa cluster yang bersangkutan merupakan akhir dari rangkaian cluster
sebuah berkas

yang ditandai dengan bilangan basis 16 (hexadecimal) 0xFFFF (FAT16), atau 0xFFF
(FAT12).
Sebagai contoh, pada sebuah berkas yang menggunakan 10 buah cluster, berkas
tersebut akan
memiliki 10 buah entri di dalam tabel alokasi file, dan juga 9 buah tautan terhadap
tabel alokasi
file tersebut, sedangkan 1 cluster terakhir berisi tanda bahwa ia adalah cluster
terakhir, dan berisi
bilangan 0xFFFF. Umumnya, struktur sistem berkas seperti ini disebut sebagai
struktur linkedlist.
exFAT
exFAT (singkatan dari Extended File Allocation Table, atau sering disebut sebagai
FAT64)
adalah sebuah sistem berkas proprietary yang cocok untuk digunakan oleh mediamedia
penyimpanan berbasis memori flash. Sistem berkas ini pertama kali dibuat oleh
Microsoft untuk
perangkat-perangkat benam di dalam Windows Embedded CE 6.0 dan Windows
Vista Service
Pack 1. Diperkenalkan pada bulan November 2006, sistem berkas ini dapat
digunakan sebagai
alternatif dari sistem berkas NTFS, karena memang NTFS memiliki struktur data
yang relatif
lebih besar ketimbang exFAT. [sunting] Keunggulan exFAT
Beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh exFAT adalah sebagai berikut:
* Skalabilitas untuk HDD (hard disk drive) berukuran besar.
* Ukuran berkas teoritis maksimal 264 (16 EiB). Sebagai perbandingan, FAT-32
hanya mendukung ukuran berkas
maksimal hingga 232 (4 GB).
* Ukuran Cluster yang didukung hingga 2255 Sector, dengan batasan implementasi
hingga 32 MB (Megabyte).
* Performa untuk alokasi ruangan kosong dan penghapusan ditingkatkan karena file
system ini memperkenalkan
implementasi baru, yaitu Free Space Bitmap
* Mendukung lebih dari 216 (65536) berkas di dalam sebuah direktori tunggal.
* Mendukung fitur access control list (ACL), seperti halnya NTFS. Sayangnya, fitur ini
belum didukung sepenuhnya
di dalam Windows Vista Service Pack 1.
* Mendukung Transaction-Safe FAT File System (sebuah fungsi opsional untuk
Windows CE yang diaktifkan).
* Memiliki ruangan tersendiri yang bisa digunakan oleh OEM untuk melakukan
kustomisasi terhadap sistem berkas
untuk karakteristik perangkat tertentu.
* Timestamp dapat ditampilkan dalam UTC, tidak hanya dalam local time saja.
Kelemahan exFAT
Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh exFAT, jika dibandingkan dengan file system
FAT
sebelumnya (FAT12, FAT16, atau FAT32) adalah:
* Perangkat yang menggunakan file system exFAT tidak bisa menggunakan
kemampuan ReadyBoost milik

Windows Vista (namun pada Windows 7, Microsoft sudah membuat file system
exFAT yang baru dengan dukungan
ReadyBoost).
* Status lisensi yang belum jelas. Akan tetapi, Microsoft telah mempatenkan
beberapa bagian dari file system FAT.
* Tidak bisa diakses oleh sistem-sistem operasi Windows terdahulu, sebelum
Windows Vista Service Pack 1 atau
Windows CE 6.0.

BAB III
(SISTEM NTFS)
NTFS atau New Technology File System [1] , merupakan sebuah sistem berkas yang dibekalkan
oleh Microsoft dalam keluarga sistem operasi Windows NT, yang terdiri dari Windows NT 3.x (NT 3.1,
NT 3.50, NT 3.51), Windows NT 4.x (NT 4.0 dengan semua service pack miliknya), Windows NT 5.x
(Windows 2000, Windows XP, dan Windows Server 2003), serta Windows NT 6.x (Windows
Vista, Windows 7).
Sistem berkas NTFS memiliki sebuah desain yang sederhana tapi memiliki kemampuan yang lebih
dibandingkan keluarga sistem berkas FAT. NTFS menawarkan beberapa fitur yang dibutuhkan dalam
sebuah lingkungan yang terdistribusi, seperti halnya pengaturan akses (access control) siapa saja
yang berhak mengakses sebuah berkas atau direktori, penetapan kuota berapa banyak setiap
pengguna dapat menggunakan kapasitas hard disk, fitur enkripsi, serta toleransi terhadap kesalahan
(fault tolerance). Fitur-fitur standar sebuah sistem berkas, seperti halnya directory hashing, directory
caching, penggunaan atribut direktori, dan atribut berkas tentu saja telah dimiliki oleh NTFS. Bahkan,
Microsoft telah menambahkan kemampuan yang hebat ke dalam NTFS agar memiliki kinerja yang
tinggi, lebih tinggi daripada sistem berkas yang sebelumnya semacam HPFS atau FAT, khususnya
pada ukuran volume yang besar, tetapi juga tetap mempertahankan kemudahan pengoperasiannya.
Salah satu keunggulan NTFS dibandingkan dengan sistem berkas lainnya adalah bahwa NTFS
bersifat extensible (dapat diperluas) dengan menambahkan sebuah fungsi yang baru di dalam sistem

operasi, tanpa harus merombak desain secara keseluruhan (perombakan mungkin dilakukan, tapi
tidak secara signifikan).
Daftar isi
[sembunyikan]

1Beberapa Fitur NTFS

2Versi NTFS

3Lihat pula

4Catatan kaki

Beberapa Fitur NTFS[sunting | sunting sumber]


Bagian berikut akan memberikan informasi sedikit mengenai beberapa fitur NTFS:

NTFS dapat mengatur kuota volume untuk setiap pengguna (dalam NTFS disebut
dengan Disk Quota).

NTFS mendukung sistem berkas terenkripsi secara transparan dengan menggunakan jenis
beberapa jenis algoritma enkripsi yang umum digunakan.

NTFS mendukung kompresi data transparan yang, meskipun tidak memiliki rasio yang
besar, dapat digunakan untuk menghemat penggunaan ruangan hard disk. Selain itu, NTFS
mendukung pembuatan berkas dengan atribut sparse (berkas yang berisi banyak area kosong
di dalam datanya) yang umumnya dibutuhkan oleh aplikasi-aplikasi ilmiah.

NTFS mendukung hard link (tautan keras) serta symbolic link (tautan simbolis) seperti
halnya sistem berkas dalam sistem operasi keluarga UNIX, meskipun dalam NTFS,
implementasinya lebih sederhana. Fitur symbolic link dalam NTFS diimplementasikan dengan
menggunakan Reparse Point yang awalnya hanya dapat diterapkan terhadap direktori.
Windows Vista mengizinkan penggunaan symbolic link terhadap berkas.

NTFS mendukung penamaan berkas dengan metode pengodean Unicode (16-bit UCS2)
hingga 255 karakter. Berbeda dengan sistem berkas FAT yang masih menggunakan
pengodean ANSI (8-bit ASCII) dan hanya berorientasi pada format 8.3. Penggunaan nama
panjang dalam sistem berkas FAT akan menghabiskan lebih dari dua entri direktori. Tabel di
bawah ini menyebutkan karakteristik perbandingan antara NTFS dengan sistem berkas FAT32
dan FAT16.

NTFS memiliki fitur untuk menampung lebih dari satu buah ruangan data dalam sebuah
berkas. Fitur ini disebut dengan alternate data stream.

Tabel Perbandingan Karakteristik NTFS dengan FAT32 dan FAT16

Karakteristik

NTFS

Jumlah berkas

232-1

dalam satu volume

-2 berkas atau direktori

Tidak

booting dengan Windows 95/98

berkas atau direktori

Ya

dak

a (Windows 95 OSR 2.0

Enkripsi Transp

Ti

23
2

byte

- 1 byte

512
bytes (1 sektor)

232 - 1
byte

5
12 bytes (1 sektor)

64 KB

Tidak

dak

264 - 1

Ukuran cluster

Tidak

dak

Ya

Ukuran berkas

Tidak

Ti

(versi 3.0 ke atas)

a ruangan untuk tiap pengguna

(Semua versi)

dak

Ya

Penetapan kuot

Ya

Ti

Ya

transparan

Ukuran cluster

216-2

Ti

ke atas)

Kompresi data

minimum

rkas

Dapat dual-

maksimum

berkas

228 be

21

Tidak

dengan sistem operasi DOS

terbatas

FAT1

22

Tidak

Kompatibilitas

aran

AT32

berkas

Berkas atau
subdirektori setiap direktori

512
bytes (1 sektor)

64 KB

maksimum

(128 sektor)

4 KB (128 sektor)

(128 sektor)

2
232 clust

Ukuran partisi
maksimum

er

4,
177,198 cluster

Gigabyte (bisa sampai


4 Gigabyte pada Windows
NT)

232 - 1

Jumlah berkas
tiap partisi

22
8

berkas

Jumlah
direktori tiap partisi

berkas

rkas

21

Tidak
Terbatas

216 be

- 2 direktori

216 - 2
direktori

Versi NTFS[sunting | sunting sumber]


Selama 16 tahun perkembangan Windows NT (1991-2007), NTFS telah beberapa kali mengalami
perbaikan fungsi dan fitur. Meskipun terjadi beberapa kali perbaikan fungsi dan fitur, antar setiap versi
tersebut masih terdapat kompatibilitas yang sangat dibutuhkan oleh sistem-sistem lama. Berikut ini
adalah beberapa versi NTFS:

NTFS versi 1.0 merupakan versi yang datang bersama dengan Windows NT 3.1. Versi ini
menawarkan fungsi yang sangat dasar, tetapi sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan
sistem berkas FAT yang saat itu telah digunakan.

NTFS versi 1.1 merupakan versi yang datang bersama dengan Windows NT 3.50. Versi ini
menambahkan dukungan terhadap pengaturan akses secara diskrit (discretionary access
control).

NTFS versi 1.2 merupakan versi yang datang bersama dengan Windows NT 4.0. Versi ini
menambahkan dukungan terhadap auditing setiap berkas dan juga kompresi transparan.

NTFS versi 2.0 tidak dirilis secara umum, karena berbagai kendala yang dialaminya, yang
tidak diumumkan oleh Microsoft (Microsoft menggagalkan proyek NTFS versi 2.0, dan langsung
menginjak NTFS versi 3.0, mengingat banyaknya fitur yang ditambahkan ke dalam versi 3.0).

NTFS versi 3.0 merupakan versi yang datang bersama dengan Windows 2000. Versi ini
menawarkan banyak peningkatan dibandingkan dengan versi sebelumnya. Di antaranya adalah
penetapan kuota kepada setiap pengguna, Encrypting File System (EFS), sistem keamanan
yang dapat diatur dari server pusat, fitur indeksasi terhadap properti dan isi setiap berkas, dan

lain-lain. Selain itu, versi 3.0 juga menawarkan dukungan kepada struktur selain MBR (Master
Boot Record), yakni GPT (GUID Partition Table) dan LDM (Logical Disk Management).

NTFS versi 3.1 merupakan versi yang datang bersama dengan Windows XP Service Pack 1
dan Windows Server 2003. Versi ini menawarkan perbaikan yang minor yang terjadi dalam versi
sebelumnya (khususnya di bidang performa), dan juga penggantian algoritma enkripsi yang
digunakan oleh EFS dari DESX atau 3DES menjadi AES-256.

Meskipun memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem berkas FAT, desain internal NTFS
sebenarnya didasarkan pada struktur disk berbasis Master Boot Record, sama seperti halnya sistem
berkas FAT16 atau FAT32. Dengan menggunakan struktur yang didasarkan atas penggunaan MBR
untuk mengolah semua berkas yang dapat disimpan di dalam sebuah disk, maka perpindahan atau
migrasi dari sistem berkas FAT menuju NTFS pun mudah dilakukan: hanya mengubah beberapa
komponen sistem FAT menjadi NTFS saja. Selain itu, struktur MBR merupakan salah satu cara
pengalokasian berkas-berkas dalam hard disk yang sangat populer dan paling umum digunakan,
karena skema pengalokasian disk dengan MBR digunakan pada platform Intel x86. Ada lima buah
program yang dapat digunakan untuk membuat sebuah volume NTFS, yaitu Disk Administrator (pada
Windows NT 3.1, Windows NT 3.5 dan Windows NT 3.51, Disk Management snap-in (pada versi
keluarga Windows NT 5.x), serta tiga buah utilitas yang berbasis command-line yaitu format.com
(pada semua versi Windows NT), utilitas diskpart.exe, dan utilitas convert.exe.

BAB IV
Perbandingan NTFS dan FAT

Pada saat anda ingin melakukan format pada hardisk ataupun flashdisk, pilihan apakah ingin
menggunakan sistim FAT atau NTFS pasti sering anda temui. Tanpa terlau ada rasa ingin tahu apa saja
perbedaaan antara FAT dan NTFS tersebut, biasanya kita langsung memilih NTFS saja.
Sudah tahukah anda perbedaan file sistim antara FAT dan NTFS tersebut? Untuk lebih jelasnya apa itu
FAT dan NTFS serta apa saja perbedaan di antara keduanya, dibawah ini akan dijelaskan secara singkat.
FAT atau File Allocation Table adalah sebuah sistim berkas yang menggunakan struktur table alokasi
berkas sebagai cara yang digunakannya untuk beroperasi. Sistim FAT pertama kali dikembangkan oleh
pembuat sistim Windows yaitu Bill Gates dan Marc MCDonald pad atahun 1976-1977.
Pada saat itu sistim berkas FAT merupakan sistim berkas utama yang digunakan yang digunakan pada
Digital Research Disk Operating System (DR-DOS), OpenDOS, FreeDOS, MS-DOS, IBM OS/2 dan
Microsoft Windows hingga Windows Me.
FAT sistim senidri mempunyai beberapa versi, seperti dijelaskan berikut ini.

Sistim FAT
1.FAT12
FAT12 merupakan sistim berkas yang menggunakan ukuran unit alokasi yang mempunyai batas hingga 12
bit, sehingga hanya dapat menyimpan maksimum sampai 212 unit alokasi saja atau 4096 buah. FAT
merupakan sistim berkas yang pertama kali digunakan pada sistim operasi MS-DOS.
Sistim FAT12 memiliki kapasitas yang sangat terbatas yaitu sampai dengan 32 Mega Byte saja, oleh sebab
itu FAT12 umumnya hanya digunakan sebagai sistim berkas untuk media penyimpanan seperti floppy disk
saja.
2.FAT16
FAT16 merupakan sistim berkas yang menggunakan sistim unit alokasi dengan batas hingga 16 bit,
dengan demikian FAT16 dapat menyimpan hingga 216 unit alokasi (65536 buah). Sistim berkas FAT16
memiliki batas kapasitas hingga ukuran 4 giga byte.
Beberapa sistim operasi yang mendukung FAT16 adalah seperti MS-DOS (versi 4 keatas), Windows 95,
Winows 98, Windows ME, Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP, Windows
Server 2003, dan Windows Vista.

3.VFAT (Virtual FAT)


VFAT atau Virtual FAT merupakan sebuah sistim berkas varian dari FAT16 yang mendukung nama berkas
panjang hingga 255 karakter. VFAT dapat di integrasikan ke dalam sistim operasi Windows95 dan
Windows NT 3.51.
4.FAT32
FAT32 merupakan versi terbaru dari sistim berkas FAT yang diperkenalkan pada saat Microsoft
mengeluarkan Windows 95 OEM Service Release 2. FAT32 telah bias digunakan diberbagai sistim operasi
Windows seperti Windows 95, Windows 98,Windows ME, Windows 2000, Windows XP, Windows Server
2003, Windows Vista, Windows 7 ataupun Windows 8.
Beberapa kekurangan sistim berkas FAT adalah seperti proses pengaksesan file yang dikenal jauh lebih
lambat jika file terfragmentasi dan bagian-bagiannya tersebar berjauhan dalam disk. Dalam hal pencarian
free cluster, FAT melakukan pemeriksaan pada tabel FAT untuk menemukan free cluster.
Berikutnya FAT32 tidak memiliki metode untuk melakukan perbaikan dan pemulihan data, sehingga file
sistem FAT sangat rentan terhadap kerusakan. Dari sisi efisiensi, file sistim FAT dinilai lebih boros dalam
menggunakan space yang ada dalam disk.

NTFS (New Technology File System)


NTFS atau New Technology File System merupakan sistim berkas yang dikenalkan dan digunakan oleh
Microsoft dalam sistim operasinya seperti sistem operasi Windows NT, yang terdiri dari Windows NT 3.x
(NT 3.1, NT 3.50, NT 3.51), Windows NT 4.x (NT 4.0 dengan semua service pack miliknya), Windows NT
5.x (Windows 2000, Windows XP, dan Windows Server 2003), serta Windows NT 6.x (Windows Vista dan
Windows 7).
NTFS dinilai lebih unggul di bandingkan dengan file sistim FAT karena memiliki fitur penting yang tidak
dimiiliki oleh sistim berkas FAT seperti pengaturan akses atau (access control) siapa saja yang berhak
mengakses sebuah berkas atau direktori, tersedianya fitur management quota yang dapat dilakukan
dengan mengatur berapa banyak kapasitas yang bisa digunakan untuk setiap user dan adanya fitur
enkripsi serta toleransi terhadap kesalahan yang dikenal dengan fault tolerance.
Beberapa fitur yang dimiliki NTFS adalah seperti directory hashing, attribute direktory, directory caching,
dan belakangan Microsoft diketahui menambahkan kemampuan yang hebat ke dalam sistim NTFS agar
mampu menjalankan kinerja yang tinggi.

Selanjutnya yang menjadi kelebihan NTFS dibanding sistim FAT adalah kemampuannya yang bersifat
extensible atau dapat diperluas yaitu dengan menambahkan sebuah fungsi yang baru dalam sistim operasi
tanpa harus melakukan perombakan desain secara signifikan.

DAFTAR PUSTAKA
organisasi disk :http://pembelajaranpti.blogspot.co.id/2016/05/bab-iv-organisasidisk.html
Jenis dan pengertian system fat:
https://muzaqh.wordpress.com/2013/02/02/pengertian-fat-fat32-dan-ntfs/
jenis dan pengertian sistem NTFS: https://id.wikipedia.org/wiki/NTFS
perbandingan FAT dan NTFS: http://www.patartambunan.com/perbedaan-fat-dan-ntfspada-windows-sistim/

Anda mungkin juga menyukai