Anda di halaman 1dari 3

Tes kesamaan/kesetaraan

Alternatif statistik yang disebut equivalence tes/tes kesetaraan (eqs. 2.3-4 sampai 2.3-6). Disini,
pengguna dapat menemukan perbedaan yang dapat diterima yaitu hubungan ukuran praktis (lihat
section 1.4.2). kesetraan dapat diasumsikan, jika lebih rendah dan batas atas dari interval
). Secara
kesetaraan (C ) berada dalam interval yang dapat diterima (- C C
t.u

teknis,ini menunjukkan sisi dua satu t-tes.


Tes kesetaraan [28] : kesetaraan dapat diasumsikan jika - Ct Cu

Untuk hasil tengah :

2.3-4
Dengan

% = perbedaan yang diterima (persen)


untuk nominal atau nilai target:

T= nilai nominal
c
untuk sampel pasangan:

% = perbedaan yang diterima


= mean, standar deviasi, nomor ketetapan seri 1 dan 2
= mean dan standar deviasi antar perbedaan dan nomor dari pasangan sampel
t (P df) = pembelajaran nilai t untuk kepercayaan statistic P dan kadar bebas. Excel:

t = TINV(,dfI); =1-P (catatan pada tes kesetaraan, harus kelipatan dari dua, tertulis
golongan distribusi one tailed yaitu 95% kepercayaan adalah 0,10)
Alternatif lain adalah evaluasi sederhana apakah perbedaan magnitudo absolut berada dibawah
nilai yang dapat diterima (misalnya dibawah 2%). Untuk menentukan kriteria penerimaan,
karakteristik pelaksanaan dari prosedur referensi, terutama adalah presisi, juga harus
dipertimbangkan.
Pada tabel 2.3-1,contoh A,nilai nominal hasil t-tes perbedaan signifikan lebih tinggi, walaupun
jumlahnya kurang dari 0,1%. Alasanya nilai lebih tinggi menyebabkan penentuan interval
kepercayaan yang sangat kecil. Dengan 23 penentuan, nilai p akan lebih besar dari 0,5% dan
perbedaan tidak akan menjadi signifikan (pada tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi standar
deviasi yang sama). Interval kesetaraan menjadi sangat sempit berkisar 0,03-0,15% dan akan
kompatibel dengan penerimaan batas yang sangat sempit. Situasi ini diilustrasikan dalam
gambar 1-4 skenario 1.
Membandingkan dua prosedur analisis misalnya pada B, hasil perbedaan adalah 0,57% yang
tidak signifikan. Namun interval kesetaraan agak lebar antara 1,25% dan 2,42%. Hal ini
disebabkan variabilitas yang lebih besar metode CE, yang perlu dipertimbangkan ketika
menetapkan batas penerimaan (lihat bagian 2.3-5).

Contoh C menunjukkan variabilitas kecil dan berbeda, tapi satu yang signifikan. Namun, dari
pandangan titik praktis, perbedaan kurang dari 1% tentu diterima sehubungan dengan metode
yang digunakan sangat berbeda. Perhatikan kasus penetuan nitrogen, hasilnya sudah dikoreksi
untuk jumlah ketidakmurniaan,diperoleh oleh LC, dengan asumsi kandungan nitrogen yang sama
untuk zat aktif.
Biasanya, rentang konsentrasi obat yang tersedia sangat terbatas dan (dedicated) penyelidikan
lagi tidak mungkin rentang yang lebih besar (sedikit di atas, isi maksimum yang benar adalah
100%). Variasi konsentrasi larutan uji tidak bermakna dibandingkan dengan prosedur lain, karena

kondisi untuk dua prosedur (persiapan sampel, konsentrasi mutlak,dll) kemungkinan akan
berbeda. Oleh karena itu, dalam hal ini, setidaknya enam determinasi dari suatu sampel otentik
harus dilakukan

Anda mungkin juga menyukai