Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EKONOMI TEKNIK

Income Taxes

Oleh :
Kelompok V
Arosyidin

1307113301

Baktiar Simaremare

1407113402

Futhanul Wewe

1407114583

Karim Abdullah

1407113516

Vandhe Melsa S.

1407113201

Viodita Riski

1407122581

Wiriyan Jordy

1407114165

Program Sarjana Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Riau
Pekanbaru
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat
kesehatan, dan waktu yang luang, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sebagai tugas mata kuliah ekonomi teknik yang berjudul Income Taxes, dan tak lupa
saya ucapkan terimakasih kepada bapak dosen saya Ahmad Fadli, MT, P.hD yang telah
memberikan banyak arahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan
demikian juga kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, masih banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini karena masih dalam tahap
pembelajaran.Mohon kiranya kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
penulisan makalah ini.
Penulis mengharapkan pembaca dapat mengambil manfaat dan mendapat ilmu
sehingga akan membuka wawasan baru dari makalah ini.

Pekanbaru, 10 November 2016

Kelompok V

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang.........................................................................................4

1.2

Tujuan Penulisan.....................................................................................4

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1

Pengertian Income Taxes.........................................................................5

2.2

Pajak Pendapatan Federal........................................................................6

2.3

Taxable Income........................................................................................7

2.4

Pajak Pendapatan Modal.........................................................................8

2.5

Kerugian..................................................................................................9

2.6

Pajak Federal Lainnya.............................................................................9

2.7

Pajak Negara............................................................................................10

2.8

Nonincome Taxes.....................................................................................11

BAB III

PENUTUP

3.1

Kesimpulan..............................................................................................12

3.2

Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara hukum, segala peraturan mengenai kebijakan sudah

diatur didalam peraturan perundang-undangan.Indonesia juga menggalakan pajak,


seperti perbincangan yang sempat menghebohkan seluruh dunia ialah tax amnesty,
termasuk dikenai pajak penghasilan.Pajak penghasilan merupakan pajak yang dipungut
kepada objek pajak atas penghasilan yang diperolehnya. PPh akan selalu dikenakan
terhadap orang atau badan usaha selaku wajib pajak yang memperoleh penghasilan.
Setiap perusahaan jasa maupun non jasa sebagai wajib pajak diwajibkan untuk
membayar pajak.Bagi perusahaan, pajak merupakan sumber pengeluaran (cash
disbursement) tanpa adanya imbalan langsung untuk perusahaan tersebut, sehingga
biasanya banyak perusahaan yang melakukan upaya untuk membayar pajak terutangnya
sekecil mungkin selama hal tersebut memungkinkan.
Pada hakikatnya, perpajakan di Indonesia ditetapkan berdasarkan undangundang, hal ini merupakan pencerminan bagian dari pelaksaan tonggak demokrasi
dalam hidup berbangsa dan bernegara.Tak dapat dipungkiri bahwa dalam penyusunan
kerangka acuan perubahan undang-undang dan peraturan perpajakan sebagaian besar
bersumber dari sistem perpajakan warisan kolonial penjajah, terutama ketika NKRI baru
terbentuk.
Pajak ialah salah satu alat yang digunakan pemerintah didalam mencapai tujuan
utuk mendapatkan penerimaan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari
masyarakat, untuk itu diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat akan kewajiban
pajaknya karena pajak yang dikumpul digunakan kuntuk kepentingan dan membiayai
pengeluaran rutin serta pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.
1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan dari ditulisnya makalah ini ialah untuk lebih memahami tentang pajak
penghasilan yang berlaku di Indonesia.

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1

Pengertian Income Taxes

Income taxes sering disebut sebagai pajak penghasilan ataupun pajak


pendapatan. Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi,
perseorangan dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh
selama satu tahun pajak.Ditinjau dari segi sejarahnya, pajak sudah ada sejak jaman
dahulu kala yang saat itu pemberiannya sukarela dari rakyat kepada rajanya.
Pajak pendapatan merupakan suatu bentuk pajak yang dibebankan kepada
setiap individu maupun bentuk-bentuk badan usaha sehubungan dengan pendapatan
yang diperolehnya dalam jangka waktu tertentu.
Perhitungan besarnya pajak yang dibebankan dipengaruhi oleh besarnya
pendapatan kena pajak serta besarnya prosentase pajak terhadap pendapatan kena pajak
tersebut.Di

samping

itu

penetapan

besarnya

pembebanan

pajak

ini

juga

memperhitungkan kondisi dari individu maupun badan usaha tersebut sehingga harus
dibagi dalam kategori-kategori tertentu.
Secara umum, pajak pendapatan didasarkan pada pendapatan kotor yang
didefinisikan sebagai perbedaan antara total pendapatan dan biaya total produk. Pajak
pendapatan merupakan sumber modal penting bagi pemerintah federal dan negara.
Hukum nasional dan negara merupakan dasar untuk pungutan pajak, dan hukum
berubah dari tahun ke tahun. Pajak pendapatan negara bervariasi dari satu negara ke
negara lain dan merupakan fungsi dari pendapatan kotor untuk masalah individu,
tergantung pada negara tertentu dan hukum yang ada. Pajak pendapatan negara bisa
berkisar dari 0 hingga 5 persen atau lebih dari pendapatan kotor.
Pada mulanya pajak merupakan suatu upeti (pemberian secara cuma-cuma)
namun sifatnya merupakan suatu kewajiban yang dapat dipaksakan yang harus
dilaksanakan oleh rakyat kepada seorang raja atau penguasa.
Pajak juga diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia menurut pasal 1 UU
No.6 Tahun 1983 sebagaimana telah disempurnakan terakhir dengan undang-undang no
28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah Kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
2.2

Pajak Pendapatan Federal


5

Pemerintah Federal telah mendirikan sebuah sistem yang sangat kompleks


untuk menentukan pajak penghasilan untuk perusahaan bisnis.Undang-undang baru
yang ditambahkan dan hukum berubah setiap tahun, dan itu tidak mungkin untuk
menyajikan semua aturan dan interpretasi dalam beberapa halaman. Dengan demikian,
bagian ini akan hanya berurusan dengan pola dasar peraturan pajak pendapatan federal
dan memberikan metode umum yang digunakan untuk menentukan pajak pendapatan
federal.
Perlu ditekankan kuat bahwa penentuan akhir dari pembayaran pajak
pendapatan harus dibuat dengan bantuan ahli pajak hukum dan akuntansi.Tingkat
pendapatan pajak perusahaan di Amerika Serikat telah bervariasi selama 60 tahun
terakhir. Selama periode 1913-1935, tarif pajak berdasarkan pada pendapatan kotor
meningkat 1 - 13,75 persen. Pada tahun 1938, tingkat itu meningkat menjadi 19 persen,
dan selama Perang Dunia Kedua naik 40 persen ditambah pajak berlebih dikurangi
laba. Pada tahun 1946, tingkat pajak pendapatan standar untuk perusahaan dikurangi
menjadi 38 persen, namun meningkat menjadi 42 persen pada tahun 1950 ditambah
pajak berlebih dikurangi laba. Selama Perang Korea, nilainya adalah 52 persen plus
kelebihan dikurangi laba pajak yang dapat mengakibatkan tingkat pajak secara
keseluruhan dari 70 persen pada gross pendapatan.
Dari tahun 1954 sampai 1963, tarif pajak pendapatan suatu perusahaan adalah
52 persen dengan penurunan 50 persen pada tahun 1964, 48 persen pada tahun 1965,
dan 46 persen pada tahun 1979 dari laba kotor di atas batas dasar tertentu. Revisi
hukum pajak pendapatan pada tahun 1986 menghasilkan tingkat pendapatan pajak
perusahaan dari 34 persen pendapatan kotor di atas $75,000 dimulai dengan tahun kena
pajak yang dimulai setelah 30 Juni 1987. Karena nilai pajak pendapatan federal tinggi,
yaitu 39% dari untung bersih, maka merupakan bagian yang sangat penting didalam
rencana perusahaan. Batasan umum federal yang sebenarnya, nilai pajak pendapatan
perusahaan pada bulan September 2000 ditunjukkan pada tabel 7-6 dan rentangannya
yaitu 15-39% dari pendapatan kena pajak. Rata-rata nilai pajak pendapatan perusahaan
dapat dilihat pada tabel 7-7, pada rentangan 15-35% dari pendapatan kena pajak untuk
kenaikan pajak.
2.3

Taxable Income

Taxable Income sering disebut sebagai pendapatan yang dikenai pajak.Kadang


kala, pendapatan yang dikenai pajak ini sering disebut sebagai pajak penghasilan.Pajak
penghasilan adalah yang dibayarkan. Berdasarkan basis perusahaan, hal yang termasuk
dalam pajak disebuah perusahaan adalah Total keuntungan kotor. Keuntungan kotor
atau penghasilan kotor, adalah penjumlahan / hasil dari total penghasilan dikurangi total
biaya poduksi (TPC). Total penghasilan berasal dari berbagai sumber, terutama
penjualan produk,

tetapi masuk kedalam penjualan aset dan suplay, royalti,

dan

penghasilan lainnya. Keuntungan dan pembayaran bunga dari perusahaan dan


pemegang saham tidak mempertimbangkan biaya. Perizinan melakukan bisnis untuk
kebutuhan pajak penghasilan maupun pembayaran kembali / penggantian hutang pokok
dan untuk itu tidak dapat dikurangi penghasilan dari perhitungan keuntungan kotor.
Tabel 1. Tarif pajak penghasilan perusahaan di U.S
Pajak Penghasilan
Melebihi
Tidak melebihi
$0
$
50.000
50.000
75.000
75.000
100.000
100.000
335.000
335.000
10.000.000
10.000.000
15.000.000
15.000.000
18.333.333
18.333.333
-

Rata-rata kenaikan pajak


%
15
25
34
39
34
35
38
35

Tabel 2. Tarif rata-rata pajak penghasilan perusahaan di U.S


Pajak Penghasilan
Melebihi
Tidak melebihi
$
0
$
50.000
50.000
75.000
75.000
100.000
100.000
335.000
335.000
10.000.000
10.000.000
15.000.000
15.000.000
18.333.333
18.333.333
-

Tarif pajak rata-rata % (bertambah


seiring bertambahnya range)
Dari
Ke
15
15
15
18.333
18.333
22.25
22.25
34
34
34
34
34.333
34.333
35
35
35

Dalam penilaian terhadap performa unit proses dalam perusahaan, segala


pendapatan dan pengeluaran biaya yang berkaitan dengan proses diperlukan evaluasi.
7

Biaya yang dikeluarkan bagi unit operasi pabrik, perusahaan mencakup jenis item
seperti keamanan, gaji, rekreasi, pengiklanan, laboratorium, pengolahan limbah,
akomodsai, makanan, biaya administrasi, penelitian dan pengembanagan. Semua biaya
tersebut dialokasikan untuk proses particular yang biasanya termasuk persentase dari
investasi modal awal (pada setiap proses).
Dalam pengevaluasian investasi baru, pajak pendapatan menyebabkan
meningkatnya gross income (penghasilan kotor) dikalikan dengan marginal income tax
dengan penambahan corporate income.Seluruh evaluasi ini digunakan untuk pajak
pendapatan tetap.Biasanya persentase yang digunakan evaluasi ini mencapai 35% untuk
estimasi awal.
Pembayaran pajak pendapatan perusahaan berupa penginstalasian biayanya
mencakup 25% dari proyek tahunan total pada April Tengah, Juni, September, dan
Desember.
Metode yang digunakan dalam kalkulasi perhitungan termasuk pajak evaluasi
ekonomis, sering mengacu pada peraturan perusahaan yang telah ditetapkan. Evaluasi
terhadap engineer mencakup evaluasi biaya yang dibebankan harus dikonsultasi dengan
perusahaan pajak dan departemen peraturan interpretasi untuk perusahaan.
2.4

Pajak Keuntungan Modal


Pajak keuntungan modal dipungut dari keuntungan yang diperoleh dari

penjualan aset modal, seperti tanah, bangunan, dan peralatan.Keuntungan dari penjulan
tanah setara dengan harga jual barang dikurang harga akusisi, biaya penjualan dan biaya
perbaikan (peningkatan). Tanah tidak dapat mengalami depresiasi. Untuk aset tetap
(depreciable) seperti bangunan dan peralatan, keuntungan merupakan harga penjualan
dikurangi biaya penjualan, dan dikurangi biaya akusisi yang sudah dikurangi dengan
jumlah depresiasi yang telah dibebankan. Dengan demikian,bagian dari peralatan
awalnya dibeli dengan harga $80.000 yang telah memiliki beban biaya depresiasi
$50.000 sebagai biaya, dan terjual seharga

$45.000 dengan $2000 pada biaya

penjualan-pengiklanan dan penghapusan dari pelayanan-akan menunjukkan keuntungan


modal $45.000 (80.000-50.000) 2000 = $13.000.
Keuntungan modal dari sebuah barang selama 1 tahun atau lebih sebelum
penjualan dikenal sebagai keuntungan modal jangka panjang.Keuntungan modal dari
barang-barang dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun dinamakan keuntungan modal
8

jangka pendek.Menurut undang-undang perpajakan saat ini, tarif pajak pada keuntungan
modal jangka panjang adalah 20%.Sementara pada keuntungan modal jangka pendek
setara dengan tarif pajak pendapatan tambahan.Umumnya, 35% tarif bisa digunakan
untuk pegestimasian.
2.5

Kerugian
Undang-undang mengenai pajak juga mengatur ketentuan kerugian. Kerugian

dalam perusahaan dapat digunakan untuk mengimbangi keuntungan di perusahaan pada


tahun yang sama, sehingga mengurangi penghasilan kena pajak. Jika perusahaan
mengalami kerugian dalam 1 tahun, kerugian bias dialami sampai 3 tahun untuk
mengimbangi keuntungan.
Jika total operasi perusahaan menunjukkan kerugian dalam beberapa tahun,
kerugian dapat terulang kembali dalam 3 tahun pada profit yang sebelumnya. Atau
mungkin terulang kembali kembali hingga 5 tahun untuk profit masa depan.
Sebuah proyek bisa mengalami keuntungan besar. Tetapi dalam 1 tahun akan
mengalami kerugian. Lalu timbul pertanyaan, apakah kerugian dapat mengurangi pajak
penghasilan atau apakah kerugian dijadikan pajak penghasilan negatif?.Tidaklah
bijaksana menggunakan argument ini.Disinilah kebijakan perusahaan berperan.
2.6

Pajak Federal Lainnya


Pemilik perusahaan membayarbagian dari gaji karyawan sebagai kontribusi pada

keamanan lingkungan dan pajak medical. Hal ini bergantung pada total keuntungan
karyawan yang termasuk asuransi medis dan mandate yang sering dikombinasikan
dengan gaji untuk mendapatkan biaya tenaga kerja. Keuntungan itu bergantung pada
rencana keuntungan korporasi masing-masing, tapi biasanya 40% dari gaji.
2.7

Pajak Negara
Sebagian daerah di Amerika Serikat memungut pajak pendapatan, smentara yang

lainnya tidak. Selain itu, tarif pajak berbeda-beda diantara Negara bagian, perbedaan
tarif pajak berdasarkan jenis-jenis pajak yaitu:
1. Pajak pendapatan(Income Taxes), dinilai sebagai suatu fungsidari pendapatana
kotor (gross reveneu) dikurangi deduksi yang diizinkan. Hal itu dilakukan oleh
federal, kebanyakan negara bagian, dan kadang-kadang oleh pemerintahan
kotamadya.

2. Pajak properti (Property taxes) dinilai sebagai fungsi dari nilai barang itu
sendiri, sepertitanah, gedung, peralatan, dan tingkat pajak yang digunakan. Jadi,
ini terlepas dari pendapatan atau laba perusahaan. Hal itu dilakukan oleh
pemerintah kotamadya, kabupaten dan / negara bagian.
3. Pajak penjualan (Sales taxes) dinilai berdasarkan pembelian barang atau jasa,
dan terlepas dari pendapatan (income) dan laba kotor. Pajak penjualan
bersangkut-paut dalam studi ekonomi teknik hanya untuk tingkat itu yang mana
mereka ditambahkan ke biayadari barang yang dibeli.
4. Pajak pembelian (Excise taxes) merupakan pajak federal yang dinilai sebagai
funsi dari penjualan barang atau jasa tertentu yang sering dianggap tidak
penting, dan karenanya terlepas dari pendapatan atau laba dari bisnis. Meskipun
mereka biasanya dibebankan kepada pabrik atau pengecer asli dari barang dan
jasa tersebut, biayanya dikenai kepada si pembeli.
Jika pajak pendapatan Negara dimasukkan kedalam analisis ekonomi, maka
kebijakan perpajakan harus ditentukan dan dipengaruhi oleh kemungkian dari pajak
Negara berasal: contohnya, tarif umum rata-rata yaitu 35% meningkat menjadi 40%
untuk persiapan awal analisis ekonomi. Kasus bebeda terjadi bila informasi khusus atau
kebijakan hokum digunakan dalam menentukan pilihan.
Ada pajak Negara yang lain seperti pajak ganti rugi untuk pekerja. Dalam hal
ini, pengetahuan khusus tentang kebijakan perpajakan disuatu proyek dibutuhkan untuk
menentukan harga yang dibuat.

2.8

Nonincome Taxes
Dalam pendapatan pajak untuk tambahan atau sebagai pajak kekayaan mungkin

karena tidak ada nya pemotongan pajak melainkan karena ada nya pemungutan pajak
pemerintahan,Negara atau pemerintaha daerah. Pemerintahan daerah biasanya memiliki
kekuasaan atas pajak kekayaan yang umum nya didakwa pada kota dan negara. Pajak
jenis ini disebut sebagai pajak langsung karena mereka harus membayar langsung pajak
bisnis tertentu dan tidak dapat diteruskan ole konsumen.
Pajak kekayaan dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain nya, tetapi
jumlah

rata-rata

pajak

tahunan

biasanya

berkisar

antara

1-4%

dari

nilai

perkiraan.Pemotongan pajak dapat dilakukan oleh bagian pemerintahan dan negara.


10

Pemotongan pajak sudah termasuk biaya untuk inpor,transfer dari saham dan obligasi
dan sejumlah item besar lainya. Pengusaha besar dan penjual eceran harus membayar
pajak pendapatan nya sesuai pada level banyak nya hasil penjualan produk,seperti
penjualan bensin dan minuman beralkohol.Potongan pajakmerupaka termasuk evaluasi
ekonomi pajak saja supaya potongan pajaknya diketahui,ketika potongan pajak nya
diketahui maka dapat dipakai untuk data khusus pada proyek yang telah
dipertimbangkan.
Contoh Soal :
PT. Mitra Sejati memiliki pendapatan kotor sebesar Rp. 7.500.000.000 (Rp. 7.5 milyar).
Total pengeluaran PT.Mitra Sejati ialah Rp. 2.5 Milyar dan Depresiasi sebesar Rp. 1.7
Milyar. Tingkat pajak yang dikenakan ialah sebesar 35%. Berapakah pajak pendapatan
yang harus dibayar oleh PT. Mitra Sejati ?
Jawab :
Pajak yang harus dibayar (T1) :
=

Pendapatan kotor (Total Pengeluaran + Depresiasi)

= Rp 7.5 Milyar ( Rp. 2.5 Milyar + Rp 1.7 Milyar)


= Rp. 7.5 Milyar Rp. 4.2 Milyar
= Rp. 3.3 Milyar
Pajak Pendapatan yang harus dibayar (P)
= T x (T1)
= 0.35 x Rp. 3.3 Milyar
= Rp. 1.155 Milyar
BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Pajak pendapatan merupakan suatu bentuk pajak yang dibebankan kepada

setiap individu maupun bentuk-bentuk badan usaha sehubungan dengan pendapatan


yang diperolehnya dalam jangka waktu tertentu.
Perhitungan besarnya pajak yang dibebankan dipengaruhi oleh besarnya
pendapatan kena pajak serta besarnya prosentase pajak terhadap pendapatan kena pajak
tersebut.Secara umum, pajak pendapatan didasarkan pada pendapatan kotor yang
didefinisikan sebagai perbedaan antara total pendapatan dan biaya total produk. Pajak
11

pendapatan merupakan sumber modal penting bagi pemerintah federal dan negara.
Pajak pendapatan negara bisa berkisar dari 0 hingga 5 persen atau lebih dari
pendapatan kotor.Selain itu, pada pajak pendapatan juga diatur mengenai hubungan
pajak pendapatan federal, pendapatan yang dikenai pajak, nonincome taxes, kerugian,
dan pajak pendapatan modal.
3.2

Saran
Pembahasan mengenai pajak pendapatan sangat banyak informasinya sesuai

dengan referensi masing-masing.Diharapkan makalah ini bisa disempurnakan dan


ditambah dari berbagai referensi agar lebih mendapatkan banyak informasi.

DAFTAR PUSTAKA
Dunsarware.

2015.

Makalah

Pajak

Penghasilan.

http://www.dunsarware.com/2015/08/makalah-pajak-penghasilan.html.

Diakses

pada 10 November 2016.


Mansur, Muhammad,dkk. 2005. Pajak Terapan Brevet A & B. Tangerang: TaxSys
Undang-undang Perpajakan Indonesia.

Peter, M.S. Timmerhaus, K.D. West. R.E. 1991.Plant Design and Economics for
Chemical Engineers.Mc-Graw Hill : Singapore
Saranta, Djaka. 2003. Dasar-dasar Perpajakan di Indonesia: Jakarta.

12

Utawaf, N. 2015. Ekonomi Teknik. http://nandautawaf.blogspot.co.id/2013/11/ekonomiteknik-3.html. Diakses pada 10 November 2016.

13

Anda mungkin juga menyukai