Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................ 2
I.

Pengertian Dan Konsep Analisa BEP...........................................................2

II.

Manfaat Analisa BEP............................................................................... 3

III.

Asumsi Dari Analisa Break Even.............................................................3

IV.

Cara Penentuan Tingakt Break Even.........................................................4

BAB I
I.

Pengertian Dan Konsep Analisa BEP


Break even dipakai biamana suatu perusahaan hanya mampu menutup biaya

produksi dan biaya usaha yang diperlukan dalam menjalankan kegiatannya. Dengan
demikian pengertian break even adalah suatu keadaan dimana penghasilan dan
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya, baik bersifat variabel maupun yang
bersifat tetap. dengan kata lain keadaan break even menunjukkan jumlah laba sama
dengan nol atau bahwa penghasilan total sama dengan biaya total.
Analisa ini juga mampu menujukkan bagaimana jumlah keuntungan yang
diperoleh akan berubah bilamana terjadi perubahan pada salah satu atau lebih dari
faktor-faktor berikut ini.:
a. Harga jual produk: naik atau turunnya harga jual akan berpengaruh terhadap
penghasilan dari penjualan.
b. Jumlah unit yang terjual: juga perubahan dari jumlah unit terjual akan secara
langsung mempengaruhi penghasilan penjualan
c. Biaya produksi dan/atau biaya usaha: yang terakhir ini akan mempengaruhi
biaya keseluruhan yang harus diperhitungkan terhadap hasil penjualan.
Oleh karena laba adalah selisih abtara penghasilan atau biaya dengan keseluruhan
biaya, maka perubahan dari penghasilan atau biaya dengan sendirinya akan
mempengaruhi laba yang diperoleh. Oleh karena itu analisa break even sering juga
disebut sebagai analisa Cost Profit- Volume (Analisa C.P.V).

II.

Manfaat Analisa BEP


Karena anggaran perusahaan adalah alat bantu manajemen di bidang

perencanaan dan pengawasan, maka penggunaan alat BEP dalam system


penggangaran harus menggunakan data anggaran.Degan demikian tingkat break even
yang dihasilkan akan merupakan perkiraan break even untuk waktu yang akan datang
dihasilkan akan merupakan perkiraan break even waktu yang akan datang.
kegunaan BEP yang dianggarkan adalah:
a. Untuk memberikan gambaran tentang batas jumlah penjualan minimal yang
harus diusahakan agar perusahaan tidak menderita kerugian, sehingga volume
penjualan dapat direncanakan.
b. Untuk menentukan jumlah penjualan yang seharusnya diperoleh pada
persyaratan tertentu, misalnya penjualan yang memberikan sejumlah laba
tertentu. jumlah penjualan yang seharusnya diperoleh akan sama dengan
jumlah penjualan pada keadaan break even ditambah sejumlah penjualan lain
yang diperlukan untuk memperoleh laba yang dimaksud.
III.

Asumsi Dari Analisa Break Even


Asumsi break even membutuhkan asumsi tertentu sebagai dasarnya, antara lain:
a. Bahwa biaya pada berbagai tingkat kegiatan dapat diperkiraakan jumlahnya
secara tepat. Dengan demikian perubahan tingkat produksi dapat dijabarikan
menjadi perubahan tingkat biaya.
b. Biaya tersebut dapat dipisahkan antara biaya variable dengan dan biaya mana
yang merupakan beben tetap. Analisa break even hanya dapat dihitung
bilamana sebagian biaya merupakan beban tetap.
c. Tingkat penjualan sama dengan tingkat produksi.
d. Harga jual produk perusahaan pada berbagai tingkat penjualan tidak
mengalami perubahan.
e. Efisienssi perusahaan pada berbagai tingkat kegiatan juga tidak berubah,
sehingga biaya variable tiap unit produk sama untuk berbagai volume
produksi.

f. Tidak terdapat perubahan pada berbagai kebijakan pimpinan yang secara


langsung berpengaruh terhadap beban tetap keseluruhan. Dengan demikian
biaya tetap keseluruhan juga tidak berubah.
g. perusahaan dianggap seakan-akan hanya menjual satu macam produk akhir.
dalam kenyataan asumsi diatas tidak dapat dipenuhi sehingga diperlukan suatu
modifikasi tertentu dalam penggunaannya.
IV.

Cara Penentuan Tingakt Break Even


Terdapat tiga cara pendekatan yang dapat dipakai dalam menghitung tingkat

Break Even perusahaan untuk suatu periode, yaitu:


1. Pendekatan secara Tabelaris, yaitu dengan cara menghitung jumlah
penghasilan dan biaya pada berbagai tingkat atau volume penjualan/produksi.
2. Pendekatan secara Grafis, yaitu dengan menggambar kurva penghasilan, biaya
tetap, dan biaya total pada berbagai tingkat penjualan/produksi.
3. Pendekatan secara Arithmatik, yaitu dengan menggunakan rumus berikut ini:
a. Pendekatan total:
Break Even =

TFC
(1 TVC/TR)

Break Even = Total Biaya Tetap


(1 Total Biaya Variabel/
Total Penghasilan
Penjualan)

b. Pendekatan per unit:


Break Even =

TFL
Harga Jual/unit Biaya
Variabel/unit

Data: rencana penjualan perusahaan


PENJUALAN DIANGGARKAN 200.000 UNIT@25 = 5.000.000
Biaya
Fixed
Variabel
Material
900.000
Tkl
1.000.000
Bop
700.000
300.000
Bi. Asuransi
600.000
100.000
Bi. Penjualan
500.000
300.000
Total
1.800.000
2.600.000
total biaya = 4.400.000
laba dianggarkan = 600.000
kapasitas produksi maksimal = 250.000 unit
1. Pendekatan secara Tabelaris:
atas dasar diatas dapat diketahui bahwa:
harga jual per unit Rp 25
biaya variable per unit produk Rp 13 (2.600.000/200.000 unit)
beban tetap produksi maupun biaya usaha keseluruhann berjum;ah Rp
1.800.000
bedasarkan data diatas dapat dibuat perkiraan laba pada berbagai tingkat produksi/
penjualan seperti berikut:

PRODDUKSI/PENJUALAN (dalam ribuan rupiah)


Tingkat prod.
Penghasilan
VC
FC
TC

100.000
2.500
1.300
1.800
3.100

125.000
3.125
1.625
1.800
3.425

150.000
3.750
1.950
1.800
3.750

200.000
5.000
2.600
1.800
4.400

Laba anggaran

(600)

(300)

600

Pada tingkat penjualan terendah (100.000 unit atau rp 2.500.000) perusahaan akan
menderita kerugian rp 600.000 dan pada tingkat penjualan tertinggi (200.000 unit
atau rp 5.000.000) akan memperoleh keuntungan rp 600.000. Volume bep akan
dicapai pada tingkat penjualan sebesar 150.000 unit atau penghasilan penjualan
sebesar rp 3.750.000 pada tingkat mana penghasilan keseluruhan (tr) sama dengan
biaya keseluruhan (tc). Sehingga pada tingkat tersebut laba perusahaan sama dengan
nol. Dengan demikian volume Break Even dicapai pada tingkat penjualan 75% dari
volume penjualan yang dianggarkan, yaitu berasal dari perhitungan:
150.000 unit/200.000 unit atau Rp 3.750.00/ Rp 5.000.000.
dengan kata lain angka 25% ini menunjukkan batas maksimal turunnya penjualan
yang dapat ditolelir untuk dapat mencegah terjadinya kerugian atau disebut juga
Margin Of safety atau margin pengaman.
Safety Margin = 1 Unit Break Even
Unit Yang Dianggarkan

Safety Margin = Unit Yg Dianggarkan Unit Break Even


Unit Yang Dianggarkan
2. Pendekatan secara Grafis:
Dengan menggunakan sumbu X sebagai petunjuk volume kegiatan dan sumbu Y
menunjukkan nilai rupiah dari penghasilan dan biaya, maka titik break even akan
diketahui dari perpotongan antara kurva penghasilan keseluruhan dengan biaya
keseluruhan (TR = TC). Grafik Break Even dapat dibuat dengan meletakkan
garis biaya total di atas garis biaya tetap total atau diatas garis biaya variable

REV/COST (dalam ribuan)


3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

REV/COST (dalam ribuan)


3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

40 60 80 100 120 140 160

40 60 80 100 120 140 160

Dimana:
Sumbu x merupakan unit yang diproduksi
Sumbu y merupakan total penerimaan.
Cara penggambaran di sebelah kanan lebih tepat karena menunjukkan bahwa biaya
variabel-lah yang lebih relevan untuk ditutp terlebih dahulu sebelum penghasilan
penjualan itu digunakan untuk menutup biaya tetap. Hal tersebut karena biaya tetap
merupakan biaya yang sudah terlanjur (sunk cost)
3. Pendekatan secara arithmatik
Break even dapat diketahui dengan memasukkan data anggaran sebagai berikut:
a. Atas dasar keseluruhan:
BE =

1.800.000
1 2.600.000
5.000.000
atau Rp 3.750.000 atau 150.000 unit

b. Atas dasar per unit produk:


BE = 1.800.000
25 -13
= 150.000 unit

rumus BE keseluruhan akan menghasilkan perhitungan BE dalam rupiah, sedang


analisa per unit produk menghasilkan BE dalam jumlah fisik produk:
bagian dari rumus BEP secara keseluruhan yang berupa:
TFV/TR = 2.600.000/5.000.000 = 0.52 ATAU 52%

Anda mungkin juga menyukai